KELAS : XI MIPA 1
MATERI : KALOR
SMAN 3 CIKAMPEK
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya kehidupan manusia selama ini tidak bias terlepas dari yang namanya suhu dan kalor.
Dalam kehidupan manusia yang selalu menjidak kalor sebagai alat untuk menjaga kestabilan manusia
dalm menjalankan kehidupanya di muka bumio ini. Dialam modernisasi seperti ini aplikasi kalor dibidang
teknologi mungkin tidak sulit anda temukan bahkan juga mungkin terdapat dirumah anda,yaitu lemari
es, suatu mesin yang diantaranya mengubah suatu air menjadi es.aplikasi perpindahan kalor dialamanda
jumpai pada sirkuilasi udara di pantai. Pada siang hari bertiup angin dari laut menuju darat, disebut
angin laut. Begitu pula sebaliknya pada malam hari bertiup angin dari darat menuju laut..Bagaimana air
biasa menjadi es?, mengapa air laut bertiup Siang hari dan angin darat bertiup malam hari?.Hal-hal
tersebut merupakan bagian-bagian daripada suhu dan kalor.
1.3 Tujuan
- Menambah wawasan dibidang fisika khusus nya tentang Suhu dan Kalor
- Mengerti pemaham atau pengertian dari Suhu dan Kalor itu sendiri
- Memahami perubahan suhu dan kalor pada pengaplikasian dalam kehiduipan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Suhu
Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnyaenergi kinetik translasi rata-rata
molekul dalam sistem gas ; suhu diukurdengan menggunakan termometer (kamus kimia : balai putaka :
2002).
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggisuhu suatu benda, semakin panas
benda tersebut. Secara mikroskopis,suhu menunjukkanenergiyang dimiliki oleh suatu benda. Setiap
atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentukperpindahan maupun gerakan
di tempat berupagetaran. Makin tingginyaenergi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda
tersebut.
Sebagai contoh, ketika kita memanaskan sebuah besi ataualumanium maka akan terjadi proses
pemuaian pada besi tersebut. Ketikakita mendinginkan air sampai pada suhu dibawah nol derajat maka
airtersebut akan membeku. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibatadanya perubahan suhu disebut
sifat termometrik.
Suhu benda dapat diukur menggunakan termometer berbagai jenis Termometer dibuat berdasarkan
sifat termometrik zat sifat termometrik zat diantaranya pemuaian zat padat pemuaian zat cair pemuaian
gas, tekanan zat cair tekanan udara tegangan zat padat sampaikan zat terhadap arus listrik dan identitas
cahaya radiasi benda beberapa macam termometer yang biasa digunakan sebagai berikut.
Termometer raksa dan termometer alkohol bekerja berdasarkan pemuaian zat cair. raksa atau alkohol
dimasukkan ke dalam ruang muai termometer untuk menunjukan skala perubahan suhu benda yang
diukur. Contoh termometer jenis ini yaitu termometer badan dan termometer laboratorium.
B. Termometer bimetal
Termometer bimetal adalah termometer yang dibuat dari bimetal bimetal adalah dua buah logam yang
berbeda dikeling menjadi satu. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa bimetal jika dipanaskan akan
melengkung ke arah logam yang koefisien muainya lebih kecil.
C. Termometer hambatan
Termometer hambatan bekerja berdasarkan prinsip bahwa apabila seutas kawat logam dipanaskan
hambatan listriknya akan bertambah
D. Termokopel
Termokopel adalah sensor suhu yang biasa digunakan untuk mengukur suhu tinggi. Prinsip kerja
termokopel adalah mengubah perbedaan suhu dalam benda yang diukur menjadi perubahan tegangan
listrik.
E. Termometer gas
Termometer gas adalah termometer yang memanfaatkan perubahan volume atau tekanan gas untuk
mengukur suhu suatu zat. Apabila sejumlah gas dipanaskan dan volumenya dijaga agar selalu tetap
tekanannya akan bertambah.
F. Pirometer
Pirometermerupakan alat pengukur suhu benda yang memiliki suhu sangat tinggi (500°C sampai
3000°C).
Untuk mengukur suhu benda instrumen pirometer tidak perlu menyentuh benda tersebut sehingga suhu
yang sangat tinggi akan merusak atau membakar pirometer. Keunggulan pirometer sebagai berikut.
1) Harganya mahal
Skala termometer adalah garis-garis atau titik-titik berderet-deret yang jaraknya sama dan digunakan
sebagai acuan hasil pengukuran skala suhu pada termometer dapat dibuat dengan cara menetapkan dua
suhu tertentu adalah suhu tersebut harus memenuhi dua syarat yaitu tidak berubah-rubah nilainya serta
mudah diadakan setiap saat kedua suhu tersebut dinamakan titik tetap atas dan titik tetap bawah.
· Skala Celcius
· Skala Kelvin
· Skala farenheit
· Skala Reamur
2.1.3 Zat pengisi thermometer
Nilai suhu benda yang diukur menggunakan termometer ditunjukkan oleh Termometer yang biasa
digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu Termometer yang berisi alkohol dan termometer berisi
raksa.
Kelebihan
Kelebihan alkohol
· Mengambil kalor dari benda yang diukur walaupun tidak secepat raksa.
Kelemahan alkohol
2.2 Kalor
Kalor adalah energi yang dapat diteruskan oleh satu benda ke bendalain secara konduksi,perolakan dan
penyinaran. (kamus kimia ; 2002).
Sampai pada pertengahan abad 18, orang masih menyamakanpengertian suhu dan kalor. Baru pada
tahun 1760, joseph blackmembedakan kedua pengertian ini. Suhu adalah sesuatu yang diukur
padatermometer, dan kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda yangpanas ke benda yang dingin
untuk mencapai keadaan termal.
Pada tahun 1798, seorang ilmuwan amerika, benjamin thompson menyasingkan definisi kalor sebagai
fluida kalorik. Ia yang merupakanseorang anggota militer mengamati bahwa ketika meriam
menembakkan peluru, ada kalor yang dihasilkan pada meriam. Berdasarkan pengamatannya, thompson
menyimpulkan bahwa kalor bukanlah fluida, tetapi kalor dihasilkan oleh usaha yang dilakukan oleh kerja
mekanismisalkan gesekan. Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yangdiperlukan untuk
menaikkan suhu air sebesar 1°C.
Jika dua zat yang suhunya berbeda dicampurkan akan terjadi perpindahan kalor dari zat bersuhu tinggi
ke zat bersuhu rendah. Dalam peristiwa ini pada zat yang melepas dan menyerap kalor. Besar kalor
yang dilepas sama dengan kalor yang diserap. Konsep nilai kalor yang dilepas dan diserap ini tertuang
dalam asas black berikut ini.
Asas black digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat dengan kalorimeter apabila kalor jenis
suatu zat diketahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung.
Kapasitas kalor benda adalah banyaknya kalor yang diperlukan zat untuk menaikkan suhu sebesar 1°C
atau 1 K. Selain itu, kapasitas kalor juga didefinisikan sebagai Kemampuan suatu benda untuk menerima
atau melepas kalor sehingga dapat menaikkan atau menurunkan suhu benda sebesar 1°C atau 1 K.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu
perubahan suatu reaksi kimia. Alat ini bisa digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat.
Perubahan suhu yang terjadi pada suatu zat dapat mengakibatkan terjadinya perubahan wujud zat.
Perubahan wujud gas menjadi cair disebut mengembun contoh peristiwa mengembun adalah tetesan
air pada tutup gelas.
Perpindahan kalor
Perpindahan kalor dari suatu benda ke benda lain dapat melalui tiga cara
· Konduksi
Konduksi merupakan perpindahan kalor yang tidak disertai dengan partikel penghantar nya
· Konveksi
· Radiasi
Radiasi merupakan peristiwa memancarnya panas dari suatu benda dalam bentuk gelombang
elektromagnetik contoh peristiwa radiasi adalah pancaran panas api unggun
· Massa benda
Secara matematis persamaan dapat ditulis dengan :Q = m.c.Δt Sedangkan bila kalor yang diberikan
digunakan untuk merubah wujud zat/benda, maka kalor yang diberikan tergantung pada massa benda
saja, sesuai dengan per samaan : Q = m. L.
Setiap benda pada umumnya mempunyai 3 bentuk/fase, yaitu padat, cair dan gas. Perubahan wujud
yang terjadi pad ketiga bentuk benda itu adalah : membeku, melebur, mencair, mengembun,
menyublim, deposisi dan menguap seperti gambar di bawa h ini. Sedangkan di bawah digambarkan
diagram fase pada air.
Beberapa zat tidak selalu memuai ketika dipanaskan, contohnya air pada suhu 0ºC - 4ºC. Pada suhu
tersebut air akan menyusut ketika dipanaskan dan men capai volume minimum pada suhu 4ºC. Sehingga
pada suhu tersebut es mencapai massa jenis maksimum. Di atas 4ºC, air akan memuai lagi bila
dipanaskan. Peristiwa sifat pemauaian air yang tidak teratur ini disebut dengan peristiwa anomali air.
Zat lain yang mempunyai sifat seperti ini adalah parafin dan bismuth.
2.2.5 Pemuaian
Pemuaian merupakan contoh pengaruh suhu terhadap benda apabila suatu benda menyerap kalor
benda tersebut akan memulai besar pemuaian tergantung dari jenis benda ukur semula dan perubahan
suhunya
Volume zat cair bertambah jika mengalami kenaikan suhu dan akan menyusut jika mengalami
penurunan suhu.
Balon udara dapat terbang menggunakan prinsip pemuaian pada zat gas. Pada saat udara dipanaskan,
udara di dalam balon memuai.
Hal ini menyebabkan massa jenis udara yang berada di dalam balon berkurang sehingga menjadi lebih
ringan daripada udara di sekitarnya. Kondisi ini mengakibatkan balon dapat mengudara dan mengangkat
beban yang dibawanya.
Pemuaian yang terjadi pada zat gas sama halnya dengan pemuaian yang terjadi pada zat cair, yaitu
hanya mengalami muai ruang saja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas suhu atau temperatur benda adalah besaran yang menyatakan derajat panas
suatu benda. Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi, sedangakan benda yang diinginkan memiliki
suhu yang rendah.
Kalora dalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah ketika dua benda bersentuhan. Besar kalor yang diberikan pada sebuah benda yang digunakan
untuk menaikkan suhu tergantung pada :
1) Massa benda
1) Konduksi
2) Konveksi
3) Radiasi
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian
pada zat padat, pada zat cair, pada zat gas.