Proposal Mini 1 & 2
Proposal Mini 1 & 2
Oleh :
TEUKU FATAHILLAH
NIM : 17010093
siapa saja.
Kegawatdaruratandapatterjadibaikdirumah,sekolah,maupunfasilitasumumlainnya
tak terkecuali fasilitas kesehatan. Oleh karena fungsi utamanya sebagai tempat
kegawatdaruratan terjadi.
hinggarumah
sakitkelasAdenganfasilitaslengkapdiharuskanuntukmemilikisebuahUnit/Instalasi
Gawat Darurat untuk menangani kasus kasus kegawatdaruratan yang terjadi setiap
waktu. Unit IGD ini dipimpin oleh seorang dokter jaga dengan tenaga dokter ahli
dan berpengalaman dalam melayani kasus gawat darurat, yang kemudian bila
(Hidayati,2014).Posisi IGD
rumahsakityangseringkalidianggapsebagaibarikadeterdepanbagipasienselainunit
pelayanan lainnya seperti poliklinik dan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) kemudian
menimbulkanmasalahberupabanyaknyapasienyangdatangdanmungkinmenumpuk
di IGD setiap hari. Dari semua pasien yang datang itu tentu tidak
semuanyaberstatus
gawat darurat, sehingga diperlukan suatu system untuk memilah pasien menurut
tinggi.
terjaidnyapenumpukanpasienbaikdalamkasuskegawatdaruratansehariharimaupun
di kondisi ekstrim seperti pada bencana dan musibah massal. Triase adalah system
wasting timedanovercrowdingpasiendiIGD(Khankeh,2013).
1.2.1 TujuanUmum
1.2.2 TujuanKhusus
a. MengidentifikasidatatentangkarakteristikdasarperawatInstalasi Gawat
Informasi
Tingkat Pengetahuan
Perawat IGD
Pengalaman
1.4 DesainPenelitian
satu saat, dimana pengumpulan data variabel dependen dan independen dilakukan
DISUSUN OLEH :
TEUKU FATAHILLAH
NIM : 17010093
alam dan mencari udara segar, mencari gengsi dengan cara menaklukkan
tiap puncak gunung, mencari pengalaman dan belajar hal baru dan lain
landai dan yang tidak atau belum membutuhkan peralatan khusus yang
tebing yang tidak begitu terjal sehingga masih relatif landai, bagi pemula
tidak memakan waktu lebih dari satu hari. Climbing pada umumnya
dibagi menjadi :1. Rock climbing Pendakian pada tebing-tebing batu
peralatan khusus. 2. Snow & ice climbing, pendakian pada es dan salju.
tahun terakhir jumlah pendaki tak kurang dari 45.000 orang dan pada
hari libur dapat mencapai 300 orang pendaki per hari. Lonjakan jumlah
pendaki ini diperkirakan karena efek dari film 5cm yang diputar 12
Desember 2012 yang lalu dan masih terjadi hingga saat ini. Kegiatan
pendakian di alam bebas seperti ini bukan kegiatan yang mudah dan
ringan, kegiatan ini memiliki risiko yang mengancam tubuh dan jiwa
seperti cedera akibat tergelincir dengan jumlah 2 kasus, dan paling banyak
terjadi adalah pada kasus hipotermia akut sebanyak 8 kasus yang terjadi
sepanjang tahun 2018. Dan hampir 30% pada kasus tersebut mengalami
tahun terakhir, dengan jenis kcelakaan yang bervariatif dalam rentan waktu
tahun 2015 antara lain 8 kejadian pendaki mengalami kelemahan fisik saat
Pada tahun 2017, jumlah kecelakaan masih sama seperti pada tahun 2016,
cukup signifikan pada tahun 2018 dan 2019. Sebanyak 28 kecelakaan yang
terjadi saat pendakian yang di data oleh Badan Nasional Pencarian dan
Pertolongan. (BASARNAS,2019).
terakhir objek wisata alam ini sangat banyak di kunjungi oleh para pendaki.
Data kecelakaan yang dicatat oleh pihak pengelola wisata pendakian gunung
peut sagoe selama 3 tahun terakhir terdapat 7 kasus kecelakan. Kasus yang
paling banyak terjadi adalah para pendaki terserang hipotermia yaitu akibat
perubahan suhu yang meyebabkan beberapa saraf mati rasa dan kecelakaan
lainnya seperti tersesat dan tergelincir dari puncak. Dalam beberapa kasus
gunung.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Kerangka Konsep
D. Desain Penelitian
dilakukan hanya satu kali dan pada satu saat (sastroasmoro,2013) yang
Agam, K. 2018. 5 Pesona Pidie, Gunung Peut Sagoe Surga Bagi Para Pendaki,
https://m.solopos.com/soloraya/read/20181230/492/961983/5-pesona-
pidie-pendakian peut sagoe -surga pendaki /amp. Diakses 28 november
2020