Anda di halaman 1dari 13

Nama: Novita Meylia Panti

NIM : 432419052
Kelas: 432419052
Tugas: Fisiologi Tumbuhan

1. Analisis siklus nitrogen


Di alam terjadi siklus nitrogen sebagai bagian proses aliran materi. Persenyawaan
nitrogen di luar tubuh organisme lebih banyk sebagai N-anorgenik. Sebagian berupa
anion dan kation yang larut dalam air dan berada di dalam system tanah. Sebagian
lain persenyawaan nitrogen berda dalam fase gas di udara . terjadi perubahan siklus
antara fase N-anorganik dan N-ogaanik, yang melibatkan hewan,tumbuhan dan
mikroorganisme lain. Disamping itu, keterlibatan makhluk hidup tersebut dalam
siklus dipengaruhi oleh factor lingkungan abiotic.
Hanya beberapa jenis tumbuhan yang dapat menggunakan nitrogen dari atmosfer
dengan cara bersimbiosis dengan bakteri penambat nitrogen pada bintil-bintil akarnya.
Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dengan cara mengabsorpsi ion nitrat (NO3)
atau ion ammonium (NH4) dari dalam tanah. Selanjutnya N-anorganik yang diserap
akan dikonversi atau dimetabolisir di dalam sel menjadi menjadi berbagai bentuk
persenyawaan N-organik seperti asam amino dan protein. Zat-zat ini berada dalam
tumbuhan dan diperlukan dalam kehidupannya. Jika tumbuhan dimakan oleh hewan,
maka asam amino maupun protein nabati ini berubah menjadi protein hewani. Dalam
hal ini terlihat bahwa niyrogen tetap berada dalam tubuh tumbuhan maupun hewan.
Keberlanjutan kehidupan tumbuhan dan hewan memerlukan pengembalian unsur
nitrogen ke dalam lingkungan agar tersedia kembali bagi tumbuhan maupun hewan.
Jalur tempat atom nitrogen bersikulasi di alam dikenal dengan siklus nitrogen. Jalur
ini melingkar , sehingga membicarakannya dapat dimulai dari titik mana saja, namun
lebih mudah jalur ini dimulai dari nitrogen organic yang ada dalam bentuk protein
dari tubuh tumbuhan maupun hewan.
Mikroorganisme pembusuk (bersifat saprofit ) yanga ada dalam tanh
menguraikan tumbuhan dan hewan yang mati. Mikroorganisme pembusuk ini
merombak protein nabati dan hewani membentuk ammonia yang selanjutnya
dilepaskan ke tanah atau air di sekitarnya, disamping ammonia, hewan juga
mengekresi urea ke lingkungannya. Ammonia yang dihasilkan dari pembusukan dan
eksresi diolah oleh kelompok bakteri kedua, yaitu nitrifikasi yang juga terdapat di
dalam tanah maupun air. Bakteri nitrifiksi yang dikenal ada dua genus, yaitu
nitrosomonas yang mengoksidasi ammonia menjadi nitrit dan nitrobacter yang
mengoksidasi nitrit menjadi nitrat. Proses oksidasi ini memberikan energy kepada
bakteri untuk fiksasi nitrogen.
Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas di atmosfer
adalah nitrogen). Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada bidang biologis sangatlah
terbatas. Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain)
sehingga dalam penggunaan nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses,
yaitu : fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi. Siklus nitrogen sendiri adalah
suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam
bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-
biologis. Siklus nitrogen secara khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi karena
ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci, termasuk
produksi primer dan dekomposisi. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil,
penggunaan pupuk nitrogen buatan, dan pelepasannitrogen dalam air limbah telah secara
dramatis mengubah siklus nitrogen global. Pembukaannya sudah cukup, sekarang kita
menginjak ke detail proses daur / siklus nitrogen.

A.Metabolisme dan Siklus Nitrogen Metabolisme Nitrogen


Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas di atmosfer adalah
nitrogen). Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada bidang biologis sangatlah terbatas.
Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain) sehingga
dalam penggunaan nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses, yaitu: fiksasi
nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi. Nitrogen adalah komponen penting bagi
tumbuhan terdapat dalam banyak senyawa. Protein dan asam nukledit yang biasanya diserap
dari tanah dalam bentuk sangat teroksidasi dan harus direduksi oleh proses yang bergantung
pada energi sebelum bergabung menjadi protein dan senyawa lain dalam sel.

Nitrogen di alam berada dalam berbagai bentuk dan berada dalam keadaan dinamis
mengikuti perubahan fisik dan kimia dalam suatu daur Nitrogen. Meskipun nitrogen di udara
mampu masuk keluar tubuh tumbuhan, tetapi tidak ada enzim yang mampu menangkapnya.
Kebanyakan Nitrogen yang masuk tubuh tumbuhan telah mengalami reduksi oleh mikroba
prokaryotic atau dalam bentuk NO3- dan NH4+ dalam air hujan. Penambatan nitrogen dapat
dilakukan secara simbiotik atau non simbiotik antara tumbuhan tingkat tinggi dan mikroba.
Tumbuhan tinggi dapat menggunakan Nitrogen yang telah tereduksi tersebut. Bagi tumbuhan
lain yang tidak bersimbiosis dengan nitrogen , nitrogen diserap dalam bentuk NO3- atau
NH4+. Umumnya dalam bentuk NO3- karena NH4+ akan dioksidasi menjadi NO3- oleh
bakteri nitrifikasi. Konsep metabolisme difokuskan pada metabolisme nitrogen dimana
Reduksi nitrat menjadi ammonium dan perubahan ammonium menjadi senyawa organic yang
terdapat pada tumbuhan.

B. Siklus Nitrogen
Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen
menjadi berbagai macam bentuk kimiawi lain. Transformasi ini dpat terjadi secara biologis
maupun nonbiologis. Siklus nitrogen ini secara khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi
karena ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci, termasuk
produksi primer dan dekomposisi. Aktivitas manusia sperti pembakaran bahan bakar fosil,
penggunaan pupuk nitrogen buatan, dan pelepasan nitrogen dalam air limbah telah secara
dramatis mengubah siklus nitrogenglobal. Sebagian besar nitrogen yang terdapat di dalam
organisme hidup berasal dari penambatan (reduksi) oleh mikro organisme prokariot.
Sebagian diantaranya terdapat di akar tumbuhan tertentu atau dari pupuk hasil penambatan
secara industry. Sejumlah kecil nitrogen pindah dari atmosfer ke tanah sebagai NH4+ dan
NO3- bersama air hujan dan diserap oleh akar. NH4+ ini berasala dari pembakaran industry,
aktivitas gunung berapi dan kebakaran hutan sedangkan NO3- berasal dari oksidasi N2 oleh
O2 atau ozon dengan bantuan kilat atau radiasi ultraviolet, sumber lain NO3- adalah
samudera.

Penyerapan NO3- dan NH4+ oleh tumbuhan memungkinkan tumbuhan untuk


membentuk berbagai senyawa nitrogen terutama protein. Pupuk, tumbuhan mati,
mikroorganisme, serta hewan merupakan sumber penting nitrogen yang dikembalikan ke
tanah tapi sebagaian besar nitrogen tersebut tidak larut dan tidak segera tersedia bagi
tumbuhan. Pengubahan nitrogen organic menjadi NH4+ oleh bakteri dan fungi tanah disebut
Amnoifikasi yang dapat berlangsung oleh berbagai macam mikroorganisme pada suhu dingin
dan pada berbagai nilai ph. Selanjutnya pada tanah yang hangat dan lembab dan ph sekitar
netral NH4+ akan dioksidasi menjadi nitrit (NO2) dan NO3- dalam beberapa hari setelah
pembentukkannya atau penambahannya sebagai pupuk disebut dengan Nitrifikasi yang
berguna dalam menyediakan energi bagi kelangsungan hidup dan perkembangan mikroba
tersebut. Selain itu terdapat pula denitrifikasi yaitu suatu proses pembentukan N2, NO, N2O
dan NO2 dari NO3- oleh bakteri aneorobik yang berlangsung di dalam tanah yang penetrasi
O2- nya terbatas, tergenang, padat dan daerah dekat pemukiman tanah yang konsentrasi O2
nya rendah karena penggunaannya yang cepat dalam oksidasi bahan organik. Tumbuhan
kehilangan sejumlah kecil nitrogen ke atmosfer sebagai NH3, N2O, NO2, dan NO terutama
jika diberi pupuk nitrogen dengan baik.

Nitrat sangat mudah larut dlm tanah sehingga cepat hilang krn proses pembusukan. Taraf
ketersediaan nitrogen dlm tanah tergantung pada banyaknya bahan organik, populasi jasad
renik, tingkat pembasuhan. Dlm keadaan alami terjadi keseimbangan antara laju pertumbuhan
dan gaya-gaya yg menentukan penyediaan nitrogen dlm tanah. Pemanenan menyebabkan
terkurasnya nitrogen krn pengambilan bahan organik dan erosi. Hal ini menyebabkan
pertanian intensif sangat tergantung pada tambahan pupuk nitrogen. Awalnya nitrogen
berasal dari sumber organik, terutama guano (kotoran burung). Saat ini nitrogen dibuat
menurut proses Haber- Bosch: nitrogen + hidrogen amoniak.

C. Proses Daur Nitrogen


Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk nitrogen organik,
amonium (NH4 +), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas nitrogen (N2). Nitrogen organik
dapat berupa organisme hidup, atau humus, dan dalam produk antara dekomposisi bahan
organik atau humus dibangun. Proses siklus nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk
kimia lain. Banyak proses yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau
menumpuk nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Diagram di atas
menunjukkan bagaimana proses-proses cocok bersama untuk membentuk siklus nitrogen
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah nitrogen di
udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang mem-fiksasi
nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaze yang
dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen. Reaksi untuk fiksasi nitrogen
biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2
Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain : Cyanobacteria,
Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. Selain itu ganggang hijau
biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman yang lebih tinggi, dan
beberapa hewan (rayap), telah membentuk asosiasi (simbiosis) dengan diazotrof.
Selain dilakukan oleh mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada proses non-
biologis, contohnya sambaran petir. Lebih jauh, ada empat cara yang dapat
mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif :

 Fiksasi biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan tanaman
polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki nitrogen
sebagai nitrogen organik. Sebuah contoh dari bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri
Rhizobium mutualistik, yang hidup dalam nodul akar kacang-kacangan. Spesies ini
diazotrophs. Sebuah contoh dari hidup bebas bakteri Azotobacter.
 Industri fiksasi nitrogen : Di bawah tekanan besar, pada suhu 600 C, dan dengan
penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal dari gas
alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3).
Dalam proses Haber-Bosch, N2 adalah diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2)
menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak.
 Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik termal, yang
melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
 Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton dan terutama
petir, dapat memfiksasi nitrogen.

2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam
bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari
tanaman yang mereka makan. Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari
tanah melalui rambut akarnya. Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion
nitrit dan kemudian ammonium untuk dimasukan kedalam asam amino, asam nukleat,
dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistic dengan rhizobia,
nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion ammonium langsung dari nodul. Hewan,
jamu, dan mikroorganisme heterotroph lain mendapatkan nitrogen sebgai asam
amino, nukleotida dan molekul organic kecil.

3. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi amonium
(NH4+) oleh bakteri dan jamur. Amonifikasi adalah proses pembentukan amonium
oleh bakteri yang hidup di dalam tanah. Selain dari hasil fiksasi nitrogen, amonium
juga dapat terbentuk dari dekomposisi (penguraian) organisme yang sudah mati baik
tumbuhan ataupun hewan oleh bakteri. Selain dekomposisi sampah organik,
amonifikasi juga dapat terjadi akibat aktivitas bakteri yang merubah senyawa nitrat
menjadi ammonium

4. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen
(N2), untuk menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri
seperti Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik. Mereka
menggunakan nitratsebagai akseptor elektron di tempat oksigen selama respirasi.
Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat hidup dalam kondisi aerobik.

 Denitrifikasi umumnya berlangsung melalui beberapa kombinasi dari bentuk


peralihan sebagai berikut:
NO3− → NO2− → NO + N2O → N2 (g)
 Proses denitrifikasi lengkap dapat dinyatakan sebagai reaksi redoks:
2 NO3− + 10 e− + 12 H+ → N2 + 6 H2O

5. Oksidasi Amonia Anaerobik


Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke elemen (N2)
gas nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar dari konversi nitrogen unsur di
lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses yang
disebut oksidasi amonia anaerobik

NH4+ + NO2− → N2 + 2 H2O

D. Bentuk Siklus Nitrogen di Alam


Proses siklus nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk ke bentuk kimia lain. Banyak
proses yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau menumpuk
nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Diagram di bawah ini 
menunjukkan bagaimana proses-proses pada siklus nitrogen.

Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk nitrogen organik,
amonium (NH4 +), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas nitrogen (N2). Nitrogen organik
dapat berupa organisme hidup, atau humus, dan dalam produk antara dekomposisi bahan
organik atau humus dibangun. Proses siklus nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk
kimia lain. Banyak proses yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau
menumpuk nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.

1. Amonia
Amonia dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber amonia di
perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen
anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan
organic oleh mikroba dan jamur (amonifikasi).  Sumber amonia adalah reduksi gas
nitrogen yang berasal dari proses difusi udara atmosfer, limbah industri dan domestik.
Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke badan air melalui erosi tanah. Selain
terdapat dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa kompleks dengan beberapa
ion logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid
sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan dapat menghilang melalui
proses volatilisasi karena tekanan parsial amonia dalam larutan meningkat dengan
semakin meningkatnya pH.
2. Nitrit
Sumber nitrit dapat berupa limbah industri dan limbah domestik. Kadar nitrit pada
perairan relatif karena segera dioksidasi menjadi nitrat. Perairan alami mengandung
nitrit sekitar 0,001 mg/liter. Di perairan, nitrit ditemukan dalam jumlah yang sangat
sedikit, lebih sedikit daripada nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan keberadaan
oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan antara amonia dan nitrat (nitrifikasi) dan
antara nitrat dan gas nitrogen (denitrifikasi) yang terbentuk dalam kondisi anaerob.
3. Nitrat
Nitrat adalah sumber utama nitrogen di perairan, namun amonium lebih disukai oleh
tumbuhan. Kadar nitrat di perairan yang tidak tercemar biasanya lebih tinggi daripada
kadar amonium. Kadar nitrat lebih dari 5 mg/liter menggambarkan terjadinya
pencemaran antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan. Kadar
nitrogen yang lebih dari 0,2 mg/liter menggambarkan terjadinya eutrofikasi perairan.
Nitrat adalah bentuk nitrogen sebagai nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan
alga. Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil. Senyawa ini
dihasilkan dari proses oksidasi sempurna di perairan.

E. Contoh Siklus Nirogen


Adapun contoh siklus nitrogen yang diantaranya seperti:

 Sebuah tanaman membutuhkan nitrogen dari tanah dengan menyerap melalui akar-
akarnya. Nitrogen datang dalam bentuk ion nitrogen. Ketika nitrogen diserap oleh
tanaman, direduksi menjadi ion nitrit. Selanjutnya menjadi amonium ion yang dapat
dimasukkan ke dalam asam amino atau nukleat dan ke klorofil.
 Ketika tanaman mati atau hewan mati atau ketika sebuah pabrik atau limbah
mengeluarkan hewan, nitrogen organik kemudian dilepaskan. Bakteri dapat
mengkonversi nitrogen organik ini menjadi amonium. Ini dilakukan melalui proses
yang disebut dengan mineralisasi.
 Nitrogen masuk ke lautan akibat limpasan dari air tanah atau saat hujan. Nitrogen juga
dapat masuk ke laut yang melalui presipitasi “hujan”, nitrogen dalam air mengalami
fiksasi yang umumnya difasilitasi oleh bakteri yang disebut cynobacteria. Setelah
fiksasi, nitrogen dalam bentuk biologis yang tersedia fitoplankton di laut bisa
digunakan.
 Plankton mengeluarkan zat baik urea dan amonia ke dalam air. Fitoplanktorn dan
limbah produk dapat tenggelam ke bawah, memasukkan amonia pada kedalaman pada
zona euophotic. Amonia dari produk limbah ini kemudian dikeluarkan dari zona
eufotik dan bakteri yang hidup di bawah zona eufotik dapat mengkonversi amonia
menjadi nitrat. Konversi ini hanya dapat terjadi di bawah zona eufotik dimana tidak
ada cahaya karena bakteri yang melakukan konversi tersebut dihambat oleh cahaya.
Proses konversi ini disebut dengan ammonification atau mineralisasi.
 Setelah amonia diubah, nitrifikasi terjadi dan amonia menjadi nitrit dan nitrat,
pencampuran partikal dan upwelling dapat membawa nitrat ke atas dan kemudian
dapat digunakan oleh photoplankton untuk melanjutkan siklus.

