Anda di halaman 1dari 42

PENGETAHUAN DASAR

KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA (K3)
PENGERTIAN K3
FILOSOFI ETIMOLOGI
Merupakan suatu upaya perlindungan agar
“Suatu pemikiran dan upaya untuk tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat
menjamin keutuhan dan kesempurnaan dan sehat selama melakukan pekerjaan di
baik jasmaniah maupun rokhaniah tenaga tempat kerja serta bagi orang lain yang
kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya memasuki tempat kerja maupun sumber
menuju masyarakat adil dan makmur” dan proses produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien dalam
KEILMUAN pemakaiannya.
“Ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam usaha mencegah kemungkinan PP No.50 Thn 2012
terjadinya kecelakaan, penyakit akibat “Segala kegiatan untuk menjamin dan
kerja, kebakaran dan pencemaran melindungi keselamatan dan kesehatan
lingkungan” tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.”
PENDEKATAN K3

KEMANUSIAAN EKONOMI HUKUM


K3 merupakan Hak Asasi K3 Mencegah kerugian dan K3 merupakan ketentuan
Manusia (HAM). Kecelakaan meningkatkan produktivitas
menimbulkan penderitaan perundangan yang wajib
bagi sikorban / keluarganya, dilaksanakan. Pelanggaran
sehingga K3 melindungi
pekerja dan masyarakat. terhadap K3 dpt dikenakan
sangsi pidana (denda /
kurungan)
LATAR BELAKANG TIMBULNYA K3

ACCIDENT FREE
1 Keinginan untuk selamat dan terhindar dari bahaya
BUSSINESS INTERUPTION
2 Keinginan untuk terhindar dari kerugian materi akibat kecelakaan
COMPLIANCE WITH LAW
3 Memenuhi ketentuan hukum
COSTUMER SATISFACTION
4 Desakan dari pihak luar dan tuntutan masyarakat
SASARAN K3

Melindungi para pekerja dan orang


1 lainnya di tempat kerja
Menjamin setiap sumber produksi
2 dipakai secara aman dan efisien
Menjamin proses produksi berjalan
3 lancar
“GEILY the President Director of US Steel Co Ltd.
Adalah orang yang pertama kali merubah prinsip
Production First menjadi Safety First.”
“HAZARD/BAHAYA”
Sumber, situasi atau tindakan yang
berpotensi menciderai manusia atau
sakit penyakit atau kombinasi dari
semuanya

Hazard dapat berupa :


bahan-bahan, bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja 
“SAFE”
adalah suatu kondisi
sumber bahaya telah ter-identifikasi dan
telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai
(Aman)
Kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk
penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan
yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja,
dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui

Catatan :
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur
adanya korban10manusia cidera atau mati.
DEDINISI INCIDENT

Incident adalah suatu kejadian yang tidak


diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja
ada perubahan maka dapat mengakibatkan
terjadinya accident.
Incident adalah Kejadian yang terkait pekerjaan
dimana suatu cidera atau sakit penyakit
(terlepas besarnya tingkat keparahan) atau
kematian terjadi, atau mungkin dapat terjadi. -
OHSAS
DEDINISI NEARMISS
Near miss adalah kondisi atau
situasi dimana kecelakaan
hampir terjadi. Secara sederhana
dapat diartikan menjadi
“hampir celaka”.
(tidak ada cidera, tidak sakit dan tidak mati)

Insiden (nearmiss) perlu mendapat perhatian


yang sama seperti kecelakaan. Kejadian yang
sama apabila terulang mungkin berakibat
cidera serius.
DEFINISI ACCIDENT
Accident adalah suatu kejadian yang tidak
diinginkan berakibat cedera pada manusia,
kerusakan barang, gangguan terhadap
pekerjaan dan pencemaran lingkungan.

