NAMA : MUHAMMAD AL RIDHO

NIM : 1940200197

TUGAS KUIS

1.)  bai al murahabah pada dasarnya merupakan sebuah produk pengkreditan berbasis Syariah.
Dalam,bai al murahabah bank membeli barang yang ditentukan atau dipesan oleh pembeli,
kemudian menjualnya dengan keuntungan tertentu yang telah disepakati. Pembeli dapat
membayar secara keseluruhan atau kredit.
-rukun dan syarat dari bai al murabaha
* Pelaku akad ba’i (penjual) adalah pihak yang memiliki barang untuk dijual dan musytary
(pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan akan membeli barang.
* Objek akad yaitu mabi’ (barang dagangan) dan tsaman (harga).
* Shighat (ijab dan qabul) yaitu ungkapan yang dilontarkan oleh orang yang melakukan akad
untuk menunjukkan keinginannya serta mengandung serah terima.
Syarat-syarat dari murabahah yaitu:
* Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah.
* Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang diterapkan.
* Kontrak harus bebas dari riba.
* Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian.
* Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian dilakukan secara
utang. Jadi, disini terlihat adanya unsur keterbukaan.

2.)* -Jual-beli adalah dihalalkan oleh Allah ta’alaa, sedangkan riba jelas telah diharamkan-
Nya, dan wajib atas setiap hamba untuk menerimanaya secara mutlak.

*- Transaksi jual-beli pasti akan menghadapi hal-hal: untung-rugi; perlu kesungguhan dan
kepiawaian/keahlian, sedangkan jual-beli dengan cara riba hanya akan mendapatkan
keuntungan dan tidak akan pernah menemui kerugian, bagaimanapun keadaannya, tidak
perlu keseriusan dan kesungguhan, tidak perlu kepandaian tertentu

*- Jual-beli pasti di dalamnya ada pertukaran barang dan keuntungan diperoleh oleh kedua
belah pihak (penjual dan pembeli), namun riba hanya memberi keuntungan kepada satu
pihak saja yaitu penjual.

*- Allah menjadikan cara bermuamalah interpersonal dan mencari harta adalah dengan cara
setiap orang bisa saling mengambil keuntungan satu sama lain dengan cara bekerja. Dan
tidak boleh seseorang bisa memiliki hak atas orang lain tanpa bekerja, sebab cara ini adalah
bathil. Maka, dengan cara inilah lalu Allah menghalalkan jual-beli, sebab dalam jual-beli ada
pertukaran. Dan Allah mengharamkan riba sebab didalamnya tidak ada esensi pertukaran
atau saling menguntungkan satu sama lain.

*-  Uang adalah alat yang digunakan untuk menilai harga suatu barang yang dibeli oleh
konsumen. Jika prinsip ini diubah sehingga uang menjadi maksud inti, maka hal ini akan
membawa dampak tercabutnya peredaran ekonomi dari mayoritas masyarakat dan
peredaran tersebut hanya ada pada sekelompok orang yang berharta; lalu merekapun
mengembangkan harta dengan cara demikian, mereka menyimpan uangnya di bank-bank.
Dengan cara inilah orang-orang fakir menjadi binasa

3.) Dan jika debitur meninggal  sebelum dilunasinya utang tersebut, maka utang tersebut dapat
diwariskan kepada ahli warisnya. Pasal 833 ayat (1) KUH Perdata pun menyatakan bahwa para
ahli waris, dengan sendirinya karena hukum, mendapat hak milik atas semua barang, semua
hak dan semua piutang orang yg meninggal
contoh :
-Utang Kredit Kendaraan
Terhadap utang kredit kendaraan yang belum lunas ketika pemiliknya utang tersebut meninggal
dunia, maka pihak perusahaan pembiayaan berhak untuk melakukan penyitaan terhadap
kendaraan tersebut. Namun dalam kasus seperti ini, biasanya ahli waris diberi kesempatan
untuk melanjutkan cicilan dan melunasi utang tersebut sebagaimana perjanjian awal

4.) 1) Terjadinya negosiasi antara Bank Syariah dan nasabah serta nasabah melengkapi semua
persyaratan yang diberikan oleh Bank Syariah.
2) Kemudian Bank Syariah membeli barang secara tunai dari supplier penjual.
3) Terjadinya akad pembiayaan murabahah antara Bank Syariah dan nasabah. Bank Syariah
melakukan serah terima barang dengan nasabah. Kemudian supplier penjual mengirim
barang kepada nasabah.
4) Nasabah membayar kewajiban kepada Bank Syariah setiap bulannya secara angsuran sesuai
dengan kesepakatan yang disebutkan dalam kontrak.