Anda di halaman 1dari 20

Modul ke:

MESIN ARUS BOLAK-


BALIK
Motor Sinkron (Bagian 1)

Fakultas
TEKNIK Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Program Studi
Teknik Elektro
www.mercubuana.ac.id
Deskripsi

• Pada pertemuan ke-6 ini akan dibahas operasi


mesin sinkron sebagai motor
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Mahasiswa mengetahui rangkaian pengganti


motor sinkron dan dapat menggunakannya
untuk menganalisa motor sinkron pada waktu
terjadi perubahan beban
Pengertian

• Motor sinkron adalah mesin sinkron yang


digunakan sebagai motor, mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik.
Prinsip operasi motor sinkron

• Arus medan yang dialirkan ke rotor


menghasilkan medan magnet statis ,
• Sementara itu arus tiga fasa dialirkan ke
belitan jangkar dan menghasilkan medan
magnet putar seragam sehingga ada 2
medan magnet di dalam mesin
• Medan magnet rotor akan berusaha
mensejajarkan sumbu magnetnya dengan
medan magnet stator sehingga rotor
berputar
• Semakin besar sudut antara kedua medan
magnet tsb, semakin besar torsi yang
dihasilkan Gambar 1. Motor sinkron 2 kutub
y Karena motor sinkron secara fisik sama dengan generator sinkron
maka semua persamaan kecepatan, daya, dan torsi generator
sinkron berlaku untuk motor sinkron
Rangkaian pengganti motor sinkron
• Motor sinkron pada dasarnya sama dengan generator
sinkron dalam segala hal kecuali bahwa arah aliran
dayanya saling berlawanan
• Karena itu rangkaian pengganti motor sinkron sama
persis dengan rangkaian pengganti generator sinkron
namun arah arus jangkar terbalik
• Belitan stator bisa dihubungkan dengan sambungan Y
atau
• Persamaan tegangan motor sinkron menjadi:

atau
Gambar 2: Rangkaian
pengganti motor sinkron: (a)
Rangkaian pengganti 3 fasa, (b)
Rangkaian pengganti perfasa
Motor sinkron dari perspektif
medan magnet
• Perhatikan suatu generator sinkron (GS) yang terhubung
dengan rel takhingga
• Prime mover (PM) memutar poros GS menyebabkannya
berputar
• Arah torsi yang diberikan PM searah dengan arah putaran
rotor karena PM lah yg menyebabkan rotor berputar pertama
kali
• Diagram fasor diperlihatkan pada gambar 3(a), diagram medan
magnet pada gambar 3(b)
• menghasilkan , menghasilkan ,
menghasilkan
• Putaran sudut positip adalah counterclockwise
Gambar 3: (a) Diagram fasor generator sinkron dengan PF lagging, (b) Diagram medan magnet yang
bersesuaian

Gambar 4: (a) Diagram fasor motor sinkron, (b) Diagram medan magnet yang bersesuaian
Motor sinkron dari perspektif
medan magnet (lanjutan)
• Torsi yang diinduksikan pada generator dapat ditentukan dari diagram medan
magnet.

• Dari diagram medan magnet, torsi pada mesin searah jarum jam
• Jadi, torsi yg dibangkitkan pada generator berlawanan arah dengan torsi yg
diberikan oleh PM
• Anggaplah PM tiba-tiba kehilangan tenaga, apa yg terjadi pada mesin sekarang?
• Rotor akan melambat dan akan tertinggal dari
• Operasi mesin seketika berubah, arah torsi yg diinduksikan pada rotor berbalik arah
menjadi counterclockwise.
• Torsi mesin sekarang searah dengan putaran rotor dan mesin beroperasi sebagai
motor
• Sudut yg terus membesar menghasilkan torsi yg semakin besar pada arah putran
dan akhirnya torsi yg diinduksikan ini sama dengan torsi pada poros.
• Mesin mencapai kondisi steady state dgn kecepatan sinkron namun sekarang
sebagai motor
Kurva karakteristik torsi-kecepatan
• Motor sinkron digunakan untuk memutar beban yang
biasanya berupa peralatan berkecapatan konstan
• Motor sinkron biasanya dihubungkan dengan sistem
tenaga yang jauh lebih besar dari motor Æ rel takhingga
• Rel tak hingga Æ tegangan terminal dan frekuensi sistem
tidak akan berubah berapapun daya yang ditarik oleh
motor
• Kecepatan motor konstan dari kondisi tanpa beban
hingga torsi maksimum yang dapat diberikan oleh motor
• Pengaturan kecepatan (speed regulation) = 0%
• Persamaan torsi:
• atau
Kurva karakteristik torsi-kecepatan (lanj)
• Torsi maksimum dicapai Gbr. 5. Kurva karakteristik
ketika 90 (Pull out) terminal motor sinkron

