DOSEN PENGAMPU:
NS.Siska Sakti,M.Kep
Diajukan oleh:
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul. ”ASUHAN KEPERAWATAN
KANKER PAYUDARAini dapat tersusun dan terwujud atas bimbingan dan pengarahan dari
ib Siska
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................................iv
PENDAHULAN...................................................................................................................................iv
A. Latar Belakang..........................................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................vi
BAB II................................................................................................................................................viii
PEMBAHASAN................................................................................................................................viii
A. Definisi..................................................................................................................................viii
BAB III...........................................................................................................................................xxxix
KASUS DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................xxxix
BAB IV.................................................................................................................................................li
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................................li
A. Kesimpulan........................................................................................................................li
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................lii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Menjelaskan pengertian kanker payudara?
b. Bagaimana patofiosiologi kanker payudara?
c. Bagaimana etiologi dan klasifikasi kanker payudara ?
d. Menjelaskan tentang manifestasi klinik kanker payudara ?
e. Menjelaskan komplikasi kanker payudara?
f. Menjelaska askep kanker payudara?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel
payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada
payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang
kemudian membentuk benjolan atau massa. Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal
ini dapat menyebar melalui kelenjar getah bening ke organ tubuh lainnya.
Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal sel-sel payudara yang terkadang
dapat dirasakan sebagai benjolan atau massa yang disebut tumor. Tumor terjadi ketika sel-
sel payudara membelah tanpa terkendali dan menghasilkan jaringan tambahan.
Kanker payudara adalah adanya proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi
duktus atau lobus payudara (Price & Wilson, 2014).
Karsinoma payudara adalah tumor maligna, biasanya merupakan adenokarsinoma yang
berasal dari sel – sel epitel ductus lactiferi pada lobul glandula mammaria (Moore &
Dalley, 2013).
1. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi Payudara
Payudara dewasa terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi
antara costa kedua dan keenam secara vertikal dan antara tepi sternum
sampai dengan linea aksilaris media secara horizontal.Payudara terletak pada
fascia superficialis dinding rongga dada di atas musculus pectoralis major
dan dibuat stabil oleh ligamentum suspensorium (Prawirohardjo &
Winkjosastro, 2011).
Ukuran diameter payudara berkisar sekitar 10 – 12 cm, dan ketebalan
antara 5 sampai 7 cm (Prawirohardjo & Winkjosastro, 2011).
Pada akhir kehamilan berat sekitar 400 – 600 gram, sedangkan berat
payudara pada masa menyusui dapat mencapai 600 – 800 gram .
Jaringan payudara juga dapat berkembang sampai ke aksila yang
disebut axillary tail of spence.Bentuk payudara biasanya kubah (dome) yang
bervariasi antara bentuk konikal yang nulipara hingga bentuk pendulous
yang multipara.
Payudara terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu korpus, areola, dan
papilla.Papilla dan areola adalah gudang susu yang mempunyai pengaruh
terhadap keberhasilan menyusui. Pada daerah ini terdapat ujung – ujung
saraf peraba yang penting pada proses refleks saat menyusui. Areola
merupakan daerah berpigmen yang
mengelilingi puting susu. Pada daerah areola terdapat beberapa minyak
yang dihasilkan oleh kelenjar Montgomery. Kelenjar ini bekerja untuk
melindungi dan meminyaki puting susu selama menyusui (Fikawati, Syafiq
& Karima, 2015).
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian yaitu kulit, jaringan subkutan,
dan corpus mammae.Corpus mammae terdiri dari parenkim dan
stroma.Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri dari duktus laktiferus
(duktus), duktulus (duktuli), lobus, dan alveolus.Struktur duktulus dan
duktus berpusat ke arah papilla .
Adapun pembuluh darah payudara (Moore & Dalley, 2013), ialah:
a. Sebagian bersar limf (> 75%), terutama dari quadran payudara lateral,
bermuara ke nodi lymphatici axillares, pada awalnya ke nodus anterior
atau pectoralis untuk sebagian besar bagian. Namun, beberapa limf
dapat bermuara secara langsung ke nodi lympatici axillaris lain atau
bahkan ke nodi lympatici cervicalis profunda inferior, supraclavicularis,
deltoperctoralis, atau interpectoralis.
Sebagian besar limf yang lain, terutama dari quadran payudara medial, bermuara ke
nodi lymphatici parasternalis atau ke payudara kontralateral,
Limf dari nodi axillaries bermuara ke dalam nodi lmphatici claviculares
(infraclaviculares dan supraclaviculares) dan kemudian bermuara ke dalam truncus
subclavius, yang juga mendrainase limf dari ekstremitas atas.Limf dari nodi parasternalis
masuk truncus bronchomediastinal, yang mendrainase limf dari viscera thoraks.
Terminasi truncus lymphaticus tersebut berbeda – beda; secaratradisional,
truncus tersebut dijelaskan sebagai suatu penyatuan satu sama lain dan dengan truncus
jugularis, yang mendrainase kepala dan leher untuk membentuk ductus lymphaticus
dextra pendek pada sisi kanan atau masuk terminasi pada ductus thoracicus pada sisi kiri.
Untuk persarafan payudara berasal dari cabang kutaneus anterior dan lateral nervi
intercostales IV – VI.
Rami primer anterior T 1 – T 11 disebut nervi intercostales. Rami communicantes
menghubungkan setiap ramus anterior dengan truncus symphaticus. Cabang – cabang nervi
intercostales berjalan melalui fascia profunda
yang menutupi musculus pectoralis major untuk mencapai kulit, yang meliputi payudara
pada jaringan subkutan yang menutupi otot tersebut. Cabang nervi intercostales membawa
serabut sensorik ke kulit payudara dan serabut simpatis ke pembuluh darah pada payudara
dan otot polos pada kulit di atasnya dan putting (Moore & Dalley, 2013).
2. Fisiologi
B. Faktor Risiko
1. Sekitar 99% kasus kanker payudara terjadi pada wanita dan wanita semakin
berisiko berdasarkan bertambahnya usia .
2. Riwayat pribadi tentang kanker payudara
C. Patofisiologi
E. Manifestasi Klinis
F. Stadium Klinis
Stadium II A : tumor tidak ditemukan pada payudara tapi sel – sel kanker
ditemukan di kelenjar getah bening ketiak, atau tumor
dengan ukuran 2 cm atau kurang dan telah menyebar ke
kelenjar getah bening ketiak, atau tumor yang lebih besar
dari 2 cm tapi tidal lebih besar dari 5 cm dan belum
menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.
Stadium II B : tumor yang lebih besar dari 2 cm, tetapi tidak ada yang lebih
besar dari 5 cm dan telah menyebar ke kelenjar getah bening
yang berhubungan dengan ketiak, atau tumor yang lebih
besar dari 5 cm tapi belum menyebar ke kelenjar getah
bening ketiak.
Stadium III A : tidak ditemukan tumor di payudara. Kanker ditemukan di
kelenjar getah bening ketiak yang melekat bersama atau
dengan struktur lainnya, atau kanker ditemukan di kelenjar
getah bening di dekat tulang dada, atau tumor dengan ukuran
berapa pun dimana kanker telah menyebar ke kelenjar getah
bening ketiak, terjadi pelekatan dengan struktur lainnya, atau
kanker di temukan di kelenjar getah bening di dekat tulang
dada.
Stadium III B : tumor dengan ukuran tertentu dan telah menyebar ke dinding
dada dan / atau kulit payudara dan mungkin telah menyebar
ke kelenjar getah bening ketiak yang berlengketan dengan
struktur lainnya, atau kanker mungkin telah menyebar ke
kelenjar getah bening di dekat tulang dada. Kanker payudara
inflamatori (berinflamasi) dipertimbangkan paling tidak
pada tahap III B.
Stadium III C : ada atau tidak tanda kanker di payudara atau mungkin telah
menyebar ke dinding dada dan / atau kulit payudara dan
kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening baik di atas
atau di bawah tulang belakang dan kanker mungkin telah
menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau ke kelenjar
getah bening di dekat.
tulang dada.
e. Rekonstruksi segera
Rekonstruksi segera terbukti tidak mengganggu deteksi rekurensi
tumor dan tidak mempengaruhi onset kemoterapi, asalkan tidak ada
kontraindikasi secara onkologis untuk melakukan prosedur ini.
f. Bedah paliatif
Bedah paliatif pada kanker payudara jarang dilakukan.Lesi tumor
lokoregional residif yang soliter kadang dieksisi, tetapi biasanya pada
awalnya saja tampak soliter, padahal sebenarnya sudah menyebar,
sehingga pengangkatan tumor residif tersebut sering tidak berguna.
