Anda di halaman 1dari 2

Nama : Irma Afriani Nasution

Kelas : BK REGULER C

Matkul : Praktikum Bimbingan dan Konseling Kelompok

Dosen : Dra. Rahmulyani M.PD.KONS

"Tugas Rutin Menguraikan Hasil Presentasi"

A. KONSELING KELOMPOK
Konseling adalah hubungan pribadi yang dapat dilakukan secara tatap muka antara dua orang
dalam mana konselor melalui hubungan itu, dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri
sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan
dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun
masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan
menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. ( Tolbert, 1959 ).
Dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok merupakan konseling yang dilaksanakan
dalam bentuk kelompok bersifat pemecahan dan penyembuhan yang terdiri dari empat sampai
delapan konseli sehingga dalam konseling kelompok konseli dapat berinteraksi untuk
meningkatkan pemahaman dan mempelajari atau menghilangkan perilaku atau sikap-sikap
tertentu.
Tahap Konseling Kelompok
Menurut Corey dan Yalom dalam buku Latipun membagi tahapan konseling dengan
enam bagian yaitu :
Prakonseling
Dianggap sebagi tahap persiapan pembentukan kelompok. Hal-hal yang dimaksudkan
mendasar pada tahap ini yaitupara konseli diseleksi yang akan dimasukkan dalam
keanggotaan yang sam menurut pertimbangan homognitas.
Tahap permulaan
Pada tahap ini dibuat struktur pada kelompok untuk memahami beberapa aturan saat
konseling kelompok berlangsung. Ketua kelompok dipegang oleh seorang konselor. Pada
tahap ini anggota kelompok diarahkan untuk memperkenalkan diri yang dipimpin oleh
pemimpin kelompok.
Tahap transisi
Pada tahap ini desebut juga tahap peralihan. Pada tahap ini konselor diharapkan dapat
membuka permasalahan masing-masing anggota sehingga masalah tersebut dapat
bersama-sama dirumuskan dan diketahui penyebabnya.
Tahap kerja Tahap
kerja sering disebut sebagai tahap kegiatan. Tahap ini dilakukan setelah permasalahan
anggota kelompok diketahui penyebab sehingga konselor dapat melakukan langkah
selanjutnya yaitu menyusun rencana tindakan
Tahap akhir
Tahapan di mana anggota kelompok mencoba perilaku baru yang telah mereka
rencanakan sebelumnya. Umpan balik pada tahap ini sangat penting sebaiknya dilakukan
oleh masing-masing anggota kelompok
Pascakonseling
Jika proses konseling telah berekhir, sebaiknya konselor menerapkan adanya evaluasi sebagi
tindak lanjut dari konseling kelompok. Evaluasi sangat diperlukan apabila terdapat hambatan dan
kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan perubahan perilaku anggota kelompok setelah
proses konseling berakhir.

Anda mungkin juga menyukai