Anda di halaman 1dari 19

Menggambar Rangkaian

Listrik
D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H
:
Nama : Frans William Siregar
NIPD : 200803031
Kelas : SKK 2 B
Abstrak
Rangkaian Listrik

Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting dan tidak dapat terhindarkan dalam kebidupan
sehari-hari. Bahkan, hampir setiap peralatan dan barang yang ada dirumah memakai listrik seperti
lampu, televisi, maupun kulkas ketika kabelnya dihubungkan ke dalam stop kontak maka akan
menyala dan berfungsi. Hal ini lantaran adanya energi dalam bentuk aliran arus listrik. Dimana aliran
listrik dapat dihubungkan melalui beberapa macam bentuk rangkaian. Rangkaian listrik sendiri
sangat berpengaruh terhadap kuatnya arus. Rangkaian listrik merupakan suatu kesatuan antara
beberapa komponen elektronika dan sumber tegangan yang dihubungkan secara terbuka, supaya
arus listrik yang berasal dari sumber bisa mengalir, sehingga memiliki fungsi tertentu

Buat mengetahui adanya aliran listrik, kamu bisa memakai beberapa indicaotr seperti motor DC dan
beberapa jenis LED. Dalam pemasanagan atau pembuatah rancangan, harus diperhatikan beberapa
faktornya. Faktor tersebut yaitu reaktansi induktif (induktansi), reaktansi kapasitif, permitivitas dan
resitifitas. Rangkaian listrik juga memiliki 7 jenis rangkaian yaitu: Rangkaian listrik seri, Rangkaian
listrik parallel, Rangkaian listrik gabungan, Rangkaian listrik arus searah, Rangkaian listrik bolak balik,
Rangkaian listrik 1 phase dan 3 phase, Rangkaian listrik sederhana

Salah satu hukum fisika yang mempelajari materi ini ialah hokum kirchoff 1 yang berbunyi:

  “Pada rangkaian listrik bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik percabangan
sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik itu.”

Di dalam rangkaian listrik memiliki kuat dan hambatan arus listrik paralel dan seri, kuat dan
hambatan tersebut dapat kita hitung menggunakan rumus yang telah ditentukan. Dibalik itu semua
rangkaian listrik memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing
Daftar isi
Abstrak
Daftar isi
Kata pengantar
Pendahuluan
Rangkaian listrik
I. Pengertian rangkaian listrik
II. Jenis-jenis rangkaian listrik
1) Rangkaian listrik seri
2) Rangkaian listrik parallel
3) Rangkaian listrik gabungan
4) Rangkaian listrik arus searah (DC)
5) Rangkaian listrik bolak-balik (AC)
6) Rangkaian listrik 1 phase dan 3 phase
7) Rangkaian listrik sederhana
III. Hukum Kirchoff
IV. Perbedaan rangkaian listrik seri dan parallel pada bentuk rangkaian
1) Perbedaan susunan rangkaian
a) Susunan rangkaian seri terlihat sederhana
b) Rangakaian parallel lebih terlihat kompleks
2) Perbedaan pada komponen yang dipakai
a) Komponen seri lebih sedikit
b) Komponen paralel lebih banyak
3) Kuat arus dalam rangkaian seri dan paralel
a) Mencari kuat arus pada rangkaian seri
b) Mencari kuat arus pada rangkaian paralel
4) Kuat tegangan pada rangkaian seri dan paralel
a) Kuat tegangan rangkaian seri
b) Kuat tegangan rangkaian paralel
5) Besar hambatan pada kedua rangkaian
a) Besar hambatan rangkaian seri
b) Besar hambatan rangkaian paralel
V. Perbedaan pada keunggulan dan kelemahan rangkaian
1) Keunggulan rangkaian seri dan paralel
a) Keunggulan rangkaian seri
b) Keunggulan rangkaian paralel
2) Kelemahan rangkaian seri dan paralel
a) Kelemahan rangkaian seri
b) Kelemahan rangkaian paralel
Kesimpulan
Daftar pustaka
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Menggambar rangkaian listrik" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang bagaimana bentuk rangkaian listrik dan jenis-jenisnya bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Ir. Taharuddin, S.T, M.T Mata Kuliah Electrical,
Electronic, Pneumatic, and Hidraulic Diagram Drawing. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tanah Jawa, 9 juni 2021

Penulis

Taruna muda Frans William Siregar


Pendahuluan
Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik? Dalam ilmu kelistrikan, rangkaian listrik adalah
susunan alat-alat listrik yang dihubungkan dengan sumber listrik sehingga menghasilkan arus listrik.
Berdasarkan definisi di atas, kita bisa menyebutkan bahwa bagian-bagian utama suatu rangkaian
listrik terdiri dari alat/komponen listrik, penghubung, dan sumber listrik. Alat atau komponen listrik
adalah peralatan yang bekerja menggunakan listrik. Ada banyak contoh peralatan listrik, seperti
lampu, TV, bel sekolah, dan lain-lain.

Sedangkan, penghubung adalah media yang menghubungkan alat listrik dan sumber listrik,
disebut konduktor, pembungkusnya disebut isolator. Sementara, sumber listrik adalah alat
pembangkit arus listrik dengan membuat beda potensial listrik antara dua buah titik. Arus pada
rangkaian listrik merupakan aliran elektron yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.
Rangkaian Listrik
l. Pengertian Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik adalah (atau rangkaian elektrik) merupakan interkoneksi berbagai piranti
(divais-device) yang secara bersama melaksanakan suatu tugas tertentu. Tugas itu dapat berupa
pemrosesan energi ataupun pemrosesan informasi. Melalui rangkaian listrik, energi maupun
informasi dikonversikan menjadi energi listrik dan sinyal listrik, dan dalam bentuk sinyal inilah energi
maupun informasi dapat disalurkan dengan lebih mudah ke tempat ia diperlukan

ll. Jenis – Jenis Rangkaian Listrik

Gambar ll.a Contoh jenis rangkaian listrik

Rangkaian listrik terdiri atas 2 jenis yaitu Seri dan Paralel. Selain itu, ada juga gabungan dari 2 jenis
rangkaian listrik, yang disebut rangkaian campuran.

Jadi, ada 3 bentuk rangkaian listrik yaitu rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran. Berikut
penjelasannya.

1. Rangkaian listrik seri


Gambar ll.1.a Rangkaian listrik seri

Karakteristik Rangkaian Listrik Seri, yaitu:

 Cara menyusun rangkaian cenderung praktis dan sederhana.

 Semua komponen listrik disusun secara sejajar (berderet atau berurutan).

 Kabel penghubung pada seluruh komponen gak mempunya percabangan sepanjang


rangkaian.

 Cuma ada 1 jalan yang bisa dilewati oleh arus, jadi kalo ada satu jalur yang terputus. Maka,
rangkaian gak bisa berfungsi dengan benar.

 Arus listrik yang mengalir di berbagai titik dalam rangkaian sama besarnya.

 Setiap komponen yang terpasang akan mendapat arus yang sama.

 Beda potensial/tegangan pada setiap komponen yang terpasang mempunyai nilai yang
berbeda.

 Mempunyai hambatan total yang lebih besar dari pada hambatan penyusunnya.

Rumus Rangkaian Seri, yaitu:

I = I1 = I2 = I3
V = V1 + V2 + V3
R = R1 + R2 + R3
2. Rangkaian listrik parallel

Gambar ll.2.a Rangkaian listrik parallel

Rangkaian paralel mempunyai ciri khas yang bisa dan sangat mudah banget dikenali yaitu susunan
rangkaiannya mempunyai cabang.

Instalasi listrik di suatu rumah biasanya memakai susunan rangkaian paralel. Meski, sedikit lebih
rumit dari rangkaian seri, rangkaian paralel punya banyak keuntungan.

Karakteristik Rangkaian Listrik Paralel, yaitu:


 Cara menyusun rangkaian cenderung lebih rumit.

 Semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar.

 Kabel penghubung pada sebuah rangkaian mempunyai percabangan.

 Ada beberapa jalan yang bisa dilewati oleh arus.

 Arus yang mengalir pada setiap cabang mempunyai besar nilai yang berbeda.

 Setiap komponen yang terpasang mendapat besar arus yang berbeda.

 Semua komponen mendapat tegangan yang sama besar.

 Hambatan totalnya lebih kecil dari hambatan pada tiap – tiap komponen penyusunnya.

Rumus Rangkaian Paralel, yaitu:

I = I1 + I2 + I3
V = V1 = V2 = V3
1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
I1 : I2 : I3 = 1/R1 : 1/R2 : 1/R3
3. Rangkaian listrik gabungan

Gambar ll.3.a Rangkaian listrik gabungan

Rangkaian gabungan merupakaan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Secara umum,
karakteristik dan hukum yang berlaku pada rangkaian gabungan juga mengikuti keduannya.

Rumus Rangkaian Gabungan, yaitu:

I = I1 + I2
1/Rp = 1/R2 + 1/R3
Rtotal = R1 + 1/Rp
4. Rangkaian listrik arus searah (DC)

Gambar ll.4.a Rangkaian listrik arus searah (DC)

Sumber arus listrik searah (DC) yaitu sumber energi listrik yang bisa menimbulkan arus listrik yang
arahnya, selalu tetap (konstan) dari muatan listrik dari potensi tinggi ke rendah.

Arus searah (DC) umumnya banyak ditemukan pada aplikasi bertegangan rendah, seringanya pada
baterai.

Sebagian besar sirkuit elektronik ini perlu catu daya atau arus searah (DC).

Berikut ini, ada beberapa tegangan yang sering dipakai buat arus searah (DC), yaitu:

 1.5 VDC
 5 VDC
 12 VDC
 24 VDC
5. Rangkaian Listrik Arus Bolak – Balik (AC)

Gambar ll.5.a Rangkaian listrik arus bolak balik (AC)

Dalam rangkaian arus searah (DC), tegangan dan arus umumnya konstan. Tapi, kalo dalam rangkaian
arus bolak – balik (AC), nilai sesaat dari tegangan arus dan karenanya daya terus berubah
dipengaruhi oleh pasokan.
Jadi, kalo kamu bisa menghitung daya pada sirkuit AC dengan cara yang sama seperti di sirkuit DC,
tapi kamu masih bisa mengatakan kalo daya (P) sama dengan tegangan (V) dikalikan dengan ampere
(I).

“Poinnya yaitu, kalo rangkaian AC mengandung reaktansi, jadi ada komponen daya sebagai
akibat dari medan magnet  atau listrik yang dibuat oleh komponen.”

Hasilnya yaitu kalo gak seperti komponen resistif murni, daya ini disimpan dan dikembalikan ke
suplai saat gelombang sinusoidal lewat satu siklus periodik penuh.

Maka, daya rata – rata yang diambil oleh suatu rangkaian yaitu jumlah daya yang disimpan dan daya
yang dikembalikan selama satu siklus penuh.

jadi, konsumsi daya rata – rata sirkuit akan jadi rata – rata daya sesaat dalam satu siklus penuh
dengan daya sesaat. (P) didefinisikan sebagai perkalian dari tegangan sesaat (V) dan oleh arus sesaat
(I).

“Fungsi pada sinus periodik dan kontinu yaitu daya rata – rata diberikan sepanjang waktu akan
sama dengan daya rata – rata yang diberikan pada satu siklus tunggal.”

6. Rangkaian Listrik 1 Phase dan 3 Phase

Gambar ll.6.a Rangkaian listrik 1 phase dan 3 phase

Sistem daya satu fasa dan tiga fasa mengacu pada unit yang memakai daya listrik bolak-balik (AC).
Dengan daya AC, aliran arus terus-menerus berganti arahnya. Bedanya, antara daya AC satu fasa dan
tiga fasa yaitu keteguhan pengirimannya. Sistem daya AC fase tunggal memuncak pada tegangan 90⁰
dan 270 with, dengan siklus penuh pada 360⁰.

Dengan puncak dan penurunan dalam tegangan ini, daya gak dikirim pada laju yang konstan.

Dalam sistem 1 Phase:

Ada satu kabel netral dan satu kabel daya dengan arus yang mengalir di antara mereka.
Perubahan siklus dalam besaran dan arah biasanya mengubah aliran dalam arus dan tegangan
sekitar 60 kali per detik, tergantung pada kebutuhan khusus suatu sistem.

Dalam sistem 3 Phase:

Ada tiga kabel daya, masing – masing 120⁰ dari fase satu sama lain. Delta dan wye yaitu dua jenis
rangkaian yang dipakai buat mempertahankan beban yang sama pada sistem tiga fase.

Masing – masing menghasilkan konfigurasi kabel yang beda. Dalam konfigurasi delta, gak ada
kawat netral yang dipakai.

Konfigurasi wye memakai kabel netral dan ground.

NOTE: Dalam sistem tegangan tinggi, kawat netral biasanya gak ada buat sistem tiga fase.

Ketiga fase daya udah memasuki siklus dengan 120⁰.

a. Manfaat Memakai Rangkaian Listrik 1 Phase

 Array luas penggunaan aplikasi.

 Catu daya AC paling efisien sampai 100 watt.

 Lebih sedikit biaya design.

 Design yang kurang rumit.

b. Manfaat Memakai Rangkaian Listrik  3 Phase

 Pengurangan konsumsi tembaga.

 Lebih sedikit risiko keselamatan buat pekerja.

 Biaya penanganan tenaga kerja yang lebih rendah.

 Efisiensi konduktor yang lebih baik.

 Kemampuan buat menjalankan beban daya yang lebih tinggi.

7. Rangkaian Listrik Sederhana

Gambar ll.7.a Rangkaian Listrik Sederhana


Lampu butuh 2 kabel buat menyala, satu kabel netral dan satunya lagi yaitu kabel hidup. Kedua
kabel ini terhubung dari lampu ke panel suplai utama. Buat memakai kabel warna merah dan hitam
buat kabel hidup, dan kabel netral dalam proyek Sirkuit Listrik, dimana kabel warna merah dipakai
buat kabel hidup dan kabel warna hitam dipakai buat kabel netral.

Saklar yang dipakai buat mengontrol sirkuit dengan menghidupkan dan mematikan. Ini disediakan di
kabel langsung antara pasokan dan beban utama.

Saat saklar hidup, sirkuit listrik ditutup dan lampu menyala dan saat sakelar mati, cahaya akan
memutuskan pasokan daya ke beban.

Kabel ini ditaruh dalam kotak yang disebut kotak saklar buat operasi yang lebih baik. Switch wire dan
live wire yaitu satu kawat dan cuma dipotong di antaranya buat menghubungkan switch.

lll. Hukum Kirchhoff I

Gambar lll.a Hukum kirchoff

Bunyinya: “Pada rangkaian listrik bercabang, jumlah kuat arus yang masuk
pada suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik
itu.”
Hukum Kirchhoff ini pertama kali dikenalkan pada tahun 1845 oleh seorang ahli fisika dari Jerman
yaitu Gustav Robert Kirchhoff.

Hukum kirchhoff sendiri berfungsi buat menganalisis arus dan tegangan dalam sebuah rangkaian.
Hukum Kirchhoff I merupakan hukum yang berkaitan dengan arah arus pada titik percabangan.
IV. Perbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Paralel pada Bentuk Rangkaian

Gambar IV.a Rangkaian listrik parallel dan seri

Perbedaan bentuk dari rangkaian seri dan rangkaian paralel ada pada bentuk rangkaian. Bentuk
rangkaian dari ke 2 rangkaian ini juga akan menentukan dari komponen yang dipakai buat
menyusunnya.

Berikut ini, penjelasan mengenai perbedaan dalam kedua bentuk rangkaian listrik ini, yaitu:

1. Perbedaan Susunan Rangkaian


Bentuk dari susunan rangkaian seri dan paralel akan sangat jelas terlihat dalam sekali pandang. Hal
ini ditandai dengan bentuk rangkaian lurus atau bercabang yang ada pada rangkaian.

a. Susunan Rangkaian Seri Terlihat Sederhana

Susunan seri gak mempunyai cabang rangkaian. Aliran listrik dari sumber tegangan (semisal baterai)
akan menuju pada hambatan dengan satu kabel.

Jadi, cuma ada satu kabel yang menghubungkan hambatan listrik secara lurus berjajar.

b. Rangkaian Paralel Lebih Terlihat Kompleks

Pada rangkaian paralel, rangkaian terlihat lebih kompleks. Hal ini terjadi karena adanya percabangan
pada rangkaian. Jadi, gak cuma akan terlihat satu kabel utuh aja.

Tapi, ada pembagian arah arus yang terjadi menuju hambatan yang letaknya gak lagi dalam satu
garis lurus seperti rangkaian seri.

2. Perbedaan pada Komponen yang Dipakai


Bentuk susunan rangkaian seri dan paralel beda, karena jumlah dari komponen yang dipakai juda
beda.

Jumlah hambatan yang diberikan ke kedua rangkaian ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Tapi,
secara prinsip dibawah ini penjelasan dari komponen yang dipakai di kedua rangkaian, yaitu:
a. Komponen Seri Lebih Sedikit

Penggunaan komponen yang dipakai cuma sumber tegangan, kabel dan juga hambatan. kalo dalam
kehidupan nyata, seperti sumber tegangan, saklar, kabel dan bohlam lampu sesuai kebutuhan.

b. Komponen Paralel Lebih Banyak

Buat rangkaian paralel mempunyai komponen dengan jumlah yang lebih banyak. Saklar yang lebih
banyak dari pada di rangkaian seri, dan kabel yang lebih panjang juga.

Perbedaan pada Rumus dalam Mencari Hitungan

Gambar IV.2.b.a Rangkaian paralel

Gak cuma pada bentuk rangkaiannya aja yang berbeda, susunan seri dan paralel akan berimbas ke
rumus yang dipakai juga loh.

Dalam rumus hitungan mempunyai perbedaan rangkaian seri dan paralel yang berlawanan. Berikut,
dibawah ini penjelasan lengkapnya.

3. Kuat Arus dalam Rangkaian Seri dan Paralel


Buat menghitung dari kuat arus di rangkaian seri dan paralel tuh gak sama. Dibawah ini adalah
rumus hitungannya.

a. Mencari Kuat Arus pada Rangkaian Seri

Pada rangkaian seri jumlah muatan listrik yang mengalir di setiap hambatan yaitu sama. Jadi,
hambatan pada satu titik akan sama dengan di titik yang lain.

Rumusnya: I = I1 = I2 = I3 = I4
b. Mencari Kuat Arus pada Rangkaian Paralel

Pada rangkaian paralel hitungan buat mencari rumusan kuat arus gak sama dengan dirangkaian seri.
Tapi, kuat arus total pada rangkaian paralel yaitu hasil dari penambahan kuat arus yang ada pada
hambatan.

Rumusnya: I = I1 + I2 + I3 + I4
4. Kuat Tegangan pada Rangkaian Seri dan Paralel
Tegangan yaitu besarnya energi potensial (V) dalam sebuah medan listrik yang mempunyai satuan
volt.

Dalam rangkaian seri, energi potensial akan beda antara satu titik dengan titik yang lain. Sedangkan,
buat rangkaian paralel gak begitu.

a. Kuat Tegangan Rangkaian Seri

Pada rangkaian seri, energi potensial atau tegangan gak bisa disamakan nilainya seperti cuma
dengan kuat arus.

Untuk mencari besarnya energi potensial atau tegangan total yaitu dengan memakai rumus berikut
ini.

Rumusnya: V = V1 + V2 + V3 + V4
b. Kuat Tegangan Rangkaian Paralel

Pengukuran tegangan pada rangkaian paralel yaitu sama buat semua titik. Energi potensial total
akan sama nilainya dengan energi potensial yang ada pada semua titik.