2. Radioterapi
3. Terapi sistemik
I. Pemeriksaan Diagnostik
A. KASUS
FORMAT PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien : Ny.E
2) Tempat Tgl Lahir : 20-08-1963
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SPG
6) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
7) Status Perkawinan : Menikah
8) Suku / Bangsa : Jawa
9) Alamat : Suryodiningratan MJ II/897
10) No. RM : 409xxx
11) Tanggal Masuk RS : 28-06-2018
b. Penanggung Jawab / Keluarga
1) Nama : Bp. M
2) Umur : 56 tahun
3) Pendidikan : SMP
4) Pekerjaan : Penjual angkringan
5) Alamat : Suryodiningratan MJ II/897
6) Hubungan dengan pasien : Suami
7) Status perkawinan : Menikah
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama saat Pengkajian
Pasien merasa nyeri karena ada benjolan di payudara kirinya.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Alasan masuk RS :
Di payudara kiri ada benjolan dan luka. Pasien sudah menjalani
pengobatan alternatif selam 3 tahun tanpa membuahkan hasil.
b) Riwayat Kesehatan Pasien :
Ada benjolan di payudara kiri berdiameter kira-kira 10cm dan sudah ada
luka.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Dulu di payudara kanan pernah ada benjolan diobati di pengobatan
alternatif dan akhirnya benjolan di payudara kanan hilang. Kemudian muncul di
payudara kiri, setelah 3 tahun menjalani pengobatan alternatif benjolan di
payudara kiri tidak sembuh dan malah ada luka.
4) Kebutuhan istirahat – tidur
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan sehari-hari bisa tidur, tidak ada keluhan untuk kebiasaan tidurnya.
Biasanya tidur antara jam 23.00 – 05.00.
b) Selama sakit
Pasien mengatakan kadang-kadang terbangun karena nyeri payudara kiri.
b. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
1) Pemeliharaan dan pengetahuan terhadap kesehatan
Pasien kurang pengetahuan tentang penyakitnya karena selama ini
lebih memilih pengobatan alternatif.
2) Pola hubungan
Selama mondok di RS pasien selalu ditemani oleh suaminya dan
hubungan pasien dengan petugas kesehatan baik. Hubungan dengan
dokter, perawat, ahli gizi dan praktikan baik.
3) Koping atau toleransi stres
Paeien merasa cemas dengan penyakitnya, sudah berobat 3 tahun tapi
tidak membuahkan hasil.
4) Kognitif dan persepsi tentang penyakitnya
Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya.
5) Konsep diri
a) Gambaran Diri
Pasien mengatakan setelah operasi payudara kirinya tidak ada dan
merasa tubuhnya menjadi berubah bentuk.
b) Harga Diri
Sejak sakit ini pasien merasa tetap dihargai dan dihormati oleh suami
dan anak-anaknya.
c) Peran Diri
Pasien adalah ibu rumah tangga yang membantu suaminya berjualan
angkringan. Selama di RS pasien kooperatif dengan program terapi.
d) Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya.
e) Identitas Diri
Pasien mengatakan sebagai seorang istri dan ibu.
6) Seksual dan menstruasi
Pasien mengatakan seorang istri dan sudah mempunyai anak dan sudah
menopause sejak usia 54 tahun
7) Nilai
Pasien mengatakan beragama Islam dan berusaha selalu berdoa.
4) SkalaNyeri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P: pasien mengatakan nyeri dengan skala 4di payudara kiri, Q: terasa seperti
tertusuk-tusuk, R: payudara kiri, T: setiap kali gerak.
b. Pemeriksaan Secara Sistematik (Cephalo – Caudal)
1) Kulit
Kulit bersih warna sawo matang, turgor kulit, tidak ada sianosis.
2) Kepala
Bentuk mesocephal, bentuk simetis,rambut dan kulit kepala bersih. Mata
ishokor, simetris, visus normal. Telinga simetris dan bersih.
3) Leher
Tidak ada benjolan dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
4) Tengkuk
Tidak ada benjolan dan tidak ada kaku kuduk.
