Anda di halaman 1dari 13

ETIKA BISNIS

ETIKA BISNIS PRODUKSI DAN LINGKUNGAN HIDUP

DISUSUN OLEH:

NINA AGUSTINA

1834021362

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISNA DWIPAYANA


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas paper ini tepat waktunya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta seluruh umatnya sampai akhir
zaman.
Paper ini berjudul ”Etika bisnis produksi dan lingkungan hidup” sebagai
tugas Kuliah Mandiri/Prodi mata kuliah Pendidikan Agama yang diharapkan agar
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam islam. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan paper ini masih jauh dari
sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yan sifatnya membangun . Dengan paper ini,
penulis mengharapkan semoga paper ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis
serta pembaca pada umumnya.

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

BAB 1..................................................................................................................... iii

PENDAHULUAN.................................................................................................. iii

A. Latar Belakang ............................................................................................ iii

B. Rumusan masalah .............................................................................................. iv

C. Tujuan masalah.............................................................................................. iv

BAB II ..................................................................................................................... 1

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 1

A. Definisi Etika bisnis ..................................................................................... 1

B. Norma dan etika dalam bauran produksi Kerupuk udang ............................ 3

C. Etika lingkungan hidup Produksi Keupuk udang ........................................ 4

BAB III.................................................................................................................... 7

PENUTUP ............................................................................................................... 7

A. Kesimpulan .................................................................................................. 7

B. Saran............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika bisnis berarti bicara tentang moral dan acuan berbisnis. Aspek moral
mencerminkan sesuatu yang normatif yakni adanya wilayah baik dan ada pula
wilayah buruk. Jadi kalau berbisnis jangan sampai sekalipun ada yang dirugikan
atau disusahkan atau didzolimi. Sementara, aspek acuan bermakna adanya
kesepakatan komunitas bisnis bahwa etika menjadi pedoman keseharian mereka.
Jadi harus dihormati dan dipraktekkan, bukan sebagai slogan.
Ada beberapa dugaan mengapa masih terjadinya praktek bisnis yang tidak
etik, antara lain:
(1) Pemahaman tentang etika yang kurang. Etika baru dipandang sebagai ”barang”
pengetahuan, bukan simbol kesadaran. Karena itu tidak mustahil ada pengusaha
yang memandang etika tidak perlu memasuki wilayah bisnis. Menurutnya biarlah
etika itu urusan pribadi masing-masing.
(2) Ketidakpedulian terhadap etika bisnis. Dia memandang etika tidak jauh dari
nasib hukum. Hukum konon gampang dibeli. Apalagi etika yang relatif tidak ada
resikonya kalau dilanggar. Etika dianggap menghambat dalam meraih pilihan-
pilihan terbaik untuk meraih keuntungan dari bisnis.
(3) Sifat rakus yang meyebabkan terjadinya kedzoliman terhadap orang lain.
Tujuannya semata-mata mencari keuntungan besar. Sementara para karyawan tidak
diperhatikan kebutuhan hidupnya. Di sisi lain, tuntutan konsumen tentang mutu
dan harga diabaikan.
(4) Lemahnya kontrol sosial. Kalau toh ada berbagai instansi pengawas tentang
usaha-usaha bersifat monopoli, tentang mutu produk makanan dan obat-obatan, dan
produk industri lainnya serta tentang perlindungan hak-hak karyawan namun
upaya, hasil dan dampaknya kurang signifikan merubah perilaku bisnis yang tidak
etis.

iii
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana penerapan Etika bisnis produksi dan lingkungan hidup di
Perusahan?

C. Tujuan masalah
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Etika bisnis produksi
dan lingkungan hidup

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Etika bisnis

Menurut S. Munawir (1987), etik merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan
yang menjadi landasan bertindak seseorang sehingga apa yang dilakukannya
dipandang oleh masyarakat umum sebagai perbuatan terpuji dan meningkatkan
martabat dan kehormatan seseorang. Etik yang disepakati bersama oleh anggota
suatu profesi disebut kode etik profesi.
Kode etik yang disepakati oleh anggota se-profesi akuntan disebut kode etik
akuntan. Kode etik akuntan dimaksudkan untuk membantu para anggotanya dalam
mencapai mutu pekerjaan yang sebaik-baiknya.
Etika bisnis merupakan bagian dari etika sosial yang tumbuh dari etika pada
umumnya. Etika bisnis beroperasi pada tingkat individual, organisasi dan sistem
(Ludigdo dan Machfoedz, 1999). Etika bisnis adalah studi tentang bagaimana bisnis
harus bertindak dalam menghadapi dilema etika dan situasi kontroversial. Ini dapat
mencakup sejumlah situasi yang berbeda, termasuk bagaimana bisnis diatur,
bagaimana saham diperdagangkan, peran bisnis dalam masalah sosial, dan banyak
lagi.
Etika bisnis adalah bidang yang luas karena ada begitu banyak topik
berbeda yang berada di bawah payungnya. Itu dapat dipelajari dari berbagai sudut
yang berbeda, apakah itu secara filosofis, ilmiah, atau secara hukum. Namun,
hukum memainkan peran terbesar dalam mempengaruhi etika bisnis sejauh ini.
Banyak bisnis meningkatkan etika bisnis tidak hanya untuk tetap bersih dari
perspektif hukum, tetapi juga untuk meningkatkan citra publik mereka. Ini
menanamkan dan memastikan kepercayaan antara konsumen dan bisnis yang
melayani mereka.
Ide modern etika bisnis sebagai bidang relatif baru, tetapi bagaimana
menjalankan bisnis secara etis telah banyak diperdebatkan sejak barter dan

