Anda di halaman 1dari 22

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

DISUSUN OLEH :

Nama : R
NPM :
Kelas : Siang (Ambon)
Semester : IV

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MALUKU HUSADA
AMBON
2020

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORIS

1. Latar belakang

Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis
terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan
hubungan antar anggota (Depkes RI, 1997). Terapi aktivitas kelompok adalah aktivitas
membantu anggotanya untuk identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah
tingkah laku yang maladaptive (Stuart & Sundeen, 1998). Terapi aktivitas kelompok
merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien
yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagi terapi, dan
kelompok digunakan sebagai target asuhan (Kelliat, 2005)

Diagnosa keperawatan yang harus mendapatkan intervensi keperawatan diantaranya


isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah dan banyak lainnya. Dan khusus untuk ketiga
diagnosa keperawatan diatas tersebut, Mahasiswa tingkat II reguler Politeknik Kesehatan
Depkes Tanjung Karang akan membuat terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori
khusus untuk pasien-pasien dengan kriteria kurangnya respon pasien terhadap rangsangan
yang diberikan sehingga membuat pasien kurang dapat berinteraksi dengan yang lainnya
khususnya di ruang cendrawasih.
Untuk itu terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori diharapkan mampu
memberikan stimulus untuk semua panca indra (sensori) agar pasien mampu memberikan
respon yang adekuat terhadap objek yang akan dipergunakan dalam terapi aktivitas
kelompok tersebut yang berupa suara-suara, gambar, viodeo, dan nantinya juga akan
membuat klien lebih termotivasi untuk merubah perilaku-perilaku sebelumnya.

2. Tujuan

1. Tujuan umum:
1. Klien dapat merespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
2. Tujuan khusus:
1. Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar
2. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.

3. Landasan teori

Terapi aktivitas kelompok merupakan tindakan keperawatan, oleh karena itu,


perlu dimasukkan dalam rencana tindakan keperawatan pada masalah keperawatan
tertentu. Terapi aktivitas kelompok dibagi dalam 4 yaitu: terapi aktivitas kelompok
stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas
kelompok realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.

Terapi aktivitas kelompok( TAK ) : stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi


semua panca indra (sensori) agar memberi respon yang adekuat. Aktivitas stimulasi
sensori dapat berupa stimulus berupa penglihatan, pendengaran, dan lain-lainnya seperti:
gambar,video,tarian, dan nyanyian.

Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi sosial,
menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal. Aktivitas
digunakan sebagai stimulus sensori klien kemudian diobservasi reasi sensori klien
terhadap stimulus yang disediakan, berupa ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi
wajah dan gerakan tubuh).

Biasanya klien yang tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal akan


terstimulasi emosi dan perasaannya serta menampilkan respon. Aktivitas yang digunakan
sebagai stimulus adalah musik, seni, menyanyi dan menari. Jika hobi klien diketahui
sebelumnya dapat dipakai sebagai stimulus, misalnya lagu kesukaan klien dapat
digunakan sebagai stimulus.

TAK stimulasi sensori memiliki 3 sesi yaitu:

1. Sesi 1 : Mendengarkan music


2. Sesi 2 : Menggambar
3. Sesi 3 : Menonton TV/video

4. Klien

1. Karakteritik klien

Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi
sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal.

2. Proses seleksi
1. Mengkaji klien dengan tanda isolasi sosial, menarik diri,harga diri rendah.
2. Mengkomunikasikan dengan perawat ruangan
3. Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing
4. Kontrak dengan pasien yang telah masuk dalam karakteristik klien.
3. Data klien

Daftar nama klien:

3.1 …

3.2 …

3.3 …
3.4 …

3.5 …

3.6 …

3.7 …

5. Karakteristik klien

1. Jika klien pergi atau meninggalkan ruangan terapis mengingatkan kontrak yang telah
disepakati.
2. Jika pasien diam fasilitator membujuk klien untuk berbicara jika klien tetap tidak mau
berbicara terapis atau leader meningkatkan motivasi klien dengan mengatakan “ Yang
lain bisa pasti Bapak bisa “
3. Jika klien melakukan hal –hal yang tidak di inginkan (amuk, Mengganggu pasien lain,
ribut ) terapis mengingatkan tentang aturan permainan.

6. Pengorganisasian

Pelaksanaan

Sesi 1

Hari : …

Tanggal : …

Pukul : ........WIB.
Tempat : …

Terapis

Leadear : …

Co Leader : …

Observer : …

Fasilitator : …

 …
 …
 …

Sesi 2

Hari : …

Tanggal : …

Pukul : …..… WIB

Tempat : …

Terapis

Leadear : …

Co Leader : …

Observer : …

Fasilitator : …

 …
 …
 …
Sesi 3

Hari : …

Tanggal : …

Pukul : … WIB

Tempat : …

Terapis

Leadear : …

Co Leader : …

Observer : …

Fasilitator : …

 …
 …
 …

Seting tempat

1. Terapis dan klien duduk membentuk lingkaran


2. Ruangan nyaman dan terang
3. Bagan setting :
TAK STIMULASI SENSORI SUARA

Sesi 1 : Mendengar musik

Tujuan

1. Klien mampu mengenali musik yang didengar


2. Klien mempu memberi respon terhadap music
3. Klien mampu menceritakan perasannya setelah mendengarkan music

Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran


2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat
1. Tape recorder
2. Kaset lagu dangdut, slow music, rohani (religius)

Metode

1. Diskusi
2. Sharing persepsi

Langkah kegiatan

1. Persiapan

1. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik diri,
harga diri rendah dan tidak mau bicara
2. Mempersiakan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

1. Salam terapeutik

Salam dari terapis kepada klien

2. Evaluasi atau validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

3. Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu mendengarkan music


2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :

 Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta ijin
kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja
1. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan nama
panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
2. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak
semua klien untuk bertepuk tangan.
3. Terapis dan klien memakai papan nama.
4. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau
berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta
menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengan lagu.
5. Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan (kira-
kira 15 menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis
mengobservasi respon klien terhadap musik
6. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya.
Sampai semua klien mendapat giliran.
7. Terapis memberikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya, dan
mengajak klien lain bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
1. Evaluasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.


2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

2. Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai dan


bermakna dalam kehidupannya.

3. Kontrak yang akan datang

1. Menyepakati TAK yanag akan datang yaitu menggambar.


2. Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi Dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap


kerja.aspek yang dievaluasi adlah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi sensori mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan dalah
mengikuti kegiatan , respon terhadap musi, memberi pendapat tentang musik yang
didengar dan perasaan sat mendengar music. Formulir evaluasi sebagai berikut:

SESI 1: TAK

STIMULASI SENSORI MENDENGAR MUSIK

KEMAMPUAN MEMBERI RESPON PADA MUSIK

N NAMA KLIEN
ASPEK YANG DINILAI
O

1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2. Memberii respon ( ikut benyanyi/ menari/ joget/


menggerakkan tangan dan kaki dagu sesuai irama)

3. Memberii pendapat tetang music yang didengar

4. Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu


Petunjuk

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
merespon, memberi pendapat, mennyampaikan perasaan tentang music
yang didengar (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak
mampu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi sensori
mendengar music. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan menggerakkan jari sesuai
dengan irama music namun belum mampu memberi pendapat dan perasaan tentang
music. Latih klien untuk mendengarkan music diruang rawat.

Sesi 2 : Menggambar

Tujuan

1. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar


2. Klien dapat memberii makna gambar

Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran


2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

1. Kertas HV A
2. Pensil 2B (bila tersedia krayon juga dapat digunakan)

Metode

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi

Langkah kegiatan

1. Persiapan

1. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1


2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

1. Salam terapeutik
2. Salam dari terapis kepada klien
3. Terapis dan klien memakai papan nama

2. Evaluasi / validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

3. Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan


menceritakannya kepada orang lain
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien lain
2. Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
3. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan
saat ini
4. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberii
penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
5. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing
klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya
pada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna
gambar tersebut untuk klien.
6. Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
7. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan.

4. Tahap terminasi
1. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar.

3. Kontrak yang akan datang


1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu
mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan
makna gambar.

SESI 2: TAK

STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR

Kemampuan memberi respon Terhadap menggambar


N NAMA KLIEN
ASPEK YANG DINILAI
O

1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2. Menggambar sampai selesai

3. Menyebutkan gambar apa

4. Menceritakan makna gambar

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
menggambar, menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori
menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar, menyebutkan
nama gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan
perasaan melalui gambar.

Sesi 3 : Menonton TV / Video

Tujuan
1. Klien dapat memberii respons terhadap tontonan TV/Video (jika menonton TV, acara
tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien).
2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton.

Setting

1. Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran didepan televise.


2. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat

1. Video/CD player dan video tape/CD (petikan film “laskar pelangi”)


2. Televisi

Metode

1. Diskusi

Langkah kegiatan

1. Persiapan
1. Mengingatkan kontrak dengan klien yang tlah mengikuti TAK sesi 2
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi

1. Salam terapeutik
2. Salam dari terapis kepada klien
3. Terapis dan lien memakai papan nama

2. Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

3. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV/video dan
menceritakannya
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja

1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menonton


TV/video petikan film “laskar pelangi” dan menceritakan makna yang telah
ditonton.
2. Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
3. Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video
4. Setelah menonton, masing-masing klien diberi kesempatan menceritakan isi
tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien. Berurutan searah jarum jam,
dimulai dari klien yang ada disebelah kiri terapis. Sampai semua klien
mendapat giliran.
5. Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan dan memberiikan pujian.

4. Tahap Terminasi

1. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV yang baik

3. Kontrak yang akan dating


1. Menyepakati TAK yang akan dating sesuai dengan indikasi klien
2. Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
stimlasi sensori menonton, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan,
berespon terhadap tontonan, menceritakan isi tontonan, dan mengungkapkan perasaan
saat menonton. Formulir evaluasi sebagai berikut :

SESI 3: TAK

STIMULASI SENSORIS MENONTON

Kemampuan memberi respon pada tontonan

NAMA KLIEN
NO ASPEK YANG DINILAI

1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir TAK

2. Memberi respon pada saat menonton (senyum,


sedih, dan gembira)

3. Menceritakan cerita dalam TV/video

4. Menceritakan perasaan saat menonton


Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
berespon, menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton. Beri
tanda (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contohnya : klien mengikuti sesi 3 TAK stimulasi sensori
menonton. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, dan tanpa respon,
klien tidak dapat menceritakan isi tontonan dan perasaannya. Tingkatkan stimulus
diruangan, ulang kembali dengan stimulus yang berbeda.

LAPORAN HASIL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI SENSORIS

1. Sesi 1 : TAK stimulasi sensoris mendengar musik

Kemampuan memberi respon pada music

Hari/ tanggal:

No Aspek yang Nama Klien


dinilai
… … … … … …

1. Mengikuti
kegiatan dari awal
sampai akhir
√ √ √ √ √ √

2. Memberi respon
(ikut bernyanyi,
menari,joget
menggerakkan
tangan-kaki-dagu
sesuai irama √ √ √ √ √ √

3. Memberi
pendapat tantang
√ √ √ √ √ √
music yang
didengar

4. Menjelaskan
perasaan setelah
√ √ √ √ √ √
mendengar lagu

1. Evaluasi
1. Klien mengikuti sesi 1 TAK stimulasi sensori mendengar music
2. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Klien mampu memberi respon terhadap lagu yang didengar yaitu
dengan ikut berjoget,menari dan menggerakkan tangan-kaki-dagu
sesuai irama
4. Klien mampu memberi pendapat tentang perasaan mereka setelah
mendengar lagu
2. Kesimpulan

Setelah melakukan TAK sesi 1: stimulasi sensori mendengar music


dapat disimpulkan bahwa:

1. Bahwa perasaan seseorang itu ada 2 yaitu sedih dan gembira, saat kita melihat orang-
orang disekitar kita sedih kita juga harus ikut merasakan kesedihan mereka dan saat
orang-orang disekitar kita gembira kita juga harus ikut merasakan kegembiraan itu,
jangan kita mengurung diri dikamar dan enggan untuk berinteraksi
2. Bahwa suara-suara yang didengar saat TAK berlangsung (music) merupakan suara
nyata bukan suara-suara palsu (halusinasi)

2. Sesi 2 : TAK stimulasi sensoris menggambar

Kemampuan memberi respon terhadap menggambar

Hari/ tanggal:

No Aspek yang Nama Klien


dinilai
… … … … … …

1. Mengikuti
kegiatan dari awal
√ √ √ √ √ √
sampai akhir

2. Menggambar
sampai selesai
√ √ √ √ √ √

3. Menyebutkan
gambar apa
√ √ √ √ √ √

4. Menceritakan
makna gambar
√ √ √ √ √ √

1. Evaluasi
1. Klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori menggambar
2. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Klien mampu menggambar apa yang mereka rindukan saat ini atau
sesuatu/seseorang yang mereka sukai
4. Klien mampu menyebutkan gambar apa yang mereka gambar
5. Klien mampu menceritakan makna gambar yang mereka gambar

2. Kesimpulan

Setelah melakukan TAK sesi 2: stimulasi sensori menggambar dapat


disimpulkan bahwa:

1. Bahwa kebanyakan klien menggambar apa yang mereka sukai seperti pemandangan
gunumg, bunga, rumah
2. Bahwa klien sadar kalau mereka rindu dengan orang-orang dirumah mereka harus
cepat pulanh dengan cara minum obat teratur, makan teratur, tetap menjaga
kebersihan diri, berinteraksi dengan orang lain, tidak boleh mengurung diri dll.

3. Sesi 3 : TAK stimulasi sensoris menonton

Kemampuan memberi respon terhadap menonton ( petikan film “ Laskar Pelangi” )

Hari/ tangal:

No Aspek yang Nama Klien


dinilai
… … … … … …

1. Mengikuti
kegiatan dari awal
√ √ √ √ √ √
sampai akhir
TAK
2. Memberi respon
pada saat
√ √ √ √ √ √
menonton
(senyum, sedih,
dan gembira)

3. Menceritakan
cerita dalam
√ √ √ √ √ √
TV/video

4. Menceritakan
perasaan setelah
√ √ √ √ √ √
menonton

1. Evaluasi

1. Semua klien datang tepat waktu untuk mengikuti sesi 3 TAK Stimulasi sensoris
menonton
2. Semua klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Semua klien mampu memberikan respon pada saat video diputar
4. Semua klien dapat menceritakan cerita dari film yang diputar
5. Semua klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah menonton film.

2. Kesimpulan

Setelah menonton petikan film “ Laskar Pelangi “ klien dapat memetik


pelajaran berharga yaitu bahwa hidup perlu suatu perjuangan. Klien harus berusaha
dan memotivasi diri untuk menjadi lebih baik

Anda mungkin juga menyukai