Anda di halaman 1dari 25

MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Percobaan Muatan Listrik


a. Tujuan
1) Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang ditimbul dari
sifat muatan.
2) Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.

b. Dasar teori
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
Symbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. System satuan
internasional dari satuan Q adalah coulomb yang merupakan 6.24 x 1018 muatan
dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan
positif) maupun electron (muatan negative). Muatan listrik total suatu atom atau
materi ini bisa positif, jika atom yang kelebihan electron akan bermuatan negative.
Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan electron ini, oleh karena
itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang
netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah electron yang mengelilinginya
(membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).
https://id.m.wikipedia.org

c. Alat dan bahan


1) Bola pingpong 2 buah.
2) Benang jahit secukupnya.
3) Lembaran wool dan nilon.
4) Tas plastic.
5) Isolasi.
6) Sisir plastic.
7) Potongan kertas yang kecil-kecil.

d. Cara kerja
1) Gantungkan sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja denagn
menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastic pada baju Anda beberapa
kali, kemudian dekatlah pada bola pingpong. Amati apa yang terjadi?
2) Gosoklah sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang terjadi!
3) Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelasan.
4) Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkanlah ke bagian
pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Amati apa yang terjadi!
5) Gosoklah bola kekiri dan kekanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati
apa yang terjadi!
6) Lengkapilah tabel dibawah ini dengan hasil pengamatan Anda. Apakah hasilnya
“tolak-menolak” atau “tarik-menarik.

e. Pengamatan

No Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan


. digosok dengan Wool Plastik Nilon
1. Wool Tarik Tarik Tarik
menarik menarik menarik
2. Plastik Tarik Tolak Tarik
menarik menolak menarik
3. Nilon Tarik Tarik Tolak
menarik menarik menolak

f. Pembahasan
1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastic dengan bola pingpong.
2) Ada muatan listrik.
3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah
habis.
4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5) Saling menolak karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat
gosokan dengan kain wool.

g. Pertanyaan
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Jawab:
Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawab:
Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C, dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. bila A bermuatan negative,
tentukan jenis muatan benda B, C, dan D!
Jawab:
B bermuatan positif, C bermuatan negative, D bermuatan positif
4) Apa yang dapat Anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan?
Jawab:
interaksi muatan sejenis adalah total menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.
MODUL 8
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik


a. Tujuan
1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2) Menjelaskan penaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

b. Dasar teori
Arus listrik adalah tingkatan dimana muatan listrik mengalir melewati sebuah titik
di sirkuit. Tegangan listrik adalah gaya listrik yang akan menggerakkan arus listrik
antara dua titik. Hubungan antara tegangan listrik dan arus listrik. Arus listrik dan
tegangan listrik adalah dua bilangan fundamental dalam listrik. Tegangan listrik
adalah adalah penyebab dan arus listrik adalah efeknya.
Tegangan listrik antara dua tittik sama dengan beda potensial listrik antara titik-
titik tersebut. Ini sebenarnya adalah gaya gerak listrik (ggl), bertanggungjawab atas
pergerakan electron (arus listrik) melalui sebuah rangkaian. Aliran electron yang
dipaksakan oleh tegangan listrik saat ini. Tegangan listrik mewakili potensial setiap
coulomb muatan listrik untuk melakukan pekerjaan.
https://apaperbedaan.com

c. Alat dan bahan


1) Baterai 1,5 volt 3 buah.
2) Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
3) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007A 3 buah.
4) AVO meter 1 buah.
5) Dudukan baterai 3 buah.

d. Cara kerja
Percobaan 1: Arus Listrik
1) Susunlah 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya.
2) Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3) Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah di pasang bola lampu 2,5 volt-
5,6 volt. Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus dari kutub (+)
menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala periksalah sebabnya.
4) Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, nyala lampu sudah cukup membuktikan
adanya arus listrik yang mengalir.
5) Susunlah rangkaian seperti gambar berikut.

bahan
X

A
- + - + - +

Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasukkonduktor, dengan cara


mengisi hasil pengamatan Anda pada Tabel berikut ini.

e. Pengamatan
Tabel 8.1
Hasil pengamatan terhadap jenis bahan

No. Bahan Lampu Konduktor


Menyala Tidak Ya Tidak
1. Kawat wesi  
2. Kawat tembaga  
3. Sendok perak  
4. Kayu  
5. Karey penghapus  
6. Grafit (meja pensil)  
7. Kertas  
8. Tas plastic  
9. Air keran  
10. Air garam  

Percobaan 2 : Tegangan Listrik


a) Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini.

