20 113 4 PB
20 113 4 PB
92
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
Nomor : 115 Tahun 2003, Penentuan status kualitas air sungai menggunakan 7 (tujuh)
mutu air dapat menggunakan Metoda STORET parameter terdiri dari residu tersuspensi (TSS),
atau Metoda Indeks Pencemaran. Penentuan BOD, COD, DO, pH, Fenol, serta Minyak dan
kualitas air sungai dengan Metoda STORET Lemak. Metode Fuzzy Tsukamoto digunakan
masih dilakukan secara manual dengan cara untuk menentukan kualitas air sungai kedalam
menghitung satu-persatu data parameter empat kelas yaitu memenuhi baku mutu
pengujian sehingga membutuhkan waktu yang (kondisi baik), tercemar ringan, tercemar
lama dan biaya pengujian yang besar. sedang, dan tercemar berat.
Penggunaan teknologi informasi seperti sistem
pendukung keputusan, dapat memberikan 2. METODE PENELITIAN
solusi bagi pengguna dalam membantu proses
Penelitian ini dilakukan dengan
pengambilan keputusan terkait dengan
melakukan pengembangan sistem pendukung
penentuan kualitas air sungai.
keputusan penentuan kualitas air menggunakan
Beberapa penelitian sebelumnya yang
fuzzy tsukamoto. Tahapan-tahapan yang
berkaitan dengan penentuan status mutu air
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
telah dilakukan oleh Paramadyastha (2011)
berikut:
dengan judul “Studi Penentuan Status Mutu
Air dengan Metode Storet dan Metode Indek 2.1. Studi Literatur
Pencemaran di Waduk Sutami”. Pada Studi literatur dilakukan dengan tujuan
penelitian tersebut diteliti status mutu air untuk mempelajari dasar teori dan sumber
sungai di waduk sutami dengan metode acuan tentang SPK, kualitas air sungai, metode
STORET menggunakan 9(sembilan) parameter STORET, dan metode fuzzy tsukamoto.
yang terdiri dari BOD, COD, DO, TSS, pH,
2.2. Pengumpulan Data
Amonia (NH3_N), fenol, minyak dan lemak,
Pengumpulan data diperoleh dari hasil
dan sianida (CN). Hasil dari penelitian
penelitian yang dilakukan oleh Annisah
tersebut, status mutu air dibagi menjadi empat
Paramadyastha tentang Penentuan Status Mutu
kriteria yaitu memenuhi baku mutu (kondisi
Air dengan Metode STORET. Data yang
baik), tercemar ringan, tercemar sedang, dan
diperoleh merupakan data kualitas air sungai
tercemar berat.
pada Stasiun Monitoring Waduk Sutami Hulu
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh
Kedalaman 1 (0.3 m) tahun 2005, 2006, 2007,
Mawaddah dkk. (2012) menggunakan Fuzzy
2008, dan 2009.
Inference System (FIS) Tsukamoto dengan
keluaran tingkat kompetensi kepribadian. 2.3. Analisis Kebutuhan
Untuk mendapatkan tingkat kpribadian, Analisis kebutuhan bertujuan untuk
digunakan data skor dari komponen, yaitu: mendapatkan semua kebutuhan yang
pengalaman mengajar, penilaian dari atasan diperlukan dari sistem yang akan dibangun.
dan pengawas, pengalaman menjadi pengurus 2.4. Perancangan
organisasi di bidang kependidikan dan sosial Perancangan sistem dibangun berdasarkan
(pengurus organisasi di bidang kependidikan hasil pengumpulan data dan analisa kebutuhan
dan sosial, tugas tambahan), dan penghargaan yang dilakukan. Perancangan sistem
yang relevan dengan bidang pendidikan. Skor menjelaskan desain dari model Fuzzy
penilaian dengan skala A (Kurang Baik), B Tsukamoto sebagai metode untuk menentukan
(Cukup), C (Baik Sekali). Berdasarkan kualitas air sungai. Perancangan arsitektur SPK
penelitian ini, metode Fuzzy Tsukamoto dapat penentuan kualitas air sungai dapat dilihat pada
digunakan untuk mengelompokkan data Gambar 1.
kedalam beberapa kelas berdasarkan kriteria-
kriteria yang ditentukan.
