Anda di halaman 1dari 10

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA

DAN LINGKUNGAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Industri Pertambangan merupakan suatu kegiatan yang memiliki resiko tinggi
terhadap kecelakaan yang tidak saja mengakibatkan cideranya manusia tapi juga sering
mengakibatkan kematian. Selain resikon kecelakaan para pekerja tambang juga sangat
beresiko terhadap gangguan kesehatan akibat pekerjaannya. Oleh karena itu masalah
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus mendapat perhatian yang khusus dalam
suatu industri pertambangan yaitu mempunyai aspek yang sama dengan aspek
produksi.

Organisasi Penanganan K-3


Penanganan K-3 adalah tanggung jawab Bagian K3 dan Lingkungan, dimana
Kepala Bagian-nya diposisikan sebagai Wakil Kepala Teknik Tambang yang langsung
bertanggung jawab kepada General Manager sebagai Kepala Teknik Tambang.
Organisasi yang menangani keselamatan dan kesehatan kerja yang disebutkan di atas
bersifat struktural, bagian tersebut selain melakukan inspeksi juga sebagai evaluator
dan bersifat administratif, dengan tugas :
a.         Mengumpulkan data dan mencatat rincian dari setiap kejadian kecelakaan dan
menganalisanya
b.         Mengumpulkan data kegiatan dan lokasi yang berpotensi bahaya dan membuat
Standart Operation Procedure (SOP) yang aman untuk bekerja pada kegiatan tersebut.
c.          Membuat peraturan dan petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja terhadap seluruh
pekerja.
d.         Mengkoordinir pertemuan-pertemuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
e.          Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
Untuk mewujudkan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K–3),
perusahaan membentuk organisasi dan menunjuk personil yang bertanggung jawab
atas keberhasilan pelaksanaan program K3 tersebut. Wadah organisasi tersebut adalah:
  Kepala Teknik Tambang (KTT).
  Pengawas operasional.
  Pengawas teknik.
  Petugas K3 (safety officer).
  Komite K3 (safety committee).
Pada operasionalnya nanti, PT. MAS SARI akan menempatkan orang-orang yang
menguasai operasional penambangan dengan tujuan bagian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ini dapat berfungsi dengan baik. Selain organisasi yang bersifat
struktural, yang bersifat fungsional juga mempunyai wadah yang disebut Safety
Committee yaitu tempat berkumpul dari beberapa bagian kerja pada bagian struktur
organisasi untuk menangani Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jadi dari Komite
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini secara teratur melakukan inspeksi dan
mengadakan rapat secara berkala.
Elemen program K3 adalah sebagai berikut :
a.      Kepemimpinan & Administrasi
b.      Inspeksi dan Perawatan
c.       Prosedur dan Analisa Pekerjaan
d.      Investigasi Kecelakaan/Insiden
e.      Observasi pekerjaan
f.        Persiapan tanggap darurat
g.      Permit kerja
h.      Analisa kecelakaan
i.        Pelatihan
j.        Alat Pelindung Diri
k.      Kesehatan Kerja
l.        Evaluasi sistem
m.    Rekayasa dan Manajemen Perubahan
n.      Komunikasi pribadi
o.      Komunikasi grup
p.      Promosi dan publikasi
q.      Seleksi dan penempatan
r.        Manajemen Material dan Servis
s.       Keselamatan di luar kerja.
 Peralatan K-3
Untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat berlangsung dengan
baik perlu diperhatikan fasilitas-fasilitas standar yang mendukung kegiatan dapat
berjalan dengan aman. Alat perlindungan diri (APD) standar seperti topi proyek, sepatu
pelindung, pelindung mata, masker dan pelindung telinga. Selain pakaian pelindung
tersebut, pemasangan papan-papan peringatan, rambu lalu lintas, ketentuan atau
peraturan pengunaan peralatan yang sesuai dengan fungsinya dan ketentuan-ketentuan
yang membuat lokasi kegiatan aman dan di dukung oleh personil yang menangani
setiap kegiatan menguasai operasional akan menjamin keselamatan dan kesehatan
kerja dapat berlangsung baik.
Di lokasi tambang juga agar dilengkapi fasilitas pemadam kebakaran dan gawat
darurat, hal ini untuk menjamin penanganan yang cepat apabila terjadi kecelakaan agar
dapat diatasi dengan cepat, termasuk unit kesehatan yang ditangani paramedi dan
dilengkapi mobil ambulance.

Langkah-Langkah Pelaksanaan K-3 Pertambangan


Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak akan berhasil apabila tidak
ada program yang jelas dan terarah. Dengan adanya program pelaksanaan pengelolaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang lebih terarah maka keberhasilan atau
penampilan dari pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja lebih mudah dievaluasi
dan diatur untuk perbaikan dan peningkatan dalam program atau waktu selanjutnya.
Langkah-langkah pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang harus
dilakukan untuk mencapai hasil yang baik adalah :
            Membuat peraturan perusahaan
Berdasarkan Kep Men No.555.K disebutkan bahwa Kepala Inspeksi Tambang
harus menerbitkan sekurang-kurangnya 12 pedoman teknis. Selain itu juga membuat
peraturan perusahaan atau pedoman-pedomankerja dan operasi berupa SOP (Standart
Operation Procedure) yang khusus menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan peraturan pemerintah tentang masalah ini.
Jadi dukungan manajemen terhadap keberhasilan dari pengelolaan keselamatan
dan kesehatan kerja sangat menentukan, karena bagaimanapun baiknya suatu
organisasi dengan program keselamatan kerja yang baik pula, tidak akan berhasil tanpa
dukungan dari manajemen. Dukungan dari manajemen dapat dibuat dengan tertulis
bahwa manajemen mempunyai komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja,
dan dukungan tersebut harus diikuti dengan penyediaan dana dan perhatian yang
cukup.
Peraturan perusahaan dapat bersifat umum dan khusus, Peraturan perusahaan
yang bersifat umum berlaku untuk seluruh kegiatan yang ada, mulai dari lokasi
penambangan, jalan angkut Batubara dan stock pile. Peraturan yang bersifat khusus
dibuat pada masing-masing kegiatan, karena masing-masing kegiatan tersebut memiliki
potensi bahaya yang berbeda, sehingga harus dibuat peraturan khusus yang spesifik.
            Program pendidikan dan latihan dasar K3
Program pendidikan dan pelatihan ini sangat diperlukan, agar pekerja dapat
melakukan pekerjaannya dengan aman. Program pendidikan atau pelatihan, adalah
untuk pekerja baru, pelatihan untuk pekerja dengan tugas baru dan pelatihan
penyegaran untuk pekerja lama. Materi-materi yang biasa disampaikan dalam pelatihan
ini adalah: membuat tata cara yang aman untuk melakukan pekerjaan, mengidentifikasi
potensi bahaya yang ada dalam lingkungan kerja dan bagaimana cara pencegahan dan
tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari apabila bahaya tersebut terjadi.
Program pendidikan dan pelatihan akan dilaksanakan selama kegiatan tambang
berlangsung.

            Perawatan peralatan kerja.


Guna mencegah terjadinya kecelakaan, maka perlu dilakukan perawatan secara
berkala terhadap semua peralatan yang dipergunakan Peralatan pelindung diri,
sebaiknya diberikan secara secara berkala dan dibatasi waktu pemakaiannya, agar
dapat efektif terpergunakan.

         Kesehatan kerja.


Selain penggunaan peralatan dalam upaya perlindungan terhadap kecelakan,
pemeriksaan kesehatan karyawan wajib dilakukan, baik pada awal mulai bekerja
maupun secara berkala selama dinas kerja. Hal ini dapat mengurangi tingkat kecelakaan
akibat penurunannya tingkat kesehatan pekerja dan karyawan. Rencana pelaksanaan
kesehatan dan keselamatan kerja PT. MAS SARI termasuk tetapi tidak terbatas pada
hal-hal sebagai berikut :
1.      Tingkatan kewenangan dan tanggung jawab untuk kesehatan dan keselamatan kerja di
organisasi.
2.      Detail program pelatihan dan induksi.
3.      Sistem pencatatan kesehatan & pengobatan
4.      Penilaian resiko.
5.      Prosedur operasional standar untuk daerah beresiko tinggi.
6.      Program pencanangan keselamatan kerja.
7.      Pengurus keselamatan kerja dan rapat.
8.      Waktu dan format untuk rapat toolbox keselamatan kerja.
9.      Laporan Kecelakaan/bahaya dan prosedur investigasi.
10.  Analisa statistika keselamatan kerja.
11.  Program audit & inspeksi keselamatan kerja.
12.  Pencanangan dan pengawasan kesehatan.
13.  Persyaratan keselamatan kerja.
14.  Kebijakan peralatan keselamatan.
15.  Analisa pekerjaan keselamatan kerja.
16.  Perizinan.
            Pengawasan
Pengawasan dilakukan secara berjenjang oleh pengawas atau pekerja di
lapangan sampai manajer sehingga efektif dan kondisi aman dari suatu kegiatan akan
terjaga terus. Selain itu juga dilakukan pengawasan silang, karena sering terjadi hal-hal
yang sebelumnya dianggap biasa oleh pengawas pada kegiatan tersebut tetapi menurut
pandangan orang lain mempunyai potensi bahaya yang harus segera dikoreksi. Dari
hasil pengawasan harus ditindak lanjuti dan selalu dipantau serta dievaluasi.
            Evaluasi program.
Perbaikan dan peningkatan program K3 Apabila menurut penilaian Inspektur
Tambang tingkat kecelakaan cukup memprihatinkan yang penyebabnya diduga
berkaitan dengan lemahnya program K3 perusahaan tersebut. Tim Evaluasi, yang
anggotanya terdiri dari beberapa inspektur tambang akan mengevaluasi, memperbaiki,
dan meningkatkan program K3 dari perusahaan yang bersangkutan.
Tabel 7. Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan
No Lokasi
Kerja
a.   Helm pengaman / Safety helmet
1 Tambang b.   Sepatu pengaman / Safety shoes
c.    Kacamata / Sunglasses
d.   Sarung tangan kuli t/ leather gloves
e.   Masker + ear plug
f.     Reflector vest
g.   Pemadam api
h.   Bendera tanda kendaraan
i.     Kotak P3K di setiap kendaraan tambang
j.     Rambu lalu lintas
a.   Helm pengaman / Safety helmet
b.   Sepatu pengaman / Safety shoes
c.    Kacamata / Sunglasses
d.   Sarung tangan kulit / leather gloves
e.    Masker + ear plug
2 Bengkel f.     Penampung minyak pelumas bekas
g.   Penampung besi-besi / suku cadang bekas
h.   Pemadam api
i.     Kotak P3K
j.     Pembersih tumpahan minyak
a.   Helm pengaman / Safety helmet
b.   Sepatu pengaman / Safety shoes
c.    Sarung tangan kulit / leather gloves
3 Gudang suku cadang
d.   Pemadam api
e.   Kotak P3K
a.   Helm pengaman / Safety helmet
b.   Sepatu pengaman / Safety shoes
c.    Sarung tangan kulit / leather gloves
d.   Masker + ear plug
4 Instalasi Pengolahan
e.   Jas laboratorium
f.     Pemadam api
g.   Kotak P3K
a.   Penutup belt conveyor
b.   Rambu-rambu keamanan
c.    Pagar pengaman
5 Jalur Belt Conveyor
d.   Lampu penerangan
e.   Kabel pemutus aliran listrik darurat
a.       Helm pengaman / Safety helmet
b.      Sepatu pengaman / Safety shoes
c.       Kacamata / Sunglasses
Jalan angkut dari tambang ke d.      Sarung tangan kulit / leather gloves
6
stockpile instalasi pengolahan e.       Masker + ear plug
f.        Bendera tanda kendaraan
g.       Rambu lalu lintas
       Helm pengaman / Safety helmet

        Sepatu pengaman / Safety shoes

        Kacamata / Sunglasses

        Sarung tangan kulit / leather gloves

       Masker + ear plug


7 Pelabuhan
        Pemadam api

       Bendera tanda kendaraan

        Kotak P3K di setiap kendaraan tambang

        Rambu lalu lintas


Tabel 8. Langkah-langkah Pelaksanaan K-3 Pertambangan
N
Kegiatan Uraian
o
a.   peninjauan / pengecekan untuk mengantisipasi
kekurangan dan kondisi tidak aman
b.   penertiban sesuai peraturan K-3
1 Patroli Keamanan c.    melaporkan secara lisan / tertulis kepada
supervisor bagi pelanggar peraturan
d.   mengontrol batas kecepatan kendaraan tambang
a.   cek kondisi pemadam api, mela-kukan
inventarisasi dan pengisian kembali jika perlu
b.   cek kondisi fasilitas transportasi
c.    cek kondisi fasilitas bengkel
2 Inspeksi Keamanan
d.   cek kondisi dan penataan gudang
e.   cek kondisi dan penataan camp utama dan lokasi
kerja
a.   masalah keselamatan pada setiap jam
Diskusi Masalah b.   diskusi pagi, membantu dan memonitor realisasi
3
Keselamatan diskusi pagi
a.   secara pendekatan pribadi, pembe-lajaran,
mengedarkan slogan, leaflet, dsb
4 Kampanye Keselamatan
b.   evaluasi
a.   inventarisasi Alat Pelindung Diri (APD)
b.   cek kelengkapan pengaman alat-alat
5 Pelindung Keamanan c.    cek kelengkapan rambu-rambu
d.   melengkapi kekurangan
6 Pemilihan Operator a.   cek jenis peralatan
a.   laporan kecelakaan tambang
b.   laporan bulanan
7 Laporan Keamanan c.    laporan tahunan
d.   laporan pelatihan

Rincian pengadaan peralatan pelindung diri (APD) dan peralatan kesehatan


keselamatan kerja Untuk mendukung pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(k-3), perusahaan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1.      Klinik darurat (ruang P3K) disediakan di site. Klinik dikelola oleh paramedic untuk 24
jam selama masa produksi.
2.      Pemeriksaan kesehatan pre-employment dilaksanakan sebagai bagian dari kriteria
seleksi.
3.      Pemberian peralatan Alat Pelindung Diri (APD) pada karyawan bagian tambang dan
workshop antara lain seperti : safety helmet, safety shoes, masker, hand gloves (hand
picker dan crew cabin), safety glasses (crew cabin).
4.      Pada jalan angkut Batubara dan lokasi tambang dipasang rambu-rambu lalu lintas,
lampu-lampu penerangan, wafer truck, tanda-tanda pemberitahuan, himbauan,
peringatan dan larangan.
5.      Pada sekitar kantor workshop, gudang peralatan dan base camp disediakan ditempat
yang mudah dilihat, pemasangan dan penala aliran listrik dan pengunaaan sarana yang
sesuai dengan kapasitasnya, penyediaan perlengkapan P3K disetiap unit bagian.
6.      Pada alat produksi dan peralatan listrik dilakukan hal-hal berikut: memberikan
petunjuk pemakaian alat (SOP); memasang perlindungan pada mesin bergerak;
memasang perlindungan pada bagian perlistrikan yang bertegangan tinggi; memasang
tanda-tanda peringatan dan larangan.
7.      Pelatihan K3, yang meliputi: mengirimkan beberapa karyawan untuk mengikuti kursus
K3; pelatihan pemadam kebakaran, dan pelatihan lain yang berkaitan dengan K3.
8.      Program komunikasi dan sosialisasi K3, yang mencakup:
a.       Safety Talk (setiap hari sebelum kerja selama 5 menit).
b.      Daily meeting, toolbox meeting, tentang masalah keselamatan dan kesehatan kerja
dengan melibatkan karyawan, kontraktor – sub kontraktor.
c.       Pembuatan SOP yang berhubungan dengan K3.
d.      Safety Inspection, yakni pemeriksaan kondisi lapangan serta menginventarisasi segala
hal yang berhubungan dengan K3, yang dilakukan Safety Committee.
e.       Pemasangan spanduk dan motto K3, papan pengumuman, peringatan dan imbauan.
9.      Pembuangan sampah ke lokasi disposal tambang
10.  Tersedianya tenaga trampil untuk penanganan keadaan darurat.
11.  Pelaksanaan administrasi dan pelaporan, yang meliputi:
a.       Laporan kecelakan tambang.
b.      Laporan jumlah rata-rata karyawan.
c.       Laporan tingkat kekerapan kecelakaan tambang.
d.      Laporan tingkat keparahan kecelakaan tambang.
e.       Safety performance.
f.        Laporan Produksi.
g.       Laporan Eksploitasi.
12.  Survey debu dan kebisingan individu akan dilaksanakan di site setiap tahun untuk para
karyawan yang lebih banyak bekerja di daerah yang berdebu dan bising.
13.  Divisi keselamatan kerja dan klinik melaksanakan bagian dari operasional, survey
kesehatan dan kebersihan industrial di mess dan dapur beserta kualitas air.
14.  Perusahaan berencana untuk mengembangkan rencana respon bahaya selama triwulan
pertama. Daerah-daerah beresiko tinggi sudah diidentifikasikan di tambang.

RENCANA BIAYA K3
Tabel 9. Rencana Biaya K3 Tahun 2013
Unit US$
No Biaya K3 Biaya 2012 Biaya 2013
Rencana Realisasi Rencana
1 Kegiatan K3 1.500,- 0 ,- 13.350.000,-

Amount
No Quantit Unit Price Amounts
DESCRIPTION s (US REMARKS
. y (Rp) ( Rp )
$)
5,500,000.0
1 Training 5 27,500,000.00 3,089.89
0
Equipment refill for
9,000,000.0
2 fire extinguishers + 4 36,000,000.00 4,044.94
0
Dry Powder
3 Fire Extingushers 8 1000 8,000.00 0.90
All
Personal Protective
4 12 268,950.00 3,227,400.00 362.63 Employee
Equipment
and Stock
Safety Post ,Traffic
3,429,800.0
5 sign,painting and 2 6,859,600.00 770.74
0
Scotlite
Radio –
3,025,000.0
6 Communication 5 15,125,000.00 1,699.44
0
(HT)
H/E for
5,000,000.0 safety
7 H/E Rental 3 15,000,000.00 1,685.39
0 (emergenc
y)
103,720,000. 11,653.
GRAND TOTAL
00 93

Tabel 10. Rencana Kerja K3 Tahun 2013


Jumlah
No Rencana Program Keterangan
Karyawan
Training
1
Emergency Response 2 Basarnas
K-3 untuk Pengawas Pratama
5 Pertambangan
(POP)
K-3 untuk Pengawas Madya
2 Pertambangan
(POM)
K-3 untuk Pengawas Utama
1 Pertambangan
(POU)
Sertifikasi mekanik alat berat
15
dan operator crane
2 Induksi Karyawan Baru Rutin
3 Peraturan Keselamatan Kerja Rutin
4 Pencegahan Kebakaran Triwulan
5 Safety Meeting Mingguan
Inspeksi Terencana untuk
6 masing-masing Level Bulanan
Management
7 Kontrol Lalu lintas Rutin
8 Manajemen Safety Kontraktor Mingguan
9 Safety Committe Periodik
10 Pemeriksaan kesehatan Periodik
Penyelidikan kecelakaan dan
11
hampir celaka.
Memberikan tindakan atau Sesuai dengan
12
sanksi kasus pelanggaran

Anda mungkin juga menyukai