Anda di halaman 1dari 5

SEKOLAH

Sekolah adalah tempat didikan bagi anak anak. Tujuan dari sekolah adalah mengajar tentang
mengajarkan anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan bangsa. Sekolah adalah sebuah
lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa / murid di bawah pengawasan guru.

Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti:
waktu luang atau waktu senggang, di mana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang
bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu
untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah
mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan
estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak didampingi oleh orang ahli
dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya
kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas.

Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan
mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala
Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah. Jumlah wakil kepala sekolah di
setiap sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah disusun meninggi
untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan
sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan.

GURU
Guru dalam bahasa jawa adalah menunjuk pada seorang yang harus digugu dan ditiru oleh
semua murid dan bahkan masyarakat. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan
olehnya senantiasa dipercaya dan diyakkini sebagai kebenaran oleh semua murid. Sedangkan
ditiru artinya seorang guru harus menjadi suri teladan (panutan) bagi semua muridnya.

Pengertian dan definisi guru adalah sebagai pengelola kegiatan proses belajar mengajar dimana
dalam hal ini guru bertugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa agar bisa mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam hal ini guru berperan dan bertugas sebagai pengelola proses belajar
mengajar. Guru berperan menjadi pengganti orang tua di sekolah. Dalam hal ini guru harus bisa
menggantikan orang tua siswa jika siswa sedang berada di sekolah.
KETERKAITAN SEKOLAH DENGAN GURU
Sekolah merupakan tempat untuk anak-anak yang memerlukan pendidikan agar dapat menggapai
cita-cita dan memajukan bangsa. Dalam hal ini, peran sekolah hanya sebagai tempat, sedangkan
yang mengelolanya perlu sebuah profesi yang sangat tangguh dan profesional yaitu guru. Guru
adalah unsur penting di dalam keseluruhan sistem pendidikan. Karena itu peranan dan
kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak didik harus diperhitungkan dengan
sungguh-sungguh. Guru bukan hanya sebatas pegawai yang hanya melakukan tugas tanpa ada
rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang dipikulnya. Di dalam pendidikan, guru
mempunyai tiga tugas pokok, yaitu: tugas profesional, tugas kemasyarakatan dan tugas
manusiawi.

Dalam segala aspek, guru perlu bertugas sebagai layaknya seorang yang profesional. Harus
mengajar sesuai dengan materi yang telah disiapkan, tetapi juga memperhatikan kondisi dari
anak-anak yang diajarnya. Dalam hal ini, guru harus begitu profesional agar hal yang diajarkan
dalam masuk dan berguna bagi anak-anak. Guru juga melakukan tugas kemasyarakatan dan
tugas manusiawi yang sejatinya tidak banyak orang yang mau dan memikul tanggung jawab ini.
Perlu kerendahan hati, tekad, kemauan, kesabaran dan rasa empati. Sangat tidak berimbang
memang antara apa yang diberikan oleh guru dengan gaji yang diterima. Tetapi itulah hebatnya
guru. Harus dihormati dan dihargai.

ISI

Guru yang menyenangkan tentu menjadi dambaan setiap Siswa. Guru yang menyenangkan
tersebut sering disebut dengan ‘ Guru Favorit “. Bagi para siswa, akan sangat menyenangkan jika
guru yang mengajar tersebut adalah guru yang menyenangkan. Guru memang seperti dituntut
dalam banyak sekali aspek. Tidak sedikit siswa yang terlalu mengeluh dengan guru yang tidak
sesuai dengan keinginan hatinya. Alangkah baiknya bila sikap kita tersebut kita rubah. Guru
selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik bagi murid-murid yang diajarnya. Guru
senantiasa untuk bersabar dan berusaha agar murid-murid dapat menangkap setiap ilmu yang
diberikan agar dapat menjadi bekal bagi masa depan murid-muridnya.

Ciri Guru Favorit :

1. Guru yang mencintai profesi tersebut

Hal pertama dan utama untuk menjadi seorang guru yang menyenangkan itu adalah mencintai
profesi tersebut. Dengan mencintai profesi tersebut maka seluruh fikiran dan tenaga Guru akan
tercurah kesana.
2. Guru yang selalu tampil prima dengan menguasai materi

Guru betul materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Ketika berbicara di muka kelas
guru tidak membuka catatan atau buku pegangan sama sekali. Guru berbicaralah dengan jelas
dan lancar sehingga terkesan di hati Siswa bahwa guru benar-benar tahu segala permasalahan
dari materi yang disampaikan.

3. Guru Selalu Bijaksana

Sebagai seorang guru, guru harus menyadari bahwa tingkat kemampuan Siswa dalam menerima
materi yang diajarkan tidak sama, Ada yang cepat mengerti, ada yang sedang, ada yang lambat
dan ada yang sangat lambat bahkan ada yang sulit untuk bisa dimengerti. Jika Guru memiliki
kesadaran ini, maka sudah bisa dipastikan guru akan memiliki kesabaran yang tinggi untuk
menampung pertanyaan-pertanyaan dari anak didik guru. Guru biasanya memakai cara
sederhana untuk menjelaskan pada siswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah dengan
contoh-contoh sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari walaupun mungkin
contoh-contoh itu agak konyol.

4. Guru Berusaha Untuk Selalu Ceria

Seorang guru jika sudah tampil di muka kelas itu harus selalu ceria, jangan membawa persoalan-
persoalan yang tidak menyenangkan dari rumah atau dari tempat lain ke dalam kelas sewaktu
guru mulai dan sedang mengajar.

5. Guru yang bisa mengendalikan emosi

Jangan mudah marah di kelas dan jangan mudah tersinggung karena perilaku siswa. Siswa yang
guru ajar berasal dari daerah dan budaya yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya dan
berbeda dengan kebiasaan guru, apalagi mungkin pendidikan di rumah dari orang tuanya
memang kurang sesuai dengan tata cara dan kebiasaan guru. Marah di kelas akan membuat
suasana menjadi tidak enak, siswa menjadi tegang. Hal ini akan berpengaruh pada nalar siswa
untuk menerima materi pelajaran yang guru berikan.

6. Guru yang Aktif di Kelas dan Mampu Menjawab Semua Pertanyaan Siswa

Aktif di kelas ini maksudnya adalah jangan sampai terjadi kegiatan yang monoton, memberikan
pelajaran hendaknya diselingi juga dengan tanya jawab, diskusi dan cara-cara lain yang
menyenangkan. Jangan memarahi siswa yang yang terlalu sering bertanya. Berusaha menjawab
setiap pertanyaan yang diajukan siswa dengan baik. Jika suatu saat ada pertanyaan dari siswa
yang tidak siap dijawab, berlakulah jujur. Berjanjilah untuk dapat menjawabnya dengan benar
pada kesempatan lain sementara guru berusaha mencari jawaban tersebut. Janganlah merasa
malu karena hal ini. Ingat sebagai manusia guru mempunyai keterbatasan. Tapi usahakan hal
seperti ini jangan terlalu sering terjadi. Untuk menghindari kejadian seperti ini, berusahalah
untuk banyak membaca dan belajar lagi. Jangan bosan belajar. Janganlah menutupi kelemahan
guru dengan cara marah-marah bila ada anak yang bertanya sehingga menjadikan anak tidak
berani bertanya lagi. Jika siswa sudah tidak berani bertanya, jangan harap pendidikan/pengajaran
guru akan berhasil.

7. Memiliki Rasa Malu dan Takut

Untuk menjadi guru yang baik, maka seorang guru harus memiliki sifat ini. Dalam hal ini yang
dimaksud rasa malu adalah malu untuk melakukan perbuatan salah, sementara rasa takut adalah
takut dari akibat perbuatan salah yang guru lakukan. Dengan memiliki kedua sifat ini maka
setiap perbuatan yang akan guru lakukan akan lebih mudah guru kendalikan dan
dipertimbangkan kembali apakah akan terus dilakukan atau tidak.

8. Jangan Sombong

Jangan sampai seorang guru itu memiliki sifat sombong dan terlalu membanggakan diri baik
ketika sedang mengajar ataupun berada di lingkungan lain. Jangan mencemoohkan siswa yang
tidak pandai di kelas dan jangan mempermalukan siswa, meski siswa tersebut salah sekalipun di
hadapan orang banyak. Cara yang paling bijak jika ada hal seperti itu adalah dengan memanggil
siswa tersebut dan mengajaknya bicara dengan baik-baik.

9. Bersikap Adil dalam Penilaian

Guru berusaha untuk selalu berlaku adil dalam memberi penilaian kepada siswa. Jangan
membeda-bedakan siswa yang pandai/mampu dan siswa yang kurang pandai/kurang mampu
Serta tidak memuji secara berlebihan terhadap siswa yang pandai di hadapan siswa yang kurang
pandai. Memuji siswa memang baik dengan tujuan untuk memberikan motivasi kepada yang
lain, namun jangan terlalu berlebihan.

Sudah selayaknya kita menghargai dan menghormati segala pengorbanan yang diberikan oleh
guru kepada kita. Ucapkan terimakasih bagi guru yang mengajar kita sekalian. Jangan lupa juga
untuk selalu menjaga sekolah yang telah diberikan bagi kita sebagai fasilitas untuk kita dapat
menerima ilmu yang lebih baik lagi. Mulai dari lingkup kecil yaitu ruang kelas kita. Jaga, rawat
dan pelihara sekolah kita dan selalu menghargai guru.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kaskus.co.id/thread/54125128507410f5108b4570/?
utm_source=facebook&utm_medium=social&utm_content=forum&utm_campaign=regularpromo

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sekolah?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9079146804

http://www.informasi-pendidikan.com/2013/07/pengertian-dan-definisi-guru.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Guru

Anda mungkin juga menyukai