Anda di halaman 1dari 1

1.) Tempat ibadah merupakan sebuah organisai.

Oleh karena itu, organisai peribadatan

tidak bermotif untuk mencari laba dan bertujuan untuk melayani ritual ibadah umat.

Praktik pembukuan atau akuntansi yang ada masih menggunakan sistem tata buku

tunggal (single entry) dan berbasis kas. Ritonga (2010) menyebutkan single entry

memiliki kelemahan yaitu informasi yang dihasilkan tidak konprehensif dan tidak

integral. Sehingga,informasi yang parsial (sepotong-potong) tidak memadai untuk

pengambilan keputusan yang berguna. Pada umumnya siklus akuntansi pada organisasi

nirlaba termasuk organisasi tempat ibadah, dikelompokkan menjadi tiga tahap, adalah

sebagai berikut;

1. Tahap Pencatatan

2. Tahap Pengikhtisaran

3. Tahap Pelaporan

Sementara itu, basis kas memiliki kelemahan anatara lain:

 Informasi yang lebih kompleks tidak dapat dihasilkan;

 Hanya Terfokus pada aliran kas dan mengabaikan aliran sumber daya lain;

 Pertanggungjawaban kepada umat jadi terbatas hanya pada penggunaan kas dan tidak

pada sumber daya yang lain;

Anda mungkin juga menyukai