Anda di halaman 1dari 3

Penyakit Chikungunya: Penyebaran, Gejala, Pencegahan dan Pengobatan.

Chikungunya
merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk.
Chikungunya pertama kali ditemukan pada tahun 1952. Saat itu, penyakit ini menjadi
penyakit endemik di wilayah Tanzania. Virus yang menyebabkan chikungunya merupakan
virus RNA yang termasuk ke dalam genus alphavirus dan masuk ke dalam keluarga
Togaviridae. di Indonesia dikenal dengan sebutan nyamuk cikunguya sebenarnya bukan
nama nyamuknya tapi nyamuk tersebut telah terinfeksi virus cikungunya.

Kata ‘chikungunya’ berasal dari kata dalam bahasa Kimakonde, kata tersebut memiliki arti
‘berubah’. Hal ini mengacu pada perubahan bentuk fisik pada seseorang yang mengalami
penyakit chikungunya yakni tubuhnya yang menjadi bungkuk. Gejala cikungunya ini sedikit
berbeda dari BDB meski media yang di gunakan adalah nyamuk namun gejala yang dirasa
memiliki perbedaan.

Cara Penyebaran Chikungunya

Chikungunya sudah ditemukan dihampir enam puluh negara di berbagai benua termasuk di
Asia, Afrika, Eropa dan bahkan di Amerika. Untuk penyebaran atau untuk mengenai
bagaimana chikungunya menjangkiti seseorang, beri

1. Dari Gigitan Nyamuk

Virus chikungunya ditularkan pada manusia oleh gigitan nyamuk khususnya nyamuk betina.
Pada umumnya, nyamuk yang berperan dalam penyebaran virus chikungunya adalah nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini pula yang merupakan nyamuk
penyebab adanya gejala demam berdarah dengue atau DBD. Biasanya kedua jenis nyamuk
ini menggigit di saat siang hari. Meski penyebaran virus ini melalui nyamuk, namun alangkah
baiknya untuk tahu bagaimana cara mencegah demam berdarah dengue agar tidak
menimbulkan penyakit lain yang berbahaya.

2. Dari Ibu ke Bayinya

Ibu melahirkan yang terinfeksi virus chikungunya bisa menularkan penyakit tersebut pada
bayi yang baru dilahirkannya. Namun, hal ini jarang sekali terjadi. Dikhawatirkan juga virus
chikungunya bisa menular pada ibu dari proses menyusui. Sehingga, usahakan selalu
menyusui di dalam ruangan yang memiliki ventilasi yang bagus.

3. Melalui Transfusi Darah

Banyak teori yang mengatakan jika virus chikungunya dapat menular pada seseorang apabila
ia melakukan transfuse darah, dan ternyata darah yang sudah ditransfusikan tersebut sudah
terinfeksi virus chikungunya. Tetapi, sampai saat ini belum ada fakta ditemukan kasus
penyebaran chikungunya dengan cara seperti ini.

Gejala Chikungunya

Sebagian besar kasus chikungunya akan menampakan berbagai gejala. Gejala cikungunya
tersebut akan mulai muncul setelah tiga hingga tujuh hari setelah gigitan oleh nyamuk
pembawa virus chikungunya. Berikut berbagai gejala yang akan dirasakan oleh orang yang
terjangkit virus chikungunya:
 Demam tinggi.
 Sakit kepala.
 Sakit persendian parah umumnya tejadi pada lengan dan kaki.
 Pembengkakan pada persendian.
 Sakit pada otot-otot.
 Muncul bintik-bintik merah pada kulit.
 Sakit punggung.

Dari berbagai gejala yang ditimbulkan oleh chikungunya, demam tinggi dan sakit pada
persendian merupakan dua gejala yang kuat mengindikasikan jika seseorang terinfeksi virus
chikungunya. Gejala chikungunya juga terkadang dapat disalah artikan sebagai gejala sakit
DBD. Ini karena kedua penyakit ini sama-sama berasal dari virus yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk.

Chikungunya sendiri bukan merupakan penyakit yang bisa mengakibatkan kematian. Tetapi
gejala yang ditimbulkan karena chikungunya mungkin akan sangat tidak nyaman dan
menimbulkan rasa sakit. Setelah kurang lebih satu minggu, biasanya gejala chikungunya akan
segera mereda.

Tapi tidak menutup kemungkinan jika beberapa kasus chikungunya mungkin akan memiliki
jangka waktu sakit persendian yang lebih lama. Jika seseorang pernah terkena chikungunya,
biasanya imun tubuhnya akan membentuk anti bodi yang bisa mencegah terjadinya kembali
infeksi chikungunya ini.

Jika merasakan berbagai gejala cikungunya seperti yang sudah disebutkan di atas, segera
periksakan ke dokter. Untuk memastikan apakah gejala tersebut merupakan gejala
chikungunya atau  bukan, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk melakukan tes
darah.

Lalu siapa saja yang beresiko tinggi terkena chikungunya? Siapa pun di antara kita memiliki
kemungkinan untuk terserang chikungunya. Namun pada beberapa orang, resiko terkena
chikungunya bisa lebih tinggi dibandingkan yang lainnya.

Berikut beberapa orang yang mempunyai resiko lebih tinggi terserang penyakit chikungunya:

 Bayi baru lahir


 Orang yang sudah lanjut usia yakni yang berusia lebih dari 65 tahun
 Penderita penyakit diabetes
 Penderita sakit jantung
 Penderita tekanan darah tinggi
 Bepergian ke luar negeri

Pencegahan Virus Chikungunya

Cara terbaik untuk mencegah tubuh terserang chikungunya adalah dengan mencegah
penyeberan virus chikungunya. Ini artinya berarti kita harus menghilangkang membersihkan
barang-barang atau tempat yang bisa dijadikan tempat berkembangbiaknya nyamuk pembawa
virus chikungunya. Biasanya nyamuk pembawa virus chikungunya menyukai tempat yang
digenangi air seperti pada kaleng bekas. Lakukan beberapa hal berikut ini untuk mengurangi
dan mencegah berkembangbiaknya nyamuk pembawa virus chikungunya:

 Tutup barang-barang yang dijadikan sebagai tempat penampungan air.


 Kosongkan dan bersihkan kaleng-kaleng bekas, botol bekas atau barang lainnya yang
bisa digenangi air.
 Bersihkan selokan, dan juga saluran air di atap rumah yang bisa tergenangi air.
 Ganti air pada tempat minum hewan peliharaan, dan pada pot tanaman secara teratur.
 Pelihara ikan pemakan larva.
 Rapikan dan bersihkan tanaman atau rumput di halaman rumah.
 Gunakan pakaian berlengan dan celana panjang untuk menghindari gigitan nyamuk
pembawa virus chikungunya.
 Gunakan kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk saat tidur.

Lakukan hal-hal di atas secara teratur. Hal ini sangat penting untuk menjaga Anda dan
keluarga dari serangan nyamuk pembawa virus chikungunya. Sebagai informasi, bahwa tidak
ada vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah chikungunya. Menjaga kebersihan diri, dan
kebersihan lingkungan adalah kunci utama untuk hidup sehat tanpa chikungunya.

Cara Mengobati Chikungunya

Sampai saat ini sebenarnya belum ada obat-obatan tertentu yang bisa digunakan untuk
mengobati dan menyembuhan chikungunya. Sakit chikungunya ini bisa sembuh dengan
sendirinya dengan berjalannya waktu. Kurangi gejalanya dengan melakukan hal-hal berikut
ini:

 Beristirahat yang cukup.


 Perbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi.
 Minum obat seperti ibuprofen, acetaminophen, naproxen, atau paracetamol untuk
meredakan demam dan rasa nyeri.
 Gunakan antiseptik serta obat anti radang untuk mengatasi panas dan radang sendi.
 Warna kemerahan dan bintik merah pada kulit bisa diatasi dengan menggunakan tabir
surya dan corticosteroid.
 Gunakan obat antimicrobial untuk mencegah terjadinya infeksi.
 Selalu konsumsi susu atau suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Demikian info tentang penyakit cikungunya, cara penyebaran, gejala, pengobatan dan cara
mencegahnya semoga bermanfaat. [Yuni – WartaSolo.com]

Share:
d
http://www.alodokter.com/rubella

http://www.wartasolo.com/9838/chikungunya-penyebaran-gejala-pencegahan-dan-
pengobatan.html

Anda mungkin juga menyukai