Anda di halaman 1dari 6

DAMPAK PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR

TERHADAP MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

BAB I
PENDAHULUAN
Virus COVID 19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh corona
virus. Penyebarannya berlangsung sangat cepat dan disertai dengan gejala batuk,
flu, dan demam. Penyebaran virus ini pun juga dapat tertular melalui kontak fisik
dengan seseorang yang terpapar virus corona.
Kasus COVID 19, pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember
2019 dan menyebarluas hingga ke seluruh dunia. Oleh karena itu, COVID 19
dinyatakan WHO sebagai pandemi global yang harus diselesaikan bersama karena
telah meluas ke berbagai negara (Sari, 2020)
Pandemi COVID 19 tidak dapat dipandang sebelah mata, virus ini
menyebabkan kepanikan dan keresahan pada masyarakat. Hal ini juga
memberikan dampak yang besar terhadap laju perekonomian. Lonjakan kasus
yang terjadi di Indonesia, membuat pemerintah membuat menetapkan kebijakan
PSBB (Pembatasan Social Berskala Besar). Peraturan yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan Nomor 9 tahun 2020.
PSBB merupakan penyelenggaraan pembatasan kegiatan masyarakat di tempat
umum Masyarakat diminta untuk membatasi kontak fisik dengan orang lain dan
melakukan karantina di dalam rumah demi mengurangi penyebarluasan kasus
COVID 19 di Indonesia. Pembatasan kegiatan tersebut diantaranya adalah
meliburkan sekolah dan tempat kerja, membatasi kegiatan keagamaan, dan
membatasi kegiatan lainnya di tempat umum. (Rakhman, 2020)
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyebutkan
terdapat 11 Provinsi di Indonesia yang menerapkan PSBB. Empat provinsi
menjalankan PSBB secara menyeluruh dan tujuh provinsi menerapkan PSBB
sebagian. (Nurfaizah, 2020) 
Pembatasan kegiatan ini berdampak terhadap perekonomian suatu negara,
Pembatasan ini sangat terasa terhadap para pelaku ekonomi dengan pemasukan
harian, unit UMKM, serta usaha-usaha harian lainnya. Sisi positif dari
pembatasan kegiatan dan pergerakan masyarakat ini adalah pengurangan
penyebaran virus, memutus rantai penyebaran dari seseorang yang telah terinfeksi
dan memberikan kesempatan bagi tenaga medis untuk mengobati orang yang
terinfeksi dengan lebih baik sehingga memberikan manfaat kesehatan bagi
masyarakat secara tidak langsung. Akan tetapi, di sisi lain, kegiatan pembatasan
ini dapat menganggu bahkan merusak perekonomian akibat penghentian kegiatan-
kegiatan ekonomi (Safitri et. all, 2020).
Keterpurukan ekonomi akan memiliki dampak paling besar pada masyarakat
kelompok miskin. Menurut peneliti dari Smeru Research, Ridho ALIzzati
Masyarakat yang rentan miskin diperkirakan mencapai tiga kali lipat dari 480 ribu
orang miskin di Jakarta. Penurunan aktivitas ekonomi berdampak terhadap
seluruh masyarakat, dapat dalam bentuk kehilangan pekerjaan dan pendapatan.
Hal tersebut disebabkan karena kelompok miskin dan rentan miskin yang
memiliki penghasilan rendah tidak memiliki tabungan, pendapatan harian yang
diterimapun menjadi tidak pasti. (Rosendar, 2020)
Peneliti INDEF, Muhammad Yorga mengungkapkan bahwa sektor informal
merupakan sektor yang berbanding terbalik dengan upaya pembatasan pergerakan
masyarakat. Sektor informal menerima pendapatan berdasarkan upah harian,
sehingga memaksa mereka untuk tidak berdiam diri di rumah. Semakin banyak
pekerja informal atau sektor informal pada suatu provinsi maka semakin sulit
mengendalikan pergerakan masyarakat (Nurfaizah, 2020) 
Kebijakan dengan memberikan stimulus dan bantuan kepada masyarakat yang
terkena dampak ekonomi seharusnya diberikan lebih dulu sebelum kebijakan
PSBB diterapkan. Pemerintah diharapkan tidak hanya berkonsentrasi pada paket
stimulus, tetapi juga paket pelindung yang melindungi pekerja dan pekerjaannya,
perusahaan, produksi dan rantai pasok. Rasa dilindungi yang dirasakan oleh
masyarakat membuat rasa kepercayaan terhadap masyarakat terjaga dan menjadi
inspirasi bagi masyarakat untuk tetap bertahan (Safitri et. all, 2020).

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebijakan PSBB
PSBB dimuat dalam Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020. Ruang lingkup
kebijakan ini berupa peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan
keagamaan, dan pembatasan kegiatan di tempat dan atau fasilitas umum.
Pembatasan kegiatan ini harus tetap berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pendidikan, produktivitas kerja dan ibadah penduduk serta pemenuhan dasar
penduduk. Pemberlakuan kebijakan ini diusulkan oleh gubernur/bupati/walikota
kepada menteri urusan pemerintahan bidang kesehatan, dan ditetapkan oleh
menteri tersebut dengan pertimbangan Ketia Pelaksana Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019. Setelah itu, kepala daerah di wilayah
tertentu wajib melaksanakannya (Kemenkopmk.go.id)
Pedoman PSBB dimuat dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)
nomor 9 tahun 2020, kegiatan di tempat kerja wajib diliburkan kecuali beberapa
sektor yang bergerak di sektor pelayanan masyarakat. Adapun sektor yang tetap
harus beroperasi disaat PSBB diterapkan, antara lain pertahanan dan keamanan,
ketertiban umum, kebutuhan pangan, bahan bakar minyak dan gas, pelayanan
kesehatan, perekonomian, keuangan, komunikasi, industri, ekspor dan impor,
distribusi, logistik, dan kebutuhan dasar lainnya (Lidyana 2020). Sektor yang
menerima dampak paling parah adalah pariwisata, jasa angkutan orang dan
properti. (Safitri et.al, 2020)
PSBB memiliki tujuan yang sama dengan imbauan pembatasan jarak fisik
(physical distancing), yaitu memutus penyebaran virus corona. Akan tetapi setiap
kebijakan tentu memiliki dampak positif dan negatif (Isna, 2020).
2.2 Dampak PSBB terhadap masyarakat berpenghasilan rendah
Kebijakan PSBB akan berdampak terhadap semua sektor bisnis, terutama bagi
sektor-sektor yang bukan bergerak di bidang penyediaan kebutuhan dasar publik.
Dampak dalam dunia usaha adalah terjadinya penurunan demand, supply dan
produksi akibat adanya pengurangan aktivitas perkantoran, dan pembatasan
pergerakan orang dan barang (Lidyana, 2020)
Dampak PSBB secara langsung akan sangat terasa oleh masyarakat yang
berkerja di sektor informal, khususnya driver ojek online (ojol) sebagaimana
dijelaskan pada peraturan menteri kesehatan (Permenkes) nomor 9 tahun 2020
tentang pedoman PSBB halaman 23 poin (i), pemerintah melarang driver ojol
mengangkut penumpang (Lidyana 2020). Layanan transportasi roda dua tidak lagi
dapat mengangkut penumpang. Namun, pada akirnya pemerintah mengizinkan
mitra ojol untuk mengangkut penumpang dengan syarat tertentu. (Isna, 2020)
Ketua Presidium Nasional Gabungan Roda Dua (Garda) menyatakan bahwa
layanan roda dua menyumbang 70% dari total penghasilan harian para mitra ojol
(Isna 2020). Para mitra ojol yang memiliki kredit motor mendapat kesulitan untuk
melunasi cicilan tersebut. (Sari, 2020)
Pedagang Kaki Lima (PKL) juga merasakan dampak dari diberlakukannya
PSBB. Mereka hidup bergantung dengan hasil penjualan dagangan harian.
Dengan adanya PSBB, membuat PKL tidak dapat melakukan aktivitas berjualan
seperti biasa. Kalaupun berjualan barang dagangannya akan disita sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini juga berdampak kepada pedagang
asongan.
Pekerja kantoran tetap pun berubah bekerja dari rumah (WFH). Kegiatan
perkantoran dibatasi dan tidak sedikit dari mereka juga harus merasakan
pemotongan gaji yang berdampak kurangnya pemasukan. Pekerja harian lepas,
pekerja yang dibayar per hari pun sangat merasakannya, upah yang mereka
dapatkan menurun akibat jam kerja yang dikurangi (Isna, 2020) dan tak sedikit
juga yang mengalami pemutusan kontrak kerja. Bahkan beberapa masyarakat
berpenghasilan rendah tersebut memutuskan kembali ke kampung halaman
mereka akibat tidak adanya penghasilan dan pekerjaan yang dapat dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
UMKM disektor makanan dan minuman serta kerajinan kayu dan rotan
menerima dampak PSBB secara signifikan. Direktur Industri Kecil Menengah dan
Aneka (IKMA) mengatakan bahwa IKM makanan telah mengalami penurunan
omzet hingga 50% akibat korona dan penurunan penjualan berpotensi semakin
meningkat akibat dampak PSBB (Isna, 2020)
Apabila dikaitkan dengan amanat UUD Negara Republik Indonesia tahun
1945, kebijakan PSBB dirasa kurang efektif dalam banyak hal. Masyarakat
merasa belum sepenuhnya mendapatkan perlindungan hukum atas kebijakan yang
telah dibuat oleh pemerintah saat ini.
Upaya yang dapat dilakukan agar kebijakan PSBB dapat efektif selama masa
pandemi dan sesuai dengan amanat UUD NRI, yaitu
1. Memastikan keterbukaan informasi publik secara nyata oleh Pemerintah
Pusat dan Daerah untuk mengetahui rantai penyebaran virus tersebut,
2. Pemerintah harus dapat memastikan dan menjamin terutama kepada
masyarakat menengah ke bawah agar dapat memenuhi kebutuhannya
sebagai jaminan hak atas hidup tanpa mengurangi harkat dan martabat
masyarakat tersebut,
3. Mengupayakan peran publik untuk saling menjaga, mengingatkan dan
membantu sama lain (Ristyawati, 2020)
Kebijakan PSBB yang tidak diimbangi dengan jaminan sosial bagi masyarakat
akan menyebabkan krisis ekonomi yang lebih parah. Pemerintah diharapkan dapat
memberikan stimulus terlebih dahulu kepada pihak yang terdampak seperti rakyat
miskin, maupun pekerja-pekerja informal sebelum menerapkan kebijakan PSBB.
(Lidyana, 2020).

BAB III
KESIMPULAN
Setiap kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh pemerintah tentunya sudah
melalui berbagai pertimbangkan dan kajian sebelumnya. Kebijakan ataupun
peraturan tersebut tentu bertujuan positif, walaupun terkadang dapat menimbulkan
dampak negatif bagi beberapa pihak. PSBB dibuat dalam rangka memutus rantai
penyebaran virus COVID-19. Kebijakan ini membatasi ruang gerak dan kegiatan
masyarakat. Hal tersebut, memberikan dampak yang cukup luas terhadap
masyarakat, terutama msayarakat berpenghasilan rendah seperti para pekerja pada
sektor informal, pekerja berpenghasilan harian dan bahkan berdampak pada
pemutusan tenaga kerja di beberapa tempat.
Kebijakan pendamping lainnya diperlukan untuk membantu masyarakat
berpenghasilan rendah agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan terlebih dahulu kepada
masyarakat berpenghasilan rendah sebelum menerapkan kebijakan PSBB ini.

DAFTAR PUSTAKA
Alika R, Yunianto T.K, Victoria A.O. 2020. Efek Domino Penetapan PSBB di
Jakarta ke Dunia Usaha. Editor: Tobing, Sorta. Diakses melalui:
https://katadata.co.id/sortatobing/indepth/5e9a41f573506/efek-domino-penetapan-
psbb-di-jakarta-ke-dunia-usaha [28/11/20]
Isna, Tanayastri D. 2020. Daftar Profesi Informal yang Terdampak Penerapan
PSBB. Wartaekonomi. Diakses melalui:
https://www.wartaekonomi.co.id/read280915/daftar-profesi-informal-yang-
terdampak-penerapan-psbb/0 [28/11/2020].
Lidyana, Vadhia. 2020. Dampak PSBB ke Ekonomi dan Pesan untuk Anies.
detikFinance. Diakses melalui: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
4969028/dampak-psbb-ke-ekonomi-dan-pesan-untuk-anies/2 [28/11/2020].
Nasruddin R & Haq I. 2020. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan
Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Jurnal Sosial & Budaya Syar-I FSH UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Vol. 7, No. 7, pp. 639-648.
Nurfaizah, Siti. 2020. Sektor Informal Berbanding Terbalik dengan PSBB, Indef
Sebut Perlu Adanya Kebijakan Turunan. Diakses melalui:
https://akurat.co/ekonomi/id-1130820-read-sektor-informal-berbanding-terbalik-
dengan-psbb-indef-sebut-perlu-adanya-kebijakan-turunan [28/11/20]
Rakhman, Ridwansyah. 2020. Dampak Kebijakan PSBB Terhadap Hak Pekerja.
Diakses melalui: https://akurat.co/news/id-1214437-read-dampak-kebijakan-psbb-
terhadap-hak-pekerja?page=2 [28/11/20]
Ristyawati, Aprista. 2020. Efektifitas Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala
Besar Dalam Masa Pandemi Corona Virus 2019 oleh Pemerintah Sesuai Amanat
UUD NRI Tahun 1945. Journal Administrative Law & Governance Vol 3 Issue 2
Hal. 2621 – 2781 Online.
Rosendar, Yessar. 2020. Jakarta kembali terapkan PSBB: dampaknya terhadap
ekonomi dan pentingnya perluas penyaluran BLT. Diakses melalui:
https://theconversation.com/jakarta-kembali-terapkan-psbb-dampaknya-terhadap-
ekonomi-dan-pentingnya-perluas-penyaluran-blt-146102 [28/11/20]
Safitri Y, et. all. 2020. GOTONG ROYONG MENGHADAPI PANDEMI
COVID-19 Ide dan Solusi. Jawa Timur : CV. Penerbit Qiara Media.
Sari, Desy N. 2020. Efek Samping PSBB Terhadap Masyarakat. Diakses melalui:
https://yoursay.suara.com/news/2020/04/16/171009/efek-samping-psbb-terhadap-
masyarakat?page=2 [28/11/20]

Anda mungkin juga menyukai