OLEH
COK ISTRI OKTIA DEWI
(203221138)
2.TUJUAN
a. Membantu Koordinasi
Tetapkan unit kerja secara terkoordinasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
dengan mudah dan efektif. Diperlukan koordinasi ketika memisahkan unit kerja yang
terpisah dan bukan dari jenis yang sama tetapi merupakan bagian dari suatu
organisasi.
b. Memperlancar Pengawasan
Dukung pengawasan dengan menunjuk anggota manajer yang kompeten di setiap unit
organisasi. Oleh karena itu, sebuah unit dapat ditempatkan di seluruh organisasi
sedemikian rupa sehingga tujuan kerjanya tercapai bahkan di posisi yang berbeda. Unit
kontrol yang identik dapat diintegrasikan dalam sistem pemantauan terintegrasi yang
identik.
c. Maksimalisasi Manfaat Spesialisasi
d. Penghematan Biaya
Pertimbangan tentang peningkatan efisiensi. Oleh karena itu, para pelaku organisasi
akan berhati-hati setiap kali mereka menambahkan unit kerja baru yang juga mencakup
penambahan tenaga kerja yang membutuhkan jumlah tambahan upah yang relatif
besar. Penambahan unit kerja harus dipertimbangkan berdasarkan pada nilai kontribusi
pekerja baru untuk menekan upah yang berlebihan.
3.PRINSIP PENGORGANISASIAN
Prinsip ini sering disebut sebagai prinsip pembagian kerja, ada juga yang
menyebutnya Division of Labour dan yang dimaksud dengan spesialisasi pekerjaan
adalah pembagian tugas atau pekerjaan kompleks menjadi sub-sub pekerjaan yang
berbeda atau bagian untuk pembagian kerja mereka. Setiap karyawan dilatih untuk
melakukan tugas-tugas tertentu yang berkaitan dengan spesialisasi mereka untuk
memiliki kualifikasi dan keterampilan yang terkait dengan tugas-tugas yang ditugaskan.
Keuntungan dari spesialisasi atau pembagian kerja ini adalah untuk meningkatkan
produktivitas dan menyelesaikan pekerjaan secara efisien, karena setiap karyawan
melakukan pekerjaan yang sama setiap hari sehingga kecepatan dan kualitas
pekerjaan tetap terjaga. Di sisi lain, ketergantungan organisasi pada karyawan ini akan
sangat tinggi dan juga menyebabkan kebosanan dengan pekerjaan rutin dan berulang
yang sama.
Otoritas atau wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, untuk membuat
keputusan, untuk memerintahkan orang lain, untuk melakukan sesuatu dan hak untuk
mengalokasikan sumber daya atas nama organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan prinsip ini, semua fungsi, tugas, wewenang dan hubungan antara manajer
dan bawahan harus ditentukan dan didefinisikan dengan jelas. Mengklasifikasikan
laporan dan tanggung jawab pemerintah dapat membantu organisasi mencapai
koordinasi yang lebih baik dan lebih efektif.
Rantai komando adalah konsep penting untuk membangun struktur organisasi yang
solid. Rantai komando atau Chain of Command dapat diartikan sebagai garis
wewenang terus-menerus yang membentang dari puncak manajemen ke level terendah
dari karyawan dan menjelaskan siapa yang harus bertanggung jawab dan siapa yang
harus melapor. Dalam praktiknya, dapat dikatakan bahwa rantai komando adalah aliran
hubungan. Misalnya, operator produksi harus melapor ke manajer produksi, manajer
produksi harus melapor ke manajer produksi, kemudian manajer produksi harus
melapor kepada direktur dan manajer produksi harus melapor ke manajer operasi.
Tanggung jawab dan garis wewenang yang tidak terputus ini didasarkan pada dua
prinsip penting yaitu unit komando dan rantai skalar. Berdasarkan prinsip unit komando,
karyawan hanya dapat menerima pesanan dari manajer dan hanya bertanggung jawab
untuk satu manajer. Ketika terlalu banyak eksekutif mengeluarkan perintah, karyawan
yang terkena kesulitan untuk membedakan antara prioritas. Ini juga menyebabkan
kebingungan dan tidak fokus pada tugas yang diberikan.
Sedangkan rantai skalar adalah garis otoritas vertikal dari atas ke bawah. Setiap
karyawan harus menyadari posisi mereka dalam hierarki organisasi. Garis otoritas ini
menunjukkan otoritas dan tanggung jawabnya.
Delegasi kekuasaan adalah salah satu hal terpenting dalam organisasi. Tanpa
pendelegasian wewenang, seorang manajer harus melakukan semua pekerjaan
sendirian. Keberhasilan seorang manajer pada dasarnya tergantung pada
kemampuannya untuk mendelegasikan wewenang dan bekerja untuk bawahannya.
Rentang Kendali atau sering juga disebut margin manajemen adalah jumlah karyawan
atau bawahan yang dapat dikontrol secara efektif oleh atasan atau bos yang ditunjuk
dapat menjadi atasan atau manajer.
STRUKTUR ORGANISASI DALAM KEPERAWATAN
PADA KLINIK
STRUKTUR ORGANISASI DALAM KEPERAWATAN
HOME HEALTH
STRUKTUR ORGANISASI DALAM KEPERAWATAN
PUBLIK HEALTH
PERBEDAAN BUDAYA DAN IKLIM ORGANISASI
Pasal 30
Pasal 31
1. Dalam menjalankan tugas sebagai penyuluh dan konselor bagi Klien, Perawat
berwenang:
a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik di tingkat individu dan
keluarga serta di tingkat kelompok masyarakat;
b. melakukan pemberdayaan masyarakat;
c. melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat;
d. menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat; dan
e. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling.
2. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengelola Pelayanan Keperawatan,
Perawat berwenang:
a. melakukan pengkajian dan menetapkan permasalahan;
b. merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi Pelayanan
Keperawatan; dan
c. mengelola kasus.
3. Dalam menjalankan tugasnya sebagai peneliti Keperawatan, Perawat
berwenang:
a. melakukan penelitian sesuai dengan standar dan etika;
b. menggunakan sumber daya pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan atas izin
pimpinan; dan
c. menggunakan pasien sebagai subjek penelitian sesuai dengan etika
profesi dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 33
Pasal 35