Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan: 4 LEMBARAN KERJA 3 NILAI

Hari / Tanggal : MATA KULIAH PRAKTIKUM BK KELOMPOK


Prodi Bimbingan Konseling
Rabu 03 Maret 2021
FIP – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mahasiswa : Jaeklin Syanjaya Anwar


Dra.Rahmulyani M.Pd. KONS NIM : 1203351043

Uraian Materi

KONSELING KELOMPOK

Konseling kelompok adalah salah satu bantuan yang diberikan kepada konseli dalam bentuk
kelompok dan mempunyai metode pemecahan dan penyembuhan,kemudian konselor
mengarahkan untuk memberikan kemudahan untuk perkembangan dan pertumbuhannya. Pada
konseling kelompok seorang konseli menggunakan interaksi dalam kelompok untuk
mendapatkan peningkatan, pemahaman dan penerimaan pada sebuah nilai dan banyak tujuan
tertentu, untuk mempelajari atau menghilangkan sikap-sikap dan prilaku tertentu.
 Tahap Konseling Kelompok
1. Prakonseling
Dianggap sebagi tahap persiapan pembentukan kelompok. Hal-hal yang dimaksudkan
mendasar pada tahap ini yaitupara konseli diseleksi yang akan dimasukkan dalam keanggotaan
yang sam menurut pertimbangan homognitas.
2. Tahap permulaan
Pada tahap ini dibuat struktur pada kelompok untuk memahami beberapa aturan saat
konseling kelompok berlangsung. Ketua kelompok dipegang oleh seorang konselor. Pada tahap
ini anggota kelompok diarahkan untuk memperkenalkan diri yang dipimpin oleh pemimpin
kelompok.
3. Tahap transisi
Pada tahap ini desebut juga tahap peralihan. Pada tahap ini konselor diharapkan dapat
membuka permasalahan masing-masing anggota sehingga masalah tersebut dapat bersama-sama
dirumuskan dan diketahui penyebabnya.
4. Tahap kerja Tahap
kerja sering disebut sebagai tahap kegiatan. Tahap ini dilakukan setelah permasalahan
anggota kelompok diketahui penyebab sehingga konselor dapat melakukan langkah selanjutnya
yaitu menyusun rencana tindakan
5. Tahap akhir
Tahapan di mana anggota kelompok mencoba perilaku baru yang telah mereka rencanakan
sebelumnya. Umpan balik pada tahap ini sangat penting sebaiknya dilakukan oleh masing-
masing anggota kelompok
6. Pascakonseling
Jika proses konseling telah berekhir, sebaiknya konselor menerapkan adanya evaluasi sebagi
tindak lanjut dari konseling kelompok. Evaluasi sangat diperlukan apabila terdapat hambatan dan
kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan perubahan perilaku anggota kelompok setelah
proses konseling berakhir.

FUNGSI LAYANAN KONSELING KELOMPOK


1) Fungsi Pemahaman
yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu
oleh pihak-pihak tertentu sesuai kepentingan pengembangan peserta didik. Pemahaman ini
meliputi :
a. Pemahaman tentang diri sendiri peserta didik teruatama oleh peserta didik sendiri, orang tua,
guru pada umumya, dan guru pembimbing.
b. Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk lingkungan keluarga dan sekolah)
terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing.
c. Pemahaman lingkungan yang lebih luas (termasuk informasi jabatan/pekerjaan, informasi
social, dan budaya/nilai-nilai) terutama oleh peserta didik.
2) Fungsi Pencegahan
yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya dan terhindarnya
peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu,
menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan serta kerugian tertentu dalam proses
perkembangannya.
3) Fungsi Pemutusan
yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teratasinya berbagai
permasalahan yang dialami oleh peserta didik.
4) Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan
terkembangnya berbagai potensi serta kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan
dirinya secara mantap dan berkelajutan.
5) Advokasi
yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan/atau
kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

PERANAN PEMIMPIN DALAM KELOMPOK


a. Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun campur tangan
langsung terhadap kegiatan kelompok. Campur tang ini meliputi, baik hal-hal yang bersifat isi
dari yang dibicarakanmaupun yang mengenai proses kegiatan itu sendiri.
b. Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana yang berkembang dalam
kelompok itu, baik perasaan anggota-anggota tertentu maupun keseluruhan kelompok. Pemimpin
kelompok dapat menanyakan suasanan perasaan yang dialami itu.
c. Jika kelompok itu tampaknya kurang menjurus kearah yang dimaksudkan maka pemimpin
kelompok perlu memberikan arah yang dimaksudkan itu.
d. Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan (umpan balik) tentang berbagai hal
yang terjadidalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses kegiatan kelompok.
e. Lebih jauh lagi, pemimpin kelompok juga diharapkan mampu mengatur “lalu lintas”
kegiatan kelompok, pemegang aturan permainan (menjadi wasit), pendamai dan pendorong kerja
sama serta suasana kebersamaan. Disamping itu pemimpin kelompok, diharapkan bertindak
sebagai penjaga agar apapun yang terjadi di dalam kelompok itu tidak merusak ataupun
menyakiti satu orang atau lebih anggota kelompok sehingga ia / mereka itu menderita karenanya.
f. Sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-kejadian
yang timbul di dalamnya, juga menjadi tanggung jawab pemimpin kelompok.
PERANAN ANGGOTA KELOMPOK DALAM KONSELING KELOMPOK
a. Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antaranggota kelompok.
b. Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok.
c. Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama
d. Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik.
e. Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok.
f. Mampu berkomunikasi secara terbuka
g. Berusaha membantu anggota lain.
h. Memberi kesempatan anggota lain untuk juga menjalankan peranannya.
i. Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.

AZAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK


a. Asas Kerahasiaan
Asas kerahasiaan ini memegang peranan penting dalam konseling kelompok karena masalah
yang dibahas dalam konseling kelompok bersifat pribadi, maka setiap anggota kelompok
diharapkan bersedia menjaga semua (pembicaraan ataupun tindakan) yang ada dalam kegiatan
konseling kelompok dan tidak layak diketahui oleh orang lain selain orang-orang yang mengikuti
kegiatan konseling kelompok.
b. Asas Kesukarelaan
Kehadiran, pendapat, usulan, ataupun tanggapan dari anggota kelompok bersifat sukarela,
tanpa paksaan.
c. Asas Keterbukaan
Keterbukaan dari anggota kelompok sangat diperlukan sekali. Karena jika ketrbukaan ini
tidak muncul maka akan terdapat keragu- raguan atau kekhawatiran.
d. Asas Kegiatan
Hasil layanan konseling kelompok tidak akan berarti bila klien yang dibimbing tidak
melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan–tujuan bimbingan. Pemimpin kelompok hendaknya
menimbulkan suasana agar klien yang dibimbing mampu menyelenggarakan kegiatan yang
dimaksud dalam penyelesaian masalah.
e. Asas Kenormatifan
Dalam kegiatan konseling kelompok, setiap anggota harus dapat menghargai pendapat orang
lain, jika ada yang ingin mengeluarkan pendapat maka anggota yang lain harus
mempersilahkannya.
f. Asas Kekinian
Masalah yang dibahas dalam kegiatan konseling kelompok harus bersifat
sekarang.Maksudnya, masalah yang dibahas adalah masalah yang saat ini sedang dialami yang
mendesak, yang mengganggu keefektifan kehidupan seharihari, yang membutuhkan
penyelesaian segera, bukan masalah dua tahun yang lalu ataupun masalah waktu kecil.

Anda mungkin juga menyukai