Accident adalah suatu insident yang


menyebabkan cidera, sakit penyakit atau
kematian. -OHSAS
TEORI DOMINO KECELAKAAN
(William W. Heinrich 1930)

A B C D E

LINGKUNGAN SIFAT PERBUATAN/ KECELAKAAN


SOSIAL INDIVIDU CIDERA/RUSAK
KONDISI
BERBAHAYA

(Diluar perusahaan) (Dalam perusahaan)


TEORI DOMINO KECELAKAAN
(Bird & Germain (1986))

Lemahnya Penyebab Penyebab


INSIDEN KERUGIAN
Kontrol Dasar Langsung
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

OPERASI TANPA OTORISASI PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


GAGAL MEMPERINGATKAN APD KURANG, TIDAK LAYAK
GAGAL MENGAMANKAN PERALATAN RUSAK
KECEPATAN TIDAK LAYAK
RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS

SEBAB LANGSUNG
MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI SISTEM PERINGATAN KURANG
PAKAI ALAT RUSAK BAHAYA KEBAKARAN
PAKAI APD TIDAK LAYAK KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
PEMUATAN TIDAK LAYAK KEBISINGAN
PENEMPATAN TIDAK LAYAK
TERPAPAR RADIASI
MENGANGKAT TIDAK LAYAK
POSISI TIDAK AMAN TEMPERATUR EXTRIM
SERVIS ALAT BEROPERASI PENERANGAN TIDAK LAYAK
BERCANDA, MAIN-MAIN VENTILASI TIDAK LAYAK
MABOK ALKOHOL, OBAT LINGKUNGAN TIDAK AMAN
GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
PENYEBAB LANGSUNG
KECELAKAAN

UNSAFE ACTION UNSAFE CONDITION


(Tindakan Tak Aman) (Kondisi Tak Aman)
TEORI GUNUNG ES
$1
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
▪ Pengobatan/perawatan
▪ Gaji (Biaya diasuransikan)

▪ Kerusakan gangguan
▪ Kerusakan peralatan dan perkakas
▪ Kerusakan produk dan material
▪ Terlambat dan ganguan produksi

$5 HINGGA $50
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
▪ Biaya legal hukum
▪ Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
KERUSAKAN PROPERTI
(BIAYA YANG TAK
▪ Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) ▪ Waktu untuk penyelidikan
▪ Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
▪ Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/

$1 $3
atau biaya melatih
HINGGA ▪ Upah lembur
BIAYA LAIN YANG ▪ Ekstra waktu untuk kerja administrasi
TAK DIASURANSIKAN ▪ Berkurangnya hasil produksi akibat dari
korban
▪ Hilangnya bisnis dan nama baik
HIRARKI PENGENDALIAN
• ELIMINASI • REKAYASA TEKNIS
• Menghilangkan tahapan proses yang • Pemasangan alat pelindung mesin
berbahaya (machine guard)
• Memindahkan Hazard yang bisa • Pemasangan general dan local
menyebabkan tersandung ventilation
• Membuang bahan kimia yang tidak • Pemasangan alat sensor otomatis
diperlukan
• REKAYASA ADMINISTRASI
• SUBTITUSI • Pemisahan lokasi
• Mengganti bahan bentuk serbuk • Pergantian shift kerja
dengan bentuk pasta • Pembentukan sistem kerja
• Proses menyapu diganti dengan vakum • Pelatihan karyawan
• Bahan solvent diganti dengan bahan
deterjen • APD
• Proses pengecatan spray diganti • Helm Safety
dengan pencelupan • Safety Shoes
• dll
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Permenakertrans RI. No. Per.08/Men/VII 2010 tentang APD

Suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya
mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Permenakertrans RI. No. Per.08/Men/VII 2010 tentang APD

• Pengusaha wajib menyediakan APD APD meliputi:


bagi pekerja/buruh di tempat kerja. a. pelindung kepala;
• APD harus sesuai dengan Standar b. pelindung mata dan muka;
Nasional Indonesia (SNI) atau c. pelindung telinga;
standar yang berlaku. d. pelindung pernapasan beserta
• APD wajib diberikan oleh perlengkapannya;
pengusaha secara cuma-cuma.
e. pelindung tangan; dan/atau
• Pengusaha atau Pengurus wajib f. pelindung kaki.
mengumumkan secara tertulis dan
memasang rambu-rambu mengenai
g. Pakaian Pelindung
kewajiban penggunaan APD di h. Alat Pelindung jatuh perorangan
tempat kerja. i. Pelampung
MANAJEMEN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
• Identifikasi kebutuhan dan syarat APD;
• Pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan
kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh;
• Pelatihan;
• Penggunaan, perawatan, dan penyimpanan;
• Penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan;
• Pembinaan;
• Inspeksi; dan
• Evaluasi dan pelaporan.
APD Wajib disediakan oleh Pengusaha dan harus
disesuaikan dengan SNI atau standar yang berlaku
APD

Alat Pelindung Kepala:


Fungsi: melindungi kepala dari benturan, terantuk benda tajam atau benda keras,
kejatuhan atau terpukul oleh benda-benda yang melayang atau meluncur di udara,
radiasi panas, api dan percikan bahan-bahan kimia. jasad renik (mikro organisme) dan
suhu yang ekstrim.

Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman (safety helmet), topi atau
tudung kepala, penutup atau pengaman rambut, dan lain-lain.
APD

Alat Pelindung Mata dan Muka:


Berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya,
paparan partikel-partikel yang melayang di udara dan di badan air, percikan benda-
benda kecil, panas, atau uap panas, radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion
maupun yang tidak mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda keras
atau benda tajam.
Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata pengaman (spectacles),
goggles, tameng muka (face shield), masker selam, tameng muka dan kacamata
pengaman dalam kesatuan (full face masker).
APD

Alat Pelindung Telinga:


Berfungsi untuk melindungi alat pendengaran terhadap kebisingan atau tekanan.

Jenis alat pelindung telinga terdiri dari sumbat telinga (ear plug) dan penutup telinga
(ear muff).
APD

Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya:


Berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih
dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel yang
berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan sebagainya.
Jenis alat pelindung pernapasan dan perlengkapannya terdiri dari masker, respirator, katrit, kanister,
Re-breather, Airline respirator, Continues Air Supply Machine=Air Hose Mask Respirator, tangki selam
dan regulator (Self-Contained Underwater Breathing Apparatus /SCUBA), Self-Contained Breathing
Apparatus (SCBA), dan emergency breathing apparatus.
APD

Pelindung tangan (sarung tangan) :


Berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, suhu panas,
suhu dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik, bahan kimia,
benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.

Jenis pelindung tangan terdiri dari sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain
kanvas, kain atau kain berpelapis, karet, dan sarung tangan yang tahan bahan kimia.
APD

Alat pelindung kaki :


Berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan dengan benda-benda
berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terpajan
suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia berbahaya dan jasad renik, tergelincir.

Jenis Pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan,


pengecoran logam, industri, kontruksi bangunan, pekerjaan yang berpotensi bahaya
peledakan, bahaya listrik, tempat kerja yang basah atau licin, bahan kimia dan jasad
renik, dan/atau bahaya binatang dan lain-lain.
APD

Pakaian Pelindung:
Berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau seluruh bagian badan dari bahaya
temperatur panas atau dingin yang ekstrim, pajanan api dan benda-benda panas,
percikan bahan-bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan (impact)
dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores, radiasi, binatang, mikro-organisme
patogen dari manusia, binatang, tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan
jamur.

Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (Vests), celemek (Apron/Coveralls), Jacket,
dan pakaian pelindung yang menutupi sebagian atau seluruh bagian badan.
APD

Alat Pelindung Jatuh Perorangan :


Berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak masuk ke tempat yang mempunyai
potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada posisi kerja yang diinginkan dalam
keadaan miring maupun tergantung dan menahan serta membatasi pekerja jatuh
sehingga tidak membentur lantai dasar

Jenis Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari sabuk pengaman tubuh (harness),
karabiner, tali koneksi (lanyard), tali pengaman (safety rope), alat penjepit tali (rope clamp),
alat penurun (decender), alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrester), dan lain-lain
APD

Pelampung:
Berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau dipermukaan air agar
terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur keterapungan (buoyancy)
pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam (negative buoyant) atau melayang
(neutral buoyant) di dalam air.

Jenis pelampung terdiri dari jaket keselamatan (life jacket), rompi keselamatan ( life
vest), rompi pengatur keterapungan (Bouyancy Control Device).
APD RUSAK / KADALUARSA
• APD yang rusak, retak atau tidak dapat berfungsi dengan baik harus
dibuang dan/atau dimusnahkan.
• APD yang habis masa pakainya/kadaluarsa serta mengandung bahan
berbahaya, harus dimusnahkan
• Pemusnahan APD yang mengandung bahan berbahaya harus
dilengkapi dengan berita acara pemusnahan.
Permen PUPR No.21 /2019 Lampiran G :

Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD) meliputi:
Permen PUPR No.21 /2019 Lampiran G :
Permen PUPR No.21 /2019 Lampiran G :

SPESIFIKASI DAN STANDAR ALAT PELINDUNG DIRI DAN ALAT PELINDUNG KERJA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai