Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jalan merupakan salah satu dari prasarana transportasi yang mempunyai fungsi
vital dalam usaha pengembangan kehidupan masyarakat. Jalan juga termasuk salah
satu prasarana transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia
untuk melakukan mobilisasi keseharian sehingga volume kendaraan yang melewati
suatu ruas jalan mempengaruhi kapasitas dan kemampuan dukungnya. Dan saat ini
jalan merupakan salah satu sector yang paling banyak digunakan masyarakat.
Pemilihan terhadap penggunaan jalan pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain: jangakaun yang relative lebih luas, dan bebas dari kemacetan. Kesediaan
jalan juga sangat berguna bagi masyarakat untuk melakukan semua aktifitas atