Anda di halaman 1dari 8

NAMA : NELVI NURUL HUDA

NIM : 170502050

UJIAN AKHIR SEMESTER KOMUNIKASI BISNIS

1. Mengembangkan Pesan Persuasif

Pesan persuasif yang efektif mencakup empat komponen, antara lain:

1. Menetapkan Kredibilitas

Salah satu cara untuk menumbuhkan kredibilitas bagi seorang komunikator adalah melalui
fakta atau bukti objektif, berupa semua bentuk dokumen, statistik, jaminan, maupun hasil riset.
Selain itu, komunikator hendaknya memiliki keahlian atau merupakan seorang pakar dalam
bidang tertentu, objektif dalam melakukan penilaian terhadap sesuatu

2. Membuat Kerangka Argumentasi

Setelah mengumpulkan cukup fakta, bukti dan temuan lainnya, maka langkah selanjutnya
adalah membuat kerangka argumentasi. Kebanyakan pesan persuasif mengikuti rencana
organisasional AIDA, yaitu:

a. Attention (Perhatian)

Pada fase ini, komunikator harus dapat segera meyakinkan audiens dalam pembukaan bahwa ia
memiliki sesuatu yang berguna untuk disampaikan. Komunikator dapat memperkenalkan
audiens dengan suatu masalah atau ide yang menarik sehingga mereka mau mendengar atau
menyimak pesan-pesan yang akan disampaikan.

b. Interest (Minat)

Dalam tahap ini komunikator menjelaskan relevansi pesan-pesan yang disampaikannya dengan
audiens. Komunikator hendaknya mengembangkan pernyataan yang telah disampaikan pada
fase pertama dengan lebih rinci, agar audiens mampu berpikir dan mengaitkan isi pesan-pesan
tersebut dengan manfaat yang akan diterimanya.

c. Desire (Hasrat)

Pada fase ini, komunikator berusaha mengubah keinginan audiens dengan menjelaskan
bagaimana perubahan yang dilakukan akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi audiens.
Jika minat audiens sudah cukup besar, maka hal ini akan mendorong sebuah hasrat yang tinggi
untuk mengambil keputusan berdasarkan pesan tersebut.

d. Action (Tindakan)

Dalam tahap yang terakhir ini, komunikator menyarankan tindakan spesifik yang diinginkan
terhadap audiens. Keputusan atau tindakan merupakan hasil akhir yang akan dilakukan oleh
audiens. 3.

3. Memilih Daya Pikat

a. Pemikat Emosional

Dalam hal ini, dapat digunakan kata-kata yang sangat berpengaruh terhadap emosi seseorang,
misalnya kebebasan, merdeka, keberhasilan, nilai, penghargaan, kenyamanan, dan keamanan.

b. Pemikat Logika

Pemikat logika dapat digunakan untuk melakukan persuasi audiens, seperti membuat
pengaduan atau klaim dengan memberikan alasan dan bukti-bukti yang mendukung. Ketika
memikat logika audiens, komunikator dapat menggunakan salah satu dari tiga jenis alasan
berikut ini: Analogi, Induksi, dan Deduksi

c. Pertimbangan Etika

bisnis secara etis menginformasikan dan menambah pemahaman mereka dalam berbagai hal
yang berkaitan dengan manfaat ide, organisasi, produk atau tindakan tertentu kepada audiens
sehingga mereka dapat mengakui betapa baiknya hal-hal tersebut.

4. Penggunaan Bahasa yang Baik

Penyampaikan pesan-pesan bisnis tertulis yang dilakukan secara persuasif sebaiknya tetap
menggunakan bahasa yang baik, jelas, sederhana dan mudah dipahami.

Perencanaan Pesan-pesan Penjualan

a. Mengenali Produk

Perusahaan secara spesifik harus mengetahui apa jenis produk, bagaimana kualitas produk,
bagaimana cara kerja dan manfaat produk, berapa harga produk, berapa diskon produk,
bagaimana pengiriman produk, bagaimana pengepakan produk, dan berbagai atribut produk
lainnya.
b. Mengenali Penerima Pesan

Selanjutnya perusahaan juga perlu menganalisis keadaan audiens atau calon pembeli. Dengan
kata lain dalam penyampaian pesan-pesan persuasif mulailah dengan melakukan analisis
audiens dan memfokuskan pada bagaimana kebutuhan, minat dan emosional mereka.

c. Mengenali Sasaran Penjualan

Langkah selanjutnya adalah memilih poin penjualan produk atau manfaat yang paling menarik
bagi audiens. Fokuskan komposisi pesan pada poin penjualan produk yang mampu menjadi
daya pikat bagi audiens. Sebagai contoh, bagaimana masalah harga, kualitas, dan pelayanan
atas penjualan produk sering kali menjadi perhatian audiens.

d. Memutuskan Tipe Penjualan

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan penjualan,
diantaranya melalui pengiriman surat, brosur, sampel, kartu telepon, surat elektronik, dan iklan
media massa dan elektronik.

2. Selain sebagai sarana komunikasi, surat bisnis juga memiliki berbagai fungsi sebagai
berikut:

• Surat bisnis berfungsi sebagai wakil atau duta begi pengirim surat.
• Dalam kaitanya dengan dunia bisnis, surat bisnis berfungsi sebagi pembawa pesan-pesan
bisnis dari pengirim pesan kepada pihak lain.
• Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan, buah pikir atau
gagasan yang berkaitan dengan masalah-masalh bisnis.
• Alat bukti tertulis (dokumen tertulis).
• Alat untuk mengingat
Bukti sejarah (historis).
• Pedoman kerja.
• Media promosi bagi pengirim surat.
Jenis Jenis Surat Menurut Wujudnya

1) Surat Bersampul

Surat bersampul adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang kepada orang yang terdiri atas
kertas surat dan sampul (amplop) dengan berbagai ukuran. Surat bersampul dimaksudkan
untuk menjaga kerahasiaan isi pesan. Pengiriman surat bersampul biasanya melalui kantor pos
dan dengan prangko.

2) Kartu Pos

Kartu pos adalah bentuk surat terbuka yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan
singkat dan praktis yang berbentuk kartu kecil dengan ukuran 10 x 15 cm yang dikeluarkan
oleh PT Pos Indonesia.

3) Warkat Pos

Warkat pos adalah surat yang wujudnya berupa gabungan kertas surat dan amplop.

4) Telegram dan Teleks

Telegram adalah berita yang tercetak dan disampaikan dari jarak jauh.

5) Memo dan Nota

Memo adalah surat yang digunakan oleh pimpinan untuk menyampaikan suatu pesan-pesan
singkat yang berupa pemberitahuan, permintaan, atau hal-hal lain dalam suatu organisasi
(internal). Sedangkan Nota adalah suatu pesan singkat yang dibuat oleh pimpinan suatu
lembaga/organisasi untuk meminta data atau informasi di dalam organisasi.

6) Surat Tanda Bukti

Surat tanda bukti adalah surat yang memiliki fungsi sebagai tanda bukti pengakuan sah atas
suatu pembayaran tertentu antara satu pihak dengan pihak lain.

3. Pendekatan yang dapat digunakan dalam membuat surat lamaran kerja adalah
pendekatan Attention, Interest, Desire and Action (AIDA). Yaitu:

1. Attention

Pelamar kerja harus dapat meyakinkan pihak organisasi/lembaga pencari kerja bahwa pelamar
kerja memiliki sesuatu yang bermanfaat atau dapat memiliki sesuatu yang bermanfaat atau
dapat menumbuhkan rasa tertarik bagi lembaga/pembaca tersebut.

2. Interest

Pelamar kerja harus dapat menarik perhatian pembaca dengan menjelaskan relevansi pesan-
pesan yang disampaikan dan menegaskan bahwa kualifikasi yang dibutuhkan
lembaga/organisasi perusahaan tersebut relevan dengan kemampuan yang dimiliki pelamar
kerja.

3. Desire

Pelamar kerja harus bisa menumbuhkan hasrat pembaca untuk mengetahui lebih jauh apa yang
sudah dituliskan dalam surat tersebut dan dapat meyakinkan pembaca melalui bukti-bukti
pendukung yang relevan dengan posisi yang dikehendaki

4. Action

Pelamar kerja harus bisa memberikan saran kepada pembaca untuk mengambil suatu tindakan
tertentu berkaitan dengan harapan/keinginannya dalam menulis surat tersebut

B. Pengorganisasian Surat lamaran Kerja

1. Paragraf Pembuka

Agar menarik perhatian pembaca maka perlunya mencantumkan hal-hal berikut ini

a. Rangkuman

Pelamar kerja perlu mengemukakan kualifikasi yang dimiliki, yang paling relevan dengan
jabatan yang diinginkan dan menguntungkan/memberikan manfaat bagi perusahaan/lembaga
yang dilamar

b. Nama

Pelamar kerja dapat menyebutkan nama seseorang yang sudah dikenalnya yaitu seorang yang
merekomendasikan untuk melamar pekerjaan di perusahaan/lembaga tersebut

c. Sumber Publikasi

Menyebutkan dari mana pelamar kerja mendapat informasi tentang adanya lowongan
pekerjaan di perusahaan/lembaga tersebut.

d. Pertanyaan

Gunakan kalimat tanya pada awal paragraf untuk menarik perhatian pembaca yang
menunjukkan bahwa pelamar mengetahui problem, kebutuhan dan tujuan suatu
lembaga/organisasi perusahaan yang dihadapi.
2. Paragraf Pertengahan

Perlunya mendiskusikan kualifikasi yang dimilikinya dari sudut pandang pembaca mencakup:

a. Pendidikan

Pada bagian pendidikan ini pelamar kerja dapat menunjukkan:

1) Mempunyai latar belakang dalam dunia bisnis yang cukup luas dan bidang tertentu secara
mendalam

2) Bagaimana pendidikannya relevan dengan jenis pekerjaan yang dilamar.

3) Bagaimana dan mengapa ia menambahkan bidang studi pilihan di luar bidang studi ini.

b. Pengalaman kerja

Pada bagian pengalaman kerja ini pelamar kerja dapat menunjukkan:

1) Pelamar kerja memperoleh suatu pengalaman yang dapat membantu mempercepat


pentelesaian tugas/pekerjaan baru.

2) Pelamar kerja akan dapat melakukan adaptasi dan mencoba bekerja sama dengan
lingkungan.

3) Pelamar kerja dapat memikul tanggung jawab suatu pekerjaan dengan lebih baik.

4) Pelamar kerja adalah orang yang mampu bekerja keras.

c. Sikap, Minat, Aktivitas dan Kualitas

Selain latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja, pelamar kerja dapat menambahkan
berbagai informasi tambahan yang dapat mendukung pekerjaan yang dilamar dan dapat
menjelaskan kemampuannya terhadap bidang pekerjaan.

3. Paragraf Penutup

Paragraf terakhir dari surat lamaran kerja pada umumnya berisi suatu harapan tindakan
(action).

4. Persiapan menulis resume mencakup :

1. Mencari informasi penting Dapat dilakukan dengan:


a. Analisis diri (self analysis) : Analisis diri dapat membantu kita dalam mengenal diri sendiri
secara lebih mendalam, termasuk kelebihan dan kekurangannya.

b. Analisis karier (career analysis) : Analisis karier juga perlu dilakukan dengan dibuat dan
juga menjawab berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan karier yang akan kita pilih atau
yang ada di masa mendatang.

c. Analisis pekerjaan (job analysis) : Dalam menganalisis pekerjaan lakukanlah terhadap


faktor-faktor yang berkaiatan dengan pekerjaan.

Jenis-Jenis Resume

1. Abstrak

Abstrak merupakan salah satu jenis ringkasan yang sangat singkat dan padat. Dalam
pembuatan karya ilmiah, abstrak biasanya akan diletakkan di baian awal sebelum masuk pada
materi utama..

2. Ringkasan Stricto Sensu

Ialah hasil dari pencarian dari isi sebuah tulisan, wujud tulisan dari ringkasan ini menggunakan
kata – kata sendiri. Ringkasan resume jenis ini hanya melakukan rangkuman pada pikiran
utama.

3. Ikhtisar

Yakni yang memberikan kebebasan pada yang membuat ringkasan untuk mengikuti tatanan
dari karangan asli maupun meringkas dengan mengguankan tatanan sendiri.

5. Wawancara sebagai bentuk komunikasi 2 arah, jelaskan aspek kepribadian yang perlu
diperhatikan dalam wawancara kerja ?

1. Penampilan secara fisik

 Usahakan penampilan anda secara fisik menarik, rapid an energik/bersemangat, tidak


lesu, letih atau lelah
 Pilihlah pakaian yang wajar, sopan dan resmi ( seperti kemeja lengan panjang putih,
celana panjang warna hitam
 Pilihlah sepatu yang baik dan bersih serta berwarna gelap. Hindari pengguna sepatu
olahraga
 Rambut harus harus disisir rapi
2. Gaya bicara

 Berbicaralah dengan tegas dan jelas


 Atur intonasi suara dengan baik, kapan harus melemah dan kapan harus tinggi
 Hindari berbicara dengan nada yang datar, jangan sampai terdengar seperti berbisi-
bisik

6. Beberapa peran dari negosiasi adalah demi terciptanya jalinan kerjasama antar suatu pihak
dengan pihak yang lain untuk memperoleh tujuannya masing-masing, terjadinya rasa saling
pengertian pada setiap pihak yang bernegosiasi terkait kesepakatan yang akan ditempuh dan
efeknya untuk pihak-pihak tersebut, terjalinnya ksepekatan bersama yang saling
menguntungkan, dan terciptanya interaksi yang positif antar pada setiap pihak yang
bernegosiasi.

Keterampilan bernegoisasi dapat dibedakan menjadi

1, Keterampilan Konvensional

2. Keterampilan Non konvensional

Anda mungkin juga menyukai