Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Latar Penelitian

Berdasarkan hasil analisis kumpulan Puisi Frasa di Penghujung Musim

yang ditulis oleh Adiska Niramaya dapat dideskripsikan bahwa puisi tersebut

menceritakan tentang percintaan, kerinduan, harapan, kesedihan, kemarahan,

kenangan, ketidak beranian, dan kegagalan. Namun, puisi ini mengamanatkan

agar pembaca selalu berikhtiar dan berusaha agar menjadi yang lebih baik dan

ikhlas dalam ujian dan membuat pembaca untuk tegar dalam menghadapi

kehidupan yang dialami dan harus mengetahui bahwa kegagalan dalam bercinta

bukanlah suatu hal yang harus selalu di terpurukkan, setiap pembaca harus ada

perlawanannya. Puisi Frasa di Penghujung Musim karya Adiska Niramaya

menggambarkan tentang kerinduan yang menimpanya.

Data yang disajikan pada bagian ini adalah data yang memuat aspek-aspek

moral sebagai salah satu unsur pembentuk puisi tersebut. Aspek moral yang

dimaksud yaitu dari nilai moral Menurut Nurgiantoro (2012:323) “Nilai-nilai

moral dalam karya sastra tersebut pada prinsipnya meliputi nilai moral kehidupan

manusia dalam hubungannya dengan Tuhan (HMDT), nilai moral dalam

hubungan manusia dengan diri sendiri (HMDM), dan kehidupan manusia dalam

hubungannya dengan lingkungan sosial (HMDS) termasuk hubungannya dengan

alam (HMDA)”.

34
35

Analisis Nilai Moral Kumpulan Puisi Frasa di Prnghujung Musim Karya

Adiska Niramaya

Bentuk Nilai Moral Kumpulan Puisi


Frasa di Penghujung Musim Karya Jumlah
Judul Puisi Adiska Niramaya

HMDT HMDS HMDM HMDA

Bercengkrama dengan 11 4 _ 15
Malam _

Jingga Senja yang _ 12 8 20


Beretorika _

Waktu Kembar _ 2 2 2 6

Tolong Jelaskan 5 2 2 _ 9

Senja yang Ganjil _ 5 4 2 11

Selepas Senja _ 4 4 _ 8

Total 5 36 16 12 69

B. Hasil Penelitian
36

Hasil penelitian telah menguraikan secara rinci nilai moral kumpulan puisi

Frasa di Penghujung Musim karya Adiska Niramaya. Setelah dianalisis peneliti

menemukan 69 kutipan yang mengandung nilai moral pada kumpulan puisi Frasa

di Penghujung Musim karya Adiska Niramaya, yaitu wujud nilai moral hubungan

manusia dengan Tuhan berjumlah 5 kutipan, wujud nilai moral hubungan manusia

dengan diri sendiri berjumlah 16 kutipan nilai moral hubungan manusia dengan

sosial berjumlah 36 kutipan dan nilai moral hubungan manusia dengan alam

berjumlah 12 kutipan. Wujud nilai moral yang paling dominan pada kumpulan

puisi Frasa di Penghujung Musim Karya Adiska Niramaya yaitu nilai moral

hubungan manusia dengan sosial yang berjumlah 36 kutipan.

1. Deskripsi Hasil Nilai Moral Kumpulan Puisi Frasa di Penghujung Musim

karya Adiska Niramaya

a. Hubungan Manusia dengan Tuhan

1) Tolong Jelaskan

Puisi ini menceritakan akan takdirnya kepada Tuhan dengan maksud

kejelasan dipertemukannya dengan seseorang.

(L1/Hal:44) “Untuk takdir”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

Tuhan karena kutipan tersebut menerangkan ungkapan atau ucapan yang

ditujukan untuk Tuhan dalam artian sedang dialog atau berdo’a kepada Tuhan.

(L2/Hal:44) “Jelaskan maksudmu mempertemukanku dengannya”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

Tuhan dan nilai moral hubungan manusia dengan sosial karena kutipan tersebut
37

menerangkan permohonan atau permintaan kejelasan kepada Tuhan tentang

dipertemukannya dengan seseorang.

(L3/Hal:44) “Kalau hanya untuk luka”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

Tuhan dan nilai moral hubungan manusia dengan sosial karena kutipan tersebut

mengutarakan kepada Tuhan jika dipertemukannya dengan seseorang itu hanya

untuk melukai dirinya.

(L4/Hal:44) “Baiknya aku menghela nafas”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

Tuhan dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena menjelaskan

rasa kekesalan jika dipertemukan hanya untuk melukai perasaan.

(L5/Hal:44) “Lantas angkat kaki”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

Tuhan dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena kutipan

tersebut berisikan tentang kekesalan kepada Tuhan lalu angkat kaki atau pergi dari

kenyataan.

b. Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri

1) Bercengkrama dengan Malam

Puisi ini menceritakan tentang kerinduan dan berharap berjumpa kembali di

kemudian hari.

(L1/Hal:23) “Kemrin aku berbincang dengan bintang”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan diri sendiri karena mengisahkan tentang seseorang yang berhayal atau

berangan-angan ingin menggantungkan cita-cita setinggi langit.


38

(L2/Hal:23) “Seperti kunang-kunang, berkelip kegirangan”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan diri sendiri karena saking asiknya berhayal seakan-akan seperti diiringi

cahaya kunang-kunang yang berkelip seperti lampu singgahsana pengantin.

(L5/Hal:23) “Esoknya pada rembulan aku bercakap”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan diri sendiri karena menceritakan berkhayal ingin menggantungkan cita

setinggi bulan.

(L9/Hal:23) “Lain hari,”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

diri sendiri karena menceritakan berkhayal tentang waktu yang akan datang.

2) Waktu Kembar

Puisi ini menceritakan tentang harapan atau doa saat bintang jatuh dan

semoga harapannya terkabul.

(L2/Hal:31) “Cahaya bintang berekor, terbang melintas”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

diri sendiri dan nilai moral hubungan manusia dengan alam karena kutipan

tersebut menerangkan pada saat bintang berekor melintas datanglah rasa gembira

atau senang.

(L3/Hal:31) “Sepotong harap, terucap di bibir,”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena penulis

mengungkapkan perasaan penuh harap.


39

3) Tolong Jelaskan

Puisi ini menceritakan akan takdirnya kepada Tuhan dengan maksud

kejelasan dipertemukannya dengan seseorang.

(L4/Hal:44) “Baiknya aku menghela nafas,”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

Tuhan dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena menjelaskan

rasa kekesalan jika dipertemukan hanya untuk melukai perasaan.

(L5/Hal:44) “Lantas angkat kaki”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

Tuhan dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena kutipan

tersebut berisikan tentang kekesalan kepada Tuhan lalu angkat kaki atau pergi dari

kenyataan.

4) Senja yang Ganjil

Puisi ini berisikan tentang perasaan memendam rasa isi hati karena takut

suatu saat nanti aka nada hati yang tersakiti.

(L1/Hal:45) “Ada yang ganjil dengan semburat senja hari ini”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena kutipan

tersebut menerangkan tentang ada masalah yang ganjil atau ada sesuatu yang

janggal yang terjadi.

( L2/Hal:45) “Seakan sedang ingin hadirkan mendung di rona wajahnya.”

Berdasarkan kutipan tersebut menerangkan adanya unsur nilai moral

hubungan manusia dengan sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri

sendiri karena kutipan tersebut menerangkan akan terjadi sesuatu yang membuat

seseorang akan sedih.


40

(L4/Hal:45) “Sehingga percikan tinta jingga ia torehkan”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

diri sendiri karena ia menulis curahan hati tentang perasaan cintanya.

(L7/Hal:45) “Begitupun diri ini, senjaku”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

diri sendiri karena kutipan tersebut menjlaskan bahwa tidak mudah membohongi

diri sendiri tentang perasaan cinta.

5) Selepas Senja

Puisi ini menceritakan tentang kenangan yang kelam.

(L1/Hal:49) “Terlalu dini hari berganti”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena kutipan

tersebut menerangkan tentang peristiwa yang dialami seseorang seakan terasa

begitu cepat.

(L2/Hal:49) “Tetiba indahnya senja berganti gelap malam”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena

menjelaskan kejadian saat-saat indah atau menyenangkan dan menggembirakan

saat itu juga hal yang tidak menyenangkan datang.

(L3/Hal:49) “Yang kelam seperti hati”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena

kutipan tersebut menerangkan pengalaman yang terjadi serupa warna hati yang

berada di dalam tubuh yang tidak terpapar cahaya, yang maksudnya kejadian

kelam.
41

(L4/Hal:49) “Serupa kenangan yang terukir di kisah kita”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena

kutipan tersebut mengisahahkan tentang kenangan percintaan yang kandas.

c. Hubungan Manusia dengan Sosial

1) Bercengkrama dengan Malam

Puisi ini menceritakan tentang kerinduan.

(L3/Hal:23) “Kudendangkan celotehan tiada henti”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena saat berkhayal terus dan terus berbicara tiada henti yaitu

membicarakan tentang dua insan.

(L4/Hal:23) “Tentang kita yang menjalin cerita”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena menceritakan ada dua insan yang menjalin hubungan

asmara.

(L6/Hal:23) “Ia berpendar sayu dalam kegamangan”

Berdasarkan kutipan lariktersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena menjelaskan tentang hubungan asmara yang perlahan

semakin terasa hampa.

(L7/Hal:23) “Memasang telingga, siap mendengar rintih”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena larik tersebut menggambarkan siap untuk mendengarkan

akan isah tangis.


42

(L8/Hal:23) “Tentang kita yang diam-diam menjadi derita”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena menceritakan hubungan asmara yang berubah menjadi

derita.

(L10/Hal:23) “Aku bercengkrama dengan malam”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena penyair menggambarkan tentang hubungan asmara atau

percintaan yang semakin mencekam atau terasa sunyi senyap bagaikan suasana di

malam hari.

(L11/Hal:23) “Ia berpesan penuh kesahajaan”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial karena menerangkan tentang sebuah pesan asmara yang penuh kebahagiaan.

(L12/Hal:23) “Mencoba membuatku paham”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena berisikan tentang penjelasan atau perkataan yang dapat

membuat pujaan hati menjadi paham atau mengerti.

(L13/Hal:23) “Tentang kita”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena menceritakan tentang hubungan asmara antara dua insan.

(L14/Hal:23) “yang akan kembali”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena menceritakan tentang hubungan asmara yang dahulu terasa

senyap dan derita menjadi seperti dahulu lagi yaitu asmara yang indah.
43

(L15/Hal:23) “berjumpa pelita”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena menceritakan tentang hubungan percintaan yang pada

akhirnya berakhir dengan kebahagiaan.

2) Jingga Senja yang Beretorika

Puisi ini mengisahkan tentang dua insan yang saling terdiam, ingin

berbicara namun takut akan salah.

(L3/Hal:24) “Dua insan yang terdiam dalam tenang”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan hubungan manuia dengan alam karena kutipan tersebut menjelaskan

dua insan saling terdiam saat menikmati suasana keindahan alam (berimajinasi).

(L4/Hal:24) “Meski dihantui pikirnya dengan tanya”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan hubungan manuia dengan alam karena kutipan tersebut menerangkan

pada saat menikmati suasana alam tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena

begitu terasa indah saat dinikmati berdua dengan kekasih.

(L7/Hal:24) “Dua insan terdiam dalam tenang”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial dan hubungan manusia dengan alam karena kutipan tersebut

menerangkan dua insan terdiam dan tenang saat berdua ketika menikmati suasana

di bawah pohon.

(L8/Hal:24) “Meski ragu bergentayangan di pikiran”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena menerangkan saat dua insan berdua begitu menikmati
44

suasana sehingga meski ada rasa ragu tidak lagi terpikirkan atau rasa ragu itu

langsung sirna.

(L9/Hal:24) “Terlalu banyak yang hendak diucap”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena larik tersebut menerangkan akan ada banyak yang hendak

dibicarakan akan hal-hal tentang perasaan hati.

(L10/Hal:24) “Terlalu jauh para suara lari bersembunyi”

Berdasarkan kutipan larik stersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena larik tersebut berisikan atau mengisahkan ingin berucap atau

berbicara namun sulit atau ragu untuk mengucapnya.

(L11/Hal:24) “Malu”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena kutipan tersebut menjelaskan malu jika merekayasa

perasaan atau hati.

(L13/Hal:24) “Bimbang, diantara dua warna”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial karena kutipan tersebut menceritakan tentang rasa bingung saat menghadapi

dari dua pilihan dan harus memilihnya.

(L14/Hal:24) “Takut”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial karena kutipan tersebut menceritakan takut jika kenagan indah yang pernah

dialami menghilang atau lenyap karena kenangan itu sangat berarti.


45

(L15/Hal:24) “Bila selayaknya senja rupawan di atas sana”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan hubungan manusia dengan alam karena menerangkan senja yang

rupawan itu maksudnya adalah seseorang yang rupawan bagaikan keindahan

langit saat waktu senja.

(L16/Hal:24) “Datang sebentar, beralih, lalu mati”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial karena menerangkan kehadiran atau kedatangan seseorang hanya sebentar,

pergi atau bahkan pergi untuk selama-lamanya.

(L17/Hal:24) “Aku tak mau memaknaimu serupa jingga senja”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena menerangkan seseorang yang tidak mau memaknai

kekasihnya seperti jingga senja yang tak lebih hanya hadir beberapa saat saja

waktu sore hari.

3) Waktu Kembar

Puisi ini menceritakan tentang harapan atau doa saat bintang jatuh dan

semoga harapannya terkabul.

(L3/Hal:31) “Sepotong harap, terucap di bibir, tentangmu”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena penulis

mengungkapkan perasaan penuh harap.

(L4/Hal:31) “Tentangmu”

Kutipan tersebut menunjukkan adanya wujud nilai moral hubungan manusia

dengan sosial karena kutipan tersebut menjelaskan atau menceritakan tentang

keadaan orang lain.


46

4) Tolong Jelaskan

Puisi ini menceritakan akan takdirnya kepada Tuhan dengan maksud

kejelasan dipertemukannya dengan seseorang.

(L2/Hal:31) “Jelaskan maksudmu mempertemukanku dengannya”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

Tuhan dan nilai moral hubungan manusia dengan sosial karena kutipan tersebut

menerangkan permohonan atau permintaan kejelasan kepada Tuhan tentang

dipertemukannya dengan seseorang.

(L3/Hal:31) “Kalau hanya untuk luka”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

Tuhan dan nilai moral hubungan manusia dengan sosial karena kutipan tersebut

mengutarakan kepada Tuhan jika dipertemukannya dengan seseorang itu hanya

untuk melukai dirinya

5) Senja yang Ganjil

Puisi ini berisikan tentang memendam rasa isi hati karena takut suatu saat

nanti akan ada hati yang tersakiti.

(L1/Hal:45) “Ada yang ganjil dengan semburat senja hari ini”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena kutipan

tersebut menerangkan tentang ada masalah yang ganjil atau ada sesuatu yang

janggal yang terjadi pada sore ini.

(L2/Hal:45) “Seakan sedang ingin hadirkan mendung di rona wajahnya”

Kutipan tersebut menerangkan adanya unsur nilai moral hubungan manusia

dengan sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena
47

kutipan tersebut menerangkan akan terjadi sesuatu yang membuat seseorang akan

sedih.

(L3/Hal:45) “Tapi, ia takut menghadirkan kecewa”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial karena kutipan tersebut menerangkan tentang keadaan seseorang yang

tidak berani mengungkapkan rasa cintanya karena takut membuat seseorang

kecewa.

(L5/Hal:45)“Dan memalsukan diri di hadapan semesta”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia sosial

dan nilai moral hubungan manusia dengan alam karena kutipan tersebut

menceritakan tentang menipu atau membohongi dirinya sendiri di hadapan sosial

dan semesta tentang perasaan cintanya.

(L6/Hal:45) “Tak mudah menipu semesta”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan alam karena kutipan tersebut

menjelaskan bahwa tidak mudah untuk membohongi diri sendiri di hadapan orang

lain ataupun semesta tentang perasaan cintanya.

6) Selepas Senja

Puisi selepas senja menceritakan tentang kenangan yang kelam.

(L1/Hal:49) “Terlalu dini hari berganti”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena kutipan

tersebut menerangkan tentang peristiwa yang dialami seseorang seakan terasa

begitu cepat.
48

(L2/Hal:49) “Tetiba indahnya senja berganti gelap malam”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena menjelaskan

kejadian saat-saat indah atau menyenangkan dan menggembirakan saat itu juga

hal yang tidak menyenangkan datang.

(L3/Hal:49) “Yang kelam seperti hati”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena kutipan

tersebut menerangkan pengalaman yang terjadi serupa warna hati yang berada di

dalam tubuh yang tidak terpapar cahaya, yang maksudnya kejadian kelam.

(L4/Hal:49) “Serupa kenangan yang terukir di kisah kita”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri karena kutipan

tersebut mengisahahkan tentang kenangan percintaan yang kandas.

d. Hubungan Manusia dengan Alam

1) Jingga Senja yang Beretorika

Puisi ini mengisahkan tentang dua insan yang saling terdiam, ingin

berbicara namun takut akan salah.

(L1/Hal:24) “Berpayung langit yang gagah rupawan”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan alam karena menceritakan berpayung langit yang gagah rupawan

maksudnya adalah menjelaskan saat berada di luar ruangan atau saat sedang

menikmati keindahan langit.


49

(L2/Hal:24) “Indah memesona”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

alam karena menceritakan saat menikmati suasana di luar ruang terasa indah.

(L3/Hal:24) “Dua insan yang terdiam dalam tenang”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan hubungan manuia dengan alam karena kutipan tersebut menjelaskan

dua insan saling terdiam saat menikmati suasana keindahan alam (berimajinasi).

(L4/Hal:24) “Meski dihantui pikirnya dengan tanya”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan hubungan manuia dengan alam karena kutipan tersebut menerangkan

pada saat menikmati suasana alam tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena

begitu terasa indah saat dinikmati berdua dengan kekasih.

(L5/Hal:24) “Berpayung hijau daun yang teduh”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan alam karena menjelaskan sedang berteduh di bawah pohon yang memiliki

dedaunan yang rimbun dan teduh.

(L6/Hal:24) “Tegak berdiri, setia menemani”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan alam karena pada saat berteduh di bawah pohon yang berdaun lebat nan

sejuk pohon tersebut masih tegak berdiri kokoh setia menemani.

(L7/Hal:24) “Dua insan terdiam dalam tenang”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan sosial dan hubungan manusia dengan alam karena kutipan tersebut

menerangkan dua insan terdiam dan tenang saat berdua ketika menikmati suasana

di bawah pohon.
50

(L15/Hal:24) “Bila selayaknya senja rupawan di atas sana”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan hubungan manusia dengan alam karena menerangkan senja yang

rupawan itu maksudnya adalah seseorang yang rupawan bagaikan keindahan

langit saat waktu senja.

2) Waktu Kembar

Puisi ini menceritakan tentang harapan atau doa saat bintang jatuh.

(L1/Hal:31) “Saat jam dinding berdendang, 11 lewat 11”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

alam karena kutipan tersebut menjelaskan waktu saat berimajinasi dan pada saat

itu pukul 11 lewat 11 melihat bintang berekor melintas.

(L2/Hal:31) “Cahaya bintang berekor, terbang melintas”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

diri sendiri dan nilai moral hubungan manusia dengan alam karena kutipan

tersebut menerangkan pada saat bintang berekor melintas datanglah rasa gembira

atau senang.

4) Senja yang Ganjil

Puisi ini berisikan tentang memendam rasa isi hati karena takut suatu saat

nanti akan ada hati yang tersakiti.

(L5/Hal:45) “Dan memalsukan diri di hadapan semesta”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia sosial

dan nilai moral hubungan manusia dengan alam karena kutipan tersebut

menceritakan tentang menipu atau membohongi dirinya sendiri di hadapan sosial

dan semesta tentang perasaan cintanya.


51

(L6/Hal:45)“Tak mudah menipu semesta”

Berdasarkan kutipan tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

sosial dan nilai moral hubungan manusia dengan alam karena kutipan tersebut

menjelaskan bahwa tidak mudah untuk membohongi diri sendiri di hadapan orang

lain ataupun semesta tentang perasaan cintanya.

C. Pembahasan

Puisi termasuk bahasa indah. Kosasih (2012:97) menjelaskan “Puisi adalah

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna”.

Demikian juga pendapat Waluyo (Muntazir, 2017:211) “Puisi adalah bentuk karya

sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan

disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan

pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya”. Sejalan dengan pendapat

Pradopo (Silfia, 2016:26) “Puisi adalah jenis karya seni yang menggunakan

medium bahasa yang pesannya disampaikan secara padat dan jelas”. Didukung

pula dengan pendapat Tarigan (Yulianti, 2018:2), bahwa “puisi adalah sesuatu

yang menyenangkan, sekalipun cara atau kata-kata yang mereka pergunakan

untuk menyatakan hal itu agak berbeda. Puisi merupakan sesuatu yang

menyenangkan, karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair

secara imanjinatif, menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna, puisi

merupakan karya seni yang menggunakan medium bahasa.

Nilai adalah suatu kegiatan memilah-milah dan mengukur. Menurut Firwan

(2017:51) Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan suatu hal itu disukai,

diinginkan, dikejar, dihargai, berguna dan dapat membuat orang yang


52

menghayatinya menjadi bermartabat. Menurut Muhmidayeli (2011:112) “Nilai

dalam konteks Islam terbagi menjadi dua hal, yaitu yang tetap dan yang tdak

tetap. Yang pertama disebut dengan nilai-nilai yang wajib yang entitasnya telah

disepakati dan jelas atau nilai muthlaq, sedangkan yang kedua bersifat fleksibel

dan lahir dari dinamika masyarakat atau nilai muqayyad”. Sedangkan Emil

(Rahman, 2013:182) “Menyatakan bahwa sistem nilai mempunyai fungsi

mengorganisasikan dan mengontrol perilaku individu”. nilai merupakan sesuatu

yang dapat diukur untuk menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam

suatu pencapaian dan hal tersebut yang menunjukkan kualitas manusia.

Moral merupakan wujud baik atau tidaknya tingkah laku seseorang.

Menurut Nurgiantoro (2012:320) “Moral adalah ilmu yang mencari keselarasan

perbuatan-perbuatan manusia (tindakan insani) dengan dasar-dasar yang sedalam-

dalamnya yang diperoleh dengan akal budi manusia”. Sedangkan Suparno

(Rohma, 2018:174) berpendapat bahwa “moral dan budi pekerti diartikan sebagai

nilai moralitas manusia yang didasari dan dilakukan dalam tindakan nyata”.

Selanjutnya Menurut Poespoprodjo (Eliasuti, 2017:42) “Moral dan moralitas

didefinisikan sebagai kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan bahwa

perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Sedangka moralitas mencakup

pengertian tentang baik-buruknya perbuatan mausia”.

Menurut Nurgiantoro (2010:323) “Jenis ajaran moral itu sendiri dapat

mencakup masalah, yang boleh dikatakan, bersifat tak batas. Ia dapat mencakup

seluruh persoalan hidup dan kehidupan, seluruh persoalan yang menyangkut

harkat dan martabat manusia. Secara garis besar persoalan hidup dan kehidupan

dapat dibedakan ke dalam persoalan hubungan manusia dengan diri sendiri,


53

hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk

hubungannya dengan lingkungan alam, dan manusia dengan Tuhannya”.

Nilai moral adalah semua hal yang mengarah tentang kebaikan dan

keburukan yang diperbuat oleh manusia. Nilai moral yang terdapat dalam karya

sastra akan tergantung pada keyakinan dan keinginan pengarang yang

bersangkutan serta secara garis besar persoalan hidup dan kehidupan dapat

dibedakan ke dalam persoalan hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan

manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk hubungannya dengan

lingkungan alam, dan manusia dengan Tuhannya.

Nilai Moral Kumpulan Puisi Frasa di Penghujung Musim Karya Adiska

Niramaya

1. Hubungan Manusia dengan Tuhan

Hubungan manusia dengan Tuhan adalah salah satu termasuk hubungan

secara individu, yang hubungannya berkaitan dengan menjalankan perintah Tuhan

dan menjauhkan larangan-Nya. Menurut Setiwan (2018:109) “Manusia pada

umumnya mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk”.

Puisi ini mengisahkan tentang dua insan yang dipertemukan oleh Tuhan.

(L1/Hal:44) “Untuk takdir”

Berdasarkan kutipan di atas terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

Tuhan karena kutipan tersebut membahas masalah takdir dan takdir menurut

konteks Islam terbagi menjadi dua takdir mubram dan takdir mualaq, takdir

mubram yaitu takdir yang bisa diubah oleh manusia misalnya yang miskin bisa

bekerja keras untuk menjadi yang lebih baik, yang sakit bisa sembuh dengan

berobat, yang bodoh bisa menjadi pandai dengan cara belajar dan lain sebagainya,
54

sedangkan takdir mualaq yaitu takdir yang tidak bisa diubah oleh manusia

misalnya orang yang muda menjadi tua, wanita hamil dan melahirkan, mati atau

meninggal, terlahir laki-laki atau permpuan, meski saat ini sudah canggih ada alat

operasi yang bisa merubah kelamin manusia namun rubahan manusia tidak akan

bisa membuat sempurna seperti ciptaan Allah SWT.

2. Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri

Manusia dengan dirinya sendiri salah satu persoalan yang melekat dengan

faktor internalnya karena persoalan ini digolongkan dalam individu. Menurut

Setiwan (2018:111) “Manusia menurut kodratnya selain sebagai mahluk sosial

adalah sebagai mahluk individu. Sebagai mahluk individu manusia memiliki akal,

rasa dan kehendak sehingga mempunyai tujuan hidup yang berbeda masing-

masing individunya.

Puisi ini berisikan tentang memendam rasa isi hati karena takut suatu saat

nanti akan ada hati yang tersakiti.

(L4/Hal:45) “Sehingga percikan tinta jingga ia torehkan”

Berdasarkan kutipan di atas terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

diri sendiri karena ia menulis sesuatu yang berisikan curahan hati yang di tulis

dibuku untuk menenangkan suasana hatinya.

3. Hubungan Manusia dengan Sosial

Dalam kehidupan, manusia tentunya berhubungan dengan manusia lain

seperti pendapat Setiwan (2018:110) “Hubungan manusia dengan sesamanya

tidak dapat dipisahkan dari hakikat keberadaan manusia di dunia dalam

hubungannya dengan Penciptanya. Hubungan manusia dengan sesamanya disebut


55

hubungan horizontal antar manusia, yang terwujud dalam suasana hormat

menghormati, saling menghargai, saling tolong menolong.

Puisi ini menceritakan tentang kerinduan.

(L4/Hal:23) “Tentang kita yang menjalin cerita”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia

dengan manusia yang terdapat pada kalimat Tentang kita. Dalam kutipan di atas

penyair menggambarkan pengalamannya dengan orang lain yaitu percintaan yang

sesuai dengan harapan yaitu saling cinta mencintai, kasih mengasihi, sayang

menyayangi, saling menjaga perasaan, saling percaya, berjanji tidak saling

mendua, semoga langgeng sampai ke pelaminan dan mempunyai anak dan lain

sebagainya.

4. Hubungan Manusia dengan Alam

Nilai moral hubungan manusia dengan lingkungan/alam ditunjukkan dengan

sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan

alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki

kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang

lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Puisi ini mengisahkan tentang dua insan yang saling terdiam, ingin

berbicara namun takut akan salah.

L1/Hal:24) “Berpayung langit yang gagah rupawan”

Berdasarkan kutipan larik tersebut terdapat nilai moral hubungan manusia dengan

alam karena terdapat kutipan Berpayung langit dan langit adalah bagian dari alam,

maksudnya berpayung langit adalah orang yang tidak beratapkan bangunan atau

benda lainnya melainkan tidak beratap sama sekali, jika hujan akan kehujanan dan

jika panas akan kepanasan.

Anda mungkin juga menyukai