1. Tujuan pengembangan teknologi: Tingkat kelangsungan hidup rata-rata (%) Diversifikasi komoditas budidaya laut. dan jumlah rata-rata individu yang hidup Meningkatkan produksi budidaya laut. anak cumi-cumi dengan berbagai kepadatan Meningkatkan tambahan pendapatan pada tangki dengan volume air 10 liter. nelayan/petani ikan. Panjang Membuka peluang kerja/usaha. Kelangsungan Rata-rata matel hidup (%) individu Perlakuan (mm) 2. Kemampuan/keunggulan: hidup (/ekor 3 Hari- Hari- Hari- wadah Dapat memproduksi 5 kg/m /4 bulan. 0 28 28 Dapat dengan mudah memproduksi 5 ekor 100 60 17,6 3,0 benih. 10 ekor 100 35 17,2 3,5 Teknologi ini mudah dilakukan. 15 ekor 100 30 17,4 4,5 3. Prasyarat teknis: Skala usaha dengan kapasitas 15 20 ekor 100 10 17,8 2,0 3 3 kg/m /tahun (minimal 60 m volume 25 ekor 100 4 20,1 1,0 tangki). Lokasi harus ditepi pantai. Analisa Usahatani Budidaya Cumi-cumi Air laut tidak boleh tercemar limbah. (Sepiotenthis Lessoniana) Ada sumberdaya telur cum-icumi. MODEL 1 (Investasi Murni) Ada sumberdaya pakan hidup (jembret, Investasi (dapat digunakan selama anak ikan laut, rebon, ikan segar). minimal 5 tahun) Pakan hidup diberikan ad libithum Tangki budidaya vol. 2 m3 (semen) Rp. 6.000.000 (selalu tersedia), dan pakan mati 30 unit @ Rp. 200.000,- Pemipaan (plumbing ) 1 paket Rp. 3.000.000 diberikan sampai kenyang. @ Rp. 3.000.000,- Salinitas air laut 30-33 permil. Freezer 1 m3 1 unit Rp. 6.000.000 Tangki budidaya sebaiknya berwarna @ Rp. 6.000.000,- gelap dan diatasnya harus ditutup. Pompa air laut (2 HP) 2 unit Rp. 8.000.000 untuk menghindari stress. Rp. 4.000.000,- Blower (1 (KVA) 1 unit Rp. 3.000.000 DESKRIPSI TEKNOLOGI @ Rp. 3.000.000,- Generator set (10 KVA) 1 unit Rp. 6.000.000 1. Bahan dan alat: @ Rp. 6.000.000,- Pompa air laut (2 HP). Total Rp. 32.000.000 Generator set/PLN (10 KVA). Operasional (per tahun) Tangki budidaya.. Benih 40.000 ekor @ Rp. 10,-/ekor Rp. 400.000 Plumbing (pipa PVC dan asesorisnya). Pakan 3.600 kg @ Rp. 500,-/kg Rp. 1.800.000 Listrik Rp. 200.000,-/bulan Rp. 2.400.000 2. Cara merakit: Tenaga 12 OB @ Rp. 300.000,- Rp. 3.600.000 Telur cumi-cumi dikumpulkan dari /OB perairan pantai (minimal 60.000 butir). Total Rp. 8.200.000 Pendapatan Kotor Telur tersebut diinkubasikan dalam Produksi 5 kg/m/4 bulan (900 tangki volume 30 liter. kg/60 m 3/tahun) Telur menetas pada hari ke 7. Penjualan 900 kg cumi-cumi @ Rp. 18.000.000 Anak cumi-cumi yang baru lahir Rp. 20.000,-/kg dipindahkan kedalam tangki budidaya dengan kepadatan 500 ekor/m3. Cash Flow (Rp. 000,-) Pemberian pakan menurut umur cumi- Tahun- Tahun- Tahun- Tahun- Tahun-V cumi. I II III IV Umur Jenis Pakan Investasi 9.000 - - - - 0 – 30 Jembret (hidup) Operasional 8.200 8.200 8.200 8.200 8.200 15 – 60 Anak ikan laut (hidup) Pendapatan 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 25 – 75 Rebon hidup Laba Kotor 800 9.800 9.800 9.800. 9.800 45 - 150 Ikan mati segar
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
BPTP Jawa Barat
MODEL 2 (Investasi bersama dengan budidaya ikan Kerapu)
Investasi (dapat digunakan selama minimal 5 tahun) 3 Tangki budidaya vol. 2 m (semen) 30 unit @ Rp. 200.000,- Rp. 6.000.000,- Pemipaan (plumbing ) 1 paket @ Rp. 3.000.000,- Rp. 3.000.000,- Total Rp. 9.000.000,- Operasional (per tahun) Benih 40.000 ekor @ Rp. 10,-/ekor Rp. 400.000,- Pakan 3.600 kg @ Rp. 500,-/kg Rp. 1.800.000,- Listrik Rp. 200.000,-/bulan Rp. 2.400.000,- Tenaga 12 OB @ Rp. 300.000,-/OB Rp. 3.600.000,- Total Rp. 8.200.000,- Pendapatan Kotor 3 Produksi 5 kg/m/4 bulan (900 kg/60 m /tahun) Penjualan 900 kg cumi-cumi @ Rp. 20.000,-/kg Rp. 18.000.000,-
Cash Flow (Rp. 000,-)
Tahun-I Tahun-II Tahun-III Tahun-IV Tahun-V Investasi 9.000 - - - - Operasional 8.200 8.200 8.200 8.200 8.200 Pendapatan 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 Laba Kotor 800 9.800 9.800 9.800. 9.800 Catatan: Investasi menjadi lebih kecil karena sarana budidaya berupa freezer, pompa air, blower dan generator set menggunakan sarana yang ada dalam kegiatan budidaya ikan kerapu. Usaha budidaya cumicumi merupakan usaha sampingan yang memanfaatkan sisa air dari budidaya kerapu.
Rekomendasi: Kepala Kantor Wilayah Departemen Pertanian Jawa Barat
No. 393/Kpts/LP.120/VII/99 Pengkaji: Edward Danakusumah, dkk.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com