Menu
Gurumuda.Net » Fisika Dasar » Perubahan Wujud, Suhu Kritis, Titik Tripel
Download Aplikasi Android Gurumuda.Net
Perubahan wujud, suhu kritis, titik tripel
Resso Buka
Pada pembahasan mengenai hukum gas ideal, telah dijelaskan bahwa hukum gas ideal menggambarkan
perilaku gas ril secara akurat hanya ketika tekanan dan kerapatan gas ril tidak terlalu besar. Apabila tekanan
dan kerapatan gas ril cukup besar, hukum gas ideal memberikan hasil yang tidak akurat. Demikian juga
ketika suhu gas ril mendekati titik didih.
Hal ini sebenarnya berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara molekul‐molekul gas ril. Tekanan gas
berbanding terbalik dengan volume gas. Ketika tekanan gas cukup besar, volume gas menjadi lebih kecil.
Karena volume gas kecil, maka jarak antara molekul‐molekul gas menjadi lebih dekat. Pada saat jarak
antara molekul menjadi lebih dekat, molekul‐molekul tersebut saling tarik menarik. Mirip seperti ketika
dirimu mendekatkan sepotong besi pada magnet. Kalau jarak antara magnet dan besi cukup jauh, magnet
tidak bisa menarik besi. Tapi kalau jarak antara magnet dan besi dekat, besi ditarik semakin dekat.
Jadi molekul‐molekul gas berprilaku seperti magnet dan b esi dalam ilustrasi di atas… Ketika jarak antara
molekul cukup dekat, molekul‐molekul tersebut saling tarik menarik. Adanya gaya tarik menyebabkan
jarak antara molekul semakin dekat (volume gas semakin kecil). Biasanya hal ini terjadi pada saat tekanan
gas cukup besar (Tekanan besar, volume kecil. Volume kecil, jarak antara molekul semakin dekat).
Karenanya hukum gas ideal tidak memberikan hasil yang akurat ketika tekanan dan kerapatan gas ril cukup
besar.
Diagram Tekanan vs Volume
Untuk lebih memahami persoalan di atas, mari kita tinjau diagram yang
menyatakan hubungan antara tekanan dan volume gas. Kurva 1, 2, 3 dan
4 menunjukkan perilaku gas yang sama pada suhu yang berbeda. Suhu
gas yang ditunjukkan kurva 1 lebih tinggi dari kurva 2. Suhu gas yang
ditunjukkan kurva 2 lebih tinggi dari kurva 3. Suhu gas yang
ditunjukkan kurva 3 lebih tinggi dari kurva 4. Kurva merupakan garis
miring yang ada di tengah diagram. Suhu gas selalu tetap, yang berubah
hanya tekanan (P) dan volume (V) gas.
Menurut hukum gas ideal, garis yang dimulai dari angka 1 harus
berakhir di angka 1. Demikian juga garis yang dimulai dari angka 2
harus berakhir di angka 2. Kenyataan yang dialami oleh gas ril tidak
sesuai dengan ramalan hukum gas ideal. Ketika tekanan gas cukup besar,
volume gas menjadi lebih kecil dan menyimpang dari ramalan hukum
gas ideal (bandingkan dengan kurva 1 dan kurva 2). Besarnya
penyimpangan volume gas juga bergantung pada suhu. Jika suhu gas lebih rendah dan mendekati titik cair
alias titik didih (titik b), gas biasanya mengalami penyimpangan volume yang lebih besar dibandingkan
ketika suhunya lebih tinggi (bandingkan kurva 1, 2, 3 dan 4). Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya tarik
antara molekul‐molekul gas, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kurva 3 pada diagram di atas menunjukkan perilaku suatu zat pada suhu kritisnya. Titik c yang dilalui
kurva 3 disebut titik kritis. Pada suhu yang lebih tinggi dari suhu kritis, wujud gas tidak bisa berubah
menjadi wujud cair walaupun diberikan tekanan yang sangat besar (bandingkan dengan kurva 2 dan kurva
1). Tekanan yang diberikan hanya membuat volume gas menjadi semakin kecil, tetapi tidak bisa mengubah
wujud gas menjadi cair. Sebaliknya, pada suhu yang lebih rendah dari suhu kritisnya, wujud gas akan
berubah menjadi cair jika diberikan tekanan tertentu (bandingkan dengan kurva 3). Besarnya tekanan yang
bisa mengubah wujud gas menjadi cair pada suhu kritis dikenal dengan julukan tekanan kritis. Setiap zat
memiliki suhu kritis dan tekanan kritis yang berbeda.
Kurva 4 pada diagram di atas menunjukkan proses perubahan wujud dari gas menjadi cair. Luasan yang
diarsir (menyerupai gunung) merupakan daerah di mana wujud gas dan wujud cair berada dalam
kesetimbangan. Mula‐mula volume gas cukup besar. Setelah tekanan gas bertambah, volume gas menjadi
semakin kecil hingga mencapai titik b (titik b adalah titik cair alias titik didih). Ketika tiba di titik b, gas
mulai berubah wujud menjadi cair. Selama proses perubahan wujud dari gas menjadi cair (dari titik b
hingga titik a), volume zat menjadi semakin kecil walaupun tidak ada penambahan tekanan (ditandai
dengan garis lurus). Pada titik a, semua gas telah berubah wujud menjadi cair. Setelah tiba di titik a,
penambahan tekanan pada zat hanya mengakibatkan perubahan volume yang sangat kecil (ditandai dengan
bentuk kurva yang sangat curam).
Penjualan Stok Dari Gudang.
Huawei P40 2790000 IDR
HUAWEI
Dalam kehidupan sehari‐hari, kita seringkali menggunakan istilah uap dan gas. Misalnya uap air atau gas
nitrogen. Hampir tidak pernah kita menyebut uap air sebagai gas air, walaupun uap air sebenarnya
merupakan wujud gas dari air. Demikian juga dengan nitrogen, oksigen dll. Nitrogen atau oksigen biasa
disebut sebagai gas. Gas dan uap memiliki makna yang berbeda. Apabila wujud gas dari suatu zat berada di
bawah suhu kritis zat tersebut, maka kita menyebutnya sebagai uap. Sebaliknya, jika wujud gas dari suatu
zat berada di atas suhu kritis zat tersebut, maka kita menyebutnya sebagai gas.
Diagram Tekanan vs Suhu (Diagram Fase)
Sebelumnya sudah dijelaskan perilaku zat, menggunakan diagram Tekanan vs Volume. Selain
menggunakan diagram P V, perilaku zat bisa dijelaskan menggunakan diagram Tekanan (P) vs Suhu (T).
Diagram PT biasa disebut sebagai diagram fase. Disebut diagram fase karena diagram ini digunakan untuk
membandingkan fase alias wujud zat. Salah satu zat yang sering mengalami perubahan wujud adalah air.
Terdapat tiga kurva pada diagram, yakni kurva
penguapan, kurva peleburan dan kurva sublimasi.
Selengkapnya
Replay
Kurva penguapan menunjukkan titik‐titik di mana wujud cair dan uap berada dalam keseimbangan. Titik di
mana wujud cair dan uap berada dalam keseimbangan di sebut titik cair alias titik didih (Di sebut titik cair
karena pada titik ini uap bisa mencair dan berubah wujud menjadi air. Disebut titik didih karena pada titik
ini air bisa mendidih dan berubah wujud menjadi uap). Dengan demikian, kurva penguapan sebenarnya
merupakan grafik yang menyatakan hubungan antara tekanan (P) dan suhu titik didih/titik cair. Tampak
bahwa semakin kecil tekanan, semakin rendah suhu titik didih air, atau semakin besar tekanan, semakin
tinggi suhu titik didih air. Pada tekanan 1 atm, suhu titik didih air = 100 o
Penjualan Stok Dari Gudang.
Huawei P40 2790000 IDR
HUAWEI
C. Sebaliknya pada tekanan 218 atm, suhu titik didih air = 374 oC.
Tekanan 218 atm disebut juga sebagai tekanan kritis air, sedangkan suhu 374 oC disebut juga sebagai suhu
kritis air. Apabila suhu uap kurang dari 374 oC, maka uap bisa berubah wujud menjadi cair jika diberikan
tekanan sebesar 374 oC. Tekanan sebesar apapun tidak bisa mengubah uap menjadi cair jika suhunya lebih
besar dari 218 oC.
Kurva peleburan menunjukkan titik‐titik di mana
wujud cair dan padat berada dalam keseimbangan.
Titik di mana wujud cair dan padat berada dalam
keseimbangan disebut titik lebur alias titik beku
(Disebut titik lebur karena pada titik ini es bisa
melebur menjadi air. Disebut titik beku karena
pada titik ini, air bisa membeku menjadi es).
Dengan demikian, kurva peleburan sebenarnya
merupakan grafik yang menyatakan hubungan
antara tekanan (P) dan suhu titik lebur atau titik
beku. Pada tekanan 1 atm, suhu titik beku air (atau
titik lebur es) = 0 oC. Sebaliknya pada tekanan 218
atm, suhu titik beku air (atau titik lebur es) kurang dari 0 oC. Perhatikan bahwa pada tekanan 1 atm, air
berada dalam wujud cair jika suhunya berada di antara 0 oC dan 100 oC. Air berada dalam wujud padat jika
pada tekanan 1 atm, suhunya kurang dari 0 oC atau air berada dalam wujud uap jika pada tekanan 1 atm,
suhunya lebih dari 100 oC.
