Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH TANGGA PADA TARAF

KELUARGA NON PEGAWAI NEGERI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 12
1. MUHAMMAD RITEN FIDOVA C1B020046
2. INDRI DESTIKA PUTRI C1B020057
3. CITRA ROBIATUL MARFU’AH C1B020056

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2021
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
Penulis dapat menyelesaikan laporan mengenai “Manajemen Keuangan Rumah
Tangga pada Taraf Keluarga Non Pegawai Negeri” ini tepat pada waktunya guna
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Bambang Djunaidi, Drs. M.Hum., sebagai dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Indonesia.
2. Narsumber yang bersedia menjadi responden dalam laporan ini.
3. Keluarga dan teman-teman yang turut membantu dalam pembuatan laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan laporan ini masih memiliki
banyak kekurangan, karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk ke depannya.

Bengkulu, Mei 2021

___________________
Penulis
ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR TABEL...................................................................................................iv

BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3

2.1 Pengertian Keluarga..................................................................................3

2.2 Tipe Keluarga............................................................................................3

2.3 Fungsi Keluarga........................................................................................5

2.4 Manajemen Keuangan...............................................................................6

2.5 Manajemen Keuangan Keluarga...............................................................7

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................10

3.1 Metode Penelitian....................................................................................10

3.2 Prosedur Penelitian..................................................................................10

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................12

4.1 Data Diri Narasumber.............................................................................12

4.2 Data Arus Keuangan Keluarga Narasumber...........................................13


iii

4.3 Analisis Data...........................................................................................13

BAB V
PENUTUP..............................................................................................................15

5.1 Kesimpulan..............................................................................................15

5.2 Saran........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Halaman

1. Pengeluaran Tetap/Bulan................................................................................13

2. Pengeluaran Harian.........................................................................................13

3. Pengeluaran Tak Terduga...............................................................................13

4. Tabungan.........................................................................................................13

5. Pemasukan/Bulan............................................................................................13
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap individu manusia memilik tujuan masing-masing yang tentunya

berbeda-beda, namun setiap keluarga pada umumnya ingin mencapai hidup yang

bahagia. Manusia akan terus hidup mengejar kebahagian mereka sendiri. Manusia

akan bahagia jika sukses meraih apa yang diinginkan. Kesuksesan bagi setiap

individu pun berbeda, tergantung pada tujuan masing-masing. Dalam keuangan,

seseorang bisa dikatakan sukses apabila telah mencapai financial freedom, yang

artinya uang sudah tidak lagi menjadi tujuan hidupnya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, manusia memerlukan

penghasilan. Setiap keluarga tentunya memiliki sumber penghasilan yang berasal

dari berbagai bidang pekerjaan yang ditekuninya. Seberapa besar penghasilan

dalam suatu keluarga, sebaiknya dapat dikelola secermat dan sebaik mungkin agar

pengeluaran sesuai dengan pendapatan yang diterima, sehingga seluruh kebutuhan

penting dalam keluarga dapat terpenuhi sesuai kemampuan masing-masing

[ CITATION Ram20 \l 1057 ]. Yulianti & Silvy [CITATION Yul12 \n \t \l

1057 ] mengatakan bahwa pengetahuan keuangan dan pengalaman keuangan

berpengaruh terhadap perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga, yang

artinya keputusan yang baik dalam pengelolaan keuangan akan meningkatkan

manajemen kuangan yang baik.

Besar kecilnya penghasilan keluarga bukan satu-satunya penentu cukup

tidaknya pemenuhan kebutuhan. Penghasilan yang kecilpun bila dikelola dengan

cermat dan baik akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dianggap


2

penting oleh keluarga tersebut. Sebaliknya penghasilan yang besar belum tentu

dapat memenuhi semua kebutuhan jika salah atau kurang cermat dalam

mengelolanya.

Laporan ini bertujuan untuk mengulas mengenai cara pengelolaan

keuangan dari keluarga golongan Non Pegawai Negeri dengan metode deskriptif

melalui pendekatan kepada narasumber dengan cara wawancara untuk melihat

apakah cara pengelolaan keuangan yang dilakukan sudah efektif atau tidak.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga responden?

2. Apakah cara pengelolaan yang dilakukan sudah efektif?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui

bagaimana cara pengelolaan keuangan dalam keluarga golongan Non Pegawai

Negeri.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan orang yang terhubung melalui perkawinan,

adposi dan kelahiran yang memiliki tujuan untuk menciptakan dan

mempertahankan budaya umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,

emosional dan sosial dari masing-masing individu yang ada di dalamya

[ CITATION Fri98 \l 1057 ]. Di dalam buku oleh Bailon & Maglaya [CITATION

Bai78 \n \t \l 1057 ] dikatakan bahwa keluarga adalah dua atau lebih individu

yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan

dan adposi. Mereka saling berinteraksi satu sama lain, memiliki peran masing-

masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

2.2 Tipe Keluarga

Berdasarkan Friedman [CITATION Fri98 \n \t \l 1057 ] tipe keluarga ada

2, yaitu:

a. Keluarga tradisional

1. Keluarga inti

Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak baik

kandung maupun anak angkat.

2. Keluarga besar

Keluarga inti yang ditambah keluarga lain yang masih memiliki

hubungan darah seperti kakek, nenek, paman, bibi, atau keponakan.

3. Keluarga Dyad
4

Rumah tangga yang hanya terdiri dari suami dan istri tanpa adanya

seorang anak.

4. Single Parent

Rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua, entah itu ayah atau ibu

dengan anak (kandung/angkat).

5. Single Adult

Rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa tanpa anggota

keluarga lain yang tinggal dalm satu rumah.

b. Keluarga non tradisional

1. The unmarried teenege

Keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak tanpa adanya hubungan

pernikahan.

2. The stepparent family

Keluarga dengan orang tua tiri yang tidak mempunyai hubungan darah.

3. Commune family

Keluarga yang terdiri dari beberapa kepala keluarga yang tidak

memiliki hubungan saudara hidup bersama sdalam satu atap.

4. The non marital heterosexual cohibitang family

Keluarga yang hidup bersama dan berganti-ganti pasangan tanpa

melalui pernikahan.

5. Gay and lesbian family

Keluarga yang di dalamnya terdiri dari dua orang yang memiliki

kesamaan gender dan hidup bersama sebagai suami-istri.


5

2.3 Fungsi Keluarga

Ada beberapa fungsi dari keluarga dalam kebutuhannya untuk saling

memenuhi kebutuhan satu sama lain antar anggota keluarga. Menurut Friedman

[CITATION Fri98 \n \t \l 1057 ] ada 5 fungsi keluarga, diantaranya ialah:

a. Fungsi afektif

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang

merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk

pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif ini dapat

dilihat dari tingkat kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota

keluarga. Jika satu keluarga berhasil melaksanakan fungsi afektif dengan

baik, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri positif.

b. Fungsi sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui

individu, yang menghasilkan interaksi sosial. Sosialisasi dimulai sejak

manusia dilahirkan ke dunia. Keluarga merupakan tempat individu untuk

belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga

dicapai melalui interaksi antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam

sosialisasi.

c. Fungsi reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber

daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain

untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk

membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.


6

d. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan

seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan makanan,

pakaian dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan

penghasilan tidak seimbang antara suami dan istri, hal ini menjadikan

permasalahan yang berujung pada perceraian.

e. Fungsi perawatan dan pemeiharaan kesehatan

Keluarga juga berperan melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu

untuk mencegah terjadinya gangguang kesehatan dan atau merawat

anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan

asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.

2.4 Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,

pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang

dimiliki oleh organisasi atau perusahaan[ CITATION Say09 \l 1057 ]. Ada

beberapa definisi menurut ahli mengenai manajemen keuangan, diantaranya

adalah menurut Bradley manajemen keuangan adalah bidang manajemen bisnis

yang ditujukan untuk penggunaan model secara bijaksana dan seleksi yang

seksama dari sumber modal untuk memungkinkan unit pengeluaran untuk

bergerak ke arah mencapai tujuannya. Adapun menurut James Van Horne

manajemen keuangan ialah segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan,

pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan meyeluruh.

Fungsi dari manajemen keuangan sendiri yaitu: 1) Perencanaan keuangan,

yaitu membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta kegiatan-kegiatan


7

lainnya untuk periode tertentu; 2) Penganggaran keuangan yaitu tindak lanjut dari

perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan; 3)

Pengelolaan keuangan, yaitu menggunakan dana perusahaan untuk

memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara; 4) Pencarian keuangan,

yaitu mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional

kegiatan perusahaan; 5) Penyimpanan keuangan, yaitu mengumpulkan dana

perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman; 6) Pengendalian

keuangan, yaitu melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem

keuangan pada perusahaan; 7) Pemeriksaan keuangan, yaitu melakukan audit

internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi

penyimpangan[ CITATION Mul17 \l 1057 ].

2.5 Manajemen Keuangan Keluarga

Manajemen keuangan keluarga adalah cara mengatur keuangan keluarga

dengan teratur dan ermat melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan/penilaian. Keterampilan manajemen ini sangat penting dimiliki oleh

setiap keluarga, karena cukup tidaknya penghasilan keluarga tergantung pada

bagaimana cara mengatur ekonomi keluarga[ CITATION Sal04 \l 1057 ].

Menurut Manullang [CITATION Man81 \n \t \l 1057 ] manajemen

keuangan kelarga dibagi menjadi tiga langkah, yaitu:

a. Perencanaan pengeluaran keuangan keluarga

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam memanajemen

keuangan keluarga adalah dengan mendata seluruh masukan pendapatan

yang diperoleh keluarga. Hal ini diperlukan agar kita dapat mengetahui

berapa sebenarnya pendapatan keluarga kita per bulannya. Langkah


8

berikutnya adalah membuat daftar pengeluaran rutin yang harus

dikeluarkan setiap bulan.

Langkah selanjutnya, yaitu membuat daftar pengeluaran tidak rutin

dengan skala prioritas (urutan pemenuhannya). Jumlahkan seluruh

pengeluaran yang ada dalam daftar, kemudian cocokkan dengan total

pendapatan yang kita miliki (sudah dikurangi dengan kebutuhan rutin).

Jika ternyata pengeluaran yang kita roencanakan melebihi pendapatan

yang ada, maka harus diseleksi lagi kira-kira pengeluaran mana yang dapat

ditunda pemenuhannya. Setelah ketiga langkah tersebut beres, maka

selanjutnya dilakukan evaluasi sebelum rencana tersebut dilaksanakan.

b. Pelaksanaan manajemen keuangan keluarga

1. Sistem amplop, yaitu dengan mengelompokkan uang untuk kebutuhan

yang telah direncakan di dalam amplop yang berbeda-beda sesuai

dengan jumlah kebutuhan yang telah direncakan sebelumnya.

2. Sistem buku kas yaitu dengan melakukan tabulasi pemasukan dan

pengeluaran, dengan ini kita dapat langsung melihat jumlah saldo yang

dimiliki.

3. Sistem kas keluarga merupakan sistem pembukuan keuangan keluarga

yang menekankan pembagian pengeluaran menjadi kelompok-

kelompok yaitu pengeluaran tetap, harian, dan tak terduga. Semua

dicatat dengan rinci di dalam buku dan setiap jenis pengeluaran

dijumlah lalu ditotal dengan pengeluaran jenis lain.

4. Sistem kas harian merupakan sistem pembukuan keuangan yang

menekankan pada catatan pengeluaran setiap hari. Sistem ini biasa


9

berhasil bila dianut oleh orang yang rajin mencatat apapun yang

dikeluarkan setiap hari tanpa malas untuk menulis, meskipun

pengeluaran dalam jumlah kecil.

c. Penilaian/pengawasan keuangan keluarga

Pada dasarnya penilaian memiliki pengaruh yang baik untuk melihat

apa saja yang telah dicapai terhadap pelaksanaan manajemen keuangan

yang telah disusun sebagai dasar untuk perbaikan rencana anggaran pada

bulan berikutnya. Berdasarkan penilaian ini juga akan diperoleh informasi

tentang kelebihan dan kekurangan rencana anggaran kita sehingga dapat

diperbaiki atau disempurnakan untuk selanjutnya. Kriteria yang digunakan

untuk menilai pengelolaan/manajemen keuangan dapat berpedoman pada 5

hal, yaitu : tepat guna, tepat waktu, tepat tempat, tepat harga, dan tepat

kualitas[ CITATION Pea97 \l 1057 ].


10

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan dan mengolah data

yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan lain-

lain[ CITATION Poe98 \l 1057 ]. Pendekatan pada penelitian ini yaitu studi

kasus, dimana peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa,

aktivitas, proses atau sekelompok individu [ CITATION Cre12 \l 1057 ].

Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

wawancara langsung dengan narasumber. Poin-poin yang didapatkan dalam

wawancara kemudian dicatat untuk kemudian dianalisis. Wawancara adalah

percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan keuangan

keluarga narasumber.

3.2 Prosedur Penelitian

a. Persiapan penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mencari

narasumber yang bersedia dan kiranya sesuai dengan topik penelitian.

Kemudian menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dalam

wawancara serta menentukan waktu untuk wawancara bersama

narasumber.
11

b. Pelaksanaan penelitian

Pada tahap pelaksanaan, peneliti berkunjung langsung ke rumah

narasumber untuk melakukan wawancara. Data-data yang berhasil didapat

kemudian dikumpulkan untuk selajutnya dianalisis.

c. Analisis data

Setelah data hasil wawancara didapatkan, semua data tersebut

dikumpulkan dan dianalisis tentang cara pengelolaan keuangan oleh

keluarga narasumber. Hasil ini dijabarkan dalam bentuk deskriptif hingga

akhirnya didapatkan suatu kesimpulan dari penelitian ini.


12

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Diri Narasumber

Narasumber yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah Bapak

Rustam Effendi, seorang pemilik usaha perkebunan di Kabupaten Seluma yang

berdomisili di Desa Kayu Arang, Kecamatan sukaraja, kabupaten Seluma,

Provinsi Bengkulu. Beliau adalah pengusaha yang mengelola 15 Ha kebun kelapa

sawit dan 1 Ha kebun karet. Pak Rustam memulai usaha perkebunannya sejak 10

tahun silam, sambil bercocok tanam padi di sawah Pak Rustam mulai menanam

bibit kelapa sawit di lahan miliknya.

Bapak Rustam telah menikah dan memiliki 2 orang anak. Anak sulungnya

saat ini telah berumur 19 tahun dan menduduki bangku perguruan tinggi,

sedangkan anak bungsu beliau adalah seorang anak laki-laki yang saat ini masih

duduk di kelas 5 Sekolah Dasar. Selain menjadi kepala rumah tangga, beliau tentu

saja mengepalai beberapa orang karyawan yang bertugas mengurus kebunnya.

Menurut Bapak Rustam usaha perkebunan ini sering mengalami pasang

surut. Hal ini dikarenakan harga TBS yang terus berubah-ubah. Namun dengan

pengelolaan yang baik kebun Bapak Rustam dapat terus tumbuh hingga sekarang

harga TBS berkisar sekitar Rp.1.600,-/kg. Dengan produksi kebun berkisar antara

2-3 ton/hektar hasil yang diperoleh oleh Pak Rustam pun cukup untuk menutupi

biaya produksi serta gaji karyawan dan tidak lupa untuk menghidupi keluarganya.
13

4.2 Data Arus Keuangan Keluarga Narasumber

Berikut adalah tabulasi arus keuangan dari keluarga Bapak Endang:

Tabel 1. Pengeluaran Tetap/Bulan


Listrik Rp 350.000
Internet Rp 350.000
Biaya kuliah putri sulung Rp 600.000
BPJS Rp 600.000
Gaji karyawan (untuk 2 orang) Rp 5.000.000
Total Rp 6.900.000

Tabel 2. Pengeluaran Harian


Jajan anak Rp.30.000,-
Belanja kebutuhan pangan Rp.70.000,-
Bahan Bakar Kendaraan Rp.10.000,-
Rokok (1 orang) Rp.15.000,-
Total Rp.125.000,-
Biaya/Bulan Rp.3.750.000,-

Tabel 3. Pengeluaran Tak Terduga


Kebutuhan Sekolah Anak Rp.50.000,-
Liburan Rp.250.000,-
Total Rp.300.000,-

Tabel 4. Tabungan
Tabungan Hari Tua Rp.2.000.000,-
Tabungan Anak Rp.1.300.000,-
Total Rp.3.300.000,-

Tabel 5. Pemasukan/Bulan
Hasil Kebun Kelapa Sawit (15 Ha) Rp.35.500.000,-
Hasil Kebun karet (1 Ha) Rp.1.300.000,-
Total Rp.36.800.000,-

4.3 Analisis Data

Berdasarkan data arus keuangan bulanan Bapak Rustam dapat dilihat

bahwa setiap bulannya Bapak Rustam harus mengeluarkan biaya minimal

Rp.14.000.000,-yang mana pengeluaran ini jauh lebih sedikit dibandingkan arus

pemasukan setiap bulannya. Padahal, dengan penghasilan yang didapat Pak


14

Rustam setiap bulannya beliau bisa menghabiskan uang lebih banyak. Akan tetapi

Pak Rustam menyadari akan pentingnya manajemen keuangan di dalam keluarga

beliau agar uang yang dihasilkan dapat terus berputar sehingga kehidupan

keluarga Pak Rustam sehari-harinya menjadi tercukupi.

Walau dengan pemasukan sebesar apapun jika arus pengeluarannya lebih

besar maka manajemen keuangannya pun akan buruk. Namun tidak pada keluarga

Pak Rustam yang arus pengeluarannya sangat kecil. Bisa dilihat dari kebutuhan

pokok keluarga Pak Rustam hanya berkisar pada kebutuhan dasar kehidupan

sehari-hari. Di dalam keluarga Pak Rustam setiap anggota keluarganya telah

tertanam prinsip untuk hidup minimalis dengan hanya membeli barang yang

benar-benar mereka perlukan. Tidak ada perilaku konsumtif berlebihan di dalam

keluarga Pak Rustam. Prinsip inilah yang mendukung terjadinya pengelolaan

keuangan yang baik di dalam keluarga Pak Rustam.

Tidak hanya arus pengeluarannya yang kecil, Pak Rustam juga sadar

pentingnya masa depan baik itu masa depan anak-anaknya maupun masa depan

dia sendiri. Terbukti dengan adanya data tabungan milik beliau yang disiapkan

untuk hari tua nya nanti jika seandainya usaha nya tidak lagi berjalan lancar.

Menurut beliau beberapa tahun dari sekarang beliau akan mencapai fase financial

freedom. Tidak hanya itu, Pak Rustam juga memikirkan masa depan anaknya

sehingga menyiapkan tabungan untuk anak-anaknya jika sudah dewasa nanti.

Untuk tabungan anak-anaknya Pak Rustam menggunakan seluruh hasil dari kebun

karetnya untuk ditabung sebagai simpanan untuk anak-anaknya nanti sehingga hal

ini tidak mengganggu penghasilan Pak Rustam dari hasil kebun kelapa sawitnya.
15

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pak Rustam mengelola keuangannya dengan cara memperkecil arus

pengeluarannya sehingga semua kebutuhan pokoknya terpenuhi sedangkan

sisa penghasilannya tetap disimpan.

2. Manajemen keuangan keluarga Pak Rustam sangat efisien terlebih dengan

pendapatan yang sangat besar Pak Rustam hanya mengeluarkan beberapa

persen dari seluruh pendapatannya.

5.2 Saran

Bagi keluarga Rustman untuk dapat menerapkan pencatatan

keuangan yang lebih sistematis dan lengkap, agar informasi tentang

penghasilan yang telah disimpan dapat digunakan dan dimanfaatkan

sebaik mungkin untuk kehidupan sehari-hari maupun tabungan di masa

depan dan tabungan hari tua. Walaupun di keluarga pak Rutsman telah

tertanam prinsip untuk hidup minimalis, setidaknya kebutuhan akan

barang -barang yang di perlukan telah terpenuhi sehingga tidak banyak

pengeluaran tak terduga lainnya. Ada baiknya jika uang yang tersisa tidak

hanya ditabung namun di depositkan di bank agar bisa mendapatkan bunga

yg lebih banyak lagi.

Untuk penelitian yang akan datang, diharapkan dengan adanya

penelitian yang telah baik dari segi pengelolaan keuangannya ini, akan

mencari keluarga dengan pengelolaan keuangan yang belum cukup baik,


16

sehingga dapat dihasilkan hasil yang berbeda dan dapat dibandingkan

dengan keluarga yang tidak memiliki

prinsip hidup minimalis.


DAFTAR PUSTAKA

Bailon, G., & Maglaya. (1978). Perawatan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Creswell, J. W. (2012). Research Design - Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Friedman. (1998). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Ida, & Dwinta, C. Y. (2010). Pengaruh Locus of Control, Financial Knowledge,
Income terhadap Financial Management Behavior. Jurna Bisnis dan
Akuntansi, 12(3), 12-15.
Manullang. (1981). Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: Liberty.
Mulyanti, D. (2017). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi,
8(2), 62-71.
Pearce, & Robinson. (1997). Majemen Strategik. (A. Maulana, Penyunt.) Jakarta:
Binarupa Aksara.
Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.
Jakarta: LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Ramli, M., & Apriyanto, M. (2020). Manajemen Keuangan untuk Meningkatkan
Perekonomian Keluarga di Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Selodang
Mayang, 6(3), 145-152.
Salirawati, D. (2004). Manajemen Keuangan Keluarga. Yogyakarta: FMIPA
UNY.
Sayuti, M. (2009, September 29). Sekilas Tentang Manajemen Keuangan.
Diambil kembali dari Muhammad Sayuti: penuhide.blogspot.com
Yulianti, N., & Silvy, M. (2012). Sikap Pengelola Keuangan dan Perilaku
Perencanaan Investasi Keluarga di Surabaya. Journal of Bussiness and
Banking, 3(1), 1-4.

Anda mungkin juga menyukai