MODUL
PECAHAN
MODUL
PECAHAN
Apa fitur-fiturnya?
Website pendamping
Video pembelajaran, aktivitas interaktif, dan sumber belajar lain yang 100% gratis di website pendamping
Buku disusun berdasarkan Kurikulum 2013
terbaru (revisi 2016)
Penerapan matematika di berbagai bidang: sains, bisnis dan ekonomi, teknologi infor- masi, dan sebagain
Buku mendukung pembelajaran
kolaboratif melalui proyek
Pendahuluan 1
PENDAHULUAN
A. Terminologi Pecahan
Pecahan, dalam bahasa inggris fraction, berasal dari kata Latin fractio (kata
ben- da dari frangere). Kata frangere ini berarti memecah. Oleh karena itu,
istilah bilangan pecah juga sering digunakan sebagai sinonom dari pecahan.
Istilah pecahan dapat digunakan untuk merujuk suatu bilangan yang ditulis
a a
dalam dan angka dimana b ≠ 0. Perlu diperhatikan penggunaan simbol
b b
tersebut sebagai bilangan atau angka. Misalnya, jika kita menyatakan bahwa
bilangan yang terletak di atas disebut pembilang dan bilangan yang di bawah
disebut penyebut, maka pecahan yang kita maksud di situ adalah suatu simbol
atau angka. Akan tetapi jika kita mengatakan, “Jumlahkan 31 dan 12 ,” maka yang
kita maksud adalah pecahan sebagai suatu bilangan.
Pada topik pecahan di SMP, pembilang dan penyebut suatu pecahan adalah bi-
langan bulat. Bilangan yang seperti ini juga disebut dengan bilangan rasional.
Akan tetapi, secara umum, pembilang dan pecahan suatu pecahan adalah
semba- rang bilangan real asalkan penyebutnya tidak sama dengan nol.
B. Konsep-Konsep Pecahan
Pecahan dapat dijelaskan dengan menggunakan tiga konsep, yaitu konsep
seba- gian dari keseluruhan, konsep pembagian, dan konsep perbandingan.
Konsep Sebagian dari Keseluruhan. Dengan konsep ini, pecahan digunakan
a
untuk menyatakan sebagian dari keseluruhan. Pada pecahan , bilangan yang
b
di bawah, b, menunjukkan banyaknya bagian yang sama dalam keseluruhan,
sedangkan bilangan yang di atas, a, menunjukkan banyaknya bagian yang
Gambar 1 diper- hatikan. Gambar 1 di samping menggambarkan pecahan 3⁄8.
Konsep Pembagian. Konsep ini menyatakan pecahan sebagai hasil bagi suatu
bilangan dengan bilangan yang lain. Konsep semacam ini dapat diilustrasikan
dengan Gambar 2 sebagai berikut.
Gambar
2
Untuk menentukan 3 ÷ 4, maka kita bagi 3 dengan 2 terlebih dahulu. Dari sini
kita akan mendapatkan satu setengah. Setelah itu, kita bagi dua satu setengah
tersebut untuk mendapatkan ¾.
Konsep Pecahan sebagai Pembagian
Untuk sembarang bilangan a dan b, dengan b ≠ 0
a
ab
b
Konsep Perbandingan. Pecahan juga dapat digunakan sebagai perbandingan.
Misalkan banyaknya siswa laki-laki adalah sepertiga dari banyaknya siswa
perempuan.
C. Pecahan-Pecahan Senilai
Pecahan-pecahan senilai dapat diilustrasikan dengan menggunakan Gambar 3
berikut.
1 1
1⁄3 1⁄2
kb
Menyederhanakan Pecahan. Aturan pecahan senilai tersebut dapat kita
gunakan untuk menyederhanakan pecahan. Pecahan dikatakan dalam bentuk
paling sederhana jika pembilang dan penyebutnya tidak memiliki faktor
persekutuan kecuali 1.
9 93 3
12 12 3 4
Gambar 4 berikut ini menunjukkan proses penyederhanaan pecahan 9⁄12 menjadi
3⁄4.
1⁄4 3⁄12
1⁄6 2⁄12
Gambar
5
Cara lain untuk menyamakan penyebut dua pecahan adalah dengan
menggunakan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) penyebut kedua pecahan
tersebut. Karena KPK dari 4 dan 6 adalah 12, maka
1 1 3 3 1 1 2 2
4 4 3 12 6 6 2 12
dan
E. Membandingkan Pecahan
Untuk membandingkan dua pecahan, kita dapat menggunakan Gambar 6 di bawah ini.
1⁄2
1⁄3
1⁄4
1⁄5
1⁄6
1⁄7
1⁄8
1⁄9
1⁄10
Gambar
6
Berdasarkan gambar di atas, kita dapat melihat bahwa
3 5
47
Membandingkan pecahan juga dapat dilakukan dengan mengubah pecahan-
peca- han tersebut menjadi pecahan senilai yang berpenyebut sama. Karena
KPK dari 4 dan 7 adalah 28, maka
3 3 7 21 5 5 4 20
4 4 7 28 dan 7 7 4 28
Setelah itu, kita bandingkan pembilang kedua pecahan tersebut. Karena 21 > 20,
maka
21 20
28 28
Secara umum, membandingkan dua pecahan dapat dilakukan dengan cara
berikut.
Konsep Membandingkan Pecahan
a c
Untuk sembarang pecahan dan , dimana b dan d positif,
b d
a c
jika dan hanya jika ad < bc
b d
dan
a c
jika dan hanya jika ad > bc
b d
11
23
Gambar 7
Untuk memudahkan dalam penjumlahan pecahan, kita samakan penyebut dua
pecahan yang diberikan. KPK dari 2 dan 3 adalah 6, maka
1 1 3 2
2366
Selanjutnya kita ilustrasikan penjumlahan 3⁄6 dan 2⁄6 pada Gambar 8.
3 2
6 6 Gambar 8
Dari gambar tersebut kita dapat menuliskan
3 2 5
66 6
Sehingga, untuk menjumlahkan dua pecahan, pertama kita pastikan penyebut
kedua pecahan tersebut sama. Setelah itu kita jumlahkan pecahan tersebut
dengan menjumlahkan pembilang-pembilangnya, dan membiarkan penyebut
tetap.
Untuk menyamakan penyebut dua pecahan, kita juga dapat mengalikan penye-
but kedua pecahan tersebut. Hasil kali kedua penyebut tersebut tidak selalu
KPK dari kedua penyebut tersebut. Setelah dua pecahan tersebut memiliki
penyebut yang sama, kita tinggal menjumlahkan kedua pecahan tersebut.
Konsep Penjumlahan Pecahan
a c
Untuk sembarang dua pecahan dan ,
b d
a c ad bc ad bc
b d bd bd bd
3 1
46
Gambar 9
Berdasarkan gambar tersebut kita dapat melihat bahwa
3 1 9 2 7
4 6 12 12 12
Jadi, sisa apel yang dimiliki Bintang adalah 7⁄12 kg.
Konsep Pengurangan Pecahan
a c
Untuk sembarang dua pecahan dan ,
b d
a c ad bc ad bc
b d bd bd bd
Perkalian Pecahan. Perkalian pecahan akan lebih mudah jika diilustrasikan
dengan menggunakan luas daerah. Misalkan kita akan menghitung
2 4
3 5
Untuk mengalikan kedua pecahan tersebut, pertama kita gambar pecahan 4⁄5.
Se- lanjutnya kita arsir 2⁄3 dari daerah 4⁄5. Perhatikan Gambar 10 berikut.
4 2 4 8
5 3 5 15 Gambar 10
Dari ilustrasi tersebut kita dapat melihat bahwa hasil kalinya dapat diperoleh
dengan mengalikan pembilang kedua pecahan, per hasil kali dari penyebut.
Konsep Perkalian Pecahan
a c
Untuk sembarang dua pecahan dan ,
b d
a c ac
b d bd
Gambar 11
Dari Gambar 11 tampak bahwa kita dapat mengurangi ¾ dengan 1⁄8 SEBANYAK 6
kali. Sehingga,
3 1
6
48
Kemudian bagaimana jika nanti hasil baginya bukan berupa bilangan cacah.
Dengan kata lain, bagaimana jika nanti setelah dikurangi secara berulang akan
menghasilkan sisa? Untuk kasus ini, perhatikan ilustrasi yang ditunjukkan
Gam- bar 12.
Sisa
Pembagi
Gambar 12
Kedua
pecahan
kalikan
3
Gambar 13 Sehingga, ide dalam pembagian tersebut adalah membuat pembaginya menjadi
1. Dengan cara yang serupa kita dapat membagi pecahan seperti berikut.
Konsep Perkalian Pecahan
a c c
Untuk sembarang pecahan dan , dengan 0
b d d
a c a d
b d b c
PEMBELAJARAN PECAHAN
Nama : .............................................
Terdapat tiga meja dalam game “Berbagi Cokelat,” dan terdapat 1, 2, dan 3 batang cokelat
(dengan ukuran dan rasa yang sama) pada meja-meja tersebut. Perhatikan gambar di bawah.
Masing-masing tamu, memilih sebuah meja dan duduk. Ketika tamu terakhir duduk, cokelat
dari masing-masing meja dibagi secara merata kepada semua tamu yang duduk menghadap
meja tersebut.