Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Anis Sholihah, MP
Oleh :
Lathifa Nur Khalila
22001031059
Daftar Isi
1
BAB I PENDAHULUAN………………..………………………………………..5
1.2 Tujuan………………………………..………………………………..6
4.2 Pembahasan…………………………….…………………………….13
BAB V PENUTUP………………………………………………………………15
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………..15
5.2Saran…………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………16
LAMPIRAN……………………………………………………………………17
2
DAFTAR TABEL
1. Hasil……………………...……………………………………………………13
3
DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil perhitungan………………………………………………………..…….17
2. Dokumentasi………………….……………………………………………….18
4
BAB I.PENDAHULUAN
Pori-pori tanah terbagi menurut besar kecilnya ruangan atau rongga antar
partikel tanah, pori terbagi menjadi tiga kelompok yaitu :
5
(1) pori makro atau pori besar;
(2) pori meso atau pori sedang; dan
(3) pori mikro atau pori kecil. Masing-masing kelompok ini menempati
lapisan-lapisan tanah yang berbeda. Pada lapisan pertama banyak
terdapat pori makro dan pori mikro hampir tidak ada. Lapisan kedua
pada umumnya pori meso banyak dan juga ada pori mikro dan pori
makro tetapi tidak terlalu banyak .
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat memahami pengertian
dari berat isi dan porositas tanah, dan menentukan berat isi (volumetri) dan nilai
porositas pada tanah
6
Berat isi adalah perbandingan antara massa tanah dengan volume partikel
ditambah dengan ruang pori diantaranya.(Tim Dosen, 2009)
Tanah yang berstruktur mantap berat isinya juga akan tinggi. Itu
dikarenakan tanah tersebut memiliki kerapatan yang tinggi, sehinga akar dari
tumbuhan atau tanaman tesebut akan sulit menembus atau memecah tanah dan air
akan sulit untuk meresap kedalam tanah, sehingga air akan mudah tergenang di
atas permukaan tanah.
Kandungan bahan organik yang rendah dan kurangnya agresi tanah yang
kompak akan menyebabkan meningkatnya nilai berat isi tanah. Karena sangat
dipengaruhi oleh agresi tanah maka penentuan berrat isi tanah hanya baik apabila
dilakukan dengan menggunakan contoh tanah utuh. (Nurhidayati.2006)
Pengolahan lahan dapat mengurangi berat isi dan berat jenis tanah pada
suatu jenis lahan. Sehingga akar tanaman bisa menembus tanah dengan baik dan
tanaman bisa tumbuh dengan subur, baik pada lahan semusim, lahan produksi,
dan lahan kampus.(Hanafiah, 2005)
Ruang pori-pori total pada tanah berpasir semakin rendah, tetapi sebagian
besar dari pori-pori itu terdiri dari pori-pori yang besar dan sangat efisiensi dalam
lalu lintas air maupun udara. Tanah-tanah pasir sulit menahan air sehingga
tanaman cepat sekali kering, ini disebabkan karena tanah-tanah pasir mempunyai
pori-pori kasar lebih banyak. Persentase volume yang ditempati oleh pori-pori
kecil, dalam tanah berpasir adalah rendah, yang menunjukkan kapasitas
memegang air yang rendah, (Buckman dan Brady, 2002).
7
dengan jumlah ruang dan antara partikel-partikel. Untuk kebanyakan tanah-tanah
mineral rata-rata kerapatan zahranya adalah 2,6 gr/cm3. Perbedaan kerapatan
dengan zahra diantara jenis-jenis tanah tidak begitu besar, kecuali terdapat variasi
di dalam kandungan bahan organik dan komposisi mineral tanah (Hardjowigeno,
2003).
1. Struktur Tanah
Tanah yang mempunyai struktur yang mantap (lempeng) mempunyai (BI)
yang lebih tinggi daripada tanah yang mempunyai struktur yang kurang mantap
(remah)
2. Pengolahan Tanah
Jika suatu tanah sering diolah tanah tersebut memiliki berat isi yang tinggi
daripada tanah yang dibiarkan saja, dan didalam pengolahan tanah yang baik akan
meanghasilkan tanah yang baik pula.