2. Perbedaan beberapa cara fiksasi nitrogen


Nitrogen merupakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sangat
besar. Nitrogen diperlukan oleh semua organisme hidup untuk sintesis protein, asam
nukleat, dan komponen lain yang mengandung nitrogen. Atmosfer bumi terdiri dari
hampir 80% gas nitrogen. Nitrogen di atmosfer tidak dapat digunakan secara langsung
oleh organisme hidup sebelum difiksasi, yaitu direduksi menjadi amonia. Tanaman
hijau sebagai produsen utama bahan organik memanfaatkan suplai fiksasi nitrogen
untuk membuat protein yang masuk dan keluar melalui rantai makanan.
Mikroorganisme sebagai dekomposer memecah protein dalam ekskresi dan organisme
mati, melepaskan ion ammonium. Kedua proses di atas termasuk dalam siklus
nitrogen. Dalam bidang pertanian, nitrogen mempunyai peran penting baik dalam segi
kualitas produk dan banyaknya hasil panen. Tanaman di alam memperoleh nitrogen
dari proses asimilasi nitrat dan amonium, atau dinitrogen melalui asosiasi dengan
bakteri fiksasi nitrogen. Symbiotic nitrogen fixation (SNF) pada tanaman yang
berfungsi sebagai sumber karbon untuk energi mereduksi dinitrogen dan melindungi
enzim nitrogenase yang sensitif terhadap oksigen merupakan sistem fiksasi yang
paling efektif (Stougaard, 2002). Siklus nitrogen merupakan rangkaian konversi gas
nitrogen menjadi komponen organik dan akan kembali ke alam dalam bentuk
nitrogen. Siklus ini berlangsung secara kontinyu, dan di kendalikan oleh dekomposer
dan bakteri nitrogen. Siklus nitrogen dibagi dalam 4 tipe reaksi dan mikroorganisme
yang berperan dalam semua reaksi tersebut.
Fiksasi nitrogen dapat melalui 3 tahap yaitu:
1. Atmospheric fixation : fiksasi yang terjadi secara spontan jika ada cahaya, dan
hanya dalam jumlah sedikit.
2. Industrial fixation : pada tahap ini energi yang digunakan sangat tidak efisien, dan
digunakan untuk membuat pupuk N
3. Biological fixation : bakteri pemfiksasi nitrogen mampu memfiksasi nitrogen
hingga 60%. Pada tahap ini terjadi reduksi gas nitrogen menjadi amonia yang
membutuhkan 16 molekul ATP dan satu set kompleks enzim yaitu nitrogenase untuk
memotong ikatan nitrogen sehingga dapat bergabung dengan hidrogen. Enzim
nitrogenase secara irreversibel dapat diinaktifkan oleh oksigen dan membutuhkan
energi yang besar. Reaksi reduksi yang terjadi yaitu :
Nitrogen terfiksasi akan lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman melalui asosiasi
simbiosis tanaman dengan bakteri pemfiksasi nitrogen. Biological nitrogen fixation
(BNF) merupakan sumber nitrogen yang efisien.

Daftar Pustaka

Advinda.2018. Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta: Depublish Publisher


Sugiyarto. 2018. Faktor Nod sebagai Sinyal Nodulasi untuk Fiksasi N2 pada Tanaman Legum. Jurdik
Biologi FMIPA UNY

Anda mungkin juga menyukai