Anda di halaman 1dari 27

KEPERAWATAN MATERNITAS

LAPORAN KASUS
INTRANATAL

OLEH :

NAMA : SITI MULYANI


NIM : 21219004

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
INTRANATAL

A. DEFINISI
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan, lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu maupun janin
(Bandiyah, 2009, p.82).
Intensitas dan frekuensi kontraksi pada persalinan normal meningkat, tetapi
tanpa peningkatan tonus istirahat. Intensitas meningkat pada persalinan lanjut
menjadi 60 mmHg dan frekuensi menjadi 2-4 kontraksi setiap menit. Durasi
kontraksi juga meningkat dari kira-kira 20 detik pada awal persalinan menjadi
40-90 detik pada akhir kala pertama dan kala kedua (Llewellyn, 2001, p.68).

B. TEORI MULAINYA PERSALINAN


Beberapa teori yang menyatakan kemungkinan proses persalinan menurut
Manuaba (2009, p.142).
1. Teori Estrogen-Progesteron
Pada 1-2 minggu sebelum persalinan dimulai, terjadi penurunan kadar
hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang
otot-otot polos rahim dan penurunan progesteron akan menyebabkan
konstriksi pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron
turun.
2. Teori Oksitosin
Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron menyebabkan
oksitosin yang dikeluarkan oleh hipofise part posterior dapat
menimbulkan kontraksi dalam bentuk Braxton Hicks.
3. Teori Distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot
rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenta.
4. Teori Iritasi Mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion servikal (Fleksus Frankenhauser).
Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan
timbul kontraksi uterus.
5. Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin yang dikeluarkan oleh desidua meningkat sejak
umur hamil 15 minggu. Prostaglandin dianggap dapat memicu persalinan,
semakin tua umur kehamilan maka konsentrasi prostaglandin makin
meningkat sehingga dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga
hasil konsepsi dapat dikeluarkan.
6. Teori Hipotalhamus-Pituitari dan Glandula Suprarenal
Teori ini menunjukkan bahwa pada kehamilan dengan anensefalus sering
terjadi keterlambatan persalinan karena tidak terbentuk hipothalamus dan
glandula suprarenal yang merupakan pemicu terjadinya persalinan.
7. Induksi Persalinan (Induction of Labour)
Partus yang ditimbulkan dengan jalan :
a. Memecahkan ketuban ( amniotomi)
Pemecahan ketuban akan mengurangi keregangan otot rahim sehingga
kontraksi segera dapat dimulai.
b. Induksi persalinan secara hormonal/kimiawi
Dengan pemberian oksitosin drip/prostaglandin dapat mengakibatkan
kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dapat dikeluarkan.
c. Induksi persalinan dengan mekanis
Dengan menggunakan beberapa gagang laminaria yang dimasukkan
dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus
frankenhauser.
d. Induksi persalinan dengan tindakan operasi
Dengan cara seksio caesaria.

