Anda di halaman 1dari 9

Dampak Pandemi Covid-19

Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian di Indonesia

oleh :

Anggota Biasa PMKRI Cabang Denpasar

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus

2021

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembangunan bertujuan untuk.mensejahterakan masyarkat. Indikator


kesejahteraan suatu negara adalah pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu.. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Setiap negara akan berupaya menaikan dan memberikan hal yang terbaik guna
mendukung pertumbuhan ekonomi negara dengan optimal. Indonesia merupakan salah
satu negara berkembang yang berupaya menaikan pertumbuhan ekonominya g`una
kesejahteraan masyarakat.

Perekonomian yang lesu merupakan dampak dari kondisi kegiatan ekonomi


suatu negara. Saat ini perekonomian global termasuk Indonesia mengalami
ketidakpastian dan mengarah pada resesi ekonomi karena pandemi Covid-19. Pandemi
ini sangat berpengaruh terhadap segala aspek terutama pada perekonomian masyarakat.
Dampak negatif yang terjadi adalah banyak para pekerja yang di PHK oleh
perusahaannya, kurangnya pemasukan, bangkrutnya para pengusaha dan yang lebih
prihatinnya ada yang sampai menutup perusahaannya. salah satu kebijakan pemerintah
untuk mencegah penyebaran covid-19 adalah dengan melakukan PSBB, social
distancing.

Pertumbuhan ekonomi negara berkembang tercapai diiringi dengan jumlah


penduduk. Jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2019 sebanyak 268,07 juta jiwa
dan pada tahun 2020 meningkat sebanyak 270,20 juta jiwa. jumlah pendapatan nasional
tahun 2019 dan tahun 2020

2. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana pengaruh pandemi Covid-
19 terhadap perekonomian Indonesia?
3. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia.
4. Manfaat
1) Manfaat Teoritis
untuk menambah ilmu pengetahuan yang dapat dipergunakan sebagai
refrensi dalam melakukan penulisan selanjutnya bagi penulis yang memiliki
judul penilisan yang sama.
2) Manfaat Praktis
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan masukan
kepada masyarakat, pemerintah serta pihak lain yang membutuhkan
informasi mengenai Pengaruh pandemi Covid-19 terhadap perekonomian
Indonesia.
BAB II
Pembahasan

2.1. Permasalahan Ekonomi

Masalah utama dalam perekonomian adalah masalah makroekonomi dan


mikroekonomi. Makroekonomi menganalisis masalah-masalah yang lebih luas guna untuk
mengukur kinerja perekonomian. tiga aspek penting dalam makroekonomi adalah produk
domestic bruto (gross domestic bruto (GDP)), inflasi, pengangguran. GDP menjelaskan
pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa. Tujuan GDP
adalah untuk meringkas aktivitas ekonomi dalam suatu nilai uang tertentu pada periode
waktu tertentu. GDP ini mengukur sesuatu yang dipedulikan banyak orang yaitu
pendapatan mereka. Inflasi mengukur tingkat harga serta tingkat pengangguran mengukur
bagian angkatan kerja yang belum bekerja. Mikroekonomi menganalisis masalah-masalah
ekonomi yang lebih sempit. Titik focus mikroekonomi adalah membuat pilihan untuk
memproduksi dan mengonsumsi faktor-faktor produksi.

2.2. Kebijakan Kebijakan Ekonomi

Kebijakan-kebijakan ekonomi bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi.


Kebijakan-kebijakan ekonomi terdiri dari kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

kebijakan fisakal adalah kebijakan yang digunakan pemerintah untuk membuat perubahan
dalam bidang peprpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian. Pengeluaran agregat yaitu
perbelanjaan masyarakat atas barang dan jasa. Kebijakan fiskal pengeluaran agregat ini
mampu meningkatkan pendapatan naisioanal dan mampu menigkatkan penggunaan tenaga
kerja. Langkah utama yang dilakukan dalam bidang perpajakn adalah mengurangi pajak
pendapatan, sehingga kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan jasa akan
meningkatkan pengeluaran agregat.
2.3 Kebijakan Pemerintah Selama Pandemi COVID-19

Pemerintah menerbitkan beberapa peraturan untuk mencegah penyebaran COVID-19, yang


dimana penerapan kebijakan tersebut ada yang berdampak pada aktivitas ekonomi, seperti

1. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2021 tentang


pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan
corona virus disease 2019 (COVID-19).
Sejak diberlakukan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) aktivitas
public banyak berhenti dan dihentikan, baik secara sukarela maupun dipaksa. Hal
ini tentunya meresah para masyarakat, dimana ada beberapa sektor yang sangat
berdampak dengan diterpkannya PSSB, seperti
a. Kuliner, pembatasan jam buka pusat perbelanjaan atau mal,
menimbulkan penurunan transaksi perdagangan dan perputaran uang
b. Hotel/wisata, kebijakan PSBB juga akan berdampak terhadap kujungan
wisata dengan penututupan berbagai fasilitas umum dan kegiatan sosial
budaya. Hal itu akan berdampak pada industry hotel atau wisata dan
anekea UMKM.
2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 Tentang
kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan
pandemi corona virus disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau
stabilitas sistem keuangan.
INTISARI :
Mengatur pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam
rangka penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid – 19) dan
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau
stabilitas sistem keuangan, meliputi kebijakan pendapatan negara termasuk
kebijakan di bidang perpajakan, kebijakan belanja negara termasuk kebijakan di
bidang keuangan daerah, dan kebijakan pembiayaan; Kebijakan stabilitas sistem
keuangan meliputi kebijakan untuk penanganan permasalahan lembaga keuangan
yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan.
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.03/2020 Tentang Insentif Wajib Pajak
Terdampak Wabah Virus Corona.
INTISARI :
Pemberian insentif pajak dalam rangka mendukung penanggulangan dampak virus
Corona untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat, dan
produktivitas sektor tertentu sehubungan dengan wabah Covid-19.

2.4 strategi kebijakan pemulihan ekonomi nasional (PEN)

Setelah pemerintah membuat kebijakan-kebijakan dalam rangka untuk mencegah


penyebaran covid-19 yang berdampak pada aktivitas ekonomi nasional, pemerintah juga
menerapkan strategi kebijakan pemulihan ekonomi. Strategi yang dilakukan dengan
mengambil kebijakan fiscal dan moneter yang komprehensif. Strategi kebijakan yang
dilakukan yaitu:

a. peningkatan konsumsi dalam negeri,


b. peningkatana aktivitas dunia usaha, serta
c. menjaga stabilitas ekonomi dan ekspansi moneter.

Kebijakan tersebut dilaksanakan secara bersamaan dengan sinergi antara pemegang


kebijakan fiscal, pemegang kebijakan moneter dan institusi terkait.

Terkait daya beli masyrakat, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp


172,1 triliun untuk mendorong konsumsi /kemampuan daya beli masyrakat. Dana tersebut
disalurkan melaui bantuan langsung tunai (BLT), kartu Pra Kerja, pembebasan listrik, dan
lain-lain.

Disektor dunia usaha pemerintah menggerakan beberapa kebijakan yaitu :

a. Melaui pemberian insentif/stimulus kepada UMKM


Untuk menangani UMKM kebijakan yang dilakukan pemerintah antara lain
memberikan penudaan agsuran dan subsidi bunga kredit perbankan. Subsidi bunga
kredit melaui usaha rakyat (KUR) dal Ultra Mikro (Umi), penjaminan modal kerja
sampai Rp 10 Miliar dan pemberian insentif pajak, misalnya pajak penghasilan (pph
asal 21) ditanggung pemerintah.
b. Melaui pemberian insentif/stimulus kepada korporasi.
Untuk menangani korporasi, pemerintah memberikan insentif pajak, antaralain
bebas pph pasal 22impor, pengurangan ansuran pph pasal 25dan pengembalian PPN
serta menempatkan dana pemerintah diperbankan untuk reksturisasidebitur.
Pemerintah juga memberikan penjaminan modal kerja untuk yang korporasi yang
strategis, priorias, atau padat karya.

Untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, bank Indonesia berupaya tetap


menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah, menurunkan suku Bungan, melakukan pembelian
surat berharga negara (SBN) dan stabilitas makro ekonomi dsn sistem keuangan. Tujuan
penurunan suku bunga adalah meningkatkan likuiditas keuangan untuk mendorong
aktivitas duniausaha.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Covid 19 yang dimulai sejak awal 2020, membawa dampak yang signifikan
positif terhadap perekonomin Indonesia. Perekonomian global termasuk Indonesia
mengalami ketidakpastian dan mengarah pada resesi ekonomi karena pandemi Covid-
19. Pandemi ini sangat berpengaruh terhadap segala aspek terutama pada perekonomian
masyarakat. Dalam menangani dampak perekonomian yang surut di negara Indonesia
pemerintah memberikan kebeijakan-kebijakan pemulihan ekonomi negara, dengan
melakukan beberapa strategi yaitu dengan mengambil kebijakan fiscal dan moneter
yang komprehensif. Strategi kebijakan yang dilakukan yaitu:peningkatan konsumsi
dalam negeri, peningkatana aktivitas dunia usaha, serta menjaga stabilitas ekonomi dan
ekspansi moneter.

B. Saran

Beberapa saran yang diberikan terkait perekonomian negara dimasa pandemic


Covid 19 ini adalah sebagai beriku:

1. Dengan mempertahankan daya beli masyarakat, yaitu dengan mempercepat lagi


penyaluran bantuan sosial (bansos) dan program dukungan lainnya yang sudah
ada diprogram pemulihan ekonomi nasioanl (PEN), khususnya daya beli
masyarakat menegah kebawah
2. Menjaga ketahan dunia usaha, yaitu dengan mempercepat realisasi insentif
perpajakan dan realaksasi aturan lain, yang bertujuan agar dunia usaha masih
bisa berproduksi dan tetap berpenghasilan di tengah masa pandemic ini
3. Lebih serius menanggulangi pandemic corona dalam negeri, karena apabila
kasus positif terus meingkat, hal ini akan membuat kepercayaan masyarakat
melakukan aktivitas dan mobilitas yang menopang pertumbuhan jadi turun
4. Tetap memperhatikan kegiatan ekspor dan investasi, karena kedua hal ini
merupakan indikator yang penting bagi kontribusi pertumbuhan laju ekonomi
nasional

Anda mungkin juga menyukai