1
perdagangan pertama kali muncul. Aristoteles bahkan mengusulkan beberapa
gagasannya sendiri tentang etika bisnis.
Selain itu, etika bisnis juga dapat diartikan sebagai berikut:
1) Merupakan sistem nilai yang dijabarkan dari filosofi perusahaan, paradigma
bisnis dan business values yang dianut oleh perusahaan sebagai acuan untuk
berhubungan dengan lingkungan internal maupun eksternal
2) Mengatur hubungan antara perusahaan (di dalam pengertian ini adalah
perusahaan sebagai suatu entitas) dengan pelanggan, pemegang saham, individu
dalam perusahaan, petani plasma, pemasok, kreditur, komunitas (publik),
Pemerintah, auditor, media massa atau pesaing
3) Menjelaskan bagaimana perusahaan (sebagai suatu entitas) beretika, bersikap
dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan perusahaan dengan
seluruh stakeholder lainnya.
Tiga aspek pokok dari bisnis yaitu:
a. Sudut Pandang Ekonomis
Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang terjadi disini adalah adanya interaksi antara
produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen, produsen
dengan produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah
bertujuan untuk mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis.
Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi dilakukan melalui
interaksi yang melibatkan berbagai pihak.
Dari sudut pandang ekonomis, good business adalah bisnis yang bukan saja
menguntungkan, tetapi juga bisnis yang berkualitas etis. Bisnis yang menjalankan
etika bisnis yang baik menghadapi risiko yang lebih kecil untuk denda dan masalah
hukum lainnya. Tentu, hukum dan peraturannya rumit, tetapi banyak masalah dapat
dihindari hanya dengan melakukan apa yang benar secara moral. Jika keputusan
bisnis dibuat dengan pertimbangan itu, Anda dapat menghemat stres karena harus
membela perusahaan Anda dari tuntutan hukum dan denda.
b. Sudut Pandang Moral
Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi jangan
keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak semua yang

2
bisa kita lakukan boleh dilakukan juga. Kita harus menghormati kepentingan dan
hak orang lain. Pantas diperhatikan, bahwa dengan itu kita sendiri tidak dirugikan,
karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu dilakukan demi
kepentingan bisnis kita sendiri.
c. Sudut Pandang Hukum
Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan "Hukum", Hukum
Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum
modern. Dalam praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis,
pada taraf nasional maupun international. Seperti etika, hukum juga merupakan
sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak
boleh dilakukan. Dari segi norma, hukum lebih jelas dan pasti daripada etika,
karena peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi tertentu bila
terjadi pelanggaran. Bahkan pada zaman kekaisaran Roma, ada pepatah terkenal:
"Quid leges sine moribus" yang artinya "apa artinya undang-undang kalau tidak
disertai moralitas".

B. Norma dan etika dalam bauran produksi Kerupuk udang

Kerupuk udang adalah kerupuk yang dibuat dengan bahan baku utama
tepung tapioka dan udang. Udang yang digunakan adalah udang segar dan harus
memiliki ciriciri transparan, tidak berbau, dan tidak berlendir. Bahan baku lain yang
digunakan antara lain tepung terigu, gula, garam, telur, kecap, dan air. Penambahan
air tidak dilakukan pada semua kelas produk. Jika komposisi udang lebih banyak
maka tidak dilakukan penambahan air karena dalam udang sendiri telah
mengandung cukup banyak air. Proses pembuatan kerupuk udang pada dasarnya
sangat sederhana namun membutuhkan proses yang Panjang.
Kelebihan bisnis, Kerupuk udang menajadi salah satu jenis kerupuk yang
diminati banyak konsumen, keungtungan inilah yang bia dimanfaatkan sebaik
mungkin hingga bisa mendatangkan keuntungan besar setiap bulannya untuk
merintis bisnis krupuk udang tidak membutuhkan modal usaha yang terlalu besar
dapat dicoba dnegan produksi skala rumah tangga untuk mendatangkan laba usaha

3
yang cukup menjanjikan.