• Jika torsi pada poros


motor sinkron lebih besar
dari pull out, rotor akan
kehilangan sinkronisasi
dan mulai melambat
sehingga medan magnet
stator melewatinya
berulang-ulang,
kecepatan motor berbalik y Torsi maksimum:
setiap kali medan magnet 3
stator melewati medan
magnet rotor, motor
bergetar hebat y Maskin besar arus medan
(berarti juga ) makin besar
torsi maks Æ lebih stabil
Pengaruh perubahan beban pada
motor sinkron
• Jika sebuah beban diterapkan pada poros sebuah motor
sinkron, maka motor akan membangkitkan torsi untuk
mempertahankan agar motor tetap berputar pada
kecepatan sinkron
• Bagaimana jika beban motor sinkron berubah?
• Gambar 6 : motor sinkron dengan beban leading
• Jika beban bertambah awalnya rotor akan melambat
• Ini menyebabkan sudut membesar sehingga torsi
induksi bertambah
• Motor dipercepat kembali hingga mencapai kecepatan
sinkron lagi namun dengan yang lebih besar
Gambar 6. (a) Diagram fasor motor dengan PF leading, (b) Pengaruh
Back peningkatan beban pada operasi motor sinkron
Pengaruh perubahan beban pada motor
sinkron (penjelasan gambar 6)
• Gambar 6(a) adalah kondisi motor sebelum kenaikan beban
• kecepatan dan arus medan konstan Æ akan
konstan selama perubahan beban
• Jarak yg proporsional dengan daya akan
naik, namun besar harus tetap konstan
• Ketika beban bertambah, akan bergeser sepanjang busur
seperti pada gambar 6(a)
• Ketika bergeser sepanjang busur, akan membesar
sesuai persamaan
• Karena membesar maka arus jangkar membesar juga
• Perhatikan pada gambar bahwa sudut PF berubah semakin
kecil dan akhirnya menjadi lagging
Contoh soal
Sebuah mesin sinkron 208 V, 45 kVA, PF 0,8 leading,
60 Hz, sambungan dengan reaktansi sinkron 2,5Ω
dan resistansi jangkar diabaikan. Rugi gesek dan rugi
angin 1,5 kW, rugi inti 1,0 kW. Mula-mula poros
memikul beban 15 HP dan PF motor 0,8 leading.
a. Gambar diagram fasor motor dan hitung
b. Anggap beban bertambah menjadi 30 HP.
Gambar perilaku diagram fasor dalam merespon
perubahan ini.
c. Hitung setelah beban berubah. Berapa
PF motor sekarang?
Contoh soal (jawaban)
a. Awalnya daya keluaran motor adalah 15 HP = 15 x 0,746 = 11,19
kW.
Maka daya listrik yang disuplai ke motor adalah:
Pin = Pout+Pmek+Pinti+Pjangkar =11,19 kW + 1,5 kW + 1,0 kW + 0 =
13,69 kW
,
PF = 0,8 (leading) Æ 47,5 A
,

Karana sambungan Δ maka . Dengan PF = 0,8 leading maka


27,4∠36,87 A
208∠0 2,5Ω 27,4∠36,87 A
208∠0 68,5∠126,87 249,1 54,8
255∠ 12,4 . Diagram fasor di gambar 7(a)
Contoh soal (lanjutan jawaban)
b. Ketika daya pada poros meningkat menjadi 30 HP, mula-mula
motor akan melambat, lalu tegangan dalam akan bergeser
sepanjang busur dengan besar konstan mengikuti sudut daya
yang membesar. Diagram fasor yang menggambarkan peristiwa ini
ditunjukkan pada gambar 7(b)
c. Setelah beban berubah, daya masukan ke motor menjadi
• Pin = Pout+Pmek+Pinti+Pjangk =(30)(0,746)+ 1,5 kW + 1,0 kW + 0 =
24,88 kW
,
• →
0,391 = 230. Maka 255∠ 23 V, sehingga
∠ ∠ V
• 41,2∠15
,

• 3 71,4
• PF = cos 15 atau 0,966 leading
Gambar 7: Diagram fasor motor sinkron pada contoh soal (a) kondisi awal,
(b) saat beban bertambah
Terima Kasih
Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Anda mungkin juga menyukai