3. Bahan Organik
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan
binatang yang sebagaian telah mengalami pelapukan dan pembentukan
kembali.Bahan Organik tanah memiliki berat jenis tanah. Semakin banyak
kandungan bahan organik tanah, menyebabkan semakin rendahnya berat jenis
tanah.(Rahardjo, 2001)
Bahan organik dan liat bagi agregat ta-nah berfungsi sebagai pengikat untuk
kemantapan agregat tanah. Aktivitas akar tanaman menambah jumlah pori-pori ta-
nah sehingga perkolasi semakin membaik. Selain itu, melalui retakan-retakan
yang terbentuk oleh aktivitas akar tanam-an secara tidak langsung melalui ikatan
mekanis atau biologis dan kimia oleh hu-mus dapat memantapkan agregat tanah,
8
akibatnya laju infiltrasi menjadi mening-kat (Hairiah, 1996 dalam Hidayah et al.,
2001).
Bulk density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu.
Volume tanah adalah volume kepadatan tanah termasuk pori-pori tanah. Tanah
yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama
tetapi kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral
mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah
dibawahnya (Mas’ud, 2014).
Porositas tanah tinggi jika bahan organiknya tinggi. Tanah dengan struktur
granuler atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah
dengan struktur massive (pejal). Tanah bertekstur pasir banyak mempunyai pori-
pori makro sehingga sulit menahan air (Hardjowigeno, 2010).
9
Porositas tanah merupakan perbandingan antara volume pori tanah dengan
volume total tanah, yaitu menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel
tanah primer (pasir, debu, dan liat) sampai pada partikel sekunder disebut juga
agregat. Struktur dapat mengubah pengaruh tekstur dengan memperlihatkan
hubungan kelembaban dengan udara.
10
BAB III
METODOLOGI
11
3.4.2 Penetapan Berat Isi dan Porositas
1. Penetapan menggunakan sampel tanah utuh yang sudah disiapkan
sebelumnya
2. Sampel tanah utuh tersebut ditimbang beserta ringnya, kemudian
dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105 derajat celcius selama 24 jam
3. Setelah dioven, sampel tanah tersebut ditimbang lagi untuk mendapatkan
BTKO + ring
4. Kemudian tanah di dalam ring dikeluarkan. Ring yang sudah bersih
tersebut ditimbang untuk mengetahui berat ring
5. Setelah itu, diukur jari-jari bagian dalam dan tinggi ring dihitung
6. Langkah terakhir melakukan perhitungan
12
BAB IV
1.1. Hasil
4.2. Pembahasan
Dari hasil perhitungan diperoleh angka Berat Isi tanah sebesar 1,148
gr/cm3 yang artinya ialah dalam setiap 1 cm 3 Volume tanah terdapat 1,148 g
padatan. Porositas tanah merupakan perbandingan antara volume pori tanah
dengan volume total tanah, yaitu menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-
partikel tanah primer (pasir, debu, dan liat) sampai pada partikel sekunder disebut
juga agregat.Porositas tanah tinggi jika bahan organiknya tinggi. Bahan organik
dan liat bagi agregat tanah berfungsi sebagai pengikat untuk kemantapan agregat
tanah, jadi semakin tinggi porositas tanah akan semakin baik pula tanah tersebut
dalam mengikat agregat tanah untuk kemantapan struktur tanah. Tetapi tanah
13
yang berstruktur mantap berat isinya juga akan tinggi. Itu dikarenakan tanah
tersebut memiliki kerapatan yang tinggi, sehinga akar dari tumbuhan atau tanaman
tesebut akan sulit menembus atau memecah tanah dan air akan sulit untuk
meresap kedalam tanah, sehingga air akan mudah tergenang di atas permukaan
tanah, tetapi pengolahan lahan yang tepat dapat mengurangi berat isi dan berat
jenis tanah pada suatu jenis lahan sehingga dapat mempermudah air masuk ke-
dalam tanah.
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
14
1. Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air.
2. Hal–hal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan
struktur tanah. Iklim, suhu, kelembaban, sifat mengembang dan mengerut
sangat mempengaruhi porositas.
3. Apabila di dalam tanah memilki pori – pori yang besar maka tanah akan
lebih mudah menyerap air. Tinggi rendahnya porositas suatu tanah ini
sangat berguna dalam menentukan tanaman yang cocok untuk tanah
tersebut.
4. Berat isi adalah perbandingan antara massa tanah dengan volume partikel
ditambah dengan ruang pori yang berada diantaranya. Sedangkan berat
jenis adalah perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total
volume yang di dalamnya tidak termasuk ruang pori yang ada.
5. Faktor yang mempengaruhi berat isi tanah adalah struktur tanah,
pengolahan tanah, bahan organik, dan agregasi tanah. Sedangkan faktor
yang mempengaruhi berat jenis tanah adalah tekstur tanah dan bahan
organik tanah.
6. Untuk mengetahui berat isi dan berat jenis tanah dapat digunakan metode
ring. Cara kerjanya adalah dengan contoh tanah dalam ring sample yang
telah diketahui volumenya (volume tanah sama dengan volume ring)
ditimbang dengan timbangan digital, kemudian ditetapkan kadar airnya.
Untuk selanjutnya, dimasukkan ke dalam oven dan dihitung berat kering
tanahnya. Namun metode ini tidak tepat untuk tanah yang bersifat
mengembang dan mengkerut.
5.2. Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, ada baiknya pada praktikum
kedepannya dilakukan dengan beberapa kali pengulangan sehingga data yang
diperoleh lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Buckman.H. dan N.C. Brandy, 2002. Ilmu Tanah. Brata Karya Aksara, Jakarta.
15
Danny dkk. 2018. Hubungan Kandungan Bahan Organik Tanah Dengan Berat isi,
Porositas, dan Lanjut infiltrasi pada Perkebunan Salak di Kecamatan
Purwosari, Kabupaten Pasuruan Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan
(5)1:647-654
Rahardjo, pudjo dkk. 2001. Peranan Beberapa Macam Sumber dan Dosis Bahan
Organik terhadap ketersediaan Air bagi Tanaman. Pusat Penelitian The dan
Kina. Gambung
Tim Dosen Jurusan Tanah FPUB. 2010. Panduan Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
Universitas Brawijaya. Malang
LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan
1. Massa tanah (Mt) = (BTSO+ring)-ring
16
= 192,28-100=92,78 gram
2. Massa air (Ma) = (BTSO+ring)-(BTKO+ring)
= 192,78-168,45=24,33 gram
3. Massa padatan (Mp) = Mt-Ma
= 92,78-24,33=68,45 gram
4. Volume tanah (Vt) = ℼ x r^2 x t
= 3,14 x (1,765)^2 x 5,95
= 3,14 x 3,115 x 5,95 = 58,197 cm3
5. Volume air (Va) = Ma/BJ air
= 24,33/1 = 24,33 gram
6. Volume padatan (Vp) = Mp/BJP
= 68,45/2,65 = 25,83 cm3
7. Volume udara (Vu) = Vt-Va-Vp
= 58,197-24,33-35,83=8,037 cm3
8. Volume ruang (Vr) = Va+Vu
= 24,33+8,037=3,367 cm3
9. KA volume % = (Va-Vt) x 100%
= (24,33-58,197) x 100 = 41,806 %
10. Berat Isi (BI) = Mp/Vt
= 68,45/58,197 = 1,176 gram/cm3
11. Porositas = (1-BI/BJP) x 100%
= (1/1-1,176/2,65) x 100 %
= 1,474/2,65 x 100 = 55,62%
Gambar :
17
Berat tanah setelah di oven Diameter ring
18