5) Dada
a) Inspeksi
Bentuk dada tidak simetris karena ada pembengkakan payudara kiri.
b) Auskultasi
Vesikuler
c) Perkusi
Sonor
d) Palpasi
Terdapat benjolan di payudara kiri, bengkak dan
terasa nyeri, tidak simetris, ada nyeri tekan. Payudara
e) Inspeksi
Di payudara kiri terdapat benjolan dan ulkus,
tampak kemerahan, dan kulit payudara mengkerut
seperti kulit jeruk.
f) Palpasi
Teraba benjolan yang mengeras dan terasa nyeri serta
terdapat pembengkakan di payudara kiri.
6) Punggung
Tidak ada nyeri punggung, tidak ada skoliosis dan lordosis.
7) Abdomen
a) Inspeksi
Warna kulit sawo matang, simetris, tidak ada
kemerahan dan kekuningan, tidak ada bekas luka.
b) Auskultasi
Bising usus 20x/menit.
c) Perkusi
Terdengar redup, tidak ada hepatomegali
d) Palpasi
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
8) Panggul
Tidak ada nyeri panggul
9) Anus dan Rectum
Pasien mengatakan tidak pernah BAB darah dan tidak ada
benjolan di anus.
10) Genetalia
Pasien mengatakan genetalianya bersih, tidak keluar
sekret yang berlebihan.
11) Ekstremitas
a) Atas
Mampu menggerakkan tangan secara mandiri, hanya
lengan kiri terasa agak nyeri, tidak teraba benjolan dan
terpasang infus RL di lengan kanan. Tidak ada
kelainan bentuk dan fungsi.
b) Bawah
Mampu menggerakkan kaki secara mandiri dan tidak
teraba benjolan.
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan pre operasi
1. Cemas berhubungan dengan krisis situasi (prosedur tindakan operasi).
2. Kurang pengetahuan tentang prosedur tindakan operasi berhubungan
dengan kurang paparan informasi.
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis (luka payudara
D.RENCANA KEPERAWATAN
D. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Cemas berhubungan dengan 1. Melakukan pendekatan S:Pasienmerasa
krisis situasi (prosedur yang tenang. lebihTenang
tindakan operasi) 2. Menjelaskan prosedur O: wajah tampak lebih
tindakan dan apa yang tenang, pasien tidak
dirasakan selama terlihat gelisah, suami
tindakan. mendampingi pasien
3. Memberikan sampai kamar operasi
informasi tentang
diagnosa, A: Masalah teratasi
tindakan dan P: Hentikan intervens
prognosis.
4. Menyarankan pasien
untuk relaksasi nafas
dalam.Mendorong
keluarga untuk
mendampingi pasien.
Kurangpengetahuan tentang 1. Mengkaji tingkat 1. Mengkaji tingkat
proses penyakitnya pengetahuan pasien pengetahuan pasien proses
berhubungan dengan proses penyakitnya. penyakitnya.
kurangpaparan informasi 2. Menjelaskan tentang 2. Menjelaskan tentang
proses penyakitnya proses penyakitnya pada
pada pasien pasien
3. Melibatkan keluarga 3. Melibatkan keluarga saat
saat pemberian pemberian pendidikan
pendidikan kesehatan. kesehatan.
4. Menjelaskan 4. Menjelaskan
kemungkinan kemungkinan komplikasi
komplikasi dan dan perdarahan, resiko
perdarahan, resiko yang akan terjadi, dan
yang akan terjadi, dan nyeri.
nyeri. mendorong keluarga untuk
mendorong keluarga untuk membantu pasien dalam
membantu pasien dalam merubah perilaku hidup
merubah perilaku hidup sehat
sehat
Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian S: Pasien mengatakan nyeri
berhubungan dengan agen
nyeri secara payudara kiri.
injuri biologis (luka
payudara). komprehensif, O:-
meliputi: lokasi, P: pasien mengatakan nyeri
kualitas, intensitas di payudara kiri,
nyeri, onset nyeri. Q: terasa seperti tertusuk-
2. Mengobservasi reaksi tusuk,
nonverbal dari nyeri. R: payudara kiri, S: skala 4,
3. Mengajarkan teknik T: setiap kali gerak.
nonfarmakologis A:Masalah
(relaksasi). belumteratasi
Memonitor tanda-tanda vital P:Lanjutkan intervensi
pasien. Rencanadilakukan
tindakandi kamar operasi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Penulis
2. Institusi pendidikan