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN


Menurut Mochtar (2003, p.65), faktor yang mempengaruhi persalinan
diantaranya :
1. Passage (Jalan Lahir)
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta
dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut
harus normal.
2. Power
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his
atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan
tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi
dan retraksi otot-otot rahim.
Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :
a. His (kontraksi otot uterus)
His adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan
baik dan sempurna. Pada waktu kontraksi otot-otot rahim menguncup
sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih
kecil serta mendorong janin dan kantung amneon ke arah segmen
bawah rahim dan serviks.
b. Kontraksi otot-otot dinding perut
c. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
d. Ketegangan dan ligmentous action terutama ligamentum rotundum
3. Passanger
a. Janin
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin.
Posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.
b. Sikap (habitus)
Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin,
biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam sikap
fleksi, di mana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi,
serta lengan bersilang di dada.
c. Letak janin
Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang janin berada terhadap
sumbu ibu, misalnya letak lintang di mana sumbu janin sejajar dengan
dengan sumbu panjang ibu; ini bisa letak kepala, atau letak sungsang.
d. Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di
bagian bawah rahim yang dapat dijumpai pada palpasi atau
pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala, presentasi bokong,
presentasi bahu, dan lain-lain.
e. Posisi
Posisi merupakan indikator untuk menetapkan arah bagian terbawah
janin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau belakang terhadap sumbu
ibu (maternal pelvis). Misalnya pada letak belakang kepala (LBK)
ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan, UUK kanan belakang.
f. Placenta
Placenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap sebagai
penumpang atau pasenger yang menyertai janin namun placenta jarang
menghambat pada persalinan normal.
4. Psikis (psikologis)
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-
benar terjadi realitas kewanitaan sejati yaitu munculnya rasabangga bisa
melahirkan atau memproduksi anaknya. Merekaseolah-olah mendapatkan
kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu keadaan
yang belum pasti sekarang menjadi hal yang nyata.
5. Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi
dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin.
Proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam
menghadapi proses persalinan.
D. MEKANISME PERSALINAN
Menurut Prawirohardjo (2008, p.310), pada minggu- minggu terakhir
kehamilan, segmen bawah lahir meluas untuk menerima kepala janin,
terutama pada primipara. Supaya janin dapat dilahirkan, janin harus
beradaptasi dengan jalan lahir selama proses penurunan. Putaran dan
penyesuaian lain yang terjadi pada proses kelahiran disebut mekanisme
persalinan, yang terdiri dari :
1. Engagement
Apabila diameter biparietal kepala melewati pintu atas panggul, kepala
dikatakan telah menancap (engaged) pada pintu atas panggul. Pada wanita
multipara hal ini terjadi sebelum persalinan aktif dimulai karena otot-otot
abdomen masih tegang, sehingga bagian presentasi terdorong ke dalam
panggul.
2. Penurunan (decent)
Penurunan adalah gerakan bagian presentasi melewati panggul. Penurunan
terjadi akibat tiga kekuatan, yaitu :
a. Tekanan dari cairan amnion
b. Tekanan langsung kontraksi fundus pada janin
c. Kontraksi diafragma dan otot-otot abdomen ibu pada tahap kedua
persalinan
Pada kehamilan pertama, penurunan berlangsung lambat, tetapi kecepatan
sama.
3. Fleksi
Segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks, dinding panggul,
atau dasar panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu
didekatkan ke arah dada janin. Dengan fleksi, suboksipitobregmatika yang
berdiameter lebih kecil (9,5 cm) dapat masuk ke dalam pintu bawah
panggul.
4. Putaran Paksi Dalam
Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina iskiadika, tetapi
putaran ini belum selesai sampai bagian presentasi mencapai panggul
bagian bawah.
5. Ekstensi
Saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan defleksi ke arah
anterior oleh perineum. Mula-mula oksiput melewati permukaan bawah
simfisis pubis, kemudian kepala muncul keluar akibat ekstensi, pertama-
tama oksiput, kemudian wajah dan akhirnya dagu.
6. Restitusi dan putaran paksi luar
Setelah kepala lahir, bayi berputar hingga mencapai posisi yang sama
dengan saat ia memasuki pintu atas, gerakan ini dikenal sebagai restitusi.
Putaran 450 membuat kepala janin kembali sejajardengan punggung dan
bahunya. Putaran paksi luar terjadi saat bahu engaged dan turun dengan
gerakan kepala.
7. Ekspulsi
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu dan
badan bayi dikeluarkan dengan gerakan fleksi lateral ke arah simfisis
pubis. Ketika seluruh tubuh bayi keluar, persalinan bayi selesai. Ini
merupakan akhir tahap kedua persalinan.

E. ADAPTASI FISIOLOGIS PERSALINAN


1. Perubahan kardiovaskuler
Perubahan pada sistem kardiovaskuler wanita selama proses
persalinan,pada setiap kontraksi 400 ml darah akan dikeluarkan dari uterus
dan masuk ke sistem vaskuler ibu,hal ini akan meningkatkan curah jantung
sekitar 10% sampai 15% pada tahap pertama persalinan dan sekitar 30%
sampai 50% pada tahap kedua persalinan,untuk mengantisipasi perubahan
tekanan darah,ada beberpa faktor yang mengubah tekanan darah ibu.Aliran
darah yang menurun pada arteri uterus akibat kontraksi dialirkan kembali
ke pembuluh darah perifer,timbul tahana perifer,tekanan darah meningkat
dan frekwensi denyut nadi menurun.Pada persalinan tahap
pertama,kontraksi uterus meningkatkan tekanan sistolik 10 mmHg
sedangkan pada tahap kedua sekitar 30 mmHg dan tekanan diastolik
sampai 25 mmHg.
2. Perubahan pernafasan
Peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan pemakaian oksigen terlihat
dari peningkatan frekuensi pernafasan,pada tahap kedua persalinan jika ibu
tidak diberi obat-obatan maka ia akan memakai oksigen hampir dua kali
lipat.
3. Perubahan pada ginjal
Pada trimester kedua kandung kemih menjadi organ abdomen,apabila
terisi,kandung kemih akan teraba diatas simpisis pubis.Selama persalinan
wanita dapat mengalami kesulitan berkemih secara spontan akibat
berbagai alasan : edema jaringan akibat tekanan bagian presentasi,perasaan
tidak nyaman dan rasa malu.
4. Perubahan integument
Adaptasi sistem integumen jelas terlihat khususnya pada daerah introitus
vagina,meskipun daerah itu dapat meregang namun dapat terjadi robekan-
robekan kecil pada kulit sekitar introitus vagina sekalipun tidak dilakukan
episiotomi atau tidak terjadi laserasi.
5. Perubahan musculoskeletal
Sistem ini mengalami stres selama persalinan,nyeri punggung dan nyeri
sendi terjadi sebagai akibat semakin renggangnya sendi pada masa
aterm,proses persalinan itu sendiri dan gerakan meluruskan jari-jari kaki
dapat menimbulkan kram tungkai.
6. Perubahan neurologi
Sistem neurologi menunjukkan bahwa timbul stres dan rasa tidak nyaman
selama persalinan,perubahan sensoris terjadi saat memasuki tahap
persalinan pertama dan masuk ke tahap berikutnya.
7. Perubahan pencernaan
Persalinan mempengaruhi sistem saluran cerna ,bibir dan mulut menjadi
kering akibat bernafas lewat mulut ,dehidrasi dan sebagai respons emosi
terhadap persalinan.selama persalinan motilitas dan absorpsi saluran cerna
menurun dan pada waktu pengosongan lambung menjadi lambat,seringkali
ada rasa mual dan memuntahkan makanan yang belum dicerna,mual dan
sendawa juga terjadi sebagai respons refleks terhadap dilatasi serviks
lengkap.
8. Perubahan endokrin
Sistem endokrin aktif selama persalinan,awal persalinan dapat diakibatkan
penurunan kadar progesteron dan peningkatan kadar
estrogen,prostaglandin dan oksitosin,metabolisme meningkat dan kadar
glukosa darah dapat menurun akibat proses persalinan.

