Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK

Modul 2
HUKUM OHM

Nama :
NIM :
Kelas :

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI CILACAP
TA 2020/2021
Modul 2
HUKUM OHM

2.1 Tujuan Percobaan

Setelah melaksanakan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami


hal-hal berikut.
1. Parameter hukum Ohm
2. Pengukuran tegangan pada resistor dan arus yang mengalir melalui resistor
3. Fungsi rating daya yang terdapat pada resistor

2.2 Dasar Teori


Hukum Ohm
Jika sebuah penghantar atau resistansi atau hantaran dilewati oleh sebuah arus
maka pada kedua ujung penghantar tersebut akan muncul beda potensial, atau Hukum
Ohm menyatakan bahwa tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah
berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan tersebut.
Secara matematis:
V=I.R
Keterangan:
R = nilai hambatan/resistansi (Ohm, Ω)
V = tegangan pada hambatan (Volt, V)
I = arus yang mengalir pada hambatan tersebut (Ampere, A)
Hukum Ohm dan Kirchoff digunakan bersama-sama untuk menghitung besar
arus atau tegangan pada suatu rangkaian sederhana. Sebagai contoh perhatikan gambar
berikut:

Gambar 2.1 Rangkaian Sederhana

Menurut Hukum Ohm, tegangan pada masing-masing tahanan adalah sebagai berikut:

R1 disebut VR1 = I . R1
R2 disebut VR2 = I . R2
R3 disebut VR1 = I . R3
2.3 Daftar Alat dan Komponen yang Digunakan

1. Multimeter analog Metrawatt SP 15D dan Sanwa = 2 buah


2. Catu daya 0-40 V/DC = 1 buah
3. Resistor 100 Ω, 470 Ω, 1 KΩ, dan 3,3 KΩ, masing-masing = 1 buah
4. Kabel penghubung

2.4 Langkah Percobaan

1. Membuat rangkaian seperti pada Gambar 3.1.


2. Lakukan pengukuran arus yang mengalir pada rangkaian dengan masing-
masing resistor seperti daftar komponen di atas dan pastikan tegangan konstan
(tetap) pada 2, 4, 6 8, dan 10 V sebelum dihubungkan ke rangkaian.
3. Ulangi langkah kedua dengan mengukur tegangan pada masing-masing resistor
dan pastikan arus tetap 2,4, dan 6mA

Gambar 2.1 Rangkaian Parameter Hukum Ohm

Tabel 2.1 Perbandingan Arus dan Tegangan Resistor secara Teori dan
Praktek pada Tegangan catu Konstan (Tetap)

Rb = 470 Ω Rb = 1KΩ Rb = 3,3 KΩ


Tegangan
I (mA) V (Volt) I (mA) V (Volt) I (mA) V (Volt)
Catu (V)
T P T P T P T P T P T P
2
4
6
8
10
Tabel 2.2 Perbandingan Tegangan Resistor secara Teori dan Praktek pada
Arus catu Konstan (Tetap)

Arus Rb = 100 Ω Rb = 680 Ω Rb = 1 KΩ


Catu Tegangan beban Tegangan beban Tegangan beban
(mA) Teori Praktek Teori Praktek Teori Praktek
2
4
6

2.5 Pertanyaan

Soal
1. Gambarkan grafik fungsi arus (mA) terhadap tegangan catu (V) untuk setiap
nilai resistor (gambarkan nilai warna berbeda untuk setiap resistor)!
Contoh :

2. Menurut Anda, bagaimana hubungan nilai V terhadap I? Jika R Tetap, V


semakin besar, bagaimana nilai I-nya?
3. Menurut Anda, bagaimana hubungan nilai R dan I? Jika V tetap, R semakin
besar, bagaimana nilai I-nya?
4. Gambarkan grafik fungsi tegangan (V) terhadap arus catu (mA) untuk setiap
nilai resistor (gambarkan nilai warna berbeda untuk setiap resistor)!
5. Menurut Anda, bagaimana hubungan nilai I terhadap V? Jika R Tetap, I
semakin besar, bagaimana nilai V-nya?
6. Menurut Anda, bagaimana hubungan nilai R dan V? Jika I tetap, R semakin
besar, bagaimana nilai V-nya?

Anda mungkin juga menyukai