1. Dalam membuat soal idealnya guru menganalisis tingkat
kesukaran soal dan daya beda soal. Apakah kedua analisis tersebut selalu bpk/ibu praktekkan. Jelaskan argumennya jika jawabannya "ya dilakukan" atau "tidak dilakukan".
2. Jika dalam sebuah kelas berjumlah 30 peserta didik, hanya
ada 4 peserta yang lulus memenuhi KKM. Tindakan apa yang harus dilakukan oleh guru!
1. Ya, saya selalu mempertimbangkan tingkat kesukaran dan
daya beda soal
Karena dengan menganalisis tingkat kesukaran soal artinya
guru mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang dan sukar. Sedangkan menganalisis daya pembeda soal artinya guru mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam kategori lemah atau rendah dan kategori kuat atau tinggi prestasinya.
adanya tes dimaksutkan untuk memisahkan antara murid
yang betul-betul mempelajari suatu pelajaran dengan murid-murid yang tidak mempelajari pelajaran. Jadi tiap soal harus mempunyai derajat kesukaran tertentu juga harus mampu membedakan antara murid yang pandai dengan murid yang kurang pandai. Sedangkan untuk menentukan dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok tersebut adalah dengan indeks daya pembeda. Indeks ini menunjukkan kesesuaian antara fungsi soal dengan fungsi tes secara keseluruhan. Dengan demikian validitas soal ini sama dengan daya pembeda soal yaitu daya yang membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah.
Karena tingkat kesukaran berpengaruh langsung terhadap
daya pembeda soal jadi saya menggunakan pertimbangan tersebut untuk menentukan soal yang baik. Karena soal yang baik adalah soal yang memiliki daya pembeda antar peserta tes yaitu kelompok dengan tingkat kemampuan tinggi dan kelompok dengan tingkat kemampuan rendah.
2. Jika dalam kelas berjumlah 30 peserta didik dan hanya ada
4 peserta didik yang lulus memenuhi KKM maka tindakan yang harus dilakukan oleh guru adalah menindaklanjuti dengan program remedial bagi peserta didik yang belum berhasil memenuhi KKM. Adanya remedial agar peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses perbaikan baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian peserta didik. Program remedial dilakukan guru untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial, pendidik membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya yang mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini penilaian merupakan assessment as learning.