Anda di halaman 1dari 20

TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TEKNIK DAN DOKUMENTASI SISTEM INFORMASI


AKUNTASI

Disusun oleh : Soffie Lianti Safitri


NIM : 33219010015
Fakultas/Prodi : Ekonomi dan Bisnis/D3 Akuntansi
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

Universitas Mercu Buana


Tahun Ajaran 2020/2021
ABSTRAK

Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem informasi akuntansi, analisis sistem akan
dihadapkan pada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan informasi oleh berbagai
pihak. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, seorang analis sistem harus memiliki bekal teknik
pendokumentasian yang baik. Teknik tersebut diharapkan dapat digunakan untuk menganalisis setiap
permasalahan yang dihadapi.
Dalam Statement of Auditing Standard (SAS) 55, Consideration of the Internal Control
Structure in a Financial Statement Audit mensyaratkan auditor independen memiliki pemahaman atas
sistem pengendalian internal perusahaan sebelum melakukan audit (Romney, 2005). Atas alasan tsb,
para auditor sistem direkomendasikan untuk menggunakan bagan alir ketika mendokumentasikan
sebuah sistem yang komplek dan rumit. Dengan gambaran tersebut, auditor sistem akan mudah
melihat kelemahan dan kekuatan pengendalian suatu perusahaan.
Artikel ini disusun untuk menyediakan informasi bagi masyarakat luas mengenai Teknik dan
Dokumentasi Sistem Informasi Akuntansi pada perusahaan yaitu PT Shopee Indonesia, baik
penerapan, hambatan, tantangan dan keuntungannya. Dalam hal ini, berbagai perusahaan pasti
memerlukan suatu fasilitas untuk memberikan informasi kepada setiap karyawan, manager, dan pihak
umum secara cepat dan akurat.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi berkembang
dengan sangat pesat. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan baik perusahaan manufaktur, dagang
maupun jasa harus mampu bersaing agar dapat tetap bertahan, berkembang, dan mampu
memenangkan daya saing. Informasi menjadi sumber daya yang tidak kalah penting yang harus
dikelola. Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan
bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi factor kritis dalam
menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha.
Dokumentasi meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart), diagram, dan materi tertulis
lainnya, yang menjelaskan bagaimana sebuah sistem bekerja. Informasi ini meliputi siapa, apa, kapan
dimana, mengapa, dan bagaimana data dimasukkan, diproses, disimpan, menghasilkan informasi,
serta bagaimana pengendalian sistemnya.
Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem informasi akuntansi, analisis sistem akan
dihadapkan pada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan informasi oleh berbagai
pihak. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, seorang analis sistem harus memiliki bekal teknik
pendokumentasian yang baik. Teknik tersebut diharapkan dapat digunakan untuk menganalisis setiap
permasalahan yang dihadapi.
Beberapa alat yang populer untuk mendokumentasikan sebuah sistem adalah diagram, bagan
alir, tabel, dan bentuk grafis lainnya untuk mewakili informasi. Alat-alat tersebut kemudian
dilengkapi dengan deskripsi naaratif sistem, yaitu penjelasan per tahap mengenai komponen dan
interaksi sistem. Alat dokumentasi memiliki peran penting dalam beberapa tahap yaitu :

 Dapat membaca dokumen untuk menetapkan bagaimana sistem tersebut bekerja.


 Untuk mengevaluasi dokumen sistem pengendalian internal, agar dapat mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya, serta mengusulkan perbaikan.
 Keahlian paling banyak diperlukan untuk mempersiapkan dokumentasi.
Alat-alat ini dipergunakan untuk membuat semacam aturan di dalam sekian banyak kerumitan
dan kekacauan. Sebagai tambahan, para anggota tim yang mengembangkan proyek sistem informasi,
seringkali berubah-ubah. Alat-alat dokumentasi tersebut akan membantu anggota baru dalam tim,
untuk mengikuti jalannya proyek dengan cepat. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik
untuk menulis makalah tentang pengguna –pengguna teknik sistem dan jenis-jenis teknik
mendokumentasikan sistem informasi serta petunjuk menggambarkan diagram alir.
2. Rumusan Masalah
Seperti yang telah di uraikan pada latar belakang, makan penulis mengambil rumusan masalah
sebagai berikut.

1. Apa pengertian teknik sistem dan dokumentasi?


2. Apa peran teknik sistem ?
3. Bagaimana pengguna-pengguna teknik sistem?
4. Bagaimana jenis-jenis teknik mendokumentasikan sistem informasi?
5. Bagaimana petunjuk menggambarkan diagram alir?
3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian teknik sistem dan dokumentasi.
2. Untuk mengetahui peran teknik sistem dan dokumentasi.
3. Untuk mengetahui pengguna-pengguna teknik sistem.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis teknik mendokumentasikan sistem informasi.
5. Untuk mengetahui petunjuk menggambarkan diagram alir.
LITERATUR TEORI
A. Dokumentasi Sistem
Merupakan suatu kegiatan merekam aktivitas transaksi keuangan secara prosedural yang
dijelaskan dalam bentuk visualisasi/ gambar dengan simbol-simbol dokumentasi sistem yang telah
distandarkan/ diseragamkan sebelumnya.
Fungsi :

 Membantu kerja analis sistem dalam melakukan project pengembangan sistem yang sedang
dijalankannya
 Membantu kerja auditor dalam melakukan proses audit laporan keuangan
 Sebagai buku panduan operasi/ kegiatan aktivitas bisnis perusahaan
 Mengimplementasikan dan menggambarkan kebijakan peusahaan
Dokumentasi sistem dapat dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi. Teknik
dokumentasi merupakan alat yang digunakan dalam analisis, desain dan dokumentasi sistem dan
untuk memahami keterkaitan antara satu subsistem dan subsistem lainnya
B. Kegunaan Teknik Dokumentasi Sistem
Pengembangan sistem informasi terbagi menjadi dua metode yaitu :
1. Pendekatan konvensional
2. Pendekatan terstruktur modern

1. Teknik Dan Alat Bantu Konvensional


Analisis metode dan prosedur
Prosedur kerja adalah urutan teknis operasi klerikal/ administrasi yang melibatkan beberapa
orang dalam satu/ lebih departemen/ unit organisasi yang ditetapkan untuk menjamin penangan
yang seragam dari transaksi yang terjadi secara rutin. Tujuan analisis prosedur adalah untuk
memahami urutan kegiatan operasional serta aliran data/ informasi antara entitas atau bagian di
dalam lingkungan organisasi melalui penelusuran dokumen.
a. Flow Of Map/ Document Flowchart (Diagram Sistem Prosedur)
Disebut juga sebagai forms flowchart/ diagram alir dokumen/ mapping flow chart/ paperwork
flowchart/ diagram sistem prosedur kerja. Merupakan diagram alir yang menunjukan arus dan
dokumen, aliran data fisik, entitas, entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang digunakan
dengan sistem informasi. Jenis entitas :
1. Entitas internal : pelaku proses yaitu personal, tempat bagian, atau mesin seperti komputer
dalam  suatu sistem yang melakukan kegiatan pemrosesan/ pengolahan (transformasi) data
atau kegiatan pemrosesan informasi.
2. Entitas eksternal : satuan unit yang terletak di luar sistem yang mengirim data ke sistem
tersebu/ menerima data dari sistem tersebut.
Petunjuk pembuatan flowmap :
1. Bagi diagram ke dalam kolom-kolom, untuk setiap entitas/ unit organisasi. Susun kolom-
kolom tersebut sehingga kegiatannya mengalir dari kiri ke kanan.
2. Amati dokumen yang menjadi media data/ infomrasi dalam suatu prosedur. Telusuri
bagaimana dokumen itu terbentuk dank ke bagian entitas mana dokumen mengalir.
3. Perubahan apa yang terjadi dalam dokumen, proses apa yang terjadi dalam dokumen, dan
seterusnya sampai suatu prosedur kerja suatu system selesai/ menghasilkan informasi.
4. Gunakan simbol konektor ketika menyebrangi garis pemisah antar kolom.
5. Gunakan anak panah untuk menunjukan pemrosesan oleh komputer.
6. Dalam setiap kolom entitas internal, minimal ada satu proses manual.
7. Dokumen dengan dokumen tidak boleh terhubungkan secara langsung.
8. Pemrosesan terkomputerisasi, sebaiknya digambarkan dalam kolom terpisah.
9. Proses-proses yang berurutan (manual/ komputer) dapat ditampilkan sebagai satu proses/
urutan proses-proses.
10. Prosedur kerja yang kejadiannya tidak disamaan dapat digambarkan melalui flowmap
terpisah.
Simbol – simbol flow map

b. Sistem Flowchart/ Diagram Alir Sistem/ Block Chart


Merupakan diagram yang menggambarkan struktur program atau deskripsi program untuk
setiap modul program suatu sistem berbasis komputer. Diagram alir sistem tidak menggambarkan
logika dan proses detail dari program. Bila menggambarkan struktur program suatu sistem
berbasis komputer secara keseluruhan disebut sebagai general system flowchart/ flowchart sistem
global.

 Program Flowchart/ Diagram Alir/ Flowchart


Merupakan diagram yang  menggambarkan urutan langkah detail dan logika program. Dalam
suatu sistem informasi, program flowchart merupakan diagram secara detail dari proses-proses
didalam sistem flowchart.

 Diagram Input Proses Output (IPO) dan Diagram Hierarki Input Proses Output (HIPO)
Digunakan oleh pengembang sistem informasi untuk membedakan level rincian pemrosesan
sistem yang digambarkan dalam flowchart. Diagram IPO merupakan diagram yang menguraikan
aktivitas pemrosesan yang sudah digambarkan dalam diagram HIPO yang berfungsi untuk
menganalisis keseluruhan informasi yang dibutuhkan dalam sebuah sistem akuntansi perusahaan.
Diagram HIPO merupakan serangkaian diagram yang terdiri dari serangkaian level yang
mengalir dari atas ke bawah yang menggambarkan sistem secara lebih detail. Diagram HIPO
dirancang sebagai alat bantu dan alat dokumentasi yang digunakan untuk mengidentifikasikan apa
yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu informasi. Selain itu, diagram HIPO juga
digunakan untuk menguraikan keseluruhan pemrosesan transaksi yang terjadi dalam aktivitas
perusahaan.
2. Teknik Dan Alat Bantu Terstruktur Modern
Teknik terstruktur adalah sekumpulan teknik, metodologi dan perangkat untuk membangun
sistem perangkat lunak yang menyertakan metodologi pemrograman, analisis, perancangan, coding
dan testing, konsep manajemen proyek, dan perangkat dokumentasi.
Cakupan teknik terstruktur adalah sekumpulan petunjuk dan perangkat komunikasi grafis yang
memungkinkan analisis sistem mengganti spesifikasi fungsional klasik dengan spesifikasi yang
baru sehingga pemakai dapat membaca dan memahaminya.
Alat/ perangkat analisis terstruktur adalah :

 Data Flow Diagram (DFD)


 E-R Diagram
 Data Dictionary
 Proses spec, dsb.
Teknik dan alat bantu terstruktur modern terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Perancangan dan implementasi secara Top-Down, merupakan strategi perancangan sistem
dengan cara membagi sistem menjadi fungsi-fungsi utama dan kemudian membagi fungsi
utama menjadi potongan yang lebih kecil, dan seterusnya sampai penulisan pernyataan
program saat implementasi.
2. Perancangan Terstruktur (Structured Design), merupakan sekumpulan petunjuk dan teknik-
teknik untuk membantu perancang membedakan mana perancangan yang baik dan jelek pada
tingkat modular.
Metode analisis dan perancangan terstruktur dapat dilakukan dengan membuat :
1. Statement of purpose
2. Mendeskripsikan fungsi sistem secara global
3. Menjelaskan aspek keuntungan secara kuatitas yang dilengkapi dengan analisis cost-benefit.
4. Context diagram
5. Memetakan batasan sistem dengan lingkungan dan direpresentasikan melalui lingkaran
tunggal yang mewakili sistem secara keseluruhan.
6. Menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luar melalui aliran data yang
dikirimkan atau diterimanya.
7. Event list
8. Menyatakan daftar kejadian yang ada dalam lingkungan dan mempunyai hubungan dengan
respon yang diberikan sistem.
9. Memodelkan kejadian dalam lingkungan dimana sistem harus memberikan respon.
10. DFD
11. Menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain
melalui aliran dan penyimpanan datanya.
12. Menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen
tersebut, beserta asal, tujuan dan penyimpanan datanya.
Aturan menggambar DFD :
 Setiap lingkaran proses minimal mempunyai satu input dan satu output.
 Antar entitas eksternal tidak berhubungan langsung tanpa proses.
 Antara entitas eksternal dan penyimpanan data tidak berhubungan secara langsung tanpa
proses.
 Antar penyimpanan data tidak berhubungan langsung tanpa proses.
 Satu arus data tidak dapat berarti dua nama arus data.
 Setiap aliran data harus mempunyai label/ nama yang bermakna.
 Ukuran dan bentuk segiempat untuk entitas tetap sama.
 Panah yang melengkung dan lurus sama saja.
Komponen DFD merupakan simbol/ notasi yang digunakan dalam menggambarkan modelnya.
Berikut ini adalah komponen DFD :
 Kamus Data
 Merupakan suatu penjelasan tertulis mengenai data yang berada di dalam database.
 Merupakan daftar organisasi dari semua elemen data yang ada dalam sistem secara lengkap,
dengan definisi yang baku sehingga user dan analis sistem akan memiliki pengertian yang
sama untuk input, output, komponen penyimpanan dan perhitungannya.
 Semua arus data dan tempat penyimpanan data dalam DFD dideskripsikan dalam kamus data.
 Pada saat perancangan, kamus data digunakan untuk keperluan perancangan program.
Alat untuk membuat kamus data :
 Pendekatan konvensional : bentuk lengkap (long form), terdiri dari elemen berikut ini
 Nama arus data, yang menjelaskan suatu arus data dalam DFD
 Alias, ditulis bila ada data yang sama tapi nama berbeda
 Bentuk data, yang dapat berupa dokumen dasar/ formulir, dokumen hasil cetakan komputer,
laporan tercetak, tampilan layar, variable, parameter, field.
 Arus data, yang menunjukan sumber dan tujuan aliran data
 Penjelasan, yang berfungsi untuk memperjelas makna arus data yang dicatat dalam kamus
data
 Periode, yang berfungsi untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan,
diproses dan dihasilkan.
 Volume rata-rata data dan volume maksimal arus data, yang digunakan untuk
mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah data
 Struktur data, yang menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data secara detail yang
terdiri dari item-item data/ field data
 Pendekatan terstruktur : notasi struktur data (short form)
 Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram/ERD)
Berfungsi untuk mendokumentasikan data perusahaan dengan mengidentifikasi jenis entitas
dan hubungannya. ERD merupakan alat untuk membuat model yang paling fleksibel, dapat
diadaptasi untuk berbagai pendekatan yang mungkin diikuti perusahaan dalam pengembangan
sistem.
Jenis entitas digambarkan dalam segi empat yang diberi label nama dari jenis entitas. Jenis
entitas dapat berupa :
 Suatu elemen lingkungan,
 Sumber daya, atau
 Transaksi
Contoh : pelanggan, pegawai, dan kartu absensi.
Hubungan adalah suatu asosiasi yang ada antara dua jenis entitas. Hubungan digambarkan
dengan bentuk belah ketupat yang diberi label kata kerja.
Identifikasi dan deskripsi setiap kejadian dari tiap entitas yang dicapai dengan menggunakan
atribut. Atribut adalah karakteristik dari suatu entitas/ elemen-elemen data yang masing-masing
diberikan nilai atribut. Atribut yang mengidentifikasi entitas disebut identifiers/ kata kunci.
Contoh : nomor pelanggan, karena tidak ada pelanggan yang memiliki nomor yang sama.
Atribut lain yang mendeskripsikan entitas disebut descriptor.
Contoh : nama pelanggan dan wilayah penjualan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN TEKNIK SISTEM DAN DOKUMENTASI


Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan
mendokumentasikan sistem dan sub-sub sistem yang berkaitan. Teknik sistem penting bagi auditor
intern dan ektern serta para personel sistem dalam pengembangan sistem informasi.

Teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang melakukan pembuatan sistem, baik secara
intern bagi perusahaannya maupun secara ektern sebagai seorang konsultan. Teknik-teknik sistem
adalah alat-alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang & mengdokumentasikan sistem dan
hubungan antara subsistem yang berkaitan. Dengan demikian seorang Akuntan harus memiliki
keahlian dan kemampuan untuk mendokumentasikan sistem dalam bentuk grafis. Untuk
menganalisis sebuah sistem, maka diperlukan desain dan teknik dokumentasi yang akan digunakan
secara rutin oleh seorang Desainer dan auditor sistem oleh tenaga Akuntansi.

Sedangkan Dokumentasi itu sendiri meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart), diagram
dan materi tertulis lainnya, yang menjelaskan bagaimana sebuah sistem bekerja. Informasi ini
meliputi siapa, apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana data dimasukkan, diproses, disimpan,
menghasilkan informasi, serta bagaimana pengendalian sistem. Salah satu alat yang sering
digunakan untuk mendokumentasikan sistem adalah: diagram arus data dan bagan alir (bagan alir
dokumen, bagan alir sistem, bagan alir program). Alat ini dilengkapi dengan deskripsi naratif sistem,
yaitu penjelasan pertahap mengenai komponen dan interaksi sistem.

Pemodelan Sistem Berbasis Data

Record akuntansi dalam sistem berbasis komputer disajikan dalam empat jenis file magnetis yang
beredar, yaitu : file induk, file transaksi, file referensi, dan file arsip.

1) File Induk, secara umu berisi data-data akun. Buku besar dan buku besar pembantu adalah
contoh dari file induk. Nilai data-data dalam file induk diperbaharui dari transaksi.
2) File Transaksi, file sementara yang menyimpan record transaksi yang akan digunakan
untuk mengubah atau memperbaharui data dalam file induk. Pesanan penjualan,
penerimaan persediaan, dan penerimaan kas adalah contoh dari file transaksi.
3) File Referensi, menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk memproses
transaksi. Misalnya, program pembayaran gaji dapat merujuk ke tabel pajak. File referansi
lainnya meliputi daftar harga untuk faktur pelanggan, daftar pemasok yang diotorisasi, daftar
nama pegawai, dan file kredit pelanggan untuk penjualan kredit.
4) File Arsip, berisi record-record tentang transaksi masa lalu yang dipertahankan untuk
referensi akan datang. Bentuk transaksi ini merupakan bagan yang penting dari jejak audit.
File arsip meliputi jurnal-jurnal, informasi pembayaran gaji periode sebelumnya, daftar nama
pegawai sebelumnya, ecord tentang akun yang dihapus dan buku besar periode
sebelumnya.

Organisasi yang menggunakan buku besar umum semata-mata untuk pelaporan keuangan
akan menemukan bahwa suatu sistem batch, yang menggunakan file sekuensial, memenuhi
kebutuhannya dan menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. Sistem seperti itu sederhana cara
beroperasinya, dan mengontrol akses ke buku besar umum juga mudah dilakukan. Akan tetapi,
ketika buku besar umum digunakan untuk mendukung kisaran tugas yang lebih luas dalam
organisasi, suatu sistem yang menggunakan pemrosesan real-time dan file akses langsung mungkin
diperlukan. Pada bagian ini kita akan mengkaji general ledger otomatis tradisional dan pendekatan
rekayasa teknologi yang menggunakan software dengan basis-komputer.

Teknik dokumentasi perlu dikuasai oleh akuntan maupun keuangan dan akuntansi untuk
mendesain dan mempermudah auditor sistem, para akuntan menggunakan dokumentasi sistem
secara rutin. Kemampuan untuk mendokumentasikan sistem dalam bentuk grafik karena
merupakan keahlian penting bagi para akuntan untuk dikuasai. Ada enam teknik dokumentasi
dasar, diantaranya: diagram relasi entitas (REA), diagram arus data (DAD), flowchart dokumen,
flowcahart sistem, flowchart program, dan diagram tata letak record.

Ada beberapa alasan mengapa sistem perlu didokumentasikan, diantaranya :

1. Untuk merancang atau membuat sebuah sistem. Dokumentasi sistem berguna sebagai media
diskusi dan komunikasi antar perancang, analis, maupun programer. 
2. Selain itu, dokumentasi juga berguna untuk mengevaluasi kelemahan dan keunggulan sebuah
sistem maupun pengendalian dalam sebuah sistem. Pihak yang berkepentingan dengan
evaluasi sistem adalah :
1) Analis sistem (pada saat si analis sedang menegvaluasi sistem lama yang sudah
berjalan) dan
2) Auditor (baik auditor internal maupun auditor eksternal). Auditor laporan keuangan
hanya dapat melakukan audit jika data laporan keuangan sebuah perusahaan dapat
dipercaya (yang berarti dihasilkan dari sistem informasi akuntansi yang memang
andal).
3. Dokumentasi sistem juga berguna bagi mereka ynng sedang mempelajari prosedur dalam
sebuah perusahaan. Dokumentasi sistem dapat menjadi media pelatihan karyawan baru.

2. PERAN TEKNIK DOKUMENTASI


Peranan teknik pendokumentasian sebenarnya tergantung dari jenis pekerjaan, teknik
pendokumentasian memiliki peranan penting dalam hal berikut ini.

1) Sebuah sistem beroperasi dapat terbaca dari dokumentasi yang tersedia


2) Dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dokumentasi system pengendalian internal
dan dapat menentapkan apakah sistem tersebut memenuhi kebutuhan perusahaan
3) Sebuah sistem berfungsi secara optimal, apabila sistem tersebut dapat secara mudah
dimengerti prosedurnya oleh orang lain dan dalam pengembangan sistem baru harus
menunjukkan sistem pengendalian internalnya.

3. PENGGUNA-PENGGUNA TEKNIK SISTEM


Beberapa aktifitas yang menggunakan teknik sistem diantaranya :
 Pengguna teknik-teknik sistem dalam auditing
 Penggunaan teknik sistem dalam pengendalian sistem

1) Pengguna Teknik-Teknik Sistem dalam aktifitas Auditing


A. Evaluasi Struktur Pengendalian Intern
Berupa kebijakan dan prosedur yang dibuat sebagai jaminan bahwa tujuan
perusahaan akan tercapai. Dalam mengevaluasi pengendalian intern, auditor umumnya
memperhatikan arus pemrosesan dan distribusi dokumen-dokumen.
Struktur Pengendalian Intern terdiri dari 3 elemen :
a Pengawasa lingkungan
b Sistem akuntansi
c Pengawasan prosedur.
Teknik yang digunakan antara lain adalah Flowchart analisis, flowchart dokumen,
bagan distribusi formulir, kuesioner dan metode matriks.
B. Pengujian ketaatan
Untuk dapat melakukan uji ketaatan maka auditor harus memahami teknologi yang
digunakan oleh suatu sistem informasi. Pengujian ketaatan dilakukan untuk memastikan
eksistensi, menilai efektivitas dan menguji kesinambungan operasi pengendalian intern
yang diandalkan oleh organisasi. Teknik yang biasa digunakan adalah IPO-HIPO,
flowchart program, DFD, pencabangan dan tabel keputusan.

