Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN USAHA BUSANA

MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL PRODUK


MENGHITUNG LABA RUGI

Perhitungan Harga Jual


Menghitung harga jual hasil produksi ( marketing ) merupakan bagian dari tahapan perhitungan
terhadap penentuan kebutuhan harga bahan dasar/utama, bahan tambahan, bahan pelengkap dan
semua biaya yang digunakan untuk produksi, serta keuntungan yang diinginkan sehingga dapat
dipergunakan untuk menetapkan harga jual baik perpotong maupun dalam jumlah yang besar.

Langkah menghitung atau menentukan harga jual produk yaitu :

1. Menghitung kalkulasi harga pokok, yaitu merupakan perhitungan terhadap biaya pengeluaran
produksi yang terdiri dari bahan utama, bahan pelengkap / pendukung, biaya listrik dan tenaga
kerja.
2. Menghitung kalkulasi harga jual, dalam menentukan harga jual ini harus memperhatikan
tentang jumlah keuntungan yang ditentukan sesuai dengan prosentase yang berlaku pada usaha
tersebut.
Penetapan harga jual yang dilakukan oleh usaha busana dapat ditetapkan melalui 3 cara yaitu :

1. Cost Based Pricing ( harga berdasarkan pada biaya produksi )


2. Value Based Pricing ( harga berdasarkan nilai artistik yang bagus )
3. Completition Based Pricing ( harga berdasarkan pada persaingan produksi )
Penetapan harga jual Cost Based Pricing dan Competition Based Pricing dapat digunakan untuk
usaha busana bentuk garment, konveksi, tailor, modiste dan adi busana. Namun biasanya usaha
busana jenis adi busana sering menggunakan tipe penetapan harga jual Value Based Pricing yang
harganya bisa sangat tinggi atau di atas harga pokok produksi karena ada unsur value artistiknya
yang menyebabkan busana tersebut sangat indah.
Harga jual dapat diperhitungkan dengan cara :

Harga pokok produksi + % laba + % pajak.

Harga pokok produksi = biaya tetap ( konstan ) + biaya langsung dan biaya tidak langsung.

 Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksinya bertambah atau
dikurangi, misalnya gaji karyawan, biaya penyusutan, biaya asuransi, biaya perawatan, sewa
gedung dan mesin.
 Biaya langsung yaitu biaya yang secara langsung masuk dalam proses produksi, misalnya
bahan baku langsung, upah buruh langsung, bahan penolong, barang gagal, dan biaya lembur.
 Biaya tidak langsung yaitu biaya yang secara tidak langsung ikut menentukan proses
produksi. Misalnya penggunaan listrik.
Penentuan Laba
Penentuan jumlah prosentase (%) laba berdasarkan target atau keinginan dari pengusaha, misalnya
10% atau berdarakan persaingan yang rata-rata misalnya 12%, kemudian laba ditetapkan 12%.
Perolehan persentase laba dikalikan dengan jumlah keseluruhan biaya langsung ( jasa disain, bahan
pokok, bahan pelengkap, ongkos pembuatan ) ditambah dengan biaya tidak langsung dan biaya tetap.

Penentuan besar pajak


Penentuan besarnya pajak yaitu % dari ( harga pokok produksi + laba ). Besarnya persentase pajak
sekitar 5% dapat berubah tergantung dari lamanya sewa gedung.

Berikut ini contoh cara menghitung harga jual busana.

Sebuah butik “Anindya Fashion” membuatkan busana pesta seorang pelanggannya dengan
pengeluaran untuk bahan baku sebanyak Rp.125.000,00, jasa desain Rp. 10.000,00, bahan pembantu
Rp. 7.500,00, bahan pelengkap Rp.25.000,00, ongkos jahit sebesar Rp.50,000,00 ( jahit + payet ),
biaya penyusutan Rp.10.000,00, biaya sewa gedung Rp. 5.000,00 dengan laba 12% dan pajak 5%.

Berikut ini contoh cara perhitungannya.

Dari perhitungan tersebut dapat diperoleh harga jual sebesar Rp.272.420.00, dari hasil tersebut kita
bulatkan menjadi Rp. 275.000,00.

Selamat belajar, semoga bermanfaat


1. Pada bulan januari 2016 PT Garmen Jaya memproduksi 1000 kemeja, 5 gross celana. Adapun
bahan baku yang dipakai oleh kemeja 1,25 meter dengan harga Rp 15.000,00 / meter. Biaya
bahan penolong antara lain :
 Kancing 10 biji / kemeja @ Rp 25,00
 Benang 1 biji / kemeja @ Rp 750,00
 Obras / kemeja @ Rp 1.000,00
 Kain keras / kemeja @ Rp 500,00
 Viselin / kemeja @Rp 500,00
Ongkos jahit untuk kemeja @ Rp 2.250,00
BOP yang terdiri dari :
 Listrik Rp 1.550,00 / kemeja
 Sewa tempat Rp 450,00 / kemeja
 Penyusutan alat Rp 500,00 / kemeja
Adapun bahan baku untuk sebuah celana adalah 1,25 meter dengan harga Rp 25.000,00. Biaa
bahan penolong sebagai berikut :
 Hak kait Rp 100,00
 Resleting Rp 20.000,00 / kodi
 Benang Rp 1.000,00 / celana
 Kain keras Rp 500,00 / celana
 Obras Rp 1.000,00 / celana
Ongkos jahit Rp 2.500,00 dan BOP sama dengan kemeja.
Pada bulan ini juga PT Garmen Jaya dalam memppproduksi pakaian tersebut juga mengeluarkan
biaya rasional sebagai berikut :
 Gaji manajer Rp 5.000,00
 Listrik kantor Rp 300.000,00
 Biaya pemasaran di media cetak Rp 750.000,00
 Sewa kantor Rp 30.000,00 / tahun
 Biaya administrasi Rp 150.000,00 / bulan
 Aktiva kantor dengan penyusutan 3% /tahun dengan total aktiva Rp 300.000,00
Pertanyaan :
1. Hitunglah harga pokok kemeja dan celana per unit dan seluruhnya !
2. Berapa harga jual apabila margin 55% ?
3. Susunlah laporan laba ruginya !
Jawab :
1. Harga Pokok produksi

Bahan Pokok
Bahan kemeja 1,25 m x 15000 Rp 18.750,00
Bahan Penunjang
Kancing 25 x Rp 10,00 Rp 250,00
Benang 1 x Rp 750,00 Rp 750,00
Obras 1 x Rp 1.000,00 Rp 1.000,00
Kain keras 1 x Rp 500,00 Rp 500,00
Viselin 1 x Rp 500,00 Rp500,00
Rp 2.950,00
BOP
Listrik Rp 1.550,00
Sewa tempat Rp 450,00
Penyusutan alat Rp 500,00
Rp 2.500,000
BTKL Rp 2.250,00

Harga pokok kemeja per unit :


HP. Produksi = Biaya Bahan Baku + Bahan Penolong + BOP + BTKL
HP. Produksi = Rp 18.750,00 + Rp 2.950,00 + Rp 2.500,000 + Rp 2.250,00
= Rp 26.450,00 / unit

Harga pokok kemeja keseluruhan :


HP.Ps = HP.Produksi x 1000
Rp 26.450,00 x 1000
Rp 26.450.000,00

Bahan Pokok
Bahan celana 1,25 m x 25000 Rp 31.250,00
Bahan Penunjang
Hak kait 1 x Rp 100,00 Rp 100,00
Resleting 1 x Rp 1.000,00 Rp 1.000,00
Benang 1 x Rp 1.000,00 Rp 1.000,00
Kain keras 1 x Rp 500,00 Rp 500,00
Obras 1 x Rp 1.000,00 Rp 1.000,00
Rp 3.600,00
BOP
Listrik Rp 1.550,00
Sewa tempat Rp 450,00
Penyusutan alat Rp 500,00
Rp 2.500,000
BTKL Rp 2.500,00
Harga pokok celana per unit :
HP. Produksi = Biaya Bahan Baku + Bahan Penolong + BOP + BTKL
HP. Produksi = Rp 31.250,00 + Rp 3.600,00 + Rp 2.500,000 + Rp 2.500,00
= Rp 39.850,00 / unit

Harga pokok celana keseluruhan :


HP.Ps = HP.Produksi x 1000
Rp 39.850,00 x 720
Rp 28.692.000,00

2. Harga Jual dengan margin 55%


a. Menentukan Harga Jual Kemeja
Harga jual kemeja per unit :
HJ=HP . Produksi+(% Margin × HP . Produksi)
HJ=Rp 26.450,00+(55 % x Rp 26.450,00)
HJ=¿Rp 26.450,00 + 14.547,5
HJ=Rp 40.997,5

Harga jual kemeja keseluruhan :


HJs=Harga Jual+ jumlah produksi keseluruhan
¿ Rp 40 . 997 ,5+ 1000
¿ Rp 40 . 997 .500 , 00

b. Menentukan Harga Jual Celana


Harga jual celana per unit :
HJ=HP . Produksi+(% Margin × HP . Produksi)
HJ=Rp 39.850,00+(55 % x Rp 39.850,00)
HJ=¿Rp 39.850,00 + 21.917,5
HJ=Rp 61.767,5

Harga jual celana keseluruhan :


HJs=Harga Jual+ jumlah produksi keseluruhan
¿ Rp 61.76 7 , 5+72 0
¿ Rp 44.4 72 .6 00 ,00

3. Laporan laba rugi


Penjualan Kemeja Rp 40.997.500,00
Celana Rp 44.472.600,00
Rp 85.470.100,00 Rp 85.470.100,00
Harga Kemeja Rp 26.450.000,00
Pokok
Produksi
Celana Rp 28.692.000,00
Rp 55.142.000,00
Rp 55.142.000,00
Laba Kotor Rp 140.612.100,00
Biaya Gaji manajer Rp 5.000.000,00
Operasiona
l
Biaya cetak di media Rp 750.000,00
cetak
Listrik Rp 300.000,00
Sewa kantor Rp 30.000.000,00 : 12 = Rp
2.500.000,00
Biaya administrasi Rp 150.000,00
Aktiva Rp 30.000.000,00 x 3% = Rp
900.000,00 : 12
= Rp 75.000,00
Rp 8.775.000,00
EBIT Rp 131.837.100,00

Karena tak ada bunga dan pajak (0) maka hasil akhir adalah juga disebut EBIT.

Anda mungkin juga menyukai