Anda di halaman 1dari 5

STANDAR NO POKJA TERKAIT

AP ELEMEN ISI ELEMEN PENILAIAN


ARK PAP SKP MIRM TKRS PMKP KKS MFK PKPO PPI HPK PAB MKE
1.1 3 Ada bukti pelaksanaan asesmen D.W 3
awal RI menghasilkan diagnosis
awal dan masalah kesehatan
pasien
5 Ada bukti pelaksanaan D.W 2.
assasmen awal pasien RI 1
menghasilkan rencana asuhan
1.2 4 Ada bukti pelaksanaan D.W 3
assasmen awal pasien RJ
menghasilkan diagnose awal
dan masalah kesehatan pasien
1.3 4 Ada bukti pelaksanaan D.W 3
assasmen awal pasien gawat
darurat menghasilkan diagnose
awal dan masalah kesehatan
pasien
1.4 3 Pasien dengan resiko gizi D.W 5
dilanjutkan dengan assasmen
gizi
1.4.1 1 RS menetapkan criteria D.W 6
assasmen kebutuhan fungsional EP.2
dan resiko jatuh, yang
dikembangkan bersama staf
yang kompeten dan berwenang
1.4.1 2 Pasien diskrining untuk D.W 6
kebutuhan fungsional termasuk
risiko jatuh
1.5 1 RS menetapkan regulasi pasien R 6
diskrining untuk rasa nyeri EP.1
1.5 2 Apabila di identifikasi ada rasa D.W 6
nyeri pada assasmen awal, EP.1
lakukan assasmen lebih
mendalam, sesuai dengan umur
pasien, dan pengukuran
intensitas dan kualitas nyeri
seperti karakter,
kekerapan/frekuensi, lokasi dan
lamanya
2.1 1 RS menetapkan pengaturan 13
urutan penyimpanan lembar-
lembar RM agar mudah dicari
kembali diakses dan terstandar,
PPA dapat menemukan dan
mencari kembali hasil assasmen
di RM
5 1 Ada regulasi tentang 9 EP.1
pengorganisasian dan 10
pengaturan pelayanan EP.1
laboratorium secara terintegrasi
5.1 4 Ada bukti pelaksanaan program 11 6
kendali mutu
5.2 1 RS melakukan analisis pola 2
ketenagaan staf laboratorium 2.1
yang adekuat untuk memenuhi
kebutuhan pasien
5.2 2 Staf laboratorium yang 10
membuat interpretasi,
memenuhi persyaratan
kredensial
5.2 3 Staf laboratorium dan staf lain 4
yang melaksanakan tes EP.1
termasuk yang mengerjakan tes
di ruang rawat (TRR/point of
care testing) pasien, memenuhi
persyaratan kredensial
5.3 1 Ada program manajemen resiko 2 3.1
menangani potensi risiko di 5 EP.2
laboratorium, sesuai regulasi RS
5.3 4 Ada pelaksanaan orientasi dan D.W 9 7 11
pelatihan berkelanjutan 8
(ongoing) bagi staf laboratorium
tentang prosedur keselamatan
dan keamanan untuk
mengurangi risiko serta
pelatihan tentang prosedur baru
yang menggunakan bahan
berbahaya
5.3.1 1 Ada bukti unit laboratorium D.W 5 7.1
melaksanakan manajemen risiko EP.3
fasilitas dan risiko infeksi sesuai
regulasi di RS
5.3.1 2 Ada bukti pelaporan dan D.W 5
penanganan staf yang terpapar
di unit laboratorium dicatat
sesuai dengan regulasi PPI RS
dan peraturan perundang-
undangan
5.3.1 3 Ada bukti unit laboratorium D.W 5
menjalankan ketentuan sesuai EP.3
dengan butir a) sampai dengan
g) dalam maksud dan tujuan
5.3.2 3 Ada bukti tindak lanjut dari D.W 2.1
pelaporan hasil laboratorium
yang kritis secara kolaboratif
5.5 1 Ada regulasi dan program untuk R 8
pengelolaan peralatan
laboratorium yang meliputi butir
a) sampai dengan h) dalam
maksud dan tujuan
5.6 1 RS menetapkan pengelolaan R 5
logistik laboratorium, reagensia EP.1
esensial, bahan lain yang
diperlukan, termasuk kondisi
bila terjadi kekosongan sesuai
peraturan perundang-undangan
5.6 2 Ada bukti pelaksanaan semua D.O.W 5
reagensia esensial disimpan dan EP.2
diberi label, serta didistribusi
sesuai pedoman dari
pembuatnya atau instruksi pada
kemasannya
5.9 1 RS menetapkan program mutu R 11 6 EP.2
laboratorium klinik meliputi a) EP.2
sampai dengan e) di Maksud
dan tujuan
5.11 2 Pemberian darah harus D.W 3.3 2.1 7.1 9
mendapatkan persetujuan dari EP.4 EP.2 EP.4
pasien atau keluarga, yang
sebelumnya telah mendapatkan
penjelasan tentang tujuan,
manfaat, risiko dan komplikasi
pemberian transfuse darah dan
produk darah
5.11 3 Ada bukti dilaksanakan D.W 3.3 9.2
monitoring dan evaluasi EP.2
pemberian transfuse darah dan
produk darah dan dilaporkan
bila terjadi reaksi transfuse
5.11.1 1 Seorang professional yang R 3.3 9
kompeten dan berwenang,
ditetapkan bertanggungjawab
untuk pelayanan darah dan
transfusi
5.11.2 1 Ditetapkan program kendali R 11 6 EP.2
mutu EP.2
6 1 Ada regulasi tentang R 9 EP.1
pengorganisasian dan 10
pengaturan pelayanan EP.1
Radiodiagnostik, Imajing dan
Radiologi Intervensional (RIR)
secara terintegrasi
6 4 Pemilihan RIR di luar RS (pihak D.W 6
ketiga) untuk kerjasama
berdasarkan pada sertifikat mutu
dan diikuti perjanjian kerjasama
sesuai peraturan perundang-
undangan
6.1 3 Ada bukti pelaksanaan program D.W 11 6
kendali mutu
6.2 1 RS melakukan analisis pola D.W 9 EP.2 2
ketenagaan staf RIR yang 2.1
adekuat untuk memenuhi
kebutuhan pasien
6.2 2 Staf RIR dan staf lain yang D.W 17
melaksanakan tes termasuk
yang mengerjakan pelayanan
pasien di tempat tidur (point of
care-test) pasien, memenuhi
persyaratan kredensial
6.2 3 Staf RIR yang membuat D.W 10
interpretasi/ekspertise, 12
memenuhi persyaratan
kredensial
6.3 1 RS menetapkan program R 2 3.1
manajemen risiko menangani 4
potensi risiko keamanan radiasi EP.1
dipelayanan RIR , sesuai butir 5
a) sampai dengan e) dalam
maksud dan tujuan
6.3 3 Ada bukti laporan kepada D, W 3
pimpinan RS paling sedikit satu
tahun sekali dan bila ada
kejadian
6.3 4 Diadakan orientasi dan D, W 9 7 11
pelatihan berkelanjutan 8
(ongoing) bagi staf RIR tentang
prosedur keselamatan dan
keamanan untuk mengurangi
risiko serta pelatihan tentang
prosedur baru yang
menggunakan bahan berbahaya
6.3.1 1 RS menetapkan regulasi R
sebelum dilakukan pemeriksaan
RIR harus ada penjelasan dari
Radiolognya dan harus ada
persetujuan dari pasien atau
keluarga

Anda mungkin juga menyukai