Rumusnya: V = V1 = V2 = V3 = V4
5. Besar Hambatan pada Kedua Rangkaian
Di rangkaian seri dan paralel, hambatannya bisa diketahui dengan melakukan perbandingan antara
tegangan dan kuat arus listrik yang lewat suatu titik dalam satu rangkaian.

a. Besar Hambatan Rangkaian Seri

Rangkaian seri, jumlah hambatan total yaitu penjumlahan dari seluruh hambatan dalam rangkaian
listrik.

Rumusnya: R = R1 + R2 + R3 + R4
b. Besar Hambatan Rangkaian Paralel

Hambatan pada rangkaian listrik paralel gak sama antara satu titiknya. Hal ini terjadi karena, dalam
rangkain listrik paralel terjadi percabangan.

Rumus hambatan total: 1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4

V. Perbedaan pada Keunggulan dan Kelemahan Rangkaian


Perbedaan pada rangkaian seri dan paralel di keunggulan dan kelemahan dari rangkaian tersebut,
yaitu sebagai berikut:

1. Keunggulan Rangkaian Seri dan Paralel


Berikut, ada beberapa keunggulan dari rangkaian Seri dan Paralel.

a. Keunggulan Rangkaian Seri

 Rangkaian seri akan memakai lebih sedikit komponen dari pada di rangkaian paralel.
 Mempunyai kemampuan deteksi lebih cepat kalo terjadi kerusakan.

 Mempunyai kuat arus listrik yang mengalir adalah sama dan lebih hemat listrik.

b. Keunggulan Rangkaian Paralel

 Kalo satu hambatan berpengaruh gak akan membuat masalah di hambatan yang lain.

 Mempunyai energi potensial yang sama pada setiap titik rangkaian.

 Kalo dipakai pada pemasangan bohlam dalam rangkaian, maka nyala bohlam gak berbeda
antara yang terdekat sampai yang terjauh dari sumber tegangan.

2. Kelemahan Rangkaian Seri dan Paralel


Berikut, dibawah ini ada beberapa kelemahan dari suatu rangkaian Seri dan Paralel.

a. Kelemahan Rangkaian Seri

 Mempunyai energi potensial yang beda, jadi kalo dipakai pada rangkaian bohlam
memberikan nyala yang gak sama.

 Bohlam terjauh dari sumber tegangan mempunyai nyala yang lebih redup. Karena,
mempunyai satu sumber listrik maka kalo salah satu komponen mati menyebabkan seluruh
komponen juga mati.

b. Kelemahan Rangkaian Paralel

 Lebih boros listrik dan pemakaian komponen penyusun.

 Mempunyai kuat arus yang berbeda di antara satu titik dengan titik yang lain.
Kesimpulan
Rangkaian listrik adalah (atau rangkaian elektrik) merupakan interkoneksi berbagai piranti (divais-
device) yang secara bersama melaksanakan suatu tugas tertentu. Tugas itu dapat berupa
pemrosesan energi ataupun pemrosesan informasi. Jenis-jenis rangkaian listrik adalah:

1) Rangkaian listrik seri

2) Rangkaian listrik paralel

3) Rangkaian listrik gabungan

4) Rangkaian listrik arus searah (DC)

5) Rangkaian listrik arus bolak-balik (AC)

6) Rangkaian listrik 1 phase dan 3 phase

7) Rangkaian listrik sederhana

Salah satu hukum yang berhubungan dengan rangkaian listrik adalah hokum kirchoff I yang berbunyi:

“Pada rangkaian listrik bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik percabangan
sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik itu.”

Dengan rumus:

I4 = I1 + I2 + I3
Rumus kuat tegangan arus seri

Rumusnya: V = V1 + V2 + V3 + V4
Rumus kuat tegangan arus paralel

Rumusnya: V = V1 = V2 = V3 = V4
Besar hambatan rangakaian seri

Rumusnya: R = R1 + R2 + R3 + R4
Besar hambatan rangkaian paralel

Rumus hambatan total: 1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4


Daftar pustaka
https://cerdika.com/rangkaian-listrik/
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengertian-rangkaian-listrik-dan-jenis-jenisnya-
4677/
https://www.slideshare.net/AgusRohim/pengertian-rangkaian-listrik-secara-umum

Anda mungkin juga menyukai