F. PROSES PERSALINAN TIAP KALA


Pada persalinan normal, persalinan dibagi menjadi 4 kala :
1. Kala I ; kala pembukaan serviks.
Proses pembukaan adalah sejak persalinan sampai pada pembukaan
serviks lengkap pada primigravida 7-8 jam, terdiri dari 2 fase, yaitu :
a. Fase laten ; berlangsung selama 8 jam sampai pembukaan 3 cm. His masih
lemah, dengan frekuensi his jarang.
b. Fase aktif ;
 Fase akselerasi, lamanya 2 jam dengan pembukaan 2-3 cm.
 Fase dilatasi maksimal, lamanya 2 jam dengan pembukaan lebih dari 9
cm sampai pembukaan lengkap. His tipa 3-4 menit selama 45 detik.
Pada multigravida proses ini akan berlangsung lebih cepat.
 Fase deselarasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap.
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multigravida fase
laten, fase aktif dan fase deselerasi lebih pendek.
2. Kala II ; kala pengeluaran
Setelah serviks membuka lengkap, janin akan segera keluar. His terjadi
tiap 2-3 menit, lamanya 60-90 detik. His sempurna dan efektif bila ada
koordinasi gelombang kontraksi sehingga kontraksi simetris dengan
dominasi di fundus uteri, mempunyai ampitudo 40-60 mmHg, berlangsung
60-90 detik dengan jangka waktu 2-4 menit dan tonus uterus saat relaksasi
kurang dari 12 mmHg. Pada primigravida kala II berlangsung kira-kira sau
setengah jam dan pada multi gravida setengah jam. Tanda obyektif yang
menunjukkan tahap kedua dimulai adalah sebagai berikut :
a. Muncul keringat tiba-tiba diatas bibir
b. Adanya muntah
c. Aliran darah ( show ) meningkat
d. Ekstremitas bergetar
e. Semakin gelisah
f. Usaha ingin mengedan
Tanda-tanda ini seringkali muncul pada saat serviks berdilatasi lengkap.
Pemantauan yang kontinyu pada tahap kedua dan mekanisme persalinan,
respons fisiologis dan respons emosi ibu serta respons janin terhadap stres.
3. Kala III ; kala uri (kala pengeluaran plasenta)
Berlangsung 6-15 menit setelah janin dikeluarkan. Tahap ketiga persalinan
berlangsung sejak bayi lahir sampai plasenta lahir, tujuan penanganan kala
III adalah pelepasan dan pengeluaran plasenta yang aman.
4. Kala IV ; pengawasan hingga satu jam setelah plasenta lahir
Kala ini sangat penting untuk menilai perdarahan (maks 500 ml) dan baik
tidaknya kontraksi uterus. Hingga lahirnya uri sampai dengan 1-2 jam
setelah uri lahir. Tanda kala IV adalah banyaknya darah yang keluar.

G. ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL


1. Kala I
a. Pengkajian
1) Kaji benarnya inpartu
2) Kaji berapa jauh kemajuannya
3) Kaji keadaan ketuban
4) Kaji komplikasi atau resti
5) Kaji respon psikologis
6) Kaji kemajuan persalinan → partogram
a) Pembukaan
b) Penurunan persentasi
c) Moulage
7) Kaji kontraksi
8) Kaji posisi ibu :
a) Awal kala I ; jalan-jalan
b) Pembukaan 6-7 cm ; tidur miring ke kiri setengah duduk
9) Kaji makan dan minum
a) Akhir kala I dibatasi
b) Dianjurkan Bak 2-3 jam sekali
10) Kaji lingkungan tenang dan nyaman
11) Kaji penjelasan sikap empati dan hangat
b. Diagnosa keperawatan
1) Kesulitan penyesuaian diri sehubungan dengan hospitalisasi,
belum mengenal lingkungan rumah sakit.
2) Resiko kekurangan cairan sehubungan dengan pembatasan
intake cairan.
3) Cemas sehubungan dengan masih asing dengan proses
persalinan.
4) Gangguan pemenuhan kebutuhan O2 sehubungan dengan
hiperpentilasi.
5) Perubahan dalam nutrisi sehubungan dengan persalinan yang
berlangsung lama.
6) Mekanisme koping kurang efektif sehubungan dengan
kelelahan, kurang tidur, dan sesuatu yang tidak diharapkan.
7) Perubahan eliminasi sehubungan dengan bedrest.
c. Intervensi
1) Fetal distress
a) Merubah posisi ibu
b) Meningkatkan kaki → mengurangi hipotensi
c) Menghentikan rangsangan O2
d) Memberikan O2
2) Meningkatkan kenyaman
a) Membantu partisipasi ibu
b) Temukan tujuan ibu
c) Membantu management energy
d) Mengatasi ketidaknyamanan ibu ; ambulasi, posisi,
massage, pernapasan, dan relaksasi
3) Suasana dan lingkungan kamar
4) Support, empati
5) Penerangan hal-hal yang mungkin terjadi kepada keluarga
6) Monitor :
a) Letak jantung janin
b) Pengeluaran cairan
c) Pembukaan → kala II
2. Kala II
a. Pengkajian
1) Melanjutkan monitor
a) Detak jantung janin
b) His (respon janin)
c) Pendarahan
d) Air ketuban
2) Tanda dan gejala fisik serta perilaku
3) Meneran dengan benar atau tidak
4) Mekanisme penyesuaian
5) Support person
b. Diagnosa
1) Tidak mampu mengikuti pimpinan persalinan sampai dengan
kelelahan , panic, dan amnesia
2) Perubahan konsep diri sehubungan dengan merasa tidak mampu
meneran dengan kuat
3) Resiko perlukaan sehubungan dengan posisi ibu yang tidak tepat
4) Perubahan konsep diri pada suami sehubungan dengan tidak
mampu mensupport istri
c. Intervensi
1) Cara mengejan dan posisi
2) Dorongan psikososial
3) Persiapan pertolongan persalinan
4) Asepsis dan anti asepsis
5) Faktor psikososial
6) Pertolongan persalinan
3. Kala III
a. Pengkajian
1) Timbul kontraksi uterus
2) Uterus tampak membundar
3) Terlihat massa introitus
4) Tali pusat lebih menjulur
5) Pendarahan tiba-tiba dengan warna gelap
a) Observasi keadaan umum ibu dan tanda vital
b) Pengkajian jalan lahir
c) Mengkaji factor yang berkaitan dengan atonia
d) Pemberian utero tonika (k/p)
b. Diagnosa
1) Kurang efektifitas mengatasi masalah sehubungan dengan
kurang informasi tentang kejadian kala III
2) Perdarahan pervaginaan sehubungan dengan kontraksi uterus
yang kurang adekuat
3) Resiko relaksasi uterus sehubungan dengan kandungh kemih
panuh
4) Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan luka episiotomy
c. Intervensi
1) Observasi perdarahan, shock, dan tanda vital
2) Observasi bayi dan identifikasi
3) Kaji TFU
4) Identifikasi pengeluaran plasenta
5) Upayakan kontak ibu dan bayi
4. Kala IV
a. Pengkajian
1) Kaji status fisiologis ibu
2) Kaji posisi dan tonus uteri
3) Kaji adanya perdarahan pervaginam
4) Kaji kondisi perineum
b. Diagnosa
1) Resiko tinggi injuri sehubungan dengan tonus uteri yang buruk
dan perdarahan
2) Gangguan eliminasi urin sehubungan dengan haluaran/ anestesi
regional
3) Deficit volume cairan dan eliminasi sehubungan denagn
kurangnya intake oral, atonia, uteri, laserasi
4) Nyeri sehubungan dengan trauma perineal
5) Fatigue sehubungan dengan proses persalinan
c. Intervensi
1) Cegah perdarahan
2) Identifikasi perdarahan karena perlukaan
3) Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi
4) Mencegah penekanan kandung kemih
5) Membantu ibu mengenal pengalamannya
6) Mencatat/melaporkan adanya kelainan
7) Memberikan rasa nyaman dan istirahat cukup
8) Pastikan tidak ada sisa plasenta
9) Luka epis tidak ada hemotom
DAFTAR PUSTAKA

Bandiyah, S. (2009). Kehamilan Persalainan Gangguan Kehamilan, Yogjakarta:


Nuha Medika.
Llewellyn, Derek. ( 2001 ).Dasar –Dasar Obstetri dan Ginekologi,edisi 6(ed-
6)Jakarta :Hipokrates
Manuaba, I. B. (2009). Ilmu Kebidanan, penyakit Kandungan, dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam. (2003). Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Suririnah. (2009). Buku Pintar Kesehatan Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No.10, Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. 7234122, 7207181 , Fax.7234126
Website: http://www.stikes-pertamedika.ac.id Email: stikespertamedika@gmail.com
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------
PROGRAM PROFESI NERS

KEPERAWATAN MATERNITAS

PENGKAJIAN INTRANATAL

Tanggal masuk : 17- 12-2020 Pkl. Masuk : 01.00


Ruang / Kelas : Kamar No. :
Tgl. Pengkajian : 17- 12-2020 Jam : 15.00

I. DATA BIOGRAFI
Nama Klien :Ny. R Nama Suami :Tn.M
Tgl. Lahir :17-08-1990 Tgl. Lahir :27-07-1987
Pendidikan :SMA Pendidikan :Sarjana
Pekerjaan :Swasta Pekerjaan :Swasta
Agama :Islam Agama :Islam
Suku :Sunda Suku :Sunda
Bangsa :Indonesia Bangsa :Indonesia
Riwayat Perkawinan : Riwayat Perkawinan :-
Berapa lama baru hamil : 1 bulan Kawin : pertama
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Sumber biaya : BPJS
Alamat rumah : Jl. Danau Tondano no. 56, Bendhil

II. DATA KESEHATAN UMUM


Berat badan : 68 Kg
Berat badan sebelum hamil : 48 Kg
Tinggi badan : 154 cm
Penyakit yang sedang dialami: tidak ada
Masalah kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan yang pernah dialami
ibu / keluarga :
Trimester I : mual, muntah, badan rasa tidak nyaman
Trimester II : tidak ada
Trimester III : tidak ada
Obat-obatan yang biasa dipakai : tidak ada
Alergi terhadap : tidak ada
Diet khusus : tidak ada
Klien memiliki : ( - ) Kontak lensa
( - ) Gigi palsu
( - ) Kaca mata
Kebiasaan buang air besar/kecil : BAB 2hari 1x, konsistensi ½ padat
BAK 6 – 10 x/hari, warna kuning jernih, tidak ada nyeri
Pola istirahat dan tidur : tidur siang kadang – kadang 1-2
jam , tidur malam 6-8 jam tidak menggunakan obat-obatan

III. DATA OBSTETRIC


Gravid : 39 minggu
HPHT : 23/03/2020 Taksiran Partus : 16/12/2020
Anak aterm : ya
Prematur : tidak ada
Abortus : tidak ada, Anak hidup: 1 orang,
Operasi Caesaria: tidak pernah

RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU

UMUR JENIS BB UMUR


No. TAHUN KET.
KELAHIRAN PERSALINAN BAYI SEKARANG
- - - - - - -

A. Kebiasaan pemberian makanan pada bayi.


ASI : belum pernah, Susu buatan : belum pernah, Lamanya : belum
pernah
B. Sesudah persalinan ini apakah ibu akan ber KB : ( √ ) Ya ( - )
Tidak
Bila Ya ingin memakai cara klien mengatakan belum tahu pasti,
kemungkinan IUD
Bila Tidak mengapa -
C. Kehamilan sekarang( √ ) Normal
( - ) Komplikasi
D. Mengikuti kelas prenatal : ya
E. Jumlah kunjungan ANC pada kehamilan ini : 6 x
F. Masalah kehamilan yang lalu : tidak ada
G. Masalah kehamilan sekarang : tidak ada
H. Pelajaran yang diinginkan saat ini :
Relaksasi pernapasan/ manfaat ASI/cara menyusui/ senam nifas/ metode
KB perawatan perinium/ perawatan payudara
I. Setelah bayi lahir, siapa yang diharapkan membantu: suami dan orang
tua
J. Masalah persalinan yang lalu : tidak ada
K. Bila komplikasi : tidak ada

IV. DATA PSIKOSOSIAL


A. Bagaimana perasaan ibu tentang kehamilan sekarang
: klien merasa senang, karena ini merupakan kehamilan yang diharapkan
bersama suaminya
B. Berapa lama ibu mengharapkan dirawat setelah
melahirkan : klien mengatakan 1-2 hari saja
C. Apakah ibu telah mengetahui cara :
1. Memberi makanan bayi / ASI : klien mengatakan belum mengetahui
2. Memberi makanan tambahan : klien mengatakan belum mengetahui
3. Memandikan bayi : klien mengatakan belum mengetahui
4. Membersihkan Genetalia : klien mengatakan belum mengetahui
5. Merawat tali pusat : klien mengatakan belum mengetahui
D. Apakah ibu merencanakan merawat bayinya sendiri :
klien mengatakan akan merawat bayinya sendiri

