Anda di halaman 1dari 17

ARTIKEL ILMIAH

BAHASA INDONESIA
“PENGARUH BEBAN TERHADAP PERUBAHAN
TEGANGAN TALI“
“Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mata Kuliah Bahasa Indonesia “

Disusun Oleh:

Nama : Adidtia Khairullah


Nim : 3331200098
Kelas :B

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
ANALISA PENGARUH BEBAN TERHADAP PERUBAHAN TEGANGAN
TALI
Adidtia Khairullah
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin, Jl.
Sudirman Km 3, Kotabumi Cilegon - Banten 42435

ABSTRAK
Tegangan pada tali bisa kita lihat dalam kehidupan sehari hari. Contohnya
saja pada saat pengaplikasian katrol. Di dalam pengaplikasian katrol, terdapat
bermacam macam reaksi yang terjadi sebagai contoh terdapat tegangan dan
regangan. Tegangan merupakan sebuah besaran skalar dan memiliki satuan N/m²
atau Pascal (Pa). Semua bahan berubah bentuk karena pengaruh gaya. Ada yang
kembali ke bentuk aslinya bila gaya dihilangkan, ada pula yang tetap berubah
bentuk sedikit atau banyak. Kemudian ada juga regangan yang dapat didefinisikan
sebagai perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang semula, yang
dimana harganya lebih besar dari 0. Regangan tekan suatu batang yang ditekan
didefinisikan dengan cara yang sama sebagai pembanding antara berkurangnya
panjang batang dengan panjang semula, yang harganya lebih kecil dari 0.

Kata Kunci: Tegangan, Regangan, Pengaruh Gaya.


LATAR BELAKANG
Tetapan tali adalah salah satu materi fisika yang mempelajari tentang
perubahan tegangan dan regangan pada tali, yang dimana tali adalah benda yang
dapat digunakan sebagai sarana penyimpanan energi mekanis dan memiliki sifat
elastis. Dengan melakukan praktikum ini praktikan akan mengetahui berapa nilai
renggang dan tegangan dari suatu jenis tali apabila diberikan suatu gaya. Sehingga
praktikan diharapkan nantinya akan mengetahui nilai maksimal gaya yang di
berikan apabila tali sudah tidak dapat berfungsi dengan semestinya lagi (putus).
Oleh sebab itu praktikum ini mendasari adanya perhitungan yang nantinya
digunakan untuk mengetahui nilai ketetapan pada tali.

FOKUS DAN PERTANYAAN PENELITIAN

Ketika membuat artikel ini, jika kita melihat dari dasar pengujian terdapat
beberapa fokus pertanyaan dalam penelitian yang menjadi dasar dari penelitian ini,
beberapa diantaranya adalah:
1. Apakah beban mempengaruhi nilai tegangan suatu tali?
2. Adakah alasan khusus bila beban mempengaruhi nilai tegangan tali?

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari percobaan praktikum ini ialah untuk menentukan nilai tetapan
tali, kemudian mentukan hubungan antara gaya yang bekerja pada tali dengan
perpanjangan tali,
KERANGKA TEORI

Tegangan
Secara sederhana Tegangan merupakan gaya yang menyebabkan perubahan
bentuk benda akan sebanding dengan besaran. Semua bahan berubah bentuk
karena pengaruh gaya. Ada yang kembali ke bentuk aslinya bila gaya dihilangkan,
ada pula yang tetap berubah bentuk sedikit atau banyak. Jadi, deformasi bahan
ditentukan oleh gaya per satuan luas dan bukan oleh gaya total. Jika sebuah batang
tegar yang dipengaruhi gaya tarik F ke kanan dan gaya yang sama tetapi
berlawanan arah ke kiri, maka gaya-gaya ini akan didistribusi secara uniform ke
luas penampang batang. Perbandingan gaya F terhadap luas penampang A
dinamakan tegangan tarik. Karena perpotongan dapat dilakukan disembarang titik
sepanjang batang maka seluruh batang dalam keadaan mengalami tegangan
(stress) ditulis berikut:

𝝈 = 𝒀𝜺

Yang Dimana:
𝝈 = Tegangan

Y = Nilai Modulus yang menentukan sifat elastis

𝜺 = Regangan

Tegangan bisa di definisikan juga dengan sebuah besaran skalar dan memiliki
satuan N/m² atau Pascal (Pa). Tegangan ini sendiri dibutuhkan untuk menghasilkan
regangan tertentu yang tergantung pada keadaan bahan yang ditekan. Perbandingan
antara tegangan dan regangan. Semakin besar suatu nilai elastisitas, maka semakin
besar juga tegangan yang dibutuhkan untuk suatu regangan tertentu.