Kurva sublimasi menunjukkan titik‐titik di mana wujud padat dan uap berada dalam keseimbangan. Titik di
mana wujud padat dan uap berada dalam keseimbangan disebut titik sublimasi. Dengan demikian, kurva
sublimasi sebenarnya merupakan grafik yang menyatakan hubungan antara tekanan (P) dan suhu titik
sublimasi… Sublimasi adalah proses perubahan wujud padat menjadi uap, tanpa melewati wujud cair…
Biasanya sublimasi hanya terjadi pada tekanan rendah. es hanya bisa menyublim jika suhunya kurang dari
0,01 oC dan tekanan lebih kecil dari 0,006 atm. Titik di mana ketiga kurva saling berpotongan disebut titik
tripel .
Di bawah ini adalah diagram fase untuk karbon dioksida. Perhatikan bahwa skala pada diagram fase air dan
diagram fase karbon dioksida tidak linear.
Penjualan Stok Dari Gudang.
Huawei P40 2790000 IDR
HUAWEI
Related Post
Perkalian titik menggunakan komponen vektor satuan
Kita dapat menghitung perkalian skalar secara langsung jika kita mengetahui komponen x, y dan z dari vektor A
dan B (vektor yang...
Perkalian silang menggunakan komponen vektor satuan
Kita dapat menghitung perkalian silang secara langsung jika kita mengetahui komponen vektor yang diketahui.
Urutannya sama dengan perkalian titik. Pertamatama, kita lakukan...
Vektor satuan
Vektor satuan (unit vektor) merupakan suatu vektor yang besarnya = 1. vektor satuan tidak mempunyai satuan.
Vektor satuan berfungsi menunjukkan suatu arah...
Perkalian silang
Perkalian silang dari dua vektor, misalnya vektor A dan B ditulis sebagai A x B (A silang B). Perkalian silang
disebut perkalian...
Perkalian titik
Vektor bukan bilangan biasa sehingga perkalian biasa tidak bisa langsung digunakan pada vektor. Kita harus
menggunakan perkalian vektor. Perkalian vektor terdiri dari...
Entropi
Dalam pembahasan sebelumnya kita sudah mempelajari beberapa pernyataan khusus hukum kedua
termodinamika. Perlu diketahui bahwa pernyataan khusus tersebut hanya bisa menjelaskan beberapa...
Hukum kekekalan energi
Bentuk‐bentuk energi Dalam kehidupan kita sehari‐hari terdapat banyak bentuk energi. Pada pokok bahasan
usaha dan energi, kita sudah berkenalan dengan dua bentuk...
Teori ekipartisi energi
Teorema ekipartisi energi diturunkan secara teoritis oleh Clerk Maxwell menggunakan mekanika statistik. Disebut
teorema karena tidak ada pembuktian melalui eksperimen. Ekipartisi energi...
Energi Dalam gas ideal
Energi dalam gas ideal monoatomik Energi dalam gas ideal monoatomik merupakan jumlah total energi kinetik
translasi molekul‐molekul gas ideal monoatomik. Jumlah total...
Difusi
Kalau kita perhatikan secara saksama, asap hasil pembakaran pada mulanya masih dapat dilihat. Setelah
beberapa saat, asap tidak bisa dilihat. Pernah pakai...
Penulis dan Pengelola Blog ini
Alexsander San Lohat, S.Pd.
Sarjana Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Guru Fisika di SMAN 2 Nubatukan Lewoleba,
Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
KATEGORI ARTIKEL
Pembahasan soal SBMPTN fisika
Artikel Fisika
Fisika SMP
Fisika SMA
Pembahasan Soal Fisika SMP
Pembahasan Soal Fisika SMA
UN Fisika SMP
UN Fisika SMA
Soal Fisika SMP
Soal Fisika SMA
Percobaan Fisika SMA
OSN Fisika SMP
Fisika Dasar
Tentang | Kontak | Pustaka | Privasi | Ketentuan
Copyright © Gurumuda.Net All Rights Reserved.
Fisika X Fisika XI Fisika XII UN Fisika Artikel Fisika Fisika SMP Fisika SMA
Pembahasan Soal Fisika SMP Pembahasan Soal Fisika SMA UN Fisika SMP UN Fisika SMA
OSN Fisika SMP Pembahasan Soal SBMPTN Fisika Fisika Dasar