Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

BERAT ISI DAN POROSITAS TANAH

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Anis Sholihah, MP

Oleh :
Lathifa Nur Khalila
22001031059

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021

Daftar Isi

1
BAB I PENDAHULUAN………………..………………………………………..5

1.1 Latar Belakang…………………..…………………………………….5

1.2 Tujuan………………………………..………………………………..6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………...……………………………...7

BAB III METODOLOGI……………………………..………………………….11

3.1 Deskripsi tempat pengambilan tanah………...………………………11

3.2 Tempat dan waktu pelaksanaan praktikum….……………………….11

3.3 Alat dan bahan……………………………………..…………………11

3.4 Langkah kerja………………………………………..……………….11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………...13

4.1 Hasil dan pembahasan………………………………………………..13

4.2 Pembahasan…………………………….…………………………….13

BAB V PENUTUP………………………………………………………………15

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………..15

5.2Saran…………………………………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………16

LAMPIRAN……………………………………………………………………17

2
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Hasil……………………...……………………………………………………13

3
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Hasil perhitungan………………………………………………………..…….17

2. Dokumentasi………………….……………………………………………….18

4
BAB I.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanah adalah campuran butir-butir dari berbagai ukuran dan bahwa
ada hubungan yang erat antara penyebaran besar butir dan sifat tanah. Para ahli
menyatakan berat tanah dalam istilah kerapatan butir-butir yang menyusun
tanah. Biasanya ditetapkan sebagai massa atau berat satuan solum tanah padat
dan disebut kerapatan butir.

Dalam dasar ilmu tanah, dapat dipelajari mengenai penentuan Berat


isi. Berat isi berhubungan dengan padatan, porositas dan bahan organik. Selain
itu, dalam pengaplikasiannya, kondisi Berat isi sangat mempengaruhi infiltrasi,
konsistensi, pergerakan akar dan pengolahan lahan. Hal inilah yang
menunjukkan bahwa Berat isi masih berhubungan dengan sifat-sifat tanah yang
lain.

Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air.


Porositas tanah erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density).
Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas
tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka
tanah tersebut memiliki porositas yang besar. Porositas merupakan gabungan
dari pori-pori tanah, baik pori tanah yang ditempati udara atau yang ditempati
air. Porositas tanah sangat menentukan penggunaan tanah tersebut. Tanah yang
porositasnya baik adalah tanah yang porositasnya besar karena perakaran
tanaman mudah untuk menembus tanah dalam mencari bahan organik. Selain
itu tanah tersebut mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak selalu
kekurangan air. Tetapi jika porositasnya terlalu tinggi, juga tidak baik, karena
air yang diterima tanah langsung turun ke lapisan berikutnya.

Pori-pori tanah terbagi menurut besar kecilnya ruangan atau rongga antar
partikel tanah, pori terbagi menjadi tiga kelompok yaitu :

5
(1) pori makro atau pori besar;
(2) pori meso atau pori sedang; dan
(3) pori mikro atau pori kecil. Masing-masing kelompok ini menempati
lapisan-lapisan tanah yang berbeda. Pada lapisan pertama banyak
terdapat pori makro dan pori mikro hampir tidak ada. Lapisan kedua
pada umumnya pori meso banyak dan juga ada pori mikro dan pori
makro tetapi tidak terlalu banyak .

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat memahami pengertian
dari berat isi dan porositas tanah, dan menentukan berat isi (volumetri) dan nilai
porositas pada tanah

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

6
Berat isi adalah perbandingan antara massa tanah dengan volume partikel
ditambah dengan ruang pori diantaranya.(Tim Dosen, 2009)

Tanah yang berstruktur mantap berat isinya juga akan tinggi. Itu
dikarenakan tanah tersebut memiliki kerapatan yang tinggi, sehinga akar dari
tumbuhan atau tanaman tesebut akan sulit menembus atau memecah tanah dan air
akan sulit untuk meresap kedalam tanah, sehingga air akan mudah tergenang di
atas permukaan tanah.

Kandungan bahan organik yang rendah dan kurangnya agresi tanah yang
kompak akan menyebabkan meningkatnya nilai berat isi tanah. Karena sangat
dipengaruhi oleh agresi tanah maka penentuan berrat isi tanah hanya baik apabila
dilakukan dengan menggunakan contoh tanah utuh. (Nurhidayati.2006)

Pengolahan lahan dapat mengurangi berat isi dan berat jenis tanah pada
suatu jenis lahan. Sehingga akar tanaman bisa menembus tanah dengan baik dan
tanaman bisa tumbuh dengan subur, baik pada lahan semusim, lahan produksi,
dan lahan kampus.(Hanafiah, 2005)

Ruang pori-pori total pada tanah berpasir semakin rendah, tetapi sebagian
besar dari pori-pori itu terdiri dari pori-pori yang besar dan sangat efisiensi dalam
lalu lintas air maupun udara. Tanah-tanah  pasir sulit menahan air sehingga
tanaman cepat sekali kering, ini disebabkan  karena tanah-tanah pasir mempunyai
pori-pori  kasar lebih banyak. Persentase volume yang ditempati oleh pori-pori
kecil, dalam tanah berpasir adalah rendah, yang menunjukkan kapasitas
memegang air yang rendah, (Buckman dan Brady, 2002).

Porositas tanah juga berhubungan dengan Kerapatan partikel (Bulk


Densit). Kerapatan partikel merupakan berat partikel persatuan volume tanah
beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar tergantung
ruang pori dan tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga mempengaruhi
kerapatan limbat. Bahan organik ini berperan dalam pengembangan struktur.

Penentuan  Porositas tertuju pada partikel-partikel yang ada di dalam


lapisan tanah. Jadi Porositas tiap jenis tanah  adalah konstan dan tidak bervariasi

7
dengan jumlah ruang dan antara partikel-partikel. Untuk kebanyakan tanah-tanah
mineral rata-rata kerapatan zahranya adalah 2,6 gr/cm3.  Perbedaan  kerapatan
dengan zahra diantara jenis-jenis tanah tidak begitu besar, kecuali terdapat variasi
di dalam kandungan bahan organik dan komposisi mineral tanah (Hardjowigeno,
2003).

Untuk menghitung porositas kita harus mengetaui berat jenis partikelnya


terlebih dahulu. Sedangkan salah satu manfaat berat jenis, yaitu untuk
menentukan perhitungan ruang pori dalam tanah. Untuk menghitung ruang pori
dalam tanah, kita harus mengetahui berat isi tanah terlebih dahulu.(Tim Dosen
FPUB, 2010)

Sedangkan faktor yang mempengaruhi berat Isi (BI) tanah adalah :

1. Struktur Tanah
Tanah yang mempunyai struktur yang mantap (lempeng) mempunyai (BI)
yang lebih tinggi daripada tanah yang mempunyai struktur yang kurang mantap
(remah)
2. Pengolahan Tanah
Jika suatu tanah sering diolah tanah tersebut memiliki berat isi yang tinggi
daripada tanah yang dibiarkan saja, dan didalam pengolahan tanah yang baik akan
meanghasilkan tanah yang baik pula.
3. Bahan Organik
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan
binatang yang sebagaian telah mengalami pelapukan dan pembentukan
kembali.Bahan Organik tanah memiliki berat jenis tanah. Semakin banyak
kandungan bahan organik tanah, menyebabkan semakin rendahnya berat jenis
tanah.(Rahardjo, 2001)
Bahan organik dan liat bagi agregat ta-nah berfungsi sebagai pengikat untuk
kemantapan agregat tanah. Aktivitas akar tanaman menambah jumlah pori-pori ta-
nah sehingga perkolasi semakin membaik.  Selain itu, melalui retakan-retakan
yang terbentuk oleh aktivitas akar tanam-an secara tidak langsung melalui ikatan
mekanis atau biologis dan kimia oleh hu-mus dapat memantapkan agregat tanah,

8
akibatnya laju infiltrasi menjadi mening-kat (Hairiah, 1996 dalam Hidayah et al.,
2001).

Bulk density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu.
Volume tanah adalah volume kepadatan tanah termasuk pori-pori tanah. Tanah
yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama
tetapi kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral
mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah
dibawahnya (Mas’ud, 2014).

Perbedaan bentuk bajak dan kecepatan gerak maju traktor pada


pengolahan tanah dapat mempengaruhi beberapa sifat fisik tanah, yaitu kadar air
tanah,berat isitanah (bulk density), berat jenis tanah (true density), porositas tanah,
dan distribusi ukuran agregat. Kadar air tanah, paling tinggi ditunjukkan
olehpengolahan tanah dengan tipe bajak Lokal Singosari dengan nilai sebesar 8.47
% dan yang paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak
Yanmar dengan nilai sebesar 7.25 %. Berat isi tanah (bulk density), paling tinggi
ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak Lokal Singosari dengan
nilai sebesar 1.162 g/cm3dan yang paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan
tanah dengan tipe bajak Yanmar dengan nilai sebesar 1.148 g/cm3 (Latiefuddin,
2013).

Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah,


dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah-tanah
dengan struktur granular atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi
daripada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal). Tanah dengan tekstur pasir
banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air (Hardjowigeno,
2007).

Porositas tanah tinggi jika bahan organiknya tinggi. Tanah dengan struktur
granuler atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah
dengan struktur massive (pejal). Tanah bertekstur pasir banyak mempunyai pori-
pori makro sehingga sulit menahan air (Hardjowigeno, 2010).

