Anda di halaman 1dari 24

Note : MAGANG ITU KEGIATAN UNTUK MENINGKATKAN SKILL

MAHASISWA. MEMPELAJARI MANAJEMEN NYA, SISTEM NYA,


TEKNISNYA.

HARUS ADA PENAMBAHANA PENGETAHUAN,


KETRAMPILAN/SKILL SETELAH MELAKSANAKAN MAGANG

LAPORAN MAGANG

PERAN BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DALAM


RANGKA PENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PADA KELOMPOK
TANI SISTEM KERAMBA TANCAP DI DUSUN SERADI DESA
SALATIGA KABUPATEN SAMBAS

Wawan Kurniawan
NIM C1101171024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

1
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020

LAPORAN MAGANG

PERAN BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DALAM


RANGKA PENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PADA KELOMPOK
TANI BUDIDAYA SISTEM KERAMBA TANCAP DI DUSUN SERADI
DESA SALATIGA KECAMATAN SALATIGA KABUPATEN SAMBAS

Wawan Kurniawan
NIM C1101171024

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Magang

2
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
LAPORAN MAGANG

PERAN BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DALAM


RANGKA PENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PADA KELOMPOK
TANI BUDIDAYA SISTEM KERAMBA TANCAP DI DUSUN SERADI
DESA SALATIGA KECAMATAN SALATIGA KABUPATEN SAMBAS

Tanggung jawab yuridis material pada

Wawan Kurniawan
NIM C1101171024

Telah dipresentasikan dan diuji


pada tanggal :

Ketua Prodi Pembimbing

Drs. Inpurwanto, M.si Yeni Hurriyani, S.pi, M.si


NIP. 195803201987101001 NIP. 198610232013042004

Laporan ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk Kelulusan
MataDisahkan
Kuliah Magang
Ketua
Tanggal Jurusan
:.........................
Dr. Ir. Fadjar Rianto, MS
NIP. 196101261985031001
3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya maka Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) magang tentang peran
budidaya ikan nila dalam rangka peningkatan kesejahteraan pada kelompok tani
budidaya sistem jaring keramba tancap dapat diselesaikan. Laporan Praktek Kerja
lapangan ini disusun berdasarkan hasil yang diperoleh selama kegiatan praktek
kerja lapangan yang berada di Dusun Seradi Desa Salatiga Kabupaten Sambas.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa selesainya laporan
Praktek Kerja Lapangan ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan berbagai
pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Inpurwanto, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen
Sumberdaya Perairan arahan tentang Praktek Kerja Lapangan.
2. Ibu Yeni Hurriyani, S.Pi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan serta bimbingan dalam proses PKL dan penulisan
laporan.
3. Bapak Supardi selaku Ketua Kelompok Tani Budidaya Ikan Nila di Dusun
Seradi, Desa Saalatiga, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas.
4. Bapak Zainal Abidin selaku Penyuluh Perikanan Kecamatan Salatiga
sekaligus pembimbing lapangan yag telah memberikan bimbingan dan arahan
terkait budidaya ikan nila selama Praktek Kerja Lapangan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan


dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan kerja praktek ini. Akhir
kata penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
sekaligus menambah pengetahuan tentang parasit ????yang menyerang ikan.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Pontianak, Oktober 2020

Wawan Kurniawan

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

I. PENDAHULUAN................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...............................................................................................3

1.2 Tujuan Praktek kerja Lapangan......................................................................5

1.3 Permasalahan..................................................................................................6

II. PELAKSANAAN MAGANG............................................................................7

2.1 Waktu dan Tempat.........................................................................................7

2.2 Kondisi Umum Lokasi Praktek Kerja Lapangan...........................................7

2.3 Kegiatan Lapangan.........................................................................................9

2.4 Metode pengambilan data............................................................................10

III. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................11

3.1 Produksi........................................................................................................11

3.2 Faktor Produksi................................................................................................11

IV. PENUTUP.......................................................................................................15

4.1 Kesimpulan...................................................................................................15

4.2 Saran.............................................................................................................16

Daftar Pustaka........................................................................................................17

LAMPIRAN...........................................................................................................19

2
I. PENDAHULUAN
1.1 A Latar Belakang
Pembangunan sektor perikanan dan kelautan sebagai dari pembangunan
nasional bertujuan untuk mengusahakan agar setiap perikanan dan kelautan dapat
dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik berkegiatan, pengolahan, maupun
pemasaran. Hal tersebut pada hakekatnya merupakan penjabaran operasional dari
tujuan jangka panjang yang ingin dicapai untuk meningkatkan kesejahteraan dan
taraf hidup nelayan maupun petani ikan [ CITATION Dah01 \l 1033 ].
Menurut Made L. Nurjana (2006), perikanan budidaya air tawar di mulai
sejak jaman penjajahan Belanda dengan penebaran benih ikan karper/ikan mas
(Cyprinus carpio) di kolam halaman rumah di Jawa Barat, pada pertengahan abad
ke 19. Praktek perikanan budidaya ini kemudian menyebar ke bagian lain Pulau
Jawa, pada awal abad 20. Namun demikian baru pada tahun 1970-an terjadi
peningkatan produksi yang luar biasa dari budidaya ikan air tawar. Adanya
pengenalan teknologi baru dalam perikanan memberikan kontribusi pada
ketersediaan benih yang dihasilkan dan perkembangan pakan ikan. Spesies yang
umum dibudidayakan adalah ikan Nila (Oreochromis niloticus), ikan Mas
(Cyprinus carpio), dan ikan Gurami (Osphronemus goramy).
Menurut zaldi (2010), usaha kearah pembudidayaan ikan di perairan
umum sangat di perlukan sebagai penyeimbang dan pembantu pemenuhan
produksi ikan yang selama ini di peroleh dari hasil penangkapan yang cenderung
semakin menurun. Seiring dengan berkembangnya zaman dan meningkatnya
jumlah penduduk yang diiringi dengan semakin meningkatnya kebutuhan protein
hewani oleh manusia setip tahunnya, maka perlu adanya peningkatan produksi
ikan sebagai salah satu sumber pangan dan sumber protein. Peningkatan produksi
ikan sebagai salah satu sumber pangan dan sumber protein. Peningkatan produksi
perikanan dapat di lakukan dengan kegiatan pembudidayaan ikan di keramba
jaring apung (KJA) dan keramba jaring tancap (KJT).
Keramba jaring tancap (KJT) adalah metode pemeliharaan ikan yang
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan keramba jaring apung
(KJA). Berikut ini adalah beberapa keunggulan metode keramba jaring tancap
dibandingkan dengan keramba jaring apung, yaitu desain lebih mudah dan efisien

3
dalam pembuatannya, dana yang diperlukan tidak terlalu besar, pengoperasiannya
mudah, produktivitas lebih tinggi, tidak memerlukan air yang terlalu dalam seperti
kermba jaring apung (Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, 2014).
Sungai Sambas merupakan sungai yang berada di Kalimantan Barat
tepatnya berada di Kabupaten Sambas. Daerah aliran sungai Sambas Kecil
memiliki 15 anak sungai salah satunya berada di Kecamatan Salatiga. Kawasan
sungai sambas kecil merupakan pusat pertumbuhan kota, pengairan pertanian,
perdagangan, dan jalur pergerakan serta prasarana transportasi bagi masyarakat
[ CITATION Nir \l 1033 ]. Kegiatan dan kedihupan masyarakat di Kabupaten Sambas
sangat bergantung pada sungai sehingga menjadi salah satu sarana terpenting bagi
masyarakat terutama masyarakat di wilayah tepian Sungai Sambaas Kecil
[ CITATION Arp95 \l 1033 ].
Ikan Nila merupakan salah satu komoditas penting perikanan budidaya air
tawar di Indonesia. Ikan ini sebenarnya bukan asli perairan indonesia, melainkan
ikan yang berasal dari Afrika [ CITATION Kha06 \l 1033 ]. Ikan Nila adalah jenis ikan
kosumsi air tawar, jenis ikan ini di introduksi dari Afrika tepatnya Afrika bagian
timur yaitu di sungai Nil (Mesir), danau Tanganyika, Chad, Nigeria, dan Kenya
pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan populer di kolam-kolam air
tawar di Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromi Niloticus, dan dalam
bahasa Inggris di kenal sebagai Nile Tilapia. Genus Oreochromis merupakan jenis
ikan yang beradaptasi tinggi dan mempunyai toleransi terhadap kualitas air
dengan kisaran yang besar.
1.2 Tujuan Praktek kerja Lapangan Magang
Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dibedakan menjadi
tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Magang ini
adalah
a. Untuk memenuhi syarat mata kuliah magang.
b. Untuk mengetahui dan mengenal secara langsung dunia kerja selama
Praktek Kerja Lapangan.

4
c. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman sehingga memjadikan
bekal untuk mahasiswa kedalam dunia kerja.

2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
antara lain:
a. Untuk faktor-faktor produksi yang di peroleh oleh kelompok tani
budidaya ikan nila di dusun Seradi, Desa Salatiga, Kecamatan Salatiga,
Kabupaten Sambas.
b. Untuk mengetahui kelayakan budidaya ikan nila di Dusun Seradi, Desa
Salatiga, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas.
c. Memberikan informasi yang didapatkan oleh mahasiswa selama kuliah
kepada petani tambak ikan nila dalam mengembangkan usahanya
sehingga dapat membantu tentang pendapatan dalam perkembangan
usahanya.
1.3 Permasalahan
Usaha kearah pembudidayaan ikan nila di perairan umum sangat
diperlukan sebagai pemenuhan produksi ikan yang selama ini hanya
mengharapkan hasil tangkapan yang semakin lama semakin menurun. Seiring
berkembangnya zaman dan meningkatnya perumbuhan penduduk yang diiringi
meningkatnya kebutuhan protein hewani oleh manusia tiap tahunnya, maka
diperlukan peningkatan produksi ikan sebagai salah satu sumber pangan dan
protein. Peningkatan kebutuhan sumber hewani dapat dilakukan dengan kegiatan
pumbudidayaan ikan salah satunya pembudidayaan ikan nila yang menggunakan
jaring tancap (KJT). Dengan meningkatnya permintaan konsumen akan sumber
hewani, maka pembudidaya haru mempertahankan dan mengembangkan budidaya
ikan dengan sebaik mungkin agar pembudidaya tidak mengalami kerugian.

5
II. PELAKSANAAN MAGANG

A. Waktu Dan Tempat


B. Gambaran Umum
C. Batasan Masalah
D. Metode Kegiatan
E. Pelaksanaan Kegiatan

2.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan Praktek Lapangan Kerja dilkasanaka selama satu bulan, yaitu
pada tanggal 2020 yang bertempat di Dusun Seradi, Desa Salatiga, Kecamatan
Salatiga, Kabupaten Sambas

2.2 Kondisi Umum Lokasi Praktek Kerja Lapangan


A. Sejarah singkat

Gambar 1. Lokasi Praktek Kerja Lapangan


Awal mula Kelompok Tani Tanjung Harapan terbentuk karena adanya
kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang kosong agar lebih
bermanfaat. Terbukti satu tahun terbentuknya kelompok tani tanjung harapan
sudah bisa memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan usaha yaitu budidaya
ikan nila keramba jaring tancap. Pada tanggal 05 September 2019
terbentuknya kelompok tani budidaya ikan ini di gagasi oleh Supardi,
Muhayat, dan Bong Miau Hin dan sekarang sudah memiliki 11 anggota dan di
ketuai oleh Supardi.
1. Letak dan Luas Wilayah

6
Dusun seradi terletak di Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas
luas wilayah 82,75km2 berbatasan langsung dengan Kecamatan Pemangkat
dan Kecamatan Selakau.
2. Tanah dan topografi
Keadaan tanah yang subur membuat hasil pertanian masyarakat
dengan baik. Kawasan tanah adalah berlumpur dan sebagian berlumut.

3. Iklim
Kondisi tersebut beriklim tropis karena masih berada di wilayah
Kalimantan Barat, dimana secara geografis masih berhubungan dengan
garis khatulistiwa.
4. Keadaan penduduk
Jumlah penduduk yang mendiami Dusun Seradi rata-rata mata
pencahariannya adalah petani dan nelayan. Demgan terbentuknya
Kelompok budidaya ikan nila diharapkan dapat menambah penghasilan
masyarakat.
B. Struktur Organisasi

7
KETUA
SUPARDI

SEKRETARIS BENDAHARA
ALI ASPAR ANWAR

ANGGOTA
BOHAIDI, BON MIAU HIN, HENDRO BUDI SUSILO, IMAM LAWI,
JAMEL, MISRAN, MUHAYAT, DAN RUSLAN SYA'AREN

C. Visi dan Misi


Memanfaatkan lahan yang sudah tersedia menjadi lahan yang berguna dan
memberdayakan masyarakat sekitar menjadi lahan yang berguna.
D. Tenaga Kerja
Tenaga kerja tersebut berjumlah 11 anggotayang bergantian setiap hari
sesuai jadwal yang telah dibuat oleh kelompok budidaya. Terkadang anak
dari anggota tersebut membantu dalam memberi makan, panen, dan
mempromosikan hasil panen untuk di jual.
E. Sarana dan Prasarana

8
Untuk sarana dan sarana masih belum memadai hanya saja ada gubuk
yang digunakan untuk menyimpan pakan dan alat kerja lainnya.

2.3 Kegiatan Lapangan


A. Pemberian makan
Pemberian makan dilakukan sehari dua kali pada pukul 08.0 WIB dan
16.00 WIB selama Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dalam pemberian
pakan yang biasa digunakan yaitu 1-3 cm terkadang pemerian pakan ikan
biasa digantikan dengan dedak ataupun kangkung.
B. Pembersihan area keramba
Dalam pembersihan area keramba dilakukan seminggu sekali
dimaksud agar keramba dan sekitarannya tetap dalam keadan bersih dan
ikan terhindar dari penyakit.
C. Pelatihan pembuatan pakan ikan
Pelatihan pembuatan pakan ikan dimaksudkan agar kelompok
budidaya ikan nila tidak bergantung pada pakan buatan pabrik. Dengan
adanya pelatihan pembuatan pakan dapat mengurangi pengeluaran yang
mana pakan merupakan pengeluaran terbesar dalam budidaya.
D. Penyortiran ikan nila
Penyortiran ikan nila merupakan kegiatan menyeragamkan ukuran
ikan nila, dari penyortiran tersebut dikelompokkan berdasarkan ukuran
yang sesuai

E. Pemanena ikan nila


Kegiatan pemanenan dilakukan saat ikan nila tersebut sudah siap
panen setelah berumur 2-3 bulan dengan bobot 200 gram/ekor. Hasil yang
didapat dari masing-masing keramba berbeda disebabkan oleh padat tebar
benih yang disebar.
F. Penjualan
Dalam menjual ikan yang di panen selain pembeli yang datang
langsung kami melakukan penjualan lewat media sosial.

9
2.4 Metode pengambilan data
Untuk memperoleh informasi yang mendukung Praktek Kerja Lapangan
perlu dilakukan pengumpulan data guna mencapai tujuan praktek. Metode
yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yaitu dengan cara data
yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan dan dideskriptifkan
secara menyeluruh. Data wawancara dalam penelitian adalah sumber data
utama yang menjadi bahan untuk menjawab masalah yang sedang di hadapi.
Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan
informan sehingga setelah melakukan wawancara, peneliti membuat hasil
wawancara dengan menuliskan kta-kata yang sesuai dengan apa yang telah
diwawancarai sebelumnya.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Ikan nila (oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air
tawar yang paling banyak diminati oleh berbagai kalangan baik masyarakat lokal
maupun mancanegara (Yanti et al, 2013; Fadri et al, 2016). Menurut KKP (2013),
produksi ikan nila mengalami fluktuasi produksi setiap tahunnya. Konsistensi
peningkatan hasil produksi ikan nila dapat dilakukan melalui budidaya secara
intensif dengan memperhatikan berbagai aspek pendukung keberlangsungan
hidup ikan tersebut seperti ketersediaan air, area budidaya, serta kualitas
lingkungan yang baik (Putra et al, 2011).

10
3.1 Produksi
Produksi diartikan sebagai penggunaan atau pemanfaatan sumberdaya
yang mengubah suatu komoditi menjadi komoditi lainnya yang sama sekali
berbeda, baik dalam pengertian apa, dan dimana atau kapan komoditi-
komoditi tersebut dialokasikan, maupun dalam pengertian apa yang dikerjakan
oleh konsumen komoditi itu (Miller dan Mainers,2000). Dengan demikian
produksi itu tidak terbatas pada pembuatannya saja tetapi juga
penyimpanannya, dsitribusi, pengangkutan pengeceran, pemasaran kembali.
Upaya-upaya mensiasati lembaga regulator atau mencari celah hukum demi
memperoleh keringanan pajak lainnya.
Iswando, (2004) menuliskan bahwa teori produksi sebagaimana teori
perilaku konsumen merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif yang
tersedia. Dalam hal ini adalah keputusan yang diambil seseorang produsen
dalam menentukan pilihan atas alternatif tersebut. Produsen mencoba
memaksimalkan produksi yang bisa tercapai dengan suatu kendala ongkos
tertentu agar bisa dihasilkan dengan keuntungan tertentu.

3.2 Faktor Produksi


Fungsi produksi merupakan suatu hubungan diantara faktor produksi dan
tingkat produksi yang diciptakannya. Faktor-faktor produksi ini terdiri dari
tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahaan. Dalam teori ekonomi
untuk menganalisis mengenai produksi, selalu dimasalahkan bahwa tiga faktor
produksi (tanah, modal, keusahaan) adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga
kerja yang di pandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya.
Yang dimaksud faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada
budidaya ikan agar ikan nila tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan
dengan baik. (Soekartawi,1997).
Untuk menggambarkan hubungan diantara faktor-faktor produksi yang
digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, maka yang digambarkan adalah
hubungan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi
yang di capai (Sukirno,2005). Sementara itu menurut Mankiw (2006) adalah
hubungan antara jumlah input yang digunakan dalam membuat barang dengan
jumlah output dari barang tersebut

11
A. Tenaga Kerja
Hasil wawancara dari keseluruh anggota Kelompok Tani Budidaya
Tanjung Harapan Dusun Seradi, Desa Salatiga, Kecamatan Salatiga
Kabupaten Sambas mengatakan bahwa kepercayaan seluruh anggota
sangat tinggi karena setiap pengeluaran dan pemasukan baik untuk
pengeluaran untuk pakan dan biaya lain-lain selalu adanya keterbukaan
antara bendahara dan sesama anggota karena kelompok tani tanjung
harapan selalu mengadakan agenda rapat mingguan yang dilakukan
seminggu sekali. Selain itu tenaga kerja tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap tingkat pendapatan budidaya ikan nila. Karena seluruh
anggota kelompok tani budidaya ikan nila sepakat hasil keuntungan
penjualan ikan akan dibagikan pada masa periode tertentu. Dengan begitu
untuk tenaga kerja kelompok tani budidaya ikan nila tidak perlu
mengeluarkan biaya tambahan untuk produksi.
B. Benih
Dari hasil yang di dapat selama Praktek Kerja Lapangan
mengatakan bahwa benih memiliki pengaruh yang sangat tinggi terhadap
peran budidaya ikan nila karena pemilihan bibit yang baik tidaknya akan
mempengaruhi produksi. dikarenakan oleh faktor sifat dari Ikan Nila yang
tidak bisa bertahan hidup dalam keadaan yang kurang baik atau dalam
kondisi air yang sangat buruk. Sehingga ketika dalam keadaan keramba
yang tidak baik ikan yang hidup akan mengalami kematian sehingga
tingkat kematian Ikan Budidaya meningkat. Saat wawancara berlangsung
dengan Ketua Kelompok Tani Budidaya Ikan Nila Tanjung Harapan
Dusun Seradi Desa Salatiga, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas
mengatakan bahwa benih ikan nila yang di dapat merupakan benih ikan
nila bibit unggul di Balai Benih Ikan atas rekomendasi dari Penyuluh
Perikanan Kecamaatan Salatiga. Selain itu benih yang didapat merupakan
hasil dari bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan dengan pengajuan
proposal yang dilakukan oleh Kelompok Budidaya Ikan Nila tersebut.
C. Pakan

12
Hasil yang di dapat dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) bahwa
pakan memiliki pengaruh yang tinggi terhadap produksi Budidaya Ikan
Nila karena pakan merupakan pengeluaran terbesar dalam budidaya ikan
nila. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ikan nila dipengaruhi oleh
banyaknya pakan yang diberikan sehingga walaupun pakan merupakan
biaya produksi yang harus diminimalkan tetapi dalam budidaya justru
semakin banyak pakan yang diberikan semakin cepat proses panen petani
Ikan Nila.
Informasi yang di dapat dari Ketua Kelompok Budidaya Ikan Nila
Tanjung Harapan Dusun Seradi, Desa Salatiga, Kabupaaten Sambas
mengatakan bahwa pakan yang diberikan pada Ikan Nila didapat dari
modal awal dan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Sambas dengan pengajuan proposal selain itu untuk menimalisir
penggunaan pakan yang terbatas Kelompok Budidaya Ikan Nila Tanjung
Harapan menggunakan dedak dan tumbuhan seperti kangkung sebagai
pengganti pakan buatan.
D. Luas Keramba
Hasil dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) berpengaruhnya luas
keramba dalam Budidaya Ikan Nila ini dikarenakan Ikan Nila memiliki
sifat yang tidak dapat dibudidayakan di keramba yang sempit. Artinya
antara keramba dan ikan yang tidak seimbang akan mempengaruhi laju
pertumbuhan bahkan kematian. Informasi yang didapat dari Sekretaris
Kelompok Tani Budidaya Ikan Nila Tanjung Harapan Dusun Seradi, Desa
Salatiga Kecamatan Salatiga Kabupaten Sambas ada 24 keramba dengan
ukuran 2x3 6 keramba dan 2x6 18 keramba. Untuk keramba ukuran 2x3
benih Ikan Nila yang dimasukan adalah 2000 ekor sedangkan untuk
ukuran 2x6 adalah 5000 ekor. Besar kecilnya lubang keramba juga
mempengaruhi pada benih Ikan Nila karena jika lubang keramba lebih
besar dari benih itu sendiri akan berdampak lepasnya benih Ikan Nila.
Terbukti pada saat dilapangan banyak Ikan Nila berada diluar keramba.
Informasi yang di dapat bahwa keramba milik Kelompok Tani Budidaya
Ikan Nila ternyata memiliki lubang yang lebih besar dari benih itu sendiri.

13
Saat di sadari oleh anggota kelompok mereka langsung sigap
memindahkan benih Ikan Nila dan mengganti keramba. Saat benih Ikan
Nila sudah berumur satu setengah bulan, benih Ikan Nila tersebut
kemudian di sortir berdasarkan ukuran dengan maksud untuk mengurangi
kepadatan keramba itu sendiri. Semakin padat ikan dalam keramba akan
semakin sedikit oksigen yang di dapat dan akibatnya berdampak kepada
ikan itu sendiri dan akhirnya akan mempengaruhi produksi.

14
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang di laksanakan di
Kelompok Tani Budidaya Ikan Nila Tanjung Harapan Dusun Seradi, Desa
Salatiga, Kecamatan Salatiga Kabupaten Sambas dapat di tarik kesimpulan
antara lain:
1. Seluruh anggota Kelompok Tani Budidaya Ikan Nila Tanjung Harapan
memiliki kepercayaan dan kerjasama yang tinggi. Selain itu tenaga
kerja tidak mempengaruhi faktor produksi mengigat seluruh anggota
kelompok sepakat dengan sistem bagi hasil atas keuntungan yang
didapat.
2. Benih yang di dapat oleh Kelompok Tani Budidaya Ikan Nila Tanjung
Harapan merupakan benih Ikan Nila dari Balai Benih Ikan (BBI) hasil
dari rekomendasi dari Penyuluh Perikanan Kecamatan Salatiga. Selain
itu Kelompok Tani Budidaya Ikan Nila Tanjung Harapan mendapatkan
bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan yang berupa benih Ikan
Nila di dapat dengan pengajuan proposal.
3. Untuk pakan sendiri Kelompok Tani Budidaya Ikan Nila Tanjung
Harapan menggunakan pakan buatan buatan pabrik dan mendapatkan
bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan. Selain itu Kelompok Tani
Budidaya Ian Nila menimalisir pengeluaran untuk pakan dengan
menggunakan dedak dan kangkung.
4. Untuk keramba sendiri menggunakan ukuran 2x3 dengan benih Ikan
Nila 2000 dan 2x6 dengan benih Ikan Nila 5000. Selain itu besar
kecilnya lubang keramba sangat berpengaruh karena dengan besarnya
lubang keramba memungkinkan benih Ikan Nila dapat lolos.

15
4.2 Saran
Mengingat usaha budidaya Ikan Nila sangat potensial perlu adanya
perhatian dari pemerintah dalam bentuk penyuluhan dan bantuan
permodalan untuk penyediaan sarana dan prasarana produksi. Selain itu
pelatihan pembuatan pakan ikan sangat berguna mengingat pakan
merupakan pengeluaran terbesar dalam budidaya. Dengan adanya
pelatihan pakan para pembudidaya dapat meningkatkan budidaya Ikan
Nila dan menimalisir pengeluaran.

16
Daftar Pustaka
Arpan. (1995). Catatan Peninggalan Sejarah di Kabupaten Sambas. Sambas:
Pemilik Catatan Kebudayaan Sambas.

Dahuri, R., & dkk. (2001). pengelolaan SumberDaya Wilayah Peisisir dan
Lautan Secara Terpadu. Jakarta: PT.PradnyaParamita.

Fadri, S., Z.A. Muchlisin, Sugito. 2016. Pertumbuhan, kelangsungan hidup dan
daya cerna pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang mengandung
tepung daun jaloh (Salixtetrasperma roxb) dengan penambahan probiotik
EM-4. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 1(2):
210-221.

Iswandono, 2004. “Ekonomi Mikro”. UPP AMP YKPN:Yogyakarta

Khairuman, & Khairul Amri. (2006). Rahasia Sukses Usaha Perikanan Ikan Nila
Nirwana Prospek Bisnis dan Teknik Budidaya Nila Unggul. Jakarta:
Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2013. Analisis dan data pokok kelautan dan
perikanan menurut provinsi tahun 2012. Pusat data, statistik dan informasi
sekretariat jenderal kementrian kelauan dan perikanan, Jakarta.

Made, L. N. (2006). Petunjuk Teknis. Jakarta: Direktorat Jendral Perikanan


Budidaya, Departemen Perikanan.

Mankiw, N. Grogory. 2006. “Principles of Enconomics, Pengantar Ekonomi


Mikro”. Edisi 3, Penerbit Selemba Empat: Jakarta.

Miler, Roger Leroy and Rogers E. Meiners. 2000. “Teori Mikroekonomi


Intermediate, Penerjemah Haris Munanndar”. P.T Raja Grafindo Persada:
Jakarta.

Nirmala, A. (2010). Sebaran Kawasan Rawan Banjir Kecamatan Sejangkung


Kabupaten Sambas dan alternatif penangannya. Journal Teknik Sipil
Untan (01), 47-62.

17
Putra, I., Setiyanto, D. D, Wahyuningrum, D. 2011. Pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus) dalam sistem
resirkulasi. Jurnal perikanan dan kelautan. 16 (1) : 56-63.

Sadono, Sukirno, 2005. “Makro Ekonomi Modern”. P.T, Raja Gravindo: Jakarta

Soekartawi. 1997. “Agribisnis Teori dan Aplikasinya”. PT Raja Grafindo


Persada: Jakarta.

Yanti, Z., Z. Muchlisin dan Sugito. 2013. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup
benih ikan nila (Oreochromis niloticus ) pada beberapa konsentrasi
tepung daun jaloh (Salix tetrasperma) dalam pakan. Depik, 2(1): 16-19.

Zaldi, S. (2010). Pemanfaatan Aliran Sungai UntukUsaha Budi daya Ikan Nila
Gesit DalamKaramba Jaring Tancap di Desa Semperiuk Kecamatan Jawa
Selatan Kabupaten Sambas. sambas.

18
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Gambar 1. Pemberian pakan pada ikan Gambar 2. Proses pemanenan ikan

Gambar 3. Proses Pelatihan pembuatan Gambar 4. Penyortiran ikan


pakan

19
Gambar 6 . Jenis pellet yang
Gambar 5 . Ikan yang telah dipanen digunakan

Gambar 7. Penyerahan kenang- Gambar 8. Foto bersama


kenangan kepada kelompok tani

20
Gambar 9. Pelatihan pembuatan pakan Gambar 10. Kunjungan Dinas kelautan dan
perikanan Kab.Sambas

Gambar 11. Wawancara bersama Ketua Gambar 12. Wawancara bersama Ketua
Kelompok dan Penyuluh Perikanan Kelompok dan Sekretaris Kelompok budidaya

21

Anda mungkin juga menyukai