Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI KAPITA SELEKTA MANAJEMEN BISNIS

(MADAYA Coffee)

Madaya merupakan gerakan sosial untuk membangun kepercayaan masyarakat dari hulu-
hilir, dari petani hingga konsumen. Salah satu gerakan membangun pemberdayaan petani
kopi hingga menciptakan Masyarakat berDAYA (MADAYA) untuk memberikan kepercayaan
bahwa mereka adalah para petani hebat. Madaya memiliki rumah industri sebagai bentuk
kelanjutan proses pemberdayaan yang telah dilakukan sejak tahun 2013. Saat ini sudah tiga
klaster yang dikelola atas kolaborasi petani dan rumah Industri. Klaster merupakan model
pengembangan yang awalnya pola pemberdayaan yang berakhir dengan keberlanjutan
sebagai kegiatan hulu-hilir. Tiga klaster ini di Gayo, Bulukumba, dan Temanggung. Harapan
ke depan adalah kegiatan kolaborasi ini dapat berkembang dalam banyak aspek, terutama
Ekonomi, Sosial dan Lingkungan.

Tahun 1696 merupakan awal mula keberadaan kopi di Indonesia. Pada saat itu, Belanda
(VOC) Mendarat di Jawa membawa kopi dari Malabar India dengan jenis kopi arabika. Akan
tetapi gagal dikembangkan akibat bencana alam gempa dan banjir. Kemudian pada tahap
kedua, Belanda membawa dalam bentuk stek dan ditanam di Jawa dan berhasil. Setelah itu
dilakukan perluasan penanaman hingga Sumatera, Bali, Sulawesi dan Timor. Tahun 1726,
Kopi asal pulau Jawa membanjiri pasar di Benua Eropa mengalahkan kopi mocha dari
Yaman, Raja kopi dunia saat itu. Kemudian kopi asal Jawa tersebut dikenal dengan nama
Java coffee.

Kopi tidak hanya memberikan pengalaman akan rasa namun juga merupakan identitas
budaya bagi Indonesia. Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-tiga didunia. Kopi
Indonesia terkenal akan kelezatan dan kualitasnya serta varietasnya yang beragam. Letak
geografis Indonesia sangat cocok digunakan sebagai lahan kopi, sangat ideal bagi iklim
pertumbuhan dan produksi kopi Indonesia. Adapun daaerah penghasil kopi di Indonesia,
diantaranya adalah gayo, mandailing, flores, toraja, lampung, kintamani, dll.

Saat ini Kopi Indonesia menempati posisi ke-empat terbesar didunia setelah Brazil, vietnam
dan Kolombia. Kepopuleran kopi Indonesia tidak membuat peran penting petani kopi
menjadi tersorot sehingga para penggiat kopi memberikan kepedulian dengan menarik
proses kebelakang (hulu) seperti kegiatan kolaborasi yang dilakukan oleh Madaya. Madaya
memberikan semangat, motivasi kepada petani kopi untuk lebih memperhatikan kualitas
kopi yang mereka hasilkan melalui pengalaman kunjungan ke kafe dan menikmati olahan
kopi yang mereka hasilkan sebagai salah satu wujud apresiasi atas kegiatan ini. Madaya juga
membantu untuk upaya menjaga mutu kopi bagi petani dan memfasilitasi penjualan.

Kegiatan pemberdayaan beralih ke bisnis bermula dari ketika pemberdayaan masyarakat


mengalami kebuntuan diujung kegiatan. Kegiatan ini tetap membutuhkan feedback dan
keberlanjutan prosesnya bagi petani. Harapan kegiatan ini ketika proses merubah sikap,
keterampilan dan perilaku diikuti peningkatan ekonomi dengan meningkatkan produk-
produk berkualitas yang mereka produksi terutama disaat kondisi pandemi yang
menghantam banyak aspek dan bidang.

Kesejahteraan petani juga harus diikuti dengan kesejahteraan bagi para penggiat yang
menyelenggarakan kegiatan sosial ini, tidak boleh menyenggasarakan salah satu pihak. Hal
ini dianalogikan dengan pohon, satu orang agen memegang sepuluh reseller, satu reseller
memegang sepuluh konsumen. Sehingga pada saat menciptakan struktur harga harus
memperhitungkan hal-hal tersebut. Reseller bisa jadi memiliki keuntungan lebih, akan tetapi
agen mendapatkan akumulasi atas penjualan dari reseller sehingga permasalahan
kesejahteraan tidak perlu dikhawatirkan di lingkungan sistem Madaya.

Sosiopreneur merupakan aktifitas-aktifitas bisnis diwarnai oleh aktifitas sosial. Sosiopreneur


hadir ketika ketidakhadiran negara sehingga peluang-peluang bisnis itu ada. Kegiatan ini
bukan berati tidak mendapatkan apa-apa, tetapi tetap dapat mendapatkan keuntungan
melaui aktifitas bisnisnya. Bapak Jodi mendapatkan kepercayaan dari para petani dengan
banyak memberi, tidak berarti hanya dari segi uang tetapi dapat berupa memberikan
perhatian dengan kehadiran dalam proses penyelesaian masalah mereka dengan
meningkatkan intensitas pertemuan. Petani menjadi tersentuh sehingga akan sulit menolak
ketika ada orang yang memperhatikan mereka, lebih dari mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai