Anda di halaman 1dari 3

Koefisien korelasi ini memiliki nilai antara -1 dan +1 (-1≤ KK ≤ +1), dengan arti

yaitu:

 Jika KK bernilai positif, maka variabel-variabel berkorelasi positif. Semakin dekat nilai

KK ini ke +1 semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya.

 Jika KK bernilai negatif, maka variabel-variabel berkorelasi negatif. Semakin dekat nilai

KK ini ke -1 semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya.

 Jika KK bernilai 0 (nol), maka variabel – variabel tidak menunjukkan korelasi.

 Jika KK bernilai +1 atau -1, maka variabel menunjukkan korelasi positif atau negatif

yang sempurna.

a. Jenis-Jenis Korelasi yang Sering Digunakan

o Korelasi Product Moment, digunakan untuk keperluan penghitungan koefisien korelasi

(r) berdasarkan sekumpulan data (X, Y) berukuran n dapat digunakan rumus:

Keterangan:

ƩX: Jumlah semua data variabel X

ƩY: Jumlah semua data variabel Y

ƩX²: Jumlah semua data variabel X dikuadratkan

ƩY²: Jumlah semua data variabel Y dikuadratkan

ƩXY: Jumlah semua data variabel X dikali Y

o Korelasi Tata Jenjang (Spearman Rank), disebut juga Rank Order Correlation atau Rank

Defference Corelation, digunakan untuk menghitung tingkat hubungan antara sesama

variabel dengan data ordinal. Rumusnya:


Keterangan:

ρ: Koefisien korelasi

D: Perbedaan skor antara 2 variabel

N: Jumlah subyek dalam variabel

o Korelasi Kontingensi, perhitungannya memerlukan tabel kontingensi, digunakan untuk

menghitung hubungan antara variabel dengan data nominal. Rumusnya:

b. Perhitungan Korelasi

Contoh perhitungan korelasi menggunakan korelasi Product Moment:

Data uji coba instrumen Standing Broad jump dengan tes retes dikumpulkan untuk

mendapatkan koefisien korelasi:

Penyelesaian:

 Persiapan perhitungan
 Perhitungan

Anda mungkin juga menyukai