Regangan
Kata regangan berhubungan dengan perubahan relatif dalam dimensi atau
bentuk suatu benda yang mendapat tekanan. Suatu batang yang panjang normalnya
𝑙 0 dan memanjang menjadi 𝑙 = 𝑙 0 + 𝑙 bila pada kedua ujungnya ditarik oleh gaya
F. Pertambahan panjang 𝑙 , tentu saja tidak hanya pada ujung-ujung saja; setiap
elemen-elemen batang tertarik pada proporsi yang sama seperti batang seluruhnya.
Regangan tarik pada batang dapat juga didefinisikan sebagai perbandingan
antara pertambahan panjang dengan panjang semula, yang dimana harganya lebih
besar dari 0. Regangan tekan suatu batang yang ditekan didefinisikan dengan cara
yang sama sebagai pembanding antara berkurangnya panjang batang dengan
panjang semula, yang harganya lebih kecil dari 0. Regangan, 𝜺 yang disebabkan
dinyatakan dengan persamaan:
∆𝑳
𝜺=
𝑳

Yang Dimana:

𝒀 = Modulus tarik untuk menentukan sifat elastis.

𝜺 = Regangan

L = Panjang

ΔL = Pertambahan Panjang

Modulus Elastisitas
Sifat elastis adalah sifat bahan yang cenderung kembali ke bentuk semula
setelah gaya yang bekerja pada benda di hilangkan. Contoh gampanganya adalah
karet gelang, regangkanlah terlihat bahwa karet ge;ang tersebut memanjang.
Namun, begitu dilepaskan dia akan kembali ke bentuk semula. Sifat pegas adalah
kemampuan benda yang diregangkan untuk kembali ke bentuk semula. Namun,
besar tarikan atau tekanan yang diberikan tidak boleh terlalu besar, jika karet
tesebut ditarik terlalu jauh, dan dihilangkan gayanya, bisa jadi karet tersebut akan
bertambah panjangnya. Sifat ini karena karet tersebut sudah melewat batas
maksimalnya.
Sifat elastis tidak hanya dimiliki oleh karet, tetapi juga ada bahan lainnya,
dari kehidupan kita sehari-hari hampir semua bahan memiliki sifat elastis. Ada
bahan yang elastis seperti karet dan ada juga bahan plastis seperti lilin. Berbeda
dengan bahan elastis bahan plastis jika diberikan gaya tidak akan kembali ke bentuk
semula, bisa dikatakan benda plastis sangat jauh berbeda dengan benda elastis.
Benda yang elastis memiliki modulus elastis yang lebih kecil.
Jika benda elastis telah mencapai batas plastis karena tegangan yang
diberikan terlalu besar maka benda elastis tersebut akan hilang sifat elastisnya.
Karena sudah hilang sifat elastisnya benda terebut tidak akan mampu lagi berubah
ke bentuk semula. Benda elastis tersebut akan hancur karena diberikan gaya yang
terlalu besar. Apabila pegas diletakkan secara vertikal lalu diberikan massa seperti
yang akan kita coba dengan menggunakan metode pembebanan maka gaya pegas
harus diimbangi dengan gravitasi, sehingga massa beban tetap dalam keadaan
setimbang karena jika kita meletakkan beban terlalu banyak pada pegas tersebut
dan pegas yang kita pakai tidak kuat menahan bebannya yang terjadi nanti adalah
pegas tersebut akan hancur atau pegas terebut akan mencapai batas elastisitas nya
dan kemungkinan besar tidk bisa kembali kebentuk semula.
Modulus elastis juga tidak jauh pembahasannya dari regangan dan
tenggangan. Dalam elastisitas benda yang diberikan gaya juga mengalami
renggangan dan tegangan. Yang pertama adalah renggangan, renggangan adalah
perbandingan antara pertambahan panjang pegas dalam x meter dengan panjang
awal pegas x meter. Regangan dapat terjadi karena gaya yang diberikan pada benda
tersebut atau gaya yang diberikan dihilangkan sehingga pegas kembali ke bentuk
semula.
Berikut adalah rumus dari renggangan:
∆𝑙
e=
𝑙𝑜