V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum ibu waktu masuk Kamar Bersalin :
baik
B. Tanda-tanda vital ibu Sh : 36 C, N : 80x/mnt, TD :
120/80 mmHg RR : 18x/mnt
C. Pemeriksaan Obstetri :
1. Palpasi menurut Leopold :
Leopold 1: TFU 30 cm,teraba bagian lunak tidak ada lentingan
(bokong janin)
Leopold 2: sebelah kanan teraba bagian kecil – kecil janin
( ekstrimitas janin), sebelah kiri teraba seperti papan ( punggung
janin)
Leopold 3: teraba bagian bulat, keras (kepala janin)
Leopold 4: divergen 4/5 (kepala sudah masuk di PAP 4/5)
2. Auskultasi : BJJ 140 x/Menit, teratur
3. Pemeriksaan dalam / taocher :
 Vagina : terbuka, keluar lockea warna merah
darah, rubra, konsistensi cair, bau khas
 Portio : lunak tipis
Pembukaan : 7 cm
 Kantong amnion : utuh
 Presentasi : kepala
Turunnya presentasi Posisi : Ubun-ubun kecil
 Pegeluaran per Vagina : lendir darah, sejak tanggal 16/12/2020
Pk 23.00 WIB, Warna merah darah, Jumlah 1 cc
D. Pemeriksaan panggul dalam : Tanggal 17/12/2020
Pk : 01.45 WIB, Oleh: Bidan
 Conyugata Vera : 11 cm
 Conyugata Diagonalis : 13 cm
 Promotorium : tidak
menonjol
 Kesan Panggul : luas
E. Taksiran berat fetus : 3200 Gram.
F. Persiapan Persalinan :
1. Genetalia
2. Klisma
3. Pengosongan kandung kemih
G. Perdarahan melalui vagina : ( - ) Ya (√ )
Tidak
H. Pemeriksaan Pelvic : 22 cm
I. His : Lama 40” Interval 10’ Frekuensi 4x
Intensitas : 40” teratur
J. Kondisi Fetus : hidup, tunggal
K. Data lain-lainnya : tidak ada

Jakarta, 17 Desember 2020


Mengetahui
Pembimbing Praktek, Yang melakukan Pengkajian

Ns. Hanik Rohmah Irawati, M.Kep., Sp. Mat Siti Mulyani


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No.10, Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. 7234122, 7207181 , Fax.7234126
Website: http://www.stikes-pertamedika.ac.id Email: stikespertamedika@gmail.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PROGRAM PROFESI NERS


KEPERAWATAN MATERNITAS
LAPORAN PERSALINAN

I. PENGKAJIAN AWAL
A. Tanggal : 17-12-2020 Jam : 15.00
B. TTV : TD : 120/80 mmHg, Nadi : 80x/mnt, Suhu : 36 C, P : 18 x/mnt
C. Pemeriksaan Abdomen :
1. Leopold I : TFU 30 cm,teraba bagian lunak tidak ada lentingan (bokong
janin)

2. Leopold II: sebelah kanan teraba bagian kecil – kecil janin ( ekstrimitas
janin), sebelah kiri teraba seperti papan ( punggung janin)

3. Leopold III: teraba bagian bulat, keras (kepala janin)


4. Leopold IV: divergen 4/5 (kepala sudah masuk di PAP 4/5)
D. Kontraksi uterus (frekuensi, lamanya, kekuatan) : kuat, 4 x 10’/ 40’’
E. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas) : kuat, teratur 140x/mnt
F. Status janin (hidup/tidak, jumlah) hidup, tunggal
G. Hasil Periksa Dalam : pembukaan 6
H. Persiapan perineum : perinium bersih
I. Dilakukan klisma, (ya/tidak), jelaskan : klisma dengan yall gel 1 tube
J. Pengeluaran pervaginam : lendir darah warnan merah darah, Jumlah 1 cc
K. Perdarahan pervaginam : tidak

II. KALA PERSALINAN


A. KALA I
1. Mulai persalinan : tanggal : 17/12/2020 jam : 01.00
2. Tanda dan gejala :
Klien mengatakan mules sejak malam abis isya’, mengeluarkan lender
bercampur darah yang tidak bisa ditahan, Klien mengatakan skala nyeri
7-8
3. TTV : TD : 120/80 mmHg, Nadi : 80x/mnt, Suhu : 36 C, P : 18 x/mnt
4. Lama kala I : 06 Jam 30 menit 0 detik
5. Keadaan psikososial : baik
6. Klien tampak cemas, Mimik muka tampak tegang, gelisah. Klien
mengatakan sakit banget sudah lemes dan sudah tidak kuat lagi
7. Kebutuhan khusus klien : Support dari keluarga dan petugas
8. Tindakan yang dilakukan :
Mengkaji nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, menyarankan tidak
mengejan sebelum pembukaan lengkap, mengajarkan dan menyarankan
melakukan massage punggung atau paha, melakukan teknik pencegahan
universal, melakukan teknik aseptik dalam melakukan tindakan,
berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik, menjelaskan
proses, kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta prosedur
yang akan dilaksanakan dan hasil pemeriksaan, memotivasi pasien dan
keluarga untuk mendampingi klien selama proses melahirkan
9. Pengobatan : tidak ada
10. Observasi kemajuan persalinan
Hari / tgl TTV Letak HIS DJJ Pengelu KET
waktu Janin aran
pervagi
nam
17/12/2020 TD : 120/80, N : 90, presen 4x 10’ ( 45”) 140x lendir his kuat, teratur,
Jam. 02.00 RR : 24, Suhu : 369c tasi /mnt bercamp relaksasi baik

WIB kepala ur darah

TD : 120/80, N : 90, 4x/10’/50” 137x lendir his kuat, teratur,


RR : 24, Suhu : 36 c /mnt bercamp relaksasi baik
ur darah

TD : 110/80, N : 95, 4x/10’/50” 142x lendir his kuat, teratur,


RR : 24, Suhu : 36 c /mnt darah relaksasi baik
B. KALA II.
1. Kala II dimulai :
Tanggal : 17/12/2020 jam : 08.26
2. TTV : TD : 120/80 mmHg, Nadi : 110 x/mnt, Suhu : 369c, P 24 x/mnt
3. Lama kala II 1 Jam 52 Menit - Detik
4. Tanda dan gejala :
His semakin sering, semakin kuat, Ibu mengatakan nyerinya semakin kuat,
skala nyeri 8-9 , Ibu mengataan ingin mengejan
5. Jelaskan upaya mengejan :
His semakin kuat dan cepat, muncul keringat , klien mengatakan tidak
tahan dengan posisinya, tampak usaha mengedan yang semakin kuat, klien
tampak mengangkat gluteal
6. Keadaan Psikososial :
Klien tampak cemas, dengan di dampingi oleh suaminya
7. Kebutuhan khusus :
Tidak ada
8. Tindakan :
Memberikan bantal pada bawah punggung, membantu support kedua
tungkai klien, menganjurkan klien untuk mengatur napas dalam upaya
mengejan, menganjurkan klien untuk tidak mengangkat gluteal,
menganjurkan klien untuk tidak merubah posisi, menganjurkan klien untuk
merilekskan badan dan kakinya pada saat melahirkan, menganjurkan klien
untuk mengatur upaya mengejan spontan, membantu klien dalam posisi
maksimal untuk mengejan dengan nafas dalam, memperhatikan robekan
pada perineum.mempertahankan pemberian tindakan dengan teknik septic
dan aseptic
CATATAN KELAHIRAN
1. Bayi lahir jam : 09.18
2. Nilai APGAR menit I : 9 Menit V : 10
3. Perineum (utuh/episiotomi/ruptur), jika ruptur, tingkat :
Perinium dilakukan episiotomi
4. Bonding Ibu dan Bayi :
Dilakukan bonding antara ibu dan bayi
5. TTV : TD : 120/80 mmHg, Nadi : 90 x/mnt, Suhu : 36 ºC, P: 24
x/mnt
6. Pengobatan : Tidak ada

C. KALA III
1. Tanda dan gejala :
Ibu mengatakan badan terasa capek dan lemas, Ibu mengatakan perutnya
masih merasa mulas, skala nyeri 5 tapi masih bisa ditahan, Kontraksi uterus
kuat
2. Plasenta lahir jam : 09.34 wib
3. Cara lahir plasenta : dengan prasat kustner
4. Karakteristik Plasenta : Ukuran 17 cm X 2 cm x 2 cm berat 523 kg
5. Panjang tali pusat 50 cm
6. Jumlah pembuluh darah : 2 arteri 1 Vena
7. Kelainan : tidak ada
8. Perdarahan : 200 ml, karakteristik merah darah, cair, bau khas
9. Keadaan psikososial : baik, klien tampak bahagia
10. Kebutuhan khusus : tidak ada
11. Tindakan : Memonitor kehilangan cairan, menganjurkan klien untuk banyak
minum, Memonitor kontraksi uterus setelah lepasnya plasenta, berkolaborasi
pemberian cairan parenteral Dekstrose 5%, mengkaji karakteristik nyeri :
sifat, lokasi, frekuensi, durasi, intensitas, mengobservasi TTV, memberikan
lingkungan yang nyaman, membantu dengan penggunaan teknik relaksasi(
pernapasan ), berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik,
mengajarkan klien dan suaminya tentang perlunya istirahat dan tentukan
waktu-waktu tertentu untuk istirahat dan tidur, menganjurkan klien istirahat
saat waktu - waktu yang memungkinkan
12. Pengobatan : infus Dextrose 5%/8 jam