C. Etika lingkungan hidup Produksi Keupuk udang

Prinsip dasar etika lingkungan adalah bahwa alam memiliki nilai intrinsik.
Ini berarti bahwa alam dan bagian-bagiannya bukan hanya sarana untuk mencapai
tujuan seseorang tetapi adalah tujuan dalam dan untuk diri mereka sendiri.
Ini kedengarannya cukup sederhana, tetapi sebenarnya ini adalah pembalikan
radikal dari pemikiran antroposentris berabad-abad. Selama berabad-abad, mudah
untuk percaya bahwa alam ada untuk dieksploitasi oleh manusia. Semakin banyak
pohon yang bisa kita tebang dan dikonversi menjadi bangunan yang megah,
semakin baik kualitas hidup kita. Semakin banyak batu bara yang dapat kami
tambang untuk bahan bakar, semakin banyak energi yang kami miliki untuk
menggerakkan pabrik dan menghasilkan lebih banyak barang yang meningkatkan
kehidupan. Dan yang terbaik, tidak peduli berapa banyak yang kami gunakan,
selalu ada lebih banyak tersedia.
Tetapi dalam beberapa dekade terakhir, menjadi jelas bahwa ini tidak lagi
benar. Seiring ekonomi kita tumbuh, dampak kita terhadap lingkungan telah
berkembang ke titik di mana kita menghabiskan sumber daya yang tersedia,
menyebabkan kepunahan ribuan spesies hewan, dan mengubah iklim planet kita.
Namun, banyak bisnis yang terus beroperasi dengan model tradisional.
Etika lingkungan bertujuan untuk mempertanyakan asumsi dasar bahwa alam ada
untuk keuntungan kita. Jika alam memiliki nilai intrinsik, bagaimana hal itu
mengubah cara perusahaan Anda menggunakan energi atau mengemas produk-
produknya atau memperlakukan hewan? Ini sebenarnya dapat memiliki implikasi
besar untuk cara Anda melakukan bisnis.
Produksi bersih (cleaner production) merupakan elemen strategis dalam
teknologi produksi saat ini dan dimasa mendatang. Penerapan produksi bersih
menekankan pada pengurangan (reduction) atau penghilangan pencemar
lingkungan pada sumbernya. Produksi bersih dilakukan pada setiap tahapan proses.
Produksi bersih dapat menghasilkan keuntungan berupa pengurangan produksi

4
hasil samping (non- product output) atau limbah, optimasi penggunaan sumberdaya
dan peningkatan efisiensi produksi (Suprihatin et al, 2004).
Konsep produksi bersih sendiri dapat dideskripsikan sebagai strategi
pengolahan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu. Produksi bersih harus
diimplementasikan secara berkelanjutan pada proses produksi dan daur hidup
produk guna menurunkan resiko terhadap manusia dan lingkungan (Nasution,
2001)
Produksi bersih adalah penerapan strategi lingkungan yang berkelanjutan,
terpadu dan bersifat pencegahan terhadap proses, produk dan pelayanan. Produksi
bersih ditujukan untuk meningkatkan efisiensi. Produksi bersih mengubah posisi
lingkungan dari cost center menjadi profit center (Indriyati, 2000).
Penerapan produksi bersih yang disebut dengan on the pipe di industri lebih
diutamakan pada usaha pencegahan terbentuknya limbah. Limbah yang dihasilkan
oleh industri merupakan indikator adanya inefisiensi. Upaya produksi bersih adalah
pengurangan pada sumber limbah, pengurangan terjadinya limbah dan pemanfaatan
limbah melalui daur ulang baik on-site atau off-site (Indriyati, 2000).
Menurut Pramono (1999), terdapat beberapa prinsip pokok dalam strategi produksi
bersih :
1. Mengurangi atau meminimumkan penggunaan bahan baku, air dan energi serta
menghindari penggunaan bahan baku beracun dan berbahaya. Pengolahan bahan
baku yang baik dan perbaikan good house keeping agar tidak menambah beban
pencemaran. Jika diterapkan dapat menekan
biaya pengolahan limbah yang berarti mengurangi biaya produksi.
2. Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi baik terhadap proses ataupun
produk yang dihasilkan. Analisis daur hidup produk (product life
cycle analysis) harus dipahami dengan baik.
3. Upaya produksi bersih tidak dapat berhasil dilaksanakan tanpa adanya
perubahan dalam pola pikir, sikap dan tingkah laku dari semua pihak.
Produksi bersih dapat dilakukan dengan meminimalisasi limbah pada setiap
tahapan produksi. Produksi bersih dapat dimulai dengan hal-hal yang mudah dan
tidak memerlukan biaya investasi besar. Kemudian secara bertahap dikembangkan

5
sesuai dengan kemampuan perusahaan (Pramono, 1999). Indriyati (2000),
mendefinisikan terdapat beberapa hambatan yang dihadapi dalam penerapan
produksi bersih di industri, yaitu :
1. Hambatan kultural, merupakan hambatan pertama yang dapat muncul dalam
mengimplementasikan program produksi bersih. Keengganan untuk berubah dan
konflik internal antara bagian-bagian dalam industri yang bersangkutan dapat
menjadi penghambat. Hambatan kultural dapat timbul karena kurang komitmennya
manajemen puncak, kurang peduli terhadap tujuan target perusahaan, adanya
individu atau bagian yang enggan untuk berubah, lemahnya komunikasi internal,
pembatasan karyawan dalam kerja, struktur organisasi yang tidak fleksibel,
birokrasi dan sebagainya. Namun dengan mengetahui faktor-faktor penyebab
hambatan tersebut, hambatan ini dapat diatasi dengan melaksanakan program
pendidikan, pelatihan dan perbaikan manajemen.
2. Hambatan finansial dan teknis, timbulnya biaya yang akan dikeluarkan
perusahaan untuk program produksi bersih ini merupakan beban tambahan bagi
industri. Industri biasanya enggan untuk mengeluarkan biaya untuk membiayai
Secara umum produksi bersih dapat dilakukan dengan dua metode atau
teknik. Teknik pertama adalah pengurangan limbah pada sumbernya (source
reduction) dan teknik yang kedua adalah daur ulang (recycle). Source reduction
dapat dilakukan melalui pengubahan produk, perubahan material input,
pengubahan teknologi atau tata cara operasi yang baik (Indriyati, 2000).
Daur ulang limbah adalah teknik pengelolaan limbah hasil proses industri dengan
memanfaatkan kembali limbah. Cara yang dapat digunakan adalah limbah
dikembalikan lagi ke proses semula sebagai bahan baku pengganti untuk proses
industri lain, recovery bagian yang bermanfaat dari limbah atau diolah menjadi
produk samping (Indriyati, 2000).

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika memengaruhi kesuksesan bisnis dengan cara besar. Bisnis Anda dapat
menawarkan layanan hebat atau produk inovatif, tetapi dengan etika yang
dipertanyakan, itu mungkin tidak masalah. Etika bisnis yang baik penting bagi
bisnis karena beberapa alasan.
Etika bisnis membantu memastikan reputasi yang baik untuk perusahaan Anda.
Tidak hanya rasanya senang menjadi bagian dari perusahaan dengan reputasi hebat,
tetapi juga bagus untuk bisnis. Ketika Anda memiliki reputasi untuk secara
konsisten beretika dalam cara Anda mencari dan membangun produk, dan
memperlakukan karyawan, pelanggan, dan komunitas, lebih banyak orang akan
ingin melakukan bisnis dengan Anda. Bahkan etika media sosial penting untuk
reputasi Anda.
Bisnis yang menjalankan etika bisnis yang baik menghadapi risiko yang lebih kecil
untuk denda dan masalah hukum lainnya. Tentu, hukum dan peraturannya rumit,
tetapi banyak masalah dapat dihindari hanya dengan melakukan apa yang benar
secara moral. Jika keputusan bisnis dibuat dengan pertimbangan itu, Anda dapat
menghemat stres karena harus membela perusahaan Anda dari tuntutan hukum dan
denda.
B. Saran

Untuk bersama-sama menjaga lingkungan alangkah baiknya pebisnis


mengedepankan Etika bisnis produksi dan lingkungan hidup dalam perusahaannya

7
DAFTAR PUSTAKA

K.Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta : Kanisius, 2000)


Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta: Al-Kaustar, 2000)
Sondang P Siagian, Etika Bisnis, (Jakarta, Pustaka Binaman Pressindo, 19960)
Sonny Keraf dan Robert Haryono Imam, Etika Bisnis : Membangun Citra Bisnis
Sebagai Profesi Luhur, (Yogyakarta; Kanisius, 1995)
Subekti, E.I. 1998. Optimasi Perencanaan Produksi Industri Kerupuk Udang/Ikan
di Perusahaan Kerupuk Indrasari, Indramayu, Jawa Barat. Skripsi. Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.
https://www.google.co.id/amp/s/www.thestreet.com/.amp/personal-finance/what-
is-business-ethics-15026364 diakses pada 15 Juli 2020
https://www.chartercollege.edu/news-hub/why-are-good-ethics-so-important-
businesses 15 Juli 2020
https://www.managementstudyguide.com/ethics-in-production.htm 15 Juli 2020
https://business.tutsplus.com/tutorials/what-is-environmental-ethics-for-business--
cms-30933 15 Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai