ABSTRAK
PDAM Tirta Kandilo Unit Tanah Grogot Memiliki Permasalahan Pada Sistem
Distribusi Yang Belum Memenuhi Kriteria Desain Yang Berlaku, Salah Satunya
Adalah Kecepatan Aliran Dalam Jaringan Pipa Sehingga Debit Air Yang Keluar Pada
Pelanggan Menjadi Kecil. Tujuan Perencanaan Ini Adalah Melakukan Evaluasi
Terhadap Kondisi Eksisting Serta Menyusun Rencana Pengembangan Jaringan
Distribusi PDAM Tirta Kandilo Dalam 15 Tahun Kedepan, Mulai Tahun 2018
Hingga Tahun 2032 Mendatang. Terdapat Penambahan 3 Daerah Pelayanan Sesuai
RTRW Yang Berlaku Yaitu Desa Padang Pangrapat, Desa Sempulang Serta Kota
Tanah Grogot Dengan Masing-Masing Debit Sebesar 15,37 Liter/Detik, 29,11
Liter/Detik Dan 18,97 Liter/Detik Sehingga Debit Keseluruhan Sebesar 262,95
Liter/Detik Di Masa Mendatang. Agar Target Rencana Pengembangan Tercapai
PDAM Tirta Kandilo Perlu Melakukan Modifikasi Dimensi Pipa, Menambahkan
Pompa Booster Pada Beberapa Titik Pelayanan Yang Kritis Serta Menambahkan
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pada Desa Sempulang Agar Pelayanan Air Bersih
Terjangkau Dalam Jangka Waktu Kedepan. Reservoar Juga Perlu Dilakukan
Penambahan Volume Sehingga Kebutuhan Air Terpenuhi. Diameter Pipa Yang
Digunakan Pada Perencanaan Ini Berkisar Antara 50 Mm Hingga 400 Mm Dengan
Jenis Pipa PVC. Kata Kunci : Air, Jaringan Distribusi, PDAM Tirta Kandilo,
EPANET 2.0
A. PENDAHULUAN
Definisi Sistem Jaringan Pipa Transmisi Air Bersih adalah sistem pengaliran
air sebelum masuk ke bangunan pengolahan. Pengaliran dapat dilakukan dengan
menggunakan pompa maupun dilakukan secara geravitasi. Air yang dihasilkan dari
pipa dapat ditampung dalam reservoir air yang berfungsi untuk menjaga
kesetimbangan antara produksi dengan kebutuhan. Reservoir air dibangun didalam
tanah atau dalam bentuk menara air yang umumya untuk mengantisipasi kebutuhan
pincak di daerah distribusi.(Peraturan Mentri Pekerjaan Umum No 18 tahun 2007.
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum) Perencanaan SPAM
unit distriusi dapat berupa jaringan perpipaan yang membentuk jaringan tertutup
(loop), sistem jaringan distribusi bercabang (deadend distribution system), atau
kombinasi dari kedua sistem tersebut (grade system). Bentuk jaringan distribusi
ditentukan oleh kondisi topografi, lokasi reservoir, luas wilayah pelayanan, jumlah
pelanggan dan jaringan jlan dimana pipa akan dipasang. .(Peraturan Mentri Pekerjaan
Umum No 18 tahun 2007. Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum) Menurut peraturan mentri Pekerjaan umum Penyelenggaraan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (2010: 54) Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi
dalam perancangan denah (lay-out) sistem distribusi adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan Air
Menurut Kodoatie dan Sjarief (2008:174) kebutuhan air (water
requitments) merupakan kebutuhan air yang digunakan untuk menunjang segala
kegiatan manusia, meliputi air bersih Domestik dan non Domestik, air irigasi
baik pertaniaan maupun perikanan dan air untuk pengelontoran kota. Tabel 2.1
adalah standar kebutuhan minimum air bersih di India menurut jenis wilyah.
Kebutuhan air minum juga bergantung pada iklim yang kadangkadang lebih
signifikan pengaruhnya dibandingkan factor jumlah penduduk. (Triatmadja,
2016)
1.1. Kebutuhan Domestik
Menurut Kodoatie dan Sjarief (2008:174) kebutuhan air domestik
sangat ditentukan oleh jumlah penduduk. Kecenderungan populasi dan sejarah
populasi dipakai sebagai dasar perhitungan kebutuhan air domestik terutama
dalam penentuan kecenderungan laju penduduk. Pertumbuhan ini juga
tergantung dari rencana pengembangan dari tata ruang Kabupaten. Estimasi
populasi untuk masa yang akan datang merupakan salah satu parameter utama
dalam penentuan kebutuhan air domestic. Laju penyambungan juga menjadi
parameter yang digunakan untuk analisa. Propensitas untuk penyambungan
perlu diketahui dengan melakukan survi kebutuhan nyata terutama di wilayah
yang sudah ada sistem penyambungan aie bersih PDAM. Kebutuhan jam
puncak adalah sekitar 168% hingga 200% dari nilai rerata harian. Kebutuhan
air untuk sambungan rumah di kota kecil adalah 130 l/org/hari. Di kota besar
kebutuhan air meningkat menjadi 170 l/org/hari. Direktorat Jenderal Cipta
Karya memberikan kisaran kebutuhan air seperti ditunjukan pada Tabel 2.2:
(Triatmadja, 2016)
Sistem Pendistribusian
Sistem distribusi adalah sistem yang langsung berhubungan dengan
konsumen, yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang telah
memenuhi syarat ke seluruh daerah pelayanan. Dua hal penting yang harus
diperhatikan pada sistem distribusi adalah tersedianya jumlah air yang
cukup dan tekanan yang memenuhi (kontinuitas 13 pelayanan), serta
menjaga keamanan kualitas air yang berasal dari instalasi pengolahan.
(Joko, 2010)
Sistem Pengaliran
1. Kondisi eksisting pada jaringan distribusi PDAM Tirta Kandilo Unit Tanah
Grogot masih belum memenuhi standar yang berlaku terutama pada aspek
kecepatan aliran serta tingkat kebocoran melebihi batas yang telah ditetapkan.
Sedangkan untuk sisa tekanan dan kehilangan tekanan telah memenuhi standar
yang berlaku.
Badan Pusat Statistik. 2017. Kabupaten Paser Dalam Angka 2017. Kabupaten
Paser.
Paryono & Susilo.H. 2014. Analisa Jaringan Distribusi Air PDAM Giri Tirta
Sari (Studi Kasus Perumahan Griya Bulusulur Permai Wonogiri). Jurnal
Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Jakarta : Universitas
Mercu Buana.