dimana dalam rumus tersebut e adalah renggangan, ∆l adalah pertambahan panjang


dari benda tersebut. ∆l di dapat dengan mengurangkan panjang awal benda dan
panjang akhir benda, dan lo sendiri adalah panjang awal benda. Selanjutnya adalah
tegangan, tegangan adalah besarnya gaya yang diberikan pada suatu benda
persatuan luas. Tegangan perbanding lurus dengan gaya yang diberikan[].
Contoh dari tegangan itu sendiri adalah jika kita menarik suatu benda yang
sifatnya elastis dengan gaya yang berbeda maka benda yang ditarik dengan gaya
yang besar tegangannya juga ikut besar. Sebaliknya jika kita menarik benda yang
elastis dengan gaya yang kecil maka benda tersebut juga mengalami tegangan yang
kecil. Tetapi, jika kita menarik benda elastis dengan gaya yang sama itu tergantung
dari benda elastis yang kita pegang apakah itu besar ataupun kecil. Berikut adalah
rumus dari tegangan:
𝐹
𝜎=
𝐴
Dimana dalam rumus tersebut σ adalah tegangan, F adalah gaya yang diberikan,
dan A adalah luas penampang.

Tegangan Tali
Tegangan tali adalah salah satu gaya yang sering diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Gaya tegangan ini merupakan bagian dari hukum Newton
dalam ilmu fisika. Gaya ini sebenarnya adalah tegangan yang berada pada sebuah
tali, kabel, benang atau apapun yang dapat merenggang saat dihubungkan dengan
sebuah benda. Tegangan akan muncul saat benda itu ditarik, digantung, diayunkan
atau ditahan. Hal ini dapat berpengaruh pada kecepatan atau bahkan bentuk dari
benda tersebut. Inilah yang menjadi salah satu elemen utama dalam pekerjaan
konstruksi seperti yang dilakukan para arsitek dan insinyur. Tegangan ini hanya
dapat dihitung dengan rumus sesuai keadaan bidang, gaya yang diberikan pada
benda dan beberapa hal lainnya. Hal ini sangat berhubungan dengan hukum Newton
kedua (F= m x a). Berikut beberapa contoh pengembangan rumus hukum tersebut
sesuai kondisinya.Dalam menghitung tegangan tali, rumus utamanya adalah
T = (m x g) + (m x a)
T = tegangan
M = massa benda
G = percepatan gravitasi yaitu 9.8 m/s2
A = percepatan dalam m/s2
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada karya tulis ilmiah ini adalah Kualitatif.
penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak
diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (Anselm Strauss
& Juliet Corbin, 2003). Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan
multi strategi, yaitu strategi interaktif seperti observasi langsung, observasi
partisipatif, Wawancara mendalam, dukumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap
seperti foto, rekaman dll.

ANALISA DATA

Ketika kuisioner telah selesai di laksanakan, di dapatkan 15 orang sebagai


responden. Para responden dalam pengisian kuisioner kali ini berdatangan dari
berbagai kalangan. Pare responden ini memiliki tingkat keahlian yang cukup dalam
bidang fisika. Berikut ini adalah data hasil kuesioner:

Pendapat Responden Mengenai Pengaruh Beban Terhadap Tegangan Tali

Apabila melihat hasil dari kuisioner, 100% orang yang mengisi kuesioner
memahami materi Tegangan Tali. Hal tersebut membuktikan seluruh responden
memiliki pengetahuan dan ilmu yang cukup untuk mengisi kuesioner ini.
Pendapat Responden Mengenai Alasan Responden Terhadap Pertanyaan
Sebelumnya

Dari 15 responden, bahwa jawaban para responden cukup bervariasi, namun


jawaban para responden dapat disimpulkan sebagai berikut: “perubahan tegangan
dapat di pengaruhi oleh beban sebab semakin berat maassa benda maka semakin
besar gaya tarik yang dihasilkan pada tali.

PEMBAHASAN
Dalam percobaan kali ini metode yang digunakan adalah metode
pembebanan. Namun terdapat 3 metode pembebanan yaitu pembebanan dengan
satu tali, pembebanan dengan dua tali, dan yang terakhir tegangan yang di tarik
dalam bidang datar. Dalam metode pembebanan yang mencakup 3 percobaan,
memliki massa yang berbeda beda pada percobaan 1 dengan jumlah nilai massa 5
Kg, Pada percobaan ke-2 dengan jumlah nilai massa 20 Kg, kemudian dalam
percobaan ke-3 memiliki jumlah nilai massa 50 Kg. ‘

Tegangan digantung dengan satu tali

Untuk benda yang diikat pada seutas tali, gaya tegangan berasal dari reaksi
dari dua ujung tali.Bila benda maupun tali dalam posisi diam, maka tegangan adalah
sama dengan gaya gravitasi (T = Fg). Sehingga rumusnya adalah T = m x g.
Contoh:Gaya tegangan benda 5 kg adalah 5 x 9,8 m/s2 adalah 49 Newton.
Sedangkan bila benda tersebut ditarik ke atas dengan percepatan 2 m/s2 maka gaya
tegangannya adalah
T = Fg + m x a
= 49 N + 5 kg x 2
= 59 N

Tegangan digantung dengan dua tali

Untuk benda yang diikat dengan dua tali dengan sistem membentuk huruf
Y pada sebuah kayu, maka rumus yang digunakan pun berbeda.Contohnya sebuah
benda bermassa 20 kg digantung dengan dua tali di sebuah kayu dengan sudut yang
sama 30 derajat. Maka perhitungan tegangannya adalah
T1 = T2 dan T = mg dikali sinus sudut antara kedua tali tersebut yang menahan
benda. (Untuk sin(30) adalah 0,5). Maka gaya tegangannya ialah
T1/ T2 = 0,5 x 20 (9,8)
= 98 N

Tegangan yang ditarik pada bidang datar

Untuk benda yang ditarik pada bidang datar, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menghitung gaya tegangan. Selain massa benda, percepatan,
ada juga gaya karena gesekan dengan bidang (Fr). Rumusnya adalah
Fr = mu x N
mu = koefisien gesekan
N = gaya normal / Tegangan tali normal
Gaya gesek sendiri ada dua macam, yaitu:
• gaya gesek statik ( gaya yang bisa membuat benda diam menjadi bergerak)
• gaya gesek kinetik (gaya yang bisa membuat benda yang bergerak tetap bergerak)
Berikut contoh perhitungannya.
Bila sebuah benda bermassa 50 kg ditarik secara horizontal di bidang yang memiliki
koefisien gesek kinetik 0,4. Kemudian benda bergerak dengan kecepatan tetap dan
dipercepat dengan akselerasi 1,5 m/s2, maka rumusnya adalah.
T = Fa (gaya dari percepatan) + Fr (tegangan dari gesekan)
= (m x a) + ( mu x N)

Fa = 50 x 1,5
= 75 N
N =mxg
= 50 x 9,8
= 490 N
Jadi gaya tegangannya adalah
T = 75 + (0,4 x 490 )
= 271 Newton
Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam melakukan percobaan pengaruh


beban terhadap tali kali ini adalah adalah terbuktinya hukum Hooke, nilai
pertambahan panjang tali berbanding lurus dengan gaya regangnya yang berarti
semakin besar gaya yang diberikan maka pertambahan panjang pegas tersebut akan
semakin besar. Nilai simpangan awal faktanya berpengaruh dengan nilai tetapan
tali. Nilai tetapan suatu tali dapat dibuktikan melalui perhitungan.

Saran
Saran yang dapat diberikan ditujukan kepada pembaca artikel, dengan
adanya data dari artikel ini diharapkan pembaca dapat mengembangkan lagi
kedepannya
Daftar Pustaka

[1] Fisika SMA. Teori Gaya Pegas, [7 Oktober 2020]


[2] Serway, R. A. & Jewett, J. W. (2004). Physic for Scientists and Engineers,
Six Edition. California: Thomson Brook/Cole
[3] Young, H. G., Freedman, R. A., 2002. Fisika Universitas, edisi kesepuluh,
jilid 1. Erlangga
[4] Putri Sulistiyani Shanti Paramita, Pujayanto. Prosiding Seminar Nasional
Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6. Media Pembelajaran
Menggunakan Spreadsheet Excel Untuk Materi Osilasi Harmonik Teredam.
Tahun; 2015. Volume6 Nomor 1. Halaman:263
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai