Bab II Laporan
Bab II Laporan
ANALISA KESEHATAN
A. Analisa Situasi
1. Data Epidemologi
A. Angka Kematian ( Mortality )
Angka kematian yang tinggi disuatu wilayah menunjukkan bahwa
keadaan status kesehatan, ekonomi, lingkungan fisik dan biologi
masyarakat di wilayah tersebut masih rendah. Angka kematian yang
digunakan untuk indikator derajat kesehatan masyarakat adalah angka
kematian bayi, angka kematian ibu (jumlah kasus kematian ibu) dan angka
kematian neonatus (jumlah kasuskematian neonatus). Pada tabel III.1
disajikan data angka kematian beberapa kelompok resiko tinggi di wilayah
bina UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara tahun 2016 s/d.
2019
Tabel
Mortalitas / Angka kematian Di Kota Pontianak Tahun 2016 sd. 2019
Mortalitas 2016 2017 2018 2019
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK
TENGGARA
Jumlah Kasus
Kematiaan Maternal 0 0 0 0
Jumlah Kasus
Kematiaan Bayi 0 0 0 0
Jumlah Kasus
Kematian Balita 0 0 0 0
Sumber : Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak
Tenggara
Dari tabel diatas terdapat gambaran bahwa capaian indikator
angka kematian kasar cenderung menurun. Hal ini menunjukkan bahwa
kondisi lingkungan baik fisik maupun biologi Kota Pontianak lebih baik
serta pelayanan kesehatan telah dapat diakses oleh masyarakat Kota
Pontianak.
B. Angka Kesakitan ( Morbility ) dan Status Gizi
Angka kesakitan adalah ukuran gangguan kesehatan ( masalah
kesehatan ). Kelompok masalah kesehatan yang lazim ditemukan di
masyarakat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok utama yaitu penyakit
infeksi dan penyakit non infeksi.
Angka Kesakitan Beberapa Penyakit Infeksi dan Non Infeksi
UPTD Puskesmas Kec. Pontianak Tenggara Tahun 2016 sd 2019
24 10 12
Pada tahun 2019 di wilayah bina UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Tenggara ditemukan 2 kasusinfeksi menular seksual ( IMS)
DBD
Demam berdarah adalah penyakit febris akut yang
ditemukan di daerah tropis dengan penyebaran geografis yang
mirip dengan malaria. Demam Berdarah Dengue pada Negara-
negara tropis, umumnya meningkat pada musim penghujan dimana
banyak terdapat genangan air bersih yang menjadi tempat
berkembang biak nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit demam
berdarah dengue merupakan salah satu penyakit menular yang
berbahaya dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat bila
tidak segera ditangani. Umumnya wabah demam berdarah kembali
meningkat menjelang awal musim kemarau di daerah perkotaan.
Pada tahun 2017 terjadi 7 kasus DBD, tahun 2018 yaitu
terjadi peningkatan dengan jumlah 21 kasus dan tidak ada yang
meninggal, tahun 2019 terjadi penurunan kasus sebanyak 4.
Angka-angka tersebut menunjukan kenaikan kasus kesakitan akibat
DBD dari tahun 2017-2019
TB Paru
Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang
tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Micobakterium Tuberculosa. Penyakit TBC daoat menyerang pada
siapa saja. Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila
penderita secara rutin mengkosumsi obat-obatan yang diberikan
dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnyadengan gizi yang
cukup baik
Pada tahun 2017 terjadi kasus TB Paru berjumlah 79,35, da
nada nya peningkatan jumlah kasus yang terjadi pada tahun 2018
sebanyak 82,75, kemudian pada tahun 2019 terjadinya penurunan
kaus Tb paru dengan jumlah 82,01
ISPA ( Infeksi Saluran Penafasan Akut )
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran
pernafasan atas.Ispa meliputi saluran pernafasan bagian atas dan
saluran pernafasan bagian bawah. ISPA adalah infeksi saluran
pernafasan yang berlangsung sampai 14 hari. Saluran pernafasan
adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta
organ-organ disekitarnya sperti sinus, ruang telinga tengah dan
selaput paru.
Sebagain besar dari infeksi saluran pernafasan hanya
bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan
pengobatan dengan antibiotic, namun demikian anak akan
menderita pneumonia bila infeksi paru tidak diobati dengan
antibiotic dapat mengakibatkan kematian. ISPA dapat ditularkan
melalui air ludah, darah, bersin, udara pernafasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran
pernafasanya. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering
terjadi pada anak, karena system pertahanan tubuh anak masih
rendah.
Indikator untuk angka kesakitan ISPA pada tahun 2017
sebanyak 3326, pada tahun 2018 adanya penurunan jumlah kasus
ISPA dengan jumlah 3054 dan pada tahun 2019 semakin adanya
penurunan jumlah kasus ISPA sebanyak 2158
Diare
Penyakit Diare merupakan suatu penyakit dengan tanda-
tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang
melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih
dari biasanya (3 kali atau lebih dalam 1 hari). Penyakit diare terjadi
ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Oleh
karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum
mencapai usus besar.Usus besar menyerap air, bila usus besar
rusak/radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran
yang berair.Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar
terus meneru disertai mual dan muntah. Tetapi gejala lainya antara
lain pada punggung dan perut berbunyi.
Angka kesakitan diare pada tahun 2017 berjumlah 634,
pada tahun 2018 terjadi penurunan jumlah kasus diare dengan
jumlah 443, dan pada tahun 2019 menjadi 403
Malaria
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
parasite Plasmodium. Penyakit ini menyebar lewat gigitn nyamuk
dengan terinfeksi parasite. Jika tidak di tangani cepat dan teapt,
dapat menimbulkan komplikasi berat yang berujung pada
kematian.
Infeksi malaria dapat terjadi hanya dengan satu gigitan nyamuk
saja. Penyakit ini tidak menular secara langsung dari satu individu
ke individu lainnya.
Angka kesakitan malaria pada tahun 2017 – 2019 tidak
adanya kasus.
HIV / AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency) adalah suatu penyakit
yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang
mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga
mengakibatkan rusaknya system kekebalan tubuh.Hilangnya atau
berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali
terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan
sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikan tempat
berkembang biak virus HIV baru, kemudian meruksaknya sehingga
tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel
darah putih sangat diperlukan untuk system kekebalan tubuh.
Tanpa kekebalan tubuh maka ketika kita diserang penyakit, tubuh
kita akan lemah. Di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak
Tenggara pada tahun 2019 tidak di temukan adanya kasus.
Tetanus Neonatus ( TN )
Penyebab Tetanus Neonatorium adalah Clostridium Tetani,
yang masuk melaui tali pusat sewaktu proses pertolongan
persalinan. Spora yang masuk disebabkan oleh proses pertolongan
persalinan yang tidak steril baik oleh penggunaan alat yang telah
terkontaminasi dengan spora Clostridium Tetani maupun
penggunaan obat-obatan untuk tali pusat yang juga telah
terkontaminasi. Kebiasaan menggunakan alat pertolongan
persalinan dari tradisional yang tidak streril merupkan factor yang
utama terjadinya Tetanus Neonatorium. Pada tahun 2016 tidak
terdapat kasus mortalitas Tetanus Neonatorium di UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara.
GIZI
Salah satu masalah kesehatan yang termasuk non infeksius
adalah masalah gizi. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Tenggara tidak di temukan kasus gizi buruk.
C. Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Kewenangan Wajib Bidang
Kesehatan
1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar.
a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
Pelayanan Kesehatan terhadap ibu dan bayi masih menjadi
prioritas karena dua kelompok tersebut rentan terhadap kesakitan dan
kematian. Capaian kegiatan pelayanan kesehatan dasar disajikan pada
tabel dibawah ini.
0 0 0 0
Dari tabel diatas didapat informasi bahwa capaian cakupan K-1 pada tahun 2019 untuk
wilayah bina UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara adalah 100 %, capaian
ini meningkat dari tahun sebelumnya. Sedangkan K-4 mengalami kenaiukan di tahun
2018 dan mengalami penaikan tahun 2019.
Ditahun 2019 ini, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah bina
UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggaramengalami penurunan dari tahun
sebelumnya. Tidak ada kasus kematian ibu pada tahun 2018 mengindikasikan persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan. Cakupan pelayanan ibu hamil dengan resiko tinggi atau
komplikasi dilakukan untuk menekan angka terjadi kematian ibu maternal, dan capaian
pelayanan ibu hamil dengan resiko tinggi komplikasi pada tahun 2019 di wilayah bina
UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara telah mencapai ( 99.50 %),Upaya ini
dilakukan untuk menekan kasus kematian bayi di wilayah bina UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Tenggara.
b. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah.
Pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah diukur dengan indikator kinerja
sebagai berikut :
Capaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah
Tahun 2018
c. Pelayanan Imunisasi
Cakupan Imunisasi Dasar Wilayah Bina UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Tenggara Tahun 2019
Target 2017 2018 2019
No Jenis Imunisasi
(%) (%) (%) (%)
1 BCG 80 87,74 88,23 89,20
2 DPT + HB1 90 91,30 90,21 90,26
3 POLIO 3 80 90,16 90,75 90,70
4 DPT + HB 3 80 91,01 91,21 91,25
5 CAMPAK 80 94,24 95,67 95,67
Sumber : UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara
Dan Tabel IV.4 diatas dapat diambil informasi bahwa pada tahun 2019UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara telah mencapai UCI. Dari tahun
ditargetkan tahun 2019 capaian hasil sudah mencapai lebih dari 100 %
Pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar
Cakupan Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungfan tahun 2018 disajikan pada tabel
dibawah ini :
Capaian Pembinaan Kesehatan Lingkungan
Capaia Capaia Capaia
n Pembilan Penyebu n Pembilan Penyebu n Pembilan Penyebu
Indikator
2017(% g t 2018(% g t 2019(% g t
) ) )
%
Rumah
bangunan
78.02 4764 6260 76.02 4764 6266 59,41 4416 7433
bebas
jentik
Aedes
% TTU
yang
65,33 30 18 63,33 30 19 65,5 61 93
memenuh
i Syarat
Sumber : UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara
Total rumah/bangunan yang diperiksa di wilayah bina UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Tenggara pada tahun 2019 adalah sebanyak 6266rumah/bangunan. Dari jumlah
tersebut sebanyak …… rumah/bangunan atau sebesar ……..bebas dari jentik nyamuk
Aedes, yaitu vektor penyebar virus Dengue yang hanya berkembangbiak di air bersih,
Sedangkan total tempatumum yang diperiksa pada tahun 2019 di wilayah bina UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara sebanyak 19 tempat umum, dan terdapat 30
tempat umum atau sebesar 63,33% yang memenuhi syarat kesehatan.
Penyebaran penyakit Demam Berdarah berkolerasi dengan ketersediaan air
bersih. Dengan belum terjaminnya akses terhadap air bersih, masyarakat akan berusaha
menampung air hujan yang apabilapengelolaannya tidak baik maka justru menjadi sarana
berkembangbiaknya vektor Demam Berdarah. Berdasarkan data bagian kesehatan
lingkungan UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara tahun 2019 mengenai
akses air bersih, dari 4,414 rumah tangga yang telah diperiksa hampir seluruh rumah
tangga memiliki Penampungan Air Hujan (PAH). Di wilayah bina UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Tenggara sebesar 95% rumah tangga memiliki penampungan air
hujan. Maka PAH yang tidak dikelola dengan baik menjadi tempat berkembangbiak
jentik nyamuk Aedes Aegypti vektor penyakit Demam Berdarah. Pengelolaan PAH
supaya tidak menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk Aedes Aegypti adalah
dengan menutup rapat PAH, memberi bubuk abate ataupun memelihara predator jentik
nyamuk yaitu ikan slomang. UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara dalam hal
mengantisipasi bertambahnya jentik nyamuk Aedes Aegypti telah melakukan
pemeriksaan rumah untuk melihat ada tidaknya jentik nyamuk tersebut di rumah-rumah.
Dan kegiatan ini dapatlah diketahui Angka Bebas Jentik (ABJ).
Hal-hal yang menjadi kendala dalam kegiatan pemeriksaan jentik nyamuk
diUPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggaraantara lain koordinasi di tingkat
sektoral terkait masih belum optimal, lembaga sosial di tingkat kelurahan dan kecamatan
seperti pokja DBD juga belum optimal dan respon dan respon masyarakat tentang upaya
pengendalian kasus DBD di lingkungan belum maksimal. Hal ini terbukti bahwa apabila
datang petugas puskesmas ingin melakukan pemeriksaan jentik nyamuk di dalam rumah,
sebagian masyarakat tidak mau membukakan pintu atau bila diadakan fogging fokus
dengan alasan lantai menjadi licin karena solar fogging.
Sarana sanitasi dasar merupakan kebutuhan dasar dalam menciptakan lingkungan
yang sehat. Capaian upaya penyediaan sanitasi dasar yang sehat di UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Tenggaradapat dilihat pada tabel berikut :
Pada tahun 2019 capaian indikator kinerja cakupan tumbuh kembang balita dan anak pra
sekolah terhadap pemeriksaan siswa SD sederajat sudah memebihi target 2019, dan
cakupan pelayanan kesehatan remaja tahun 2019 di UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Tenggara telah sesuai target yang diharapkan.
Indikator
2019 2018 2017
Capaian Capaian Capaian
Kinerja Pembilang Penyebut Pembilang Penyebut Pembilang Penyebut
(%) (%) (%)
% Rumah
Tangga yang 61,00 210 342
Ber PHBS
% Posyandu
6,50 4 9
Purnama
Sumber : UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat supaya membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan tindakan melalui pendekatan advokasi, bina suasana dan
pemberdayaan masyarakat agar mereka dapat menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatan.Indikator dalam tatanan PHBS (tatanan rumah tangga, tatanan
institusipendidikan, tatanan institusi kesehatan, tatanan tempat umum dan tatanan tempat
kerja) diarahkan kepada lima aspek program prioritas penyuluhan yaitu : KIA, Gizi,
Kesling, Gaya Hidup dan Peran serta dalam upaya kesehatan.
Proporsi rumah tangga ber PHBS di wilayah bina UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Tenggara 61%. Kendala yang dihadapi adalah belum optimalnya kinerja
petugas ditingkat puskesmas dalammembina masyarakat di wilayah kerja agar ber PHBS
karena adanya tugas rangkap.
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Gigi & Mulut
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut dapat
diukur dan indikator kinerja Ratio Tambal Cabut. Pada tahun 2019 terdapat
142 gigi tetap dan 5 gigi susu kasus penambalan dan 155 gigi tetap 122 gigi
susu kasus cabut gigi, sehingga rasio tambal cabut untuk UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Tenggara adalah 1 : 1
Penyelenggaraan Pembiayaan Jaminan Kesehatan
Penyelenggaraan pembiayaan dan jaminan kesehatan oleh badan
penyelenggaraan jaminan kesehatan (JKN) dilaksanakan oleh BPJS bertujuan untuk
memberikan perlindungan kesehatan agar setiap peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan. Pengertian definisi jaminan kesehatan, dengan prinsip asuransi
sosial berdasarkan :
Kegotongroyongan antara masyarakat kaya dan miskin, yang sehat dan
sakit, yang tua dan muda, danyang beresiko tinggi dan rendah.
Anggota yang bersifat wajib dan tidak selektif.
Iuran yang dibayarkan perbulan berdasarkan persentase upah /
penghasilan.
Jaminan Kesehatan Nasional Bersifat Nirlaba.
Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip ekuitas adalah kesamaan anggota
dalam memperoleh pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis yang terkait dengan
besaran iuran yang dibayarkan. Dan ini adalah bagian dari Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) yang masuk dalam program Kesehatan Pemerintah Indonesia pada tahun 2019.
2. Data Lingkungan
Kecamatan Pontianak Tenggara adalah salah satu kecamatan yang
ada di Kota Pontianak, Kecamatan Pontianak Tenggara resmi di bentuk
pada tahun 2008 sebagai hasil pemekaran dari Kecamatan Pontianak
Selatan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 11 tahun
2006 tanggal 28 Novembert 2006.
Kecamatan Pontianak Tenggara terdiri dari 4 ( empat ) kelurahan a
yaitu :
Kelurahan di Pontianak Tenggara
Bansir Darat
Bansir Laut
Bangka Belitung Laut
Bangka Belitung Darat
5. Tabel V.1
6. Distribusi Pegawai Menurut Jenis Profesi Kesehatan
7. UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara Tahun 2019
8.
UPTD Puskesmas Kecamatan
No. Jenis Profesi
Pontianak Tenggara
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 1
3 Perawat Gigi 2
4 Bidan 5
5 Perawat 4
6 Apoteker 1
7 Asisten Apoteker 1
8 Sanitarian 1
9 Epidemiolog 0
10 Nutrisionis 2
11 Analis Kesehatan 2
12 Kesehatan Masyarakat 1
13 Tata Usaha 5 (2 LK.TEnaga Adminstrasi)
14 THL (Tenaga Harian Lepas ) 3
30
Sumber : UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara
Kecamatan Pontianak Tenggara memiliki berbagai macam fasilitas pelayanan
kesehatan termasuk upaya pelayanan kesehatan swasta yang tentunya memiliki
tenaga yang juga melakukan upaya pelayanan kesehatan. Informasi rinci
mengenai distribusi tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak
Tenggara Kota Pontianak berdasarkan unit kerja dapat dilihat pada tabel 66
lampir profil ini.
Selanjutnya, tabel V.2 di bawah ini menyajikan informasi rasio tenaga kesehatan
di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara per 100.000 penduduk pada
tahun 2019.
Preventif
-Menyikat gigi - Kurangnya - Melakukan - Meningkatkan
masih perhatian dan penyuluhan sekaligus upaya preventif
menggunakan pengetahuan disertai dengan kepada
cara yang masyarakat melakukan sikat gigi masyarakat
kurang tepat tentang cara masal dengan cara
menyikat gigi - Melakukan tindakan melakukan
yang baik dan scalling sikat gigi masal
benar serta pada program
dampak dari UKGS
menyikat gigi - Melakukan
yang tidak benar. tindakan
scalling pada
pengunjung
puskesmas
Kuratif
-Penjalaran - Lubang gigi yang - Melakukan - Meningkatkan
lubang gigi tidak segera penyuluhan tentang upaya kuratif
yang terus dilakukan karies gigi kepada
berlanjut hingga penambalan - Melakukan perawatan masyarakat
mencapai ke - Kurangnya pada gigi yang masih dengan
pulpa pengetahuan bisa di pertahankan menjelaskan
tentang lubang - Melakukan tentang
gigi (dental pencabutan untuk penjalaran
Caries) gigi yang tidak bisa lubang gigi dan
di pertahankan akibat yang
timbulkan serta
dilanjutkan
dengan
penambalan
gigi maupun
pencabutan
gigi.
Bentuk Kegiatan:
- Melakukan penyuluhan kepada masyarakat setempat
- Melakukan penyuluhan di Posyandu binaan UPTD Puskesmas Kampung
Bangka Kecamatan Pontianak Tenggara
- Melakukan penyuluhan di ruang tunggu Poli Gigi kepada pasien yang
berkunjung
2. Preventif (Pencegahan Penyakit Gigi)