Berdasarkan paparan yang telah
dijelaskan, penulis mengusulkan penelitian
yang berjudul “Implementasi Fuzzy Inference
System(Fis) Metode Tsukamoto Pada Sistem
Pendukung Keputusan Penentuan Kualitas Air
Sungai”. Pada penelitian ini, untuk menentuan
93
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
Selesai
Antarmuka
Gambar 2. Diagram Alir SPK penentuan kualitas
pengguna
air sungai metode Fuzzy Tsukamoto
94
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
3. HASIL PEMBAHASAN
2) Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sistem akan melakukan perhitungan
BOD adalah banyaknya oksigen dalam menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto.
ppm atau miligram per liter (mg/l) yang Berikut ini merupakan langkah-langkah
diperlukan untuk menguraikan benda organik perhitungan yang dilakukan oleh sistem :
oleh bakteri, sehingga limbah tersebut menjadi
jernih kembali (Sugiharto, 1987). 1) Proses Input Data
3) Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) Misalkan user atau pengguna aplikasi
COD adalah banyaknya oksigen dalam memiliki data-data air sungai yang diinputkan
ppm atau miligram per liter (mg/l) yang pada aplikasi sebagai berikut:
dibutuhkan dalam kondisi khusus untuk - TSS = 229.8 mg/L
- BOD = 3.85 mg/L
menguraikan benda organik secara kimiawi
- COD = 20.7 mg/L
(Sugiharto, 1987). - DO = 7.2 mg/L
4) Oksigen Terlarut (DO) - pH = 6.95
DO adalah banyaknya oksigen yang - Fenol = 0.1135 mg/L
terkandung didalam air dan diukur dalam - Minyak & Lemak = 0 mg/L
satuan miligram per liter (mg/l). Oksigen yang 2) Proses Fuzzyfikasi
terlarut ini dipergunakan sebagai tanda derajat Langkah pertama metode Fuzzy
pengotoran limbah yang ada. Semakin besar Tsukamoto adalah fuzzyfikasi / menghitung
oksigen yang terlarut, maka menunjukkan derajat keanggotaan masing-masing variable.
derajat pengotoran yang relatif kecil Berikut ini perhitungan derajat keanggotaan
(Sugiharto, 1987). untuk tiap kriteria (Kusumadewi dan Hari,
5) Derajat Keasaman (pH) 2004):
Konsentrasi ion hidrogen adalah Residu Tersuspensi (TSS)
ukuran mutu dari air maupun air limbah. Gambar himpunan fuzzy untuk variabel
Adapun kadar yang baik adalah kadar dimana TSS dapat dilihat pada gambar 4.
masih memungkinkan kehidupan didalam air
berjalan dengan baik. pH yang baik bagi air
baik buruk
minum dan air limbah adalah netral (7). 1
Semakin kecil nilai pH-nya, maka akan
menyebabkan air tersebut berupa asam Keterangan :
(Sugiharto, 1987). 𝜇 𝐴
baik
6) Fenol
Fenol merupakan penyebab timbulnya 0 buruk
5 6 400
rasa yang ada di dalam air minum. Fenol ini
Residu Tersuspensi (mg/L)
dihasilkan dari industri dan apabila konsentrasi
mencapai 500 mg/l masih dapat dioksidasi Gambar 4. Grafik Fuzzy TSS
melalui proses biologis (Sugiharto, 1987).
Berdasarkan gambar 5, persamaan
7) Lemak dan Minyak himpunan fuzzy dari TSS dapat ditunjukkan
Lemak dan minyak merupakan komponen pada persamaan (1) untuk kategori baik dan
utama bahan makanan yang juga banyak persamaan (2) untuk kategori buruk.
didapatkan di dalam air limbah. Apabila lemak
tidak dihilangkan sebelum dibuang ke saluran
air limbah dapat mempengaruhi kehidupan
yang ada di permukaan air dan menimbulkan { .... (1)
lapisan tipis di permukaan sehingga
membentuk selaput (Sugiharto, 1987).
95
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
{ ........ (6)
{ (2)
0 2 3 6 1 𝜇 𝐶
BOD (mg/L)
Keterangan :
Sedang 0 1 25 5 10
Sangat baik
COD (mg/L) 0
Buruk
Baik
Sangat baik Sedang
Baik Buruk
Gambar 5. Grafik Fuzzy BOD
Gambar 6. Grafik Fuzzy COD
Berdasarkan gambar 5, persamaan
himpunan fuzzy dari BOD dapat ditunjukkan Berdasarkan gambar 6, persamaan
pada persamaan (3) untuk kategori sangat baik, himpunan fuzzy dari COD dapat ditunjukkan
persamaan (4) untuk kategori baik, persamaan pada persamaan (7) untuk kategori sangat baik,
(5) untuk kategori sedang dan persamaan (6) persamaan (8) untuk kategori baik, persamaan
untuk kategori buruk. (9) untuk kategori sedang dan persamaan (10)
untuk kategori buruk.
{ ... (3)
{ ....................................
............. (4)
...... (8)
{
{
..... (5)
.......................................
{
{
96
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
DO pH
Gambar himpunan fuzzy untuk variabel Gambar himpunan fuzzy untuk variabel pH
DO dapat dilihat pada gambar 7. dapat dilihat pada gambar 8.
𝜇 𝐷 𝜇 𝐸 buruk
baik
0 3 4 6 0 5 6 9 10
DO (mg/L)
pH (mg/L)
Buruk Baik
{
{ .. (11)
.. (16)
............ (12)
{
{
Untuk pH = 6.95 maka:
µburuk (E) = 0
........ (13) µbaik (E) = 1
{
Fenol
Gambar himpunan fuzzy untuk variabel Fenol
dapat dilihat pada Gambar 9.
97
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
baik
𝜇 𝐹 { ........ (20)
buruk
{ .............................................................. (17)
1
𝜇 𝐾
{ …(18)
0 2 5,5 9 11 20 29 30 31 50
Untuk Fenol = 0.1135 maka:
Nilai
µburuk (F) = 1 Kualitas Air
µbaik (F) = 0 Keteranga
n:
Memenuhi Baku Tercemar
Minyak & Lemak Mutu (A) Sedang (C)
98
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
99
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
100
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
101
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
102
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
Sebaliknya, hasil akurasi berniali 0 artinya 90% terbukti adanya kesesuaian hasil
keluaran dari perhitungan Sistem Pendukung perhitungan Sistem Pendukung Keputusan
Keputusan penentuan kualitas air metode penentuan kualitas air metode Fuzzy
Fuzzy Tsukamoto tidak sama dengan hasil Tsukamoto dengan hasil perhitungan
perhitungan kualitas air metode STORET. kualitas air sungai metode STORET.
Berdasarkan Tabel 2 Sistem Pendukung Saran yang diberikan untuk
Keputusan penentuan kualitas air metode pengembangan penelitian selanjutnya, antara
Fuzzy Tsukamoto dengan hasil perhitungan lain:
kualitas air metode STORET. Maka, dapat 1. Sistem dapat dikembangkan menjadi
dihitung akurasi sistem sebagai berikut : sebuah sistem yang dinamis sehingga dapat
megolah dan mengedit basis pengetahuan
dari sistem ini untuk mendapatkan hasil
yang optimal.
Berdasarkan Tabel 3 Sistem Pendukung 2. Sistem dapat dikembangkan menjadi
Keputusan penentuan kualitas air metode sebuah sistem yang lebih bersifat dinamis
Fuzzy Tsukamoto dengan hasil perhitungan yaitu sistem memiliki fasilitas untuk
kualitas air metode STORET. Maka, dapat menambah dan mengurangi parameter uji
dihitung akurasi sistem sebagai berikut : jika sewaktu-waktu ada penambahan atau
pengurangan kriteria kualitas air sungai.
103