DISUSUN OLEH :
Nama : R
NPM :
Kelas : Siang (Ambon)
Semester : IV
1. Latar belakang
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis
terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan
hubungan antar anggota (Depkes RI, 1997). Terapi aktivitas kelompok adalah aktivitas
membantu anggotanya untuk identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah
tingkah laku yang maladaptive (Stuart & Sundeen, 1998). Terapi aktivitas kelompok
merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien
yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagi terapi, dan
kelompok digunakan sebagai target asuhan (Kelliat, 2005)
2. Tujuan
1. Tujuan umum:
1. Klien dapat merespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
2. Tujuan khusus:
1. Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar
2. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
3. Landasan teori
Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi sosial,
menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal. Aktivitas
digunakan sebagai stimulus sensori klien kemudian diobservasi reasi sensori klien
terhadap stimulus yang disediakan, berupa ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi
wajah dan gerakan tubuh).
4. Klien
1. Karakteritik klien
Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi
sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal.
2. Proses seleksi
1. Mengkaji klien dengan tanda isolasi sosial, menarik diri,harga diri rendah.
2. Mengkomunikasikan dengan perawat ruangan
3. Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing
4. Kontrak dengan pasien yang telah masuk dalam karakteristik klien.
3. Data klien
3.1 …
3.2 …
3.3 …
3.4 …
3.5 …
3.6 …
3.7 …
5. Karakteristik klien
1. Jika klien pergi atau meninggalkan ruangan terapis mengingatkan kontrak yang telah
disepakati.
2. Jika pasien diam fasilitator membujuk klien untuk berbicara jika klien tetap tidak mau
berbicara terapis atau leader meningkatkan motivasi klien dengan mengatakan “ Yang
lain bisa pasti Bapak bisa “
3. Jika klien melakukan hal –hal yang tidak di inginkan (amuk, Mengganggu pasien lain,
ribut ) terapis mengingatkan tentang aturan permainan.
6. Pengorganisasian
Pelaksanaan
Sesi 1
Hari : …
Tanggal : …
Pukul : ........WIB.
Tempat : …
Terapis
Leadear : …
Co Leader : …
Observer : …
Fasilitator : …
…
…
…
Sesi 2
Hari : …
Tanggal : …
Tempat : …
Terapis
Leadear : …
Co Leader : …
Observer : …
Fasilitator : …
…
…
…
Sesi 3
Hari : …
Tanggal : …
Pukul : … WIB
Tempat : …
Terapis
Leadear : …
Co Leader : …
Observer : …
Fasilitator : …
…
…
…
Seting tempat
Tujuan
Setting
Alat
1. Tape recorder
2. Kaset lagu dangdut, slow music, rohani (religius)
Metode
1. Diskusi
2. Sharing persepsi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
1. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik diri,
harga diri rendah dan tidak mau bicara
2. Mempersiakan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
1. Salam terapeutik
3. Kontrak
Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta ijin
kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
1. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan nama
panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
2. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak
semua klien untuk bertepuk tangan.
3. Terapis dan klien memakai papan nama.
4. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau
berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta
menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengan lagu.
5. Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan (kira-
kira 15 menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis
mengobservasi respon klien terhadap musik
6. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya.
Sampai semua klien mendapat giliran.
7. Terapis memberikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya, dan
mengajak klien lain bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
1. Evaluasi
2. Tindak lanjut
Evaluasi
SESI 1: TAK
N NAMA KLIEN
ASPEK YANG DINILAI
O
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
merespon, memberi pendapat, mennyampaikan perasaan tentang music
yang didengar (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak
mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi sensori
mendengar music. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan menggerakkan jari sesuai
dengan irama music namun belum mampu memberi pendapat dan perasaan tentang
music. Latih klien untuk mendengarkan music diruang rawat.
Sesi 2 : Menggambar
Tujuan
Setting
Alat
1. Kertas HV A
2. Pensil 2B (bila tersedia krayon juga dapat digunakan)
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
1. Salam terapeutik
2. Salam dari terapis kepada klien
3. Terapis dan klien memakai papan nama
2. Evaluasi / validasi
3. Kontrak
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien lain
2. Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
3. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan
saat ini
4. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberii
penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
5. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing
klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya
pada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna
gambar tersebut untuk klien.
6. Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
7. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
1. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Tindak lanjut
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu
mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan
makna gambar.