D. KALA IV
1. Mulai jam : 10.05
2. TTV : TD 110/70 mmHg, Nadi 75 x/mnt, Suhu 36 ºC, P: 18 x/mnt
3. Kontraksi terus kuat
4. Perdarahan 100 ml, karakteristik merah darah, rubra, bau khas, cair
5. Bonding ibu dan bayi dilakukan, bayi mampu menemukan puntung ibu
6. Tindakan
Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam,Monitor tonus uterus, Kaji posisi
uterus dan lokhia yang keluar, Kaji distansia kandung kemih Kolaborasi
dokter pemeriksaan lab Berikan bantal untuk alas ketika duduk dikursi,
Anjurkan untuk merubah posisi selang seling dan menghindari duduk untuk
beberapa waktu, Anjurkan klien melakukan teknik nafas dalam, Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian analgetik, Lakukan perawatan perinium
dengan teknik aseptik, Ajarkan kepada klien cara perawatan luka perinium,
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik
7. Pengobatan : antibiotik : starcef 2x 100mg po, Analgetik : mefinal 3x
500mg po

E. BAYI
1. Bayi lahir tanggal/jam 09.18
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Nilai APGAR : 9/10
4. BB/PB/Lingkar kepala bayi 3200 gram, 48 cm, 34 cm
5. Karakteristik khusus bayi : tidak ada
6. Kaput : suksedaneum/cephalhematom : tidak ada
7. Suhu 36 ºC
8. Anus : berlubang
9. Perawatan tali pusat . : perawatan kering, jika kotor bersihkan dengan air
steril, serut dari pangkal ke ujung
10. Perawatan mata : membersihkan dengan air biasa dan memberikan tetes
mata
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No.10, Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. 7234122, 7207181 , Fax.7234126
Website: http://www.stikes-pertamedika.ac.id Email: stikespertamedika@gmail.com
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------

PROGRAM PROFESI NERS


KEPERAWATAN MATERNITAS

SYAIR OBSTETRI

Tanggal / Keterangan
Jam
17/12/2020 Klien Datang
01:00
14.00
S : - Klien mengatakan mules sejak habis isya’, mengeluarkan
lender bercampur darah yang tidak bisa ditahan
O: - Status generalis : TD : 120/80 mmHg, N : 80x/mnt, RR :
18 x/mnt, Suhu : 360c
- Status Obstetrik : TFU 30 CM, punggung kanan,
presentasi kepala, DJJ : 140 x/menit, teratur, kuat
- His 4x 10’ ( 45” ), teratur, kuat, relaksasi baik
- PD :  7 CM, Portio teraba lunak, ket (+), presentasi
kepala, UUK kanan depan, kepala H II-III, jalan lahir tidak
ada hambatan, bloodslym (+)
A:- Ibu partus kala I, G₁P₀A₀H 39 minggu
- Janin hidup, tunggal, presentasi kepala
P:- Anjurkan ibu untuk tidur miring
- Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
- Ajarkan cara meneran
- Penuhi asupan nutrisi
08.16 - ketuban pecah, warna putih merembes, jumlah ± 100 cc, bau
tidak anyir
08.26 - Pimpin meneran
- Ibu dipimpin sesuai datangnya HIS
- Kepala turun menurut jalan lahir, sehingga tampak divulva
- Tampak perinium meregang, tipis, kebiruan, jarak kepala-
perinium minimal (dilakukan episiotomi mediolateral)
- tampak subocciput dibawah simfisis, dengan subocciput sebagai
hipomoklion, kepala mengadakan defleksi
- Berturut-turut lahir : uub, dahi, mulut, dagu, dan seluruh kepala
- Kepala mengadakan putar paksi luar
- Dengan pegangan biparietal dan tarikan kebawah dan ke atas
lahir bahu depan dan belakang
- Kemudian dilahirkan trochanter depan, belakang, bokong, dan
seluruh kaki
09.18 - Lahir bayi laki-laki, spontan
- Berat 3100 gram, PB 50cm, LK 32cm,
A/S : 9/10
09.34 Lahir Plasenta
- Spontan, lengkap selaput korion dan amnion
- Berat : 523 gram, ukuran 17cm x 2cm x
- Panjang tali pusat : 50 cm
- Insersia : ditengah
- TD : 100/80 mmHg, Nadi : 84 x/menit, Suhu : 36,4 ⁰C, RR : 22
x/menit
Klien mendapat methergin 0,2 mg IM kemudian dilakukan
perineorafi dengan beberapa simpul cat-gut.

Anda mungkin juga menyukai