Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3).Sistem Distribusi yaitu sistem yang menyalurkan tenaga listrik tegangan menengah (20
KV dan 6 KV) dan selanjutnya tegangan menengah diturunkan menjadi tegangan rendah (380
Volt/220 Volt) utk didistribusikan sampai ke konsumen. Saluran distribusi tegangan
menengah (6kV dan 20kV) biasa disebut sistem distribusi primer, yang merupakan saluran
udara atau kabel tanah, gardu distribusi tegangan menengah yang terdiri dari panel-panel
pengatur tegangan menengah dan trafo penurun tegangan yang menurunkan tegangan
menengah menjadi tegangan rendah yang dilengkapi dengan panel-panel distribusi tegangan
rendah (380V, 220V) yg merupakan tegangan kerja/ tegangan jala-jala untuk industri dan
konsumen (Beban). Distribusi tegangan rendah biasa disebut sistem distribusi sekunder.
2
Jaringan Sistem Transmisi yang menyalurkan tenaga listrik sampai ke Gardu Induk
berikutnya.
Gardu Induk penurun tegangan menurunkan tegangan transmisi menjadi Tegangan
Menengah untuk selanjutnya diturunkan menjadi tegangan rendah oleh Trafo
Distribusi utk disalurkan ke konsumen.
(UHV), Tegangan Ekstra Tinggi (EHV), Tegangan Tinggi (HV), Tegangan Menengah (MV),
dan Tegangan Rendah (LV).
b). Menggunakan Saluran Bawah Tanah (Underground Line) yaitu saluran transmisi yang
menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam didalam tanah. Kategori saluran
transmisi seperti ini adalah yang favorite untuk pemasangan di dalam kota, karena berada
didalam tanah, maka tidak mengganggu keindahan kota, lebih estetis (indah) krn tidak
tampak. Selain itu saluran bawah tanah tidak terpengaruh oleh cuaca buruk/kondisi alam
seperti taufan, hujan angin, bahaya petir dsb. Namun juga memilik kekurangan. seperti:
mahalnya biaya investasi dan sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikannya.
5
c. Saluran Bawah Laut yaitu Saluran transmisi listrik mengunakan kabel yang di bangun di
dalam laut. Di Indonesia tegangan operasi yang ada 150 KV (Jawa-Madura & Jawa-Bali).
Dalam pembahasan ini maka Penyaluran Tenaga Listrik/Transmisi Tenaga Listrik adalah
proses penyaluran tenaga listrik dari:
- Pusat Pembangkit Listrik ke Gardu Induk
- Satu Gardu Induk ke Gardu Induk lainnya sehingga dapat berhubungan dengan Pusat
pembangkit lainnya.
- Dari Gardu Induk ke Sistem Distribusi Jaringan Tegangan Menengah.
1). Arus listrik AC menaikan dan menurunkan tegangan dan menurunkan tegangannya lebih
mudah yaitu dengan menggunakan transformator dan ini yang mnyebabkan penyaluran
tenaga listrik saat ini mengguinakan arus bolak-balik (AC). Saluran AC terbagi dalam 2
sistem yaitu sistem satu fasa dan sistem 3 fasa. Sistem 3 fasa lebih menguntungkan
disbanding sistem 1 fasa, hal ini disebabkan karena:
a). Daya yang disalurkan lebih besar
b). Nilai sesaatnya (instantaneous value) konstan
c). Mempunyai medan magnit putar.
Selain keuntungan-keuntungan yang disebutkan diatas, saluran transmisi AC juga memilik
kerugian, yaitu: tidak stabil, isolasi yang rumit dan mahal (mahal disini dalam artian untuk
menyediakan suatu isolasi yang memang aman dan kuat).
2). Saluran Transmisi DC. Dalam saluran transmisi arus DC mempunyai keuntungan yaitu:
a). Isolasi lebih sederhana
b). Daya guna (Efisiensi) tinggi krn factor daya=1, tidak adanya masalah stabilitas sehingga
memungkinkan saluran utk jarak jauh.
Kekurangan penggunaan arus searah searah (DC) adalah karena adanya factor biaya peralatan
pengubah dari AC ke DC dan sebaliknya (converter dan inverter equipment) yg mahal dan
penggunaan ini akan menguntungkan bila untuk transmisi jarak yang sangat jauh.
Berhubungan dengan keuntungan dan kerugiannya, dewasa ini saluran transmisi di dunia
sebagian besar menggunakan saluran transmisi AC. Saluran transmisi DC baru dapat
dianggap ekonomis jika jarak saluran udaranya antara 400km sampai 600 km, atau untuk
saluran bawah tanah dengan panjang 50 km. Hal itu disebabkan karena biaya peralatan
pengubah dari AC ke DC dan sebaliknya (converter & inverter) masih sangat mahal,
sehingga dari segi ekonomisnya saluran AC akan tetap menjadi primadona dari saluran
transmisi.
Tegangan Tertinggi
u/ perlengkapan (KV) : 36 - 72,5 - 170 - 245 - 420 - 525
1). Tegangan Ekstra Tinggi (EHV) yaitu 275 KV di Sumatera dan 500 KV di
Pulau Jawa merupakan saluran transmisi TET
2). Tegangan Tinggi (High Voltage-HV) yaitu 30 KV, 70 KV dan 150 KV
merupakan saluran transmisi TT
3). Tegangan Menengah (Medium Voltage-MV) yaitu 20 KV yang merupakan
saluran distribusi primer.
4). Tegangan Rendah 230/400 Volt merupakan saluran distribusi sekunder
Berikut ini disampaikan tentang jenis & cara menyalurkan tenaga listrik:
Untuk saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang berjauhan, maka
dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, oleh karena itu digunakan kawat penghantar ACSR.
Kawat penghantar alumunium, terdiri dari berbagai jenis, dengan lambang sebagai berikut :
a). AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya
terbuat dari alumunium.
b).AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar yang
seluruhnya terbuat dari campuran alumunium.
c). ACSR (Alumunium Conductor, Steel-Reinforced), yaitu kawat penghantar
alumunium berinti kawat baja.
d). ACAR (Alumunium Conductor, Alloy-Reinforced), yaitu kawat penghantar
alumunium yang diperkuat dengan logam campuran.
Pada saat ini di Indonesia telah terpasang SKTT bawah laut (Sub Marine Cable)
dengan tegangan operasi 150 KV, yaitu: Sub marine cable 150 KV Gresik – Tajungan
(Jawa – Madura). Sub marine cable 150 KV Ketapang – Gilimanuk (Jawa – Bali).
Beberapa hal yang perlu diketahui: Sub marine cable ini ternyata rawan timbul
gangguan. Direncanakan akan didibangun sub marine cable Jawa – Sumatera. Untuk
Jawa – Madura, saat ini sedang dibangun SKTT 150 KV yang dipasang (diletakkan)
di atas Jembatan Suramadu.