SESI 2: TAK
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
menggambar, menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori
menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar, menyebutkan
nama gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan
perasaan melalui gambar.
Tujuan
1. Klien dapat memberii respons terhadap tontonan TV/Video (jika menonton TV, acara
tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien).
2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton.
Setting
Alat
Metode
1. Diskusi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
1. Mengingatkan kontrak dengan klien yang tlah mengikuti TAK sesi 2
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
1. Salam terapeutik
2. Salam dari terapis kepada klien
3. Terapis dan lien memakai papan nama
2. Evaluasi/validasi
3. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV/video dan
menceritakannya
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
4. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
stimlasi sensori menonton, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan,
berespon terhadap tontonan, menceritakan isi tontonan, dan mengungkapkan perasaan
saat menonton. Formulir evaluasi sebagai berikut :
SESI 3: TAK
NAMA KLIEN
NO ASPEK YANG DINILAI
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
berespon, menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton. Beri
tanda (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contohnya : klien mengikuti sesi 3 TAK stimulasi sensori
menonton. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, dan tanpa respon,
klien tidak dapat menceritakan isi tontonan dan perasaannya. Tingkatkan stimulus
diruangan, ulang kembali dengan stimulus yang berbeda.
LAPORAN HASIL
Hari/ tanggal:
1. Mengikuti
kegiatan dari awal
sampai akhir
√ √ √ √ √ √
2. Memberi respon
(ikut bernyanyi,
menari,joget
menggerakkan
tangan-kaki-dagu
sesuai irama √ √ √ √ √ √
3. Memberi
pendapat tantang
√ √ √ √ √ √
music yang
didengar
4. Menjelaskan
perasaan setelah
√ √ √ √ √ √
mendengar lagu
1. Evaluasi
1. Klien mengikuti sesi 1 TAK stimulasi sensori mendengar music
2. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Klien mampu memberi respon terhadap lagu yang didengar yaitu
dengan ikut berjoget,menari dan menggerakkan tangan-kaki-dagu
sesuai irama
4. Klien mampu memberi pendapat tentang perasaan mereka setelah
mendengar lagu
2. Kesimpulan
1. Bahwa perasaan seseorang itu ada 2 yaitu sedih dan gembira, saat kita melihat orang-
orang disekitar kita sedih kita juga harus ikut merasakan kesedihan mereka dan saat
orang-orang disekitar kita gembira kita juga harus ikut merasakan kegembiraan itu,
jangan kita mengurung diri dikamar dan enggan untuk berinteraksi
2. Bahwa suara-suara yang didengar saat TAK berlangsung (music) merupakan suara
nyata bukan suara-suara palsu (halusinasi)
Hari/ tanggal:
1. Mengikuti
kegiatan dari awal
√ √ √ √ √ √
sampai akhir
2. Menggambar
sampai selesai
√ √ √ √ √ √
3. Menyebutkan
gambar apa
√ √ √ √ √ √
4. Menceritakan
makna gambar
√ √ √ √ √ √
1. Evaluasi
1. Klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori menggambar
2. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Klien mampu menggambar apa yang mereka rindukan saat ini atau
sesuatu/seseorang yang mereka sukai
4. Klien mampu menyebutkan gambar apa yang mereka gambar
5. Klien mampu menceritakan makna gambar yang mereka gambar
2. Kesimpulan
1. Bahwa kebanyakan klien menggambar apa yang mereka sukai seperti pemandangan
gunumg, bunga, rumah
2. Bahwa klien sadar kalau mereka rindu dengan orang-orang dirumah mereka harus
cepat pulanh dengan cara minum obat teratur, makan teratur, tetap menjaga
kebersihan diri, berinteraksi dengan orang lain, tidak boleh mengurung diri dll.
Hari/ tangal:
1. Mengikuti
kegiatan dari awal
√ √ √ √ √ √
sampai akhir
TAK
2. Memberi respon
pada saat
√ √ √ √ √ √
menonton
(senyum, sedih,
dan gembira)
3. Menceritakan
cerita dalam
√ √ √ √ √ √
TV/video
4. Menceritakan
perasaan setelah
√ √ √ √ √ √
menonton
1. Evaluasi
1. Semua klien datang tepat waktu untuk mengikuti sesi 3 TAK Stimulasi sensoris
menonton
2. Semua klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Semua klien mampu memberikan respon pada saat video diputar
4. Semua klien dapat menceritakan cerita dari film yang diputar
5. Semua klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah menonton film.
2. Kesimpulan