9
Porositas tanah merupakan perbandingan antara volume pori tanah dengan
volume total tanah, yaitu menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel
tanah primer (pasir, debu, dan liat) sampai pada partikel sekunder disebut juga
agregat. Struktur dapat mengubah pengaruh tekstur dengan memperlihatkan
hubungan kelembaban dengan udara.

10
BAB III

METODOLOGI

3.1. Deskripsi Tempat Pengambilan sampel tanah


Pengambilan sampel tanah dilakukan dilahan perkebunan cabai dan jagung
pada hari Minggu,23 mei 2021 pukul 06.30-09.30 di Kecamatan Lowokwaru. Pada
saat pengambilan sampel tanah kondisi tanah sedikit basah dan berwarna coklat
pekat.

3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum


Praktikum kadar air tanah dilaksanakan pada hari selasa tanggal 2 juni
2021 pukul 10.00-11.30 WIB di laboratorium biologi fakultas pertanian
Universitas islam Malang.

3.3. Alat dan Bahan


Alat
1. Jangka sorong
2. Oven
3. Timbangan
Bahan
1. Sampel tanah utuh

3.4. Langkah Kerja


3.4.1 Pengambilan Sampel Tanah Utuh
1. Menentukan lokasi pengambilan sampel tanah sesuai dengan obyek yang
akan dikaji
2. Menyiapkan alat yang akan digunakan (ring, palu, dan sekop kecil)
3. Kemudian daerah yang akan diambil sampel dibersihkan dari rerumputan,
juga sedikit digali sampai tidak ada akar tanaman
4. Setelah itu ring yang dibawa diletakkan di atas daerah yang sudah
dibersihkan, kemudian kita pukul dengan palu sampai 3/4 bagian ring masuk ke
dalam tanah
5. Ring tersebut kita tumpuk lagi diatasnya dan dipukul lagi menggunakan
palu sampai 1/2 bagian ring yang atas masuk ke dalam tanah
6. Ring yang terpendam tersebut kita ambil menggunakan sekop
7. Setelah itu dibungkus dengan plastik dan karet. Kemudian disimpan di
tempat yang teduh

11
3.4.2 Penetapan Berat Isi dan Porositas
1. Penetapan menggunakan sampel tanah utuh yang sudah disiapkan
sebelumnya
2. Sampel tanah utuh tersebut ditimbang beserta ringnya, kemudian
dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105 derajat celcius selama 24 jam
3. Setelah dioven, sampel tanah tersebut ditimbang lagi untuk mendapatkan
BTKO + ring
4. Kemudian tanah di dalam ring dikeluarkan. Ring yang sudah bersih
tersebut ditimbang untuk mengetahui berat ring
5. Setelah itu, diukur jari-jari bagian dalam dan tinggi ring dihitung
6. Langkah terakhir melakukan perhitungan

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1. Hasil

Tabel 1. Hasil Perhitungan

sampel Berat Btso+ring Btko+ring Diameter Jari-jari Tinggi


ring ring ring ring
Tanah 100g 192,78 g 168,45 g 3,53 cm 1,765 cm 5,95 cm
utuh

Tabel 2. Hasil Perhitungan

Sampel Tanah Utuh


Massa tanah (Mt) (gram) 92,78
Massa air (Ma) (gram) 24,33
Massa padatan (Mp) (gram) 68,45
Volume tanah (cm3) 58,197
Volume air (cm3) 23,83
Volume padatan (cm3) 25,83
Volume ruang (cm3) 32,367
Volume udara (cm3) 8,037
KA volume (%) 41,806
Berat Isi (BI) (gr/cm3) 1,176
Porositas (%) 55,62

4.2. Pembahasan

Dari hasil perhitungan diperoleh angka Berat Isi tanah sebesar 1,148
gr/cm3 yang artinya ialah dalam setiap 1 cm 3 Volume tanah terdapat 1,148 g
padatan. Porositas tanah merupakan perbandingan antara volume pori tanah
dengan volume total tanah, yaitu menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-
partikel tanah primer (pasir, debu, dan liat) sampai pada partikel sekunder disebut
juga agregat.Porositas tanah tinggi jika bahan organiknya tinggi. Bahan organik
dan liat bagi agregat tanah berfungsi sebagai pengikat untuk kemantapan agregat
tanah, jadi semakin tinggi porositas tanah akan semakin baik pula tanah tersebut
dalam mengikat agregat tanah untuk kemantapan struktur tanah. Tetapi tanah

13
yang berstruktur mantap berat isinya juga akan tinggi. Itu dikarenakan tanah
tersebut memiliki kerapatan yang tinggi, sehinga akar dari tumbuhan atau tanaman
tesebut akan sulit menembus atau memecah tanah dan air akan sulit untuk
meresap kedalam tanah, sehingga air akan mudah tergenang di atas permukaan
tanah, tetapi pengolahan lahan yang tepat dapat mengurangi berat isi dan berat
jenis tanah pada suatu jenis lahan sehingga dapat mempermudah air masuk ke-
dalam tanah.

BAB V

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

14
1. Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air.
2. Hal–hal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan
struktur tanah. Iklim, suhu,  kelembaban, sifat mengembang dan mengerut 
sangat mempengaruhi porositas.
3. Apabila di dalam tanah memilki pori – pori yang besar maka tanah akan
lebih mudah menyerap air. Tinggi rendahnya porositas suatu tanah ini
sangat berguna dalam menentukan tanaman yang cocok untuk tanah
tersebut.
4. Berat isi adalah perbandingan antara massa tanah dengan volume partikel
ditambah dengan ruang pori yang berada diantaranya. Sedangkan berat
jenis adalah perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total
volume yang di dalamnya tidak termasuk ruang pori yang ada.
5. Faktor yang mempengaruhi berat isi tanah adalah struktur tanah,
pengolahan tanah, bahan organik, dan agregasi tanah. Sedangkan faktor
yang mempengaruhi berat jenis tanah adalah tekstur tanah dan bahan
organik tanah.
6. Untuk mengetahui berat isi dan berat jenis tanah dapat digunakan metode
ring. Cara kerjanya adalah dengan contoh tanah dalam ring sample yang
telah diketahui volumenya (volume tanah sama dengan volume ring)
ditimbang dengan timbangan digital, kemudian ditetapkan kadar airnya.
Untuk selanjutnya, dimasukkan ke dalam oven dan dihitung berat kering
tanahnya. Namun metode ini tidak tepat untuk tanah yang bersifat
mengembang dan mengkerut.

5.2. Saran

Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, ada baiknya pada praktikum
kedepannya dilakukan dengan beberapa kali pengulangan sehingga data yang
diperoleh lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Buckman.H. dan N.C. Brandy, 2002.  Ilmu Tanah.  Brata Karya Aksara, Jakarta.

15
Danny dkk. 2018. Hubungan Kandungan Bahan Organik Tanah Dengan Berat isi,
Porositas, dan Lanjut infiltrasi pada Perkebunan Salak di Kecamatan
Purwosari, Kabupaten Pasuruan Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan
(5)1:647-654

Hakim, N.M.Y. Nyakpa, A.M.Lubis, S.Ghani, Nugroho, M.R.Soul, M.A.Diha, 


G.B.Hong, N.H.Balley., 1986.  Dasar-Dasar Ilmu Tanah.  Universitas
Lampung, Lampung.

Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Jakarta : Divisi Buku Perguruan


Tinggi. PT. Raja Grafindo Persada.

Hardjowigeno, S. 2010. IlmuTanah. Akademika Pressindo. Jakarta. 288


hal
Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika
Pressindo : Jakarta
Hardjowigeno, Sarwono. 2007. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo : Jakarta
Nurhidayati. 2006. Penuntun Praktikum Dasa-dasar Ilmu Tanah. Fakultas
Pertanian UNISMA. Malang.

Rahardjo, pudjo dkk. 2001. Peranan Beberapa Macam Sumber dan Dosis Bahan
Organik terhadap ketersediaan Air bagi Tanaman. Pusat Penelitian The dan
Kina. Gambung

Tim Dosen Jurusan Tanah FPUB. 2010. Panduan Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
Universitas Brawijaya. Malang

LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan
1. Massa tanah (Mt) = (BTSO+ring)-ring

16
= 192,28-100=92,78 gram
2. Massa air (Ma) = (BTSO+ring)-(BTKO+ring)
= 192,78-168,45=24,33 gram
3. Massa padatan (Mp) = Mt-Ma
= 92,78-24,33=68,45 gram
4. Volume tanah (Vt) = ℼ x r^2 x t
= 3,14 x (1,765)^2 x 5,95
= 3,14 x 3,115 x 5,95 = 58,197 cm3
5. Volume air (Va) = Ma/BJ air
= 24,33/1 = 24,33 gram
6. Volume padatan (Vp) = Mp/BJP
= 68,45/2,65 = 25,83 cm3
7. Volume udara (Vu) = Vt-Va-Vp
= 58,197-24,33-35,83=8,037 cm3
8. Volume ruang (Vr) = Va+Vu
= 24,33+8,037=3,367 cm3
9. KA volume % = (Va-Vt) x 100%
= (24,33-58,197) x 100 = 41,806 %
10. Berat Isi (BI) = Mp/Vt
= 68,45/58,197 = 1,176 gram/cm3
11. Porositas = (1-BI/BJP) x 100%
= (1/1-1,176/2,65) x 100 %
= 1,474/2,65 x 100 = 55,62%

Gambar :

17
Berat tanah setelah di oven Diameter ring

18

Anda mungkin juga menyukai