Anda di halaman 1dari 4

Khotbah Dalam Ibadah Minggu

GPIB W.R. Supratman


Minggu, 29 Mei 2016

Yehezkiel 36 : 1 – 7
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!
Tentu kita pernah mengalami masa – masa sulit dalam kehidupan
kita ini, penyakit yang tak kunjung sembuh, persoalan di tengah-
tengah rumah tangga, masalah pekerjaan dan keuangan yang tidak
jelas atau bahkan mungkin keadaan umat Tuhan di tengah-tengah
bangsa ini yang tidak jarang harus merasa terancam karena tekanan,
ejekan, keputusan-keputusan yang menyulitkan orang-orang Kristen
dan Gereja, dsb.

Tidak jarang dari antara orang-orang Kristen itu berkata, bagaimana


mungkin ini terjadi sementara saya adalah rajin beribadah, berdoa
dan bukankah kami adalah umat ALLAH, yang seharusnya setiap kali
ada masalah, persoalan dalam hidup ini ALLAH harus siap menolong?
Lalu di manakah ALLAH saat saya sakit, dimanakah TUHAN saat
keluarga kami mengalami masalah, masih adakah kuasa TUHAN saat
umatNya terancam?

Saudaraku, tak jarang pertanyaan-pertanyaan yang demikian muncul


dari setiap anak-anak Tuhan. Bilakah TUHAN memulihkan? Bilakan
pertolongan Tuhan itu datang? Karena itu, tidak sedikit dari antara
kita yang “pernah kecewa, marah bahkan protes kepada TUHAN”.
“Lha ini bagaimana Tuhan?, sementara saya sudah berdoa,
beribadah, saya tidak pernah tinggal dalam pelayanan, lalu
mengapa??? Dimanakah Tuhan??? Masih adakah pertolongan
Tuhan??? Dan banyak lagi yang lain saudaraku.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus!


Dalam Firman Tuhan yang telah kita baca tadi, sungguh menyejukkan
hati kita dimana Tuhan datang memulihkan umat-Nya! Lalu
pertanyaannya, Bagaimana Tuhan memulihkan umat-Nya? Nas
Khotbah kita Minggu ini Yehezkiel 36 memaparkan alasan dan apa
yang Tuhan lakukan. Pada ayat yang ke-5 dari nas Firman Tuhan ini
dikatakan, kecemburuan Tuhan atas milik pusaka umat-Nya yang
hendak dikuasai dan dijarah musuh. Saudara, tentu penderitaan dan
pergumulan umat itulah yang menjadi alasan mengapa Tuhan
bertindak “Aku pasti berfirman dalam api cemburuanKu melawan
sisa bangsa-bangsa dan melawan seluruh Edom...”

Memang umat Tuhan telah kehilangan tanah pusaka dan harus


tinggal di pembuangan karena dosa mereka (ayat 16-21). Mereka
telah menajiskan tanah kudus milik Allah yang seharusnya mereka
kelola dengan baik. Akan tetapi, meski demikian, hal itu tidak
menjadi alasan bagi bangsa lain untuk merasa berhak mendudukinya
dan menguasai umat itu. Karena itu, Tuhan sendiri yang
menggagalkan usaha musuh, yaitu Edom, untuk menjarahnya (ayat
2-7). Tuhan sendiri yang akan mengembalikan kehormatan tanah
yang sudah dinajiskan oleh dosa umat-Nya dan yang sedang
dilecehkan oleh para musuh-Nya. Tanah yang telah tandus karena
dibedol desa secara paksa akan kembali subur menumbuhkan tunas-
tunas segar (ayat 8). Penduduk yang mengungsi jauh ke negeri
seberang akan kembali menghidupkan kota-kotanya.

Suasana asri dan sejahtera akan dikembalikan ke tanah itu. Cela dan
malu akan diangkat daripadanya. Umat Tuhan memang telah kalah
terhadap dosa dan kejahatannya, akan tetapi negeri itu tidak pernah
Tuhan biarkan untuk dirampas oleh bangsa lain. Tentunya, bukan
karena umat itu kuat dan mampu mempertahankan negeri itu. Akan
tetapi Tuhan sendiri yang bertindak atas umatNya itu. Umat Tuhan
memang telah kalah dalam peperangan, tetapi TUHAN tidak akan
pernah terkalahkan oleh siapa apa pun. Umat itu memang tidak kuat
untuk menghadapi masalah tekanan hidup yang menimpa mereka,
tetapi TUHAN terlalu kuat untuk dikalahkan oleh apa pun! Umat itu
boleh ditawan bahkan pernah dibuang tetapi TUHAN sekalikali tidak
pernah meninggal tanah perjanjian itu!

Jemaat yang dikasihi Tuhan, kembali kepada pertanyaan awal saya


tadi Bagaimana pemulihan itu terjadi? Pertama, oleh Kesetiaan
Tuhan terhadap umat-Nya. Walau mereka kehilangan tanah karena
pelanggaran terhadap Perjanjian Sinai, kesetiaan Tuhanlah yang
membawa pemulihan hak mereka atas tanah itu. Kedua, karena
penghukuman Tuhan atas dosa umat-Nya usai maka mereka
diizinkan kembali untuk menikmati tanah pusaka mereka.

Saudaraku, Tuhan sumber pengharapan kita! Ketika kita merasakan


bahwa dunia di sekeliling kita tidak menjanjika, tidak ada yang bisa
kita andalkan untuk menolong dan menyelamatkan kita, ketika
sering sekali kita harus dikecewakan oleh keadaan kita, ternyata
masa depan itu ada di tangan Tuhan. Karena keadaan umat Tuhan
dari dulu sampai sekarang tidak ditentukan oleh keadaan atau
kesulitan yang tengah melilitnya, melainkan oleh kuasa dan kasih
Allah yang setia mengubah masalah menjadi berkat! Masa depat
umat itu ada dan ditentukan oleh tangan TUHAN, bukan ditentukan
oleh reruntuhan dan kegersangan itu!

Bagaimana dengan kita? Sebenarnya peristiwa-peristiwa dan situasi-


situasi yang terjadi dalam hidup kita adalah proses yang sedang
dipakai Tuhan untuk membentuk kita. Setiap respon yang benar
terhadap situasi tersebut akan menjadikan kita semakin berkenan di
hadapan Tuhan. Tetapi, bila kita tidak berespon dengan benar, maka
mungkin sekali Tuhan membiarkan kita mengalaminya lebih lama
lagi, sampai kita tahu apa maksud-Nya. Di sinilah diperlukan
kesediaan hati untuk diperbaharui. Kesediaan untuk belajar untuk
memahami jalan-jalan Tuhan.

Allah sendiri yang akan bertindak atas umatNya, dan ketika Allah
bertindak tidak saja masalah dan persoalanmu yang diubah dan
dibaharuiNya tetapi seluruh totalitas dari kehidupan kita sebagai
umat Allah, sehingga citra diri kita sebagai umat pilihan Allah tidak
lekang dari kehidupan kita. Tuhan akan membalaskan segala
kejahatan dan kecemaran yang diberlakukan atas Israel; Allah sendirl
yang akan bertindak untuk umat-Nya, Israel (ayat 6-7). la mengubah
dan membaharui hidup umat-Nya. Firman TUHAN yang disampaikan
melalui nabi Yehezkiel mengingatkan kita sebagai Gereja-Nya untuk
memberitakan dan menyatakan perubahan dan pembaharuan dari
Allah. Gereja mestinya tidak pernah lelah dan tidak pernah bosan
untuk melakukan karya-karya Allah bagi sesama dan dunia.
Tuhan menghendaki kita menjadi ‘mempelai Kristus’ yang siap
menyambut kedatangan-Nya. Bahkan kalau itu berarti kita harus
merelakan diri untuk dibentuk dan dibaharui oleh ALLAH.

Selamat dibaharui dan diubahkankan oleh kasih Tuhan! Tuhan Yesus


ada untuk kita, karena itu jangan menyerah kepada keadaanMu,
tetapi berserahlah kepada Dia yang sangup mengubah masala
menjadi berkat, tetasan air mata menjadi sorak-sorak. Ingat hanya
Allah di dalam Yesus Kristus yang sanggup melakukannya, karana itu
jangan andalkan dirimu! Amin!!

Anda mungkin juga menyukai