X
+ S

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa demikian?


b) Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut.

S V

- +
Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala
lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?

c) Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut.

V
S

- + - +
saklar S ditutup apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih
terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?

f. Pembahasan
Hasil pengamatan : Tegangan Listrik
1) Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada
tegangan listrik.
2) Membuat rangkaian listrik
Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar.
3) Membuat rangkaian listrik,
Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik
yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini karena disebabkan jumlah baterainya juga
lebih banyak.
4) Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai
banyak, sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.

g. Pertanyaan
1) Dari hasil pengamatan Anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik?
Jawab:
Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah.
Tegangan listrik adalah selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan
hambatan listrik.

2) Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?


Jawab:
Pada percobaan 1, baterai disusun sari agar nyala lampu bersinar terang.

3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik?


Jawab:
Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:
I=V
R

R=V
I

V=I.R

Keterangan : I= arus listrik (ampere)


V= tegangan listrik (volt)
R= hambatan listrik (ohm)

4) Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai
yang disusun secara seri atau pararel? Mengapa demikian?
Jawab: Pararel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir
lebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.

5) Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang


a. Arus listrik
b. Teganagan listrik
Jawab:
a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik
dan berbanding terbalik dengan besarnya listrik.
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
MODUL 8
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

3. Percobaan Energi Listrik


a. Tujuan
Mengetahui energy listrik dapat menimbulkan medan magnet.

b. Dasar teori
Energi listrik adalah energy utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energy
yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A) dan tegangan listrik
dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan
satuan Watt (W) untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan
mendinginkan, atau menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk
menghasilkan bentuk energy yang lain.
Energy yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air, minyak,
batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lain sebagainya. Satuan dasar
energy listrik adalah joule, satuan lain adalah KWh (Kilowattjam). Biasanya listrik
berasal dari pembangkit listrik, misalnya, PLTA, PLTB, PLTD (diesel), PLTM, PLTS
(surya), PLTU, dan lain sebagainya.

https://id.mwikipedia.org

c. Alat dan bahan


1) Baterai 1,5 volt 3 buah.
2) Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
3) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007A 3 buah.
4) AVO meter 1 buah.
5) Dudukan baterai 3 buah.

d. Cara kerja
1) Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini (3 baterai dirangkai secara seri).

S
Kawat tipis
Pentuk korek api dibuat
melingkar
+ - + - + -
2) Tutuplah saklar S, kemudian berikan beberapa saat
a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.
b. Setelah kurang lebih 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat,
apa yang terjadi?
3) Bukalah saklar S, letakkan ujung thermometer pada lilitan kawat. Catat skala
yang ditunjukkan thermometer (….derajat celcius).
4) Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang ditunjukkan
thermometer(…..derajat celcius).
5) Apakah ada kenaikan suhu pada skala thermometer setelah saklar ditutup?
Mengapa demikian?

e. Pengamatan

No Jenis rangkaian Keadaan saklar Jarum Arah simpanan


kompas kompas
menyimpang
Terbuka tertutup Ya Tidak Kanan Kiri
1. Seri 2 baterai  
2. Seri 2 baterai   

3. Seri 2 baterai  
(polaritas baterai
dibalik)
4. Seri 4 baterai  

5. Seri 4 baterai   

f. Pembahasan
Kami melakukan percobaan tentang gejala medan magnet. Dalam keadaan saklar
S terbuka, kami letakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar kemudian
kami alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar S. ternyata
jarum kompas menyimpang kekanan. Lalu kami membuka saklar dan membalik
polaritas baterai, kemudian mengalirkan arus listrik melalui penghantar dengan
menutup saklar dan ternyata jarum kompas menyamping karena ada arus listrik yang
mengalir. Langkah terakhir, batu baterai diganti menjadi 4 buah, dan ternyata jarum
kompas mengalami penyimpangan yang cukup besar. Hal ini membuktikan bahwa
makin besar aliran listrik, makin besar pula gaya magnet yang terjadi.

g. Kesimpulan
1) Arus listrik menghasilkan medan magnet dan megnetik melakukan gaya pada arus
listrik.
2) Perubahan medan magnet dapat menghasilkan listrik.

h. Pertanyaan
1) Perubahan energy apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik?
Jawab:
Karena kita masang kabel setrika ke stopkontak. Berati energy listrik masuk ke
dalam setrika. Lalu di dalam setrika ada alat yang bisa mengubah energy listrik ke
energy panas.

2) Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai secara seri
kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2 Ohm.
Hitunglah:
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
b. Daya listriknya.
c. Energy listrik yang digunakan selama 1 menit.

Jawab:

a. Kuat arus : I = (nE) = (2x1,5)


( R+nr) (2+2x0,5)
=3
3
=1A

b. Daya : P = I x R x I = 1 x 2 x1
=2W

c. Energy selama 1 menit = W = P x t


= 2 x 60 menit
= 120 joule

3) Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energy listrik?


Jawab:
Makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin kuat gaya induksi magnet. Dan
makin jauh jarak benda ke magnet, maka makin lemah induksi magnetnya.
MODUL 8
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Percobaan Bentuk Medan Magnet


a. Tujuan
Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk
besi.

b. Dasar teori
Medan magnet, dalam ilmu fisika adalah suatu daerah di sekitar magnet dimana
masih ada pengaruh gaya magnet. Adanya medan magnet ini kita dapat tunjukkan
dengan menggunakan kompas. (putaran mekanika kuantum dari satu partikel
membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti
arus listrik, inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen).
Sebuah medan magnet adalah vector yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam
ruang vector yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah
seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
https://id.m.wikipedia.org

c. Alat dan bahan


1) Karton putih 1 lembar.
2) Magnet batang 1 buah.
3) Serbuk-serbuk besi secukupnya.

d. Cara kerja
1) Letakkan sebuah magnet batang di atas meja.
2) Peganglah selembar karton putih diatas magnet tersebut.
3) Taburkanlah serbuk-serbuk besi secara merata diatas karton, kemudian ketuklah
karton itu secara perlahan beberapa kali.
4) Amatilah dan gambarkan pola-pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi itu.
5) Dari hasil pengamatan Anda buatlah kesimpulan tentang medan magnet.

e. Pengamatan dan Pembahasan


Sebuah magnet batang kami letakkan di atas meja, kemudian selembar karton
putih kami pegang di atas magnet tersebut lalu kami taburkan serbuk-serbuk besi
secara merata diatas kertas. Selanjutnya kami mengetuk karton itu secara perlahan-
lahan beberapa kali. Ternyata serbuk-serbuk besi tersebut bergerak kea rah ujung-
ujung magnet batang itu.

f. Kesimpulan
Magnet batang mempunyai 2 kutub yang merupakan bagian magnet yang mempunyai
pengaruh kemagnetan paling kuat.

g. Pertanyaan
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
Jawab:
Medan magnet adalah daerah yang masih merasakan adanya daerah yang masih
merasakan adanya gaya magnet.

2) Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Berikan
pejelasan!
Jawab:
Sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan karena ini
merupakan asas piranti yang dikenal dengan kompas, jarum kompas adalah
sebuah magnet yang ditopang pada pusat beratnya sehingga dapat bergerak bebas.
Maka salah satu ujungnya selalu menunjuk kearah utara dan ujung yang lain ke
arah selatan.

3) Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik?


Jawab:
Aturan untuk melukis garis – garis medan magnet.
a. Aturan tangan kanan tentang arah medan magnet yang melakukan gaya pada
partikel bermuatan positif yang sedang bergerak dengan kecepatan v, jika
partikel mempunyai muatan negative, maka gaya mempunyai muatan
negative, maka gaya mempunyai arah berlawanan.
b. Besar B didefisinikan dalam F, I, Q dan V.

4) Gambarlah garis-garis medan magnet dari pasangan magnet batang berikut?


c.
a.
S U U

b. d.
U S S U S U

e. f.
U S S U S U U S

MODUL 8

KEGIATAN PRAKTIK 2

2. Percobaan Mengamati Gejala Medan Magnet.


a. Tujuan
Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.

b. Dasar teori
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda lain disekitarnya
seperti besi, baja, dan kolbalt. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer
yang tersusun secara teratur. Magnet mempunyai bagian yang paling kuat daya
tariknya yaitu bagian kutub utara (KU) dan kutub selatan (KS).
Sifat-sifat kutub magnet adalah kutub-kutub sejenis jika didekatkan, akan tolak
menolak. Kutub-kutub tidak sejenis jika didekatkan, akan tarik-menarik. Ruangan di
sekitar magnet disebut medan magnet. Kuat medan magnet ditunjukkan oleh garis-
garis magnet yang disebut fluks.
http://Teknikfisikaku.blogspot.com

c. Alat dan bahan


1) Kabel secukupnya.
2) Baterai 1,5 volt 4 buah.
3) Bola lampu 2,5 vot-3,6 volt/0,007A.
4) Kompas.
5) Kumparan tipis.

d. Cara kerja
1) Susunlah peralatan seperti gambar dibawah ini. Dalam keadaan saklar S terbuka,
letakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar.
lampu
S
X kompas

- + - +

2) Alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar S (arus mengalir
jika lampu menyala).
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang (ke kiri atau ke kanan) jelaskan?
3) Buka saklar S, balik polaritas baterai, kemudian alirkan kembali arus listrik
melalui penghantar dengan menutup saklar?
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian!
b. Kemana arah menyimpangnya?
4) Dari percobaan langkah (2) dan (3) buatlah kesimpulan?
5) Lakukanlah langkah (1), (2), dan (3), tetapi dengan memakai 4 baterai yang
dirangkai secara seri. Dan berdasarkan percobaan tersebut jawablah pertanyaan
dibawah ini?

e. Pengamatan
Tabel 8.2 Hasil pengamatan

No. Jenis Keadaan saklar Jarum kompas Arah simpangan


rangkaian menyimpang kompas
Terbuk Tertutu Ya Tidak Kanan Kiri
a p
1. Seri 2 baterai  
2. Seri 2 baterai   
3. Seri 2 baterai  
(polaritas
baterai
dibalik)
4. Seri 4 baterai  
5. Seri 4 baterai   

f. Pembahasan
Berdasarkan percobaan di atas kami melakukan percobaan tentang gejala medan
magnet. Dalam keadaan saklar S terbuka, kami letakkan penghantar dengan menutup
saklar S. ternyata jarum kompas menyimpang kekanan. Lalu kami membuka saklar
dan membalik polaritas baterai, kemudian mengalirkan arus baterai melalui
penghantar dengan menutup saklar dan ternyata jarum kompas menyimpang karena
ada arus listrik yang mengalir. Langkah terakhir, batu baterai yang diganti menjadi 4
buah, dan ternyata jarum kompas mengalami penyimpangan yang cukup besar. Hal
ini membuktikan bahwa makin besar aliran listrik, makin besar puya gaya magnet
yang terjadi.

g. Kesimpulan
1) Arus listrik menghasilkan medan magnet dan medan magnetic melakukan gaya
pada arus listrik.
2) Perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik.
h. Pertanyaan
1) Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan jarum kompas lebih
besar/kecil? Jelaskan!
Jawab:
Jika baterai dirangkai 4 buah, maka jarum kompas menyimpang lebih besar,
karena arus listrik yang mengalir juga cukup besar. Sehingga gaya magnetic yang
ditimbulkan makin besar pula.

2) Dari pengamatan Anda jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar,
apakah induksi magnet (B) yang terjadi lebih besar? Jelaskan!
Jawab:
Jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar, maka induksi magnet (B)
titik besar karena arus listrik menghasilkan medan magnetic dan melakukan gaya
pada arus listrik. Makin cepat medan magnet berubah makin besar juga
induksinya.

3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet.


Jawab:
Makin besar arus dan makin dekat dengannya arus itu, maka makin kuat medan
magnetiknya. Gaya pada arus listrik dalam medan magnetic sama besar gaya pada
elemen arus (I) sepanjang A1 ketika berada dalam medan magnetic.

4) a. jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, bagaimana


penyimpangan jarum? (menyimpan lebih besar/lebih kecil). Jelaskan!
Jawab:
Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, maka
penyimpangan jarum lebih besar karena makin dekat jarak benda ke magnet,
maka makin kuat gaya yang ditimbulkan oleh magnet.
b. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas, bagaimana
penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil) jelaskan!

Jawab:

Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas maka,


penyimpangan jarum lebih kecil karena makin jauh jarak ke benda ke magnet,
maka makin lemah gaya yang ditimbulkan.

5) Dari jawaban pertanyaan (4) jelaskan hubungan antara induksi magnet (B) dengan
jarak antara kompas ke penghantar
Jawab:
Hubungan antara induksi magnet dengan jarak antara kompas ke penghantar
makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin kuat gaya induksi magnet dan
makin jauh jarak benda ke magnet, maka makin lemah induksi magnetnya.
MODUL 8

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

3. Percobaan Mengamati Sifat-sifat Magnet.


a. Tujuan
Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet.

b. Dasar teori
Magnet memiliki beberapa sifat-sifat dan karakteristik tertentu. Berikut ini adalah
beberapa sifat-sifat magnet beserta penjelasannya.
1) Sifat magnet yang utama adalah dapat menarik benda yang berasal dari bahan
logam. Meski begitu tidak semua jenis logam dapat ditarik magnet melainkan
besi, baja, nikel, kobalt, dan sebagainya. Benda-benda yang dapat ditarik oleh
mangnet adalah benda magnetic.
2) Mempunyai dua kutub.
Magnet memiliki dua kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan yang pada kedua
ujung-ujungnya. Kutub utara pada magnet disingkat U, atau dalam bahasa inggris
disingkat North. Sedangkan kutub selatan pada magnet disingkat S yang berarti
South.
3) Medan magnet membentuk gaya magnet.
Sifat magnet berikutnya adalah dapat membentuk gaya magnet. Artinya gaya
manrt tidak hanya berada pada ujung-ujungnya saja, tapi juga berada pada sekitar
magnet. Daerah disekitar magnet inilah yang disebut medan magnet.
4) Dua kutub yang sama akan saling tolak, sedangkan dua kutub berbeda akan saling
tarik menarik.
Sifat magnet yang cukup unik adalah jika dua kutub mangnet yang sama
didekatkan, maka akan saling tolak-menolak. Sementara jika kedua kutub magnet
yang berbeda didekatkan, maka akan saling tarik menarik.
5) Sifat maget dapat hilang.
Magnet tidak selalu permanen karena sifat kemagnetannya itu juga dapat hilang
karena beberapa penyebab. Jika sebuah magnet dipukul-pukul, dipanaskan, atau
dibakar, maka lama-lama sifat kemagnetan pada sebuah magnet akan hilang.
https://www.zonareferensi.com

c. Alat dan bahan


1) Magnet batang 2 buah.
2) Statis.
3) Benang secukupnya.
4) Benda – benda yang dapat ditarik magnet ( misalnya, besi, aluminium, kaca, dan
seng).

d. Cara kerja
1) Beri tanda S untuk kutub selatan, dan U untuk kutub utara pada kedua magnet
batang yang tersedia.
2) Gantungkanlah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis (lihat
gambar).

S U

3) Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet
batang yang digantungkan secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada
magnet batang yang digantung.
4) Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet batang
yang digatungkan secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet
batang yang digantung.
5) Dengan cara yang lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada
kutub utara magnet yang digantungkan. Amati apa yang terjadi.
6) Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung. Amati apa yang terjadi.

e. Pengamatan
1) Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan maka yang terjadi menjauhi
magnet yang dipegang.
2) Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan maka yang terjadi magnet batang
yang digantung menjadi magnet yang dipegang.
3) Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang
pada kutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akan
tarik menarik.
4) Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang di pegang.

f. Pembahasan
Berdasarkan gambar diatas kami melakukan pengamatan mengenai sifat-sifat
magnet. Kami member tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada
kedua magnet batang. Kemudian kami gantungkan salah satu magnet dengan benang
pada statis. Lalu kami dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub
selatan magnet batang yang digantungkan. Secara perlahan-lahan dan terjadi adalah
magnet batang yang digantungkan menjauhi magnet yang dipegang. Selanjutnya kami
dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung. Ternyata magnet batangyang digantung menjauhi magnet yang dipegang.
Jika dengan cara lama didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub
utara magnet yang digantung, maka kedua kutub akan tarik menarik. Terakhir kami
dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung,
ternyata magnet yang digantung mendekati magnet yang dipegang.

g. Kesimpulan
Sebuah magnet mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub yang sejenis
akan saling tolak-menolak sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis akan tarik-
menarik.

h. Pertanyaan
1) Jelaskan sifat-sifat magnet!
Jawab:
a. Mempunyai dua uyang disebut kutub-kutub magnet yang merupakan bagian-
bagian magnet yang mempunyai kemagnetan paling kuat.
b. Salah satu ujung magnet selalu menujuk ke utara dan magnet lain menujuk ke
selatan.
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain.
d. Gaya tolak-menolak akan terjadi apabila kutub-kutub yang didekatkan sejenis
(kutub utara dengan kutub utara, kutub selatan dan kutub selatan).
e. Gaya tarik menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet yang didekatkan
berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub selatan).

2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipole magnet!


Jawab:
Dipole magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub.

3) Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,


mungkinkah bagian kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah kutub?
Jelaskan!
Jawab:
Jika kedua magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil maka bagian
kecil magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena hal ini merupakan
asa piranti (kompas). Setiap magnet apapun bentuknya pasti mempunyai 2 kutub
yaitu kutub utara dan kutub selatan.

4) Dari hasil percobaan yang Anda lakukan, berilah kesimpulan tentang sifat-sifat
magnet adalah?
Jawab:
Jika kedua kutub magnet yang sejenis didekatkan maka magnet tersebut akan
saling menjauhi (tolak-menolak).
Jika kutub-kutub magnet yang berlawan (berbeda kutubnya atau tidak sejenis)
didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik (mendekati).
MODUL 8

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

4. Percobaan Cara Membuat Magnet


a. Tujuan
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, electromagnet, dan magnet induksi.

b. Dasar teori
Ada 3 cara membuat magnet yaitu dengan cara menggosok, dengan cara induksi, dan
dengan cara mengalirkan arus listrik.
1) Membuat magnet dengan cara menggosok
Besi yang semula bukan magnet dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok
dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokkannya dibuat searah agar
magnet elemeter yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah
ke satu arah. Apabila magnet elementer besi telah teratur dan mengarah ke satu
arah, dikatakan besi yang digosok akan terbentuk kutub-kutub magnet.
Cara membuat magnet dengan cara menggosok.

2) Membuat magnet dengan cara induksi


Besi atau baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi. Caranya adalah besi
dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada
besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan
letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi dan baja akan menjadi magnet
sehingga dapat menarik serbuk besi yang didekatkan.

3) Membuat magnet dengan cara arus listrik


Besi atau baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik. Caranya besi dan baja
dililitkan kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang
terdapat pada besi dan baja akan terpengeruhi aliran arus searah (DC) yang
dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan
mengarah ke satu arah. Besi dan baja akan menjadi magnet dan dapat menarik
serbuk besi yang berada didekatnya.

https://dwiseptianingsih498.wordpress.com

c. Alat dan bahan


1) Klip kertas 3-5 buah.
2) Magnet batang 1 buah.
3) Kabel kecil berukuran 1 m 5 buah.
4) Baterai 1,5 volt 4 buah.
5) Paku besi 4 buah.
6) Isolasi secukupnya.

d. Cara kerja
Anda dapat menciptakan magnet buatan melalui 3 cara, yaitu dengan cara gesekan,
electromagnet dan cara magnet induksi.
1) Cara membuat magnet melalui gesekan.
a) Siapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu dekatkan ujung paku
tersebut pada beberapa klip kertas. Amati apakah paku tersebut dapat menarik
ke klip kertas?
b) Geseklah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah saja secara
berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya. Dekatkan batang paku besi yang
telah digosok pada beberapa klip. Amati apa yang terjadi pada klip!
c) Lakukan hal yang sama seperi pada nomor 2, tetapi dalam waktu yang lebih
lama, misalnya 40 detik. Amati apa yang terjadi pada klip!

2) Membuat magnet dengan cara elektromagnetik


a) Rangkailah alat seperti gambar berikut ini.

Baterai S

Arah arus listrik

Paku besi dimagnetkan lilitan kumparan

Amatilah, apakah paku menjadi magnet atau tidak?


Mengapa demikian?
b) Tutuplah sacral S, lalu dekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang dililiti
kumparan. Amatilah apakah paku tersebut sudah menjadi magnet? Jelaskan!
c) Lakukan hal yang sama pada nomor a dan nomor b, tetapi dengan cara
mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku. Amatilah apakah kemagnetan
yang terjadi pada paku makin besar atau makin kecil? Beri penjelasan!
d) Lakukan hal yang sama pada nomor c, tetapi dengan cara menambah lilitan
kumparan pada paku!

3) Membuat magnet dengan cara induksi.


a) Peganglah sebuah magnet batang di salah satu kutubnya, sedangkan kutub
yang lain menjadi pusat bumi.
b) Dekatkan sebuah klip tepat diujung salah satu kutub magnet batang. Amati
apa yang terjadi?
c) Dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat diujung klip yang pertama. Amati apa
yang terjadi?
d) Lakukan hal yang sama pada nomor b dan nomor c hingga menggunakan klip
sebanyak 4 buah. Amatilah apa yang terjadi!

e. Pengamatan

Bahan Sebelum Setelah digesekkan (10 Setelah digesekkan


percobaan digesekkan detik) (40 detik)
Paku besi dan Belum ada Paku besi dapat menarik Paku besi dapat
klip kertas magnet, paku klip kertas namun lemah menarik klip kertas
tidak dapat lebih kuat.
menarik klip
kertas

f. Pembahasan
Membuat magnet dengan cara elektromagnetik.
1) Berdasarkan rangkaian diatas, ternyata paku tidak bisa menjadi magnet karena
saklar dalam keadaan terbuka, sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
2) Saklar ditutup, lalu kami mendekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang
dililitkan kumparan, ternyata paku tersebut telah menjadi magnet karena saklar
telah tertutup sehingga arus listrik dapat mengalir.
3) Kami mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada
paku makin kecil karena jumlah lilitan kumparan berkurang, sehingga arus listrik
juga ikut berkurang.
4) Kami menambah jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada
paku makin besar karena jumlah lilitan kumparan bertambah banyak, sehingga
arus listrik bertambah kuat.

Membuat magnet dengan cara induksi.


1) Kami pegang magnet batang disalah satu kutubnya, sedangkan kutub yang lain
menjadi pusat bumi.
2) Kami dekatkan sebuah klip tepat diujung salah satu kutub magnet, ternyata klip
tepat diujung tadi melekat/menempel pada magnet batang.
3) Lalu kami dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat diujung klip yang pertama,
ternyata klip kedua menempel pada klip pertama.
4) Selanjutnya kami dekatkan lagi sebuah klip ketiga diujung klip kedua, serta klip
ke empat dapat menempel pada ujung klip ketiga.
g. Kesimpulan
Magnet dapat dibuat dengan 3 cara yaitu:
1) Dengan cara menggesek antara besi (paku) dengan kutub sebuah magnet.
2) Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik).
3) Dengan cara induksi.

h. Pertanyaan
1) Jelaskan cara membuat magnet?
Jaawab:
a) Dengan cara digesek-gesekan (gosokan). Pembuatan magnet dapat dilakukan
dengan cara menggesekkan besi dengan salah satu ujung magnet, semakin
banyak gesekan semakin kuat sifat kemagnetan paku tersebut. Sifat
kemagnetan berlangsung sementara.
b) Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), arus listrik dapat menimbulkan
medan magnet. Magnet yang terjadi karena arus listrik disebut
elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat kemagnetannya akan hilang.
c) Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat
menjadi sifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetus
lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan
hilang.

2) Jelaskan factor apa yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet?


Jawab:
Factor-faktor yang mempengaruhi kekuatan magnet adalah:
a) Jarak magnet terhadap benda magnetic.
b) Besar kecilnya arus listrik.
c) Ketebalan yang menjadi penghalang antara magnet dan benda magnetis.
d) Waktu lama tidaknya gesekan.
e) Jumlah lilitan kumparan.

3) Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus
listrik!
Jawab:
Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus listrik
adalah makin banyak jumlah lilitan kumparan maka makin besar arus listrik yang
mengalir sehingga kekuatan magnet makin besar pula. Jadi banyaknya jumlah
lilitan kumparan sangat mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.

Anda mungkin juga menyukai