C. Kertas kerja
Kertas kerja adalah catatan yang dipegang auditor mengenai prosedur dan pengujian
yang diterapkan, informasi yang didapatkan, dan kesimpulan yng ditarik selama melakukan
penugasan audit. Teknik sistem digunakan untuk mendokumentasikan dan menganalisis isi
kertas kerja. Diagram aliran data, bagan HIPO, bagan arus program, tabel pencabangan dan
keputusan, dan metode matrik dapat muncul dalam kertas kerja.

2) Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan Sistem


A. Analisis Sistem
Analisis Sistem melibatkan pengumpulan dan pengorganisasian fakta. Teknik sistem
yang berguna untuk analisis informasi adalah diagram alur data logika dan flowchart
analitis.
B. Desain Sistem
Desain sistem melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara lengkap dan utuh.
Teknik sistem seperti diagram input proses output, diagram HIPO, flowchart program,
tabel keputusan dan lain sebagainya digunakan secara ekstensif untuk mendokumentasikan
perancangan sistem.
C. Implementasi Sistem
Implementasi sistem mencakup aktivitas aktual mempraktekkan desain sistem yang telah
dibuat.

4. JENIS-JENIS TEKNIK DOKUMENTASI SISTEM INFORMASI


Dokumentasi merupakan narasi, bagan alir, diagram dan penjelasan tertulis lainnya yang
menjelaskan tentang cara kerja sebuah sistem.Tingkatan atau derajat pemahaman dokumentasi,
meliputi mampu memahami, mengevaluasi, dan menyiapkan/membuat. Jenis-jenis teknik
mendokumentasikan sistem informasiantara lain:

1. Diagram Arus Data


Menjelaskan arus data dalam sebuah organisasi. Teknik ini digunakan untuk
mendokumentasikan sistem yang digunakan sekarang dan untuk merencanakan serta mendesain
sistem yang baru. Jenjang tertinggi disebut Diagram Konteks yang menggambarkan ikhtisar
paling ringkas dari sebuah sistem. 
2. Bagan Alir (Flowchart)
Merupakan gambar yang menjelaskan urutan proses dengan menggunakan berbagai
macam simbol. Merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek
sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol
standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah
perusahaan sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.
Simbol-simbol Bagan Alir :
 Bentuk simbol menunjukkan dan menguraikan kegiatan yang dilaksanakan, menunjukkan
input, output, pemrosesan dan media penyimpanan.
 Simbol dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu :
a Input/Output merupakan  Simbol yang menggambarkan alat/media yang memberikan
input kepada atau merekam output dari kegiatan pengolahan data.
b Processing merupakan  Simbol yang menunjukkan jenis alat yang digunakan untuk
mengolah data.
c Storage merupakan Simbol yang menggambarkan alat yang digunakan untuk
menyimpan data yang saat ini tidak dipakai oleh sistem.
d Lain-lain merupakan Simbol yang menunjukkan arus data dan barang.
Jenis-jenis Bagan Alir
1. Bagan Alir Dokumen
Bagan yang menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggung
jawaban di dalam sebuah organisasi. Menelusur sebuah dokumen dari asalnya sampai
tujuannya. Bermanfaat untuk menganalisa kecukupan prosedur pengawasan sebuah sistem
seperti, internal checks dan dan pemisahan fungsi dapat mengungkap kelemahan/inefisiensi
sistem. Contohnya : komunikasi tidak memadai.
2. Bagan Alir Sistem
Menggambarkan hubungan antara input, pemrosesan, dan output sebuah sistem
informasi akuntansi. Merupakan salah satu alat penting untuk menganalisis, mendesain, dan
mengevaluasi sebuah sistem. Secara universal dipakai dalam sistem kerja dan sarana
komunikasi yang efektif diantara para pekerja.

3. Bagan Alir Program


Menjelaskan urutan logika pemrosesan data oleh komputer dalam menjalankan
sebuah program. Menguraikan secara rinci bagaimana proses komputer dilakukan, dengan
menguraikan logika program komputer atau modul.
4. Bagan Konfigurasi Komputer
Bagan yang digunakan untuk menggambarkan konfigurasi perangkat keras sistem
komputer. Bagan ini akan bermanfaat untuk merancang konfigurasi atau komponen
perangkat keras yang direkomendasikan dan akan digunakan oleh perusahaan.
5. Bagan Struktur
Menggambarkan hubungan antar modul dalam sebuah program komputer. Dengan
pendekatan ini, program komputer yang besar dan kompleks dipecah menjadi kecil sampai
tidak dapat dipecah lagi. Setelah selesai, modul digabung satu sama lain dan membentuk
satu kesatuan program yang besar dan kompleks. Manfaatnya adalah dapat digunakan untuk
pembuatan program menjadi lebih sederhana, cepat, dan akurat.
Langkah-langkah mempersiapkan bagan alir (flowchart) sebagai berikut:
 Perhatikan karakteristik setiap bagian dalam organisasi maupun pihak-pihak luar yang
terkait
 Cantumkan nama tiap-tiap departemen pada kolom yang sudah disediakan
 Buatlah desain bagan alir secara vertical dan horizontal, dengan memulai dari atas
diteruskan kearah bawah dan dari kiri ke kanan
 Beri awalan dan akhiran yang jelas untuk bagan alir
 Gunakan software computer untuk menggambar symbol-simbol yang digunakan serta
lengkapi dengan nama yang jelas
 Gunakan tanda-tanda yang jelas, misalnya nomor file, garis lurus diakhiri dengan kepala
panah, konektor untuk garis yang bersimpang

3. Tabel Keputusan
Membantu meringkas hasil akhir dari sebuah proses pembuatan keputusan berjenjang dan
kompleks. Tabel keputusan biasanya digunakan bersama-sama dengan flowchart untuk
membantu mendesain dan menuliskan program komputer. Tabel keputusan berwujud matriks
yang dibagi menjadi tiga bagian. Bagian kiri tabel terdiri dari daftar kondisi dan daftar
tindakan.
 Keunggulan Tabel Keputusan
a. Tabel ini secara jelas menunjukkan seluruh kemungkinan hubungan logis antardata
input.
b. Mampu menangani lebih banyak alternatif
 Kelemahan Tabel Keputusan
a. Tidak menggambarkan urutan pembuatan keputusan.
b. Tidak merefleksikan urutan kegiatan dalam sebuah program.

4. Bagan Manajemen Proyek


Penilaian terhadap keberhasilan proyek penyusunan sistem informasi didasarkan pada
apakah proyek tersebut diterapkan tepat waktu dan sesuai dengan anggaran atau tidak. Alat
manajemen proyek yang membantu dalam penyelesaian proyek adalah gantt chart dan diagram
jaringan.

5. PETUNJUK MENGGAMBARKAN DIAGRAM ALIR


Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam
program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambar suatu bagan alir, analis
sistem atau pemrogam dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut ini :
1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu
halaman.
2. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.
3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhirnya.
4. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata yang
mewakili suatu pekerjaan, misalnya: -"Persiapkan" dokumen “Hitung" gaji .
5. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus didalam urutan yang
semestinya.
6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus ditunjukkan dengan
jelas menggunakan simbol penghubung.
7. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.
Berikut ini adalah simbol flowchart diagram pada sistem akuntansi :

Simbol Nama Simbol Makna Simbol

Tempat mengawali dan mengakhiri suatu


Terminal
sistem. Menunjukkan awal atau akhir
(Terminator)
Shape: sebuah proses.
Basic

Proses /
Menyatakan kegiatan yang akan terjadi
Langkah
dalam diagram alier.
(Process)
Shape:
Basic

Digunakan untuk menunjukkan suatu


proses yang begitu kompleks, sehingga
Predefined
tidak bisa dijelaskan di diagram alir ini
Process
Shape: dan merujuk pada diagram alir yang

Basic terpisah.
Kegiatan
Manual Untuk kegiatan yang dilakukan secara
(Manual manual.
Shape:
Operation)
Audit Diagram
Shapes
Untuk memberikan keterangan pada
kegiatan. Melambangkan komentar
Keterangan tentang suatu atau beberapa bagian dari

Shape: (Annotation) diagram alir. Tentu saja, komentar tidak

Basic memiliki dampak apapun terhadap proses


yang berlangsung.
Menunjukkan operasi yang tidak meiliki
efek khusus selain mempersiapkan
sebuah nilai unutk langkah / proses
Persiapan / berikutnya. Lambang ini juga digunakan
Inisialisasi untuk menggantikan titik pekuputusan
Shape: yang biasanya berbentuk ketupat jika
Basic ingin menggunakan pengulangan pada
kondisi tertentu.

Dokumen Formulir yang digunakan untuk merekam


(Document) data transaksi yang terjadi.
Shape:
Basic

Berbagai Simbol ini digunakan untuk


dokumen menggambarkan berbagai jenis dokumen
(Multi yang digabungkan bersama di dalam satu
Document) paket.
Pengelompokkan bagan alir

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di makalah ini, yaitu sebagai berikut ini.
1. Systems Flowchart
Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari
prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang
dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang
tampak sebagai berikut ini.
2. Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form
flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari
laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.Bagan alir dokumen ini
menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.
3. Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan
bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem.
Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir
sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang
digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan
komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.
Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama
menggambarnya.
4. Program Flowchart
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara
rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan
alir sistem. Bagan alir program dibuat dengan menggunakan simbol-simbol. Bagan alir
program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic
flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart).
Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam
program komputer secara logika. Bagan alit- logika program ini dipersiapkan oleh analis
sistem. Berikut contoh bagan alir program.
5. Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart)merupakan bagan alir yang banyak digunakan di
teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk
menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Bagan alir proses mcnggunakan lima
buah simbol tersendiri. Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan
simpanan yang digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan
yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan oleh suatu kegiatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang analis sistem harus memiliki bekal teknik pendokumentasian yang baik. Bekal tsb
diharapkan mampu membantu seorang analis dalam menganalisis setiap permasalahan yang
terjadi. Statement of Auditing Standard (SAS) 55, mensyaratkan auditor independen memiliki
pemahaman atas sistem pengendalian internal perusahaan sebelum melakukan audit (Romney, 2005).
Atas alasan tsb, para auditor direkomendasikan untuk menggunakan bagan alir ketika
mendokumentasikan sistem yang luas dan rumit. Dengan gambaran grafis tsb, auditor akan mudah
melihat kelemahan dan kekuatan pengendalian suatu perusahaan. Teknik dokumentasi yang populer
digunakan adalah diagram arus data dan bagan alir yang terdiri atas bagan alir dokumen, bagan alir
sistem dan bagan alir program. Alat pendokumentasian tsb dilengkapi dengan deskripsi naratif sistem,
yaitu penjelasan pertahap mengenai komponen dan interaksi sistem.
Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan
mendokumentasikan sistem dan sub-sub sistem yang berkaitan. Teknik sistem penting bagi auditor
intern dan ektern dan juga para personel sistem dalam pengembangan sistem informasi. Teknik sistem
juga digunakan oleh akuntan yang melakukan pembuatan sistem, baik secara intern bagi
perusahaannya maupun secara ektern sebagai seorang konsultan. Teknik-teknik sistem adalah  alat-
alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang & mendokumentasikan sistem dan hubungan
antara subsistem yamg berkaitan. Ada beberapa alasan mengapa sistem perlu didokumentasikan yaitu.
1) Untuk merancang atau membuat sebuah sistem. Dokumentasi sistem berguna sebagai media
diskusi dan komunikasi antar perancang, analis, maupun programer.
2) Selain itu, dokumentasi juga berguna untuk mengevaluasi kelemahan dan keunggulan sebuah
sistem maupun pengendalian dalam sebuah sistem.
3) Dokumentasi sistem juga berguna bagi mereka ynng sedang mempelajari prosedur dalam
sebuah perusahaan. Dokumentasi sistem dapat menjadi media pelatihan karyawan baru.
Dokumentasi merupakan narasi, bagan alir, diagram dan penjelasan tertulis lainnya yang
menjelaskan tentang cara kerja sebuah sistem.Tingkatan atau derajat pemahaman dokumentasi,
meliputi mampu memahami, mengevaluasi, dan menyiapkan/membuat
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program
atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan
untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambar suatu bagan alir, analis sistem atau pemrogam
dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut ini.
DAFTAR PUSTAKA

Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education , Accounting
Knowledge , and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of
MSME ’ s Financial Reports. (3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573

Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of Micro , Small
and Medium Enterpreneur ( MSME ) Become Customer of Islamic Banks ( Religion ,
Religiousity and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics,
Business, and Social Sciences, (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775

Putra, Y. M., (2018). Teknik dan Dokumentasi Sistem Informasi Akuntansi. Modul Kuliah Sistem
Informasi Akuntansi. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta.

Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129

Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical Testing of
Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA International Journal of
Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.

Ahatmyo, Atyanto. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish

Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Azhar Susanto, 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya

Marshall B. Romney dan Paul John Steintbart, 2015. Accounting Information Systems, edisi-13,
Pearson Education Limited, England.

James A. Hall, 2013. Accounting Information Systems, 8th Edition, South Western Cengage
Learning, USA.

Anda mungkin juga menyukai