Anda di halaman 1dari 4

Senin, 11 Oktober 2010 09.

30 WIB
(Vibizmanagement - Strategic) - Siapa yang tidak kenal supermarket atau hipermarket khususnya
bagi penduduk kota-kota besar di Indonesia? Nama Carrefour, Hypermart, Lotte, Giant dan
beberapa supermarket lokal lainnya seperti Hero, Indomart, Alfa, Superindo, dll. cukup akrab di
telinga penduduk kota-kota besar di Indonesia. Dan bisnis ritel ini semakin marak di Indonesia
meskipun ekspansinya sebenarnya mendapat sorotan dari berbagai pihak yang berkepentingan.
Namun disini yang akan kita bahas adalah bagaimana peritel raksasa itu menyusun strateginya
memenangkan pasar di beberapa negara di seluruh dunia.

Apa itu bisnis ritel?

Bisnis ritel adalah penjualan langsung barang di setiap jenis outlet seperti kios atau warung,
pasar tradisional / pasar modern, department store, butik, dll termasuk layanan pengiriman, yang
umumnya mensuplai pembeli untuk konsumsi pribadi.

Di Indonesia umumnya bisnis ritel dikategorikan ke dalam 2 kelompok yaitu pasar tradisional
dan ritel modern. Yang akan kami bahas pada tulisan ini seperti di contohkan di atas adalah ritel
modern.

Tipe-tipe ritel modern adalah: Modern Market, Supermarket, Department Store, Boutique,
Factory Outlet, Specialty Store, Trade Centre, dan Mall / Super Mall / Plaza.

Fungsi operasional bisnis ritel

Dalam fungsi operasionalnya sehari-hari pelaku ritel baik skala sebuah department store biasa
sampai skala raksasa, akan menjalankan beberapa fungsi yang intinya :

· Membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa.

Dengan kekuatan strateginya sebagai toserba, peritel besar seperti supermarket dan hipermarket
sangat membantu pengunjung untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibutuhkan. Contoh
sebuah store di Carrefour yang berukuran supermarket menyediakan hampir 8000 item yang siap
dijual untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

· Menambah nilai produk

Display yang menarik, persediaan yang banyak, kesempatan mencoba produk-produk tertentu,
kesiapan SPG menjawab pertanyaan seputar produk dan program-program advertensi internal
toko sangat membantu meningkatkan nilai produk di mata konsumen.

Secara keseluruhan pengelola bisnis ritel membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen


secara terintegrasi baik fungsi finance, pemasaran kepada konsumen, sumberdaya manusia,
maupun operasional yang berkaitan dengan aset dan merchandise. Hal ini memang akan sulit dan
terlalu mahal dilakukan oleh pemilik toko individu yang memiliki kapasitas lebih kecil. Itulah
sebabnya peritel besar mampu menyerap banyak pelanggan melalui nilai lebih dalam hal
penyediaan barang dan jasa ini.
Strategi Bisnis Ritel

Umumnya strategi bisnis ritel meliputi 4 hal di bawah ini

1. Penentuan Target Market

Ini adalah strategi menentukan segmen pasar mana yang akan dibidik untuk sebuah bisnis ritel.
Berbagai hasil riset yang berkaitan dengan area atau lokasi radius tertentu dari outlet yang akan
dibangun, tingkat ekonomi rata-rata sebuah komplek hunian, rata-rata penghasilan setiap
keluarga atau individu, pola berbelanja dan juga banyaknya pesaing pada industry sejenis, sangat
diperlukan untuk menentukan segmen mana yang paling menguntungkan.

2. Competitive Advantages Strategy

Strategi keunggulan bersaing adalah strategi yang dilakukan untuk memenangkan persaingan
pada target market yang telah ditetapkan. Dalam menentukan strategi ini diperlukan kreativitas
dan keberanian untuk mengimplementasikan sesuatu yang baru atau unik yang mampu menjadi
daya tarik khusus bagi konsumen.

Strategi-strategi tersebut meliputi:

• Customer Loyalty Program:

program-prpgram untuk meningkatkan loyalitas pelanggan ini sangat penting karena dengan
meningkatnya persainingan antar perusahaan ritel atau bahkan persaingan kanibalisme antar
outlet, maka perlu dilakukan berbagai cara untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
Kemudahan dan kenyamanan berbelanja, program promosi internal maupun bekerjasama dengan
perbankan atau institusi lainnya, pembentukan komunitas pelanggan, dan CRM program adalah
bagian dari strategi meningkatkan kesetiaan pelanggan.

• Locations :

Pemilihan lokasi sangat penting karena akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan
pelanggan ke outlet setiap hari. Pertimbangan terhadap pemilihan area bisnis, kemudahan
transportasi, keamanan lingkungan, tingkat kemacetan lalu lintas atau pengaturan jalur lalu
lintas, kenyamanan dan keamanan building serta perjanjian sewa-menyewa bangunan adalah hal-
hal yang harus dipertimbangan dalam pemilihan strategi lokasi. Peritel raksasa biasanya mampu
menggunakan lokasi ini sebagai image khusus bagi outletnya, misalnya: selalu berada di mall
terbesar di sebuah kot dan mengambil posisi di hook yang sangat startegis.

• HR Management :

SDM yang tangguh dengan kompetensi yang sesuai di berbagai lini management sangat
diperlukan. Dengan kondisi bisnis yang memerlukan banyak tenaga penjualan, kasir, SPG dll
yang pada umumnya tingkat turn overnya tinggi diperlukan penangan khusus agar suplai tenaga
kerja selalu tersedia. Pemilihan outsourcing company, pengaturan hubungan industrial, ketetapan
kompensasi dan benefit, pelatihan tenaga kerja adalah hal-hal yang harus dipersiapkan dengan
matang.

• Distribution & Information System:

Sesuai dengan fungsi utama bisnis ritel yaitu menyediakan produk bagi konsumen maka masalah
distribusi menjadi sangat penting. Pemilihan saluran distribusi, engaturan skedul pengiriman,
lokasi dan kualitas gudang penyimpanan barang, kerjasama dengan distributor dan kemudahan
informasi pemesanan dan pengiriman barang adalah factor-faktor kunci bagi keberhasilan
strategi distribusi. Distribusi yang efisien, tepat waktu dan aman akan menjadi poin penting
untuk memenangkan persaingan.

• Unique Products:

Sesaui dengan segmen ritel maka bisnis ini banyak pesaingnya, sehingga untuk menarik
perhatian pelanggan diperlukan adanya produk-produk tertentu yang unik, yang hanya ada di
outlet tersebut. Minimal tampilan atau kemasan atau cara penyajiannya khusus. Keunikan produk
ini bisa dipadu dengan cara mengolah atau membuatnya, dapat dikonsumsi di tempat dalam
suasana yang nyaman, atau ada program pomo yang hanya berlaku di outlet tersebut. Salah satu
yang dilakukan peritel besar untuk menciptakan produk yang unik adalah dengan mengeluarkan
produk-produk kebutuhan pokok dengan harga murah dan berlabel nama outlet.

· Customer Care

Pemberian informasi yang lengkap dan penangan masalah atau complain dari pelanggan adalah
fungsi penting yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan yang akan memberikan
kontribusi kepada loyalitas pelanggan. Keluhan yang ditangani dengan baik akan membuahkan
kesetiaan pelanggan sehingga tidak mudah terpengaruh untuk pindah kepada pesaing.

3. Consumer Financing

Consumer Financing atau yang sering disebut dengan Pembiayaan Konsumen adalah suatu
pinjaman atau kredit yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada debitur untuk pembelian
barang atau jasa yang akan langsung dikonsumsi oleh konsumen, dan bukan untuk tujuan
produksi ataupun distribusi. Perusahaan yang memberikan pembiayaan diatas disebut perusahaan
pembiayaan konsumen atau consumer finance company. Ini merupakan benefit bagi pelanggan
yang juga mampu membuat pelanggan lebih loyal kepada sebuah outlet.

4. Product Mix

Tentu faktor bauran produk merupakan strategi yang sangat penting bagi sebuah ritel bisnis.
Manajemen harus mampu memperhitungkan dampak pengurangan atau penambahan lini produk
terhadap sales contribution margin pada keseluruhan bisnis atau pada salah satu outlet.

Dengan memperhatikan beberapa poin strategi di atas semoga diperoleh gambaran mengenai
bisnis ritel. Informasi penting lainnya yang dapat dipelajari adalah hasil survey terhadap
perusahaan-perusahaan ritel yang sudah di published.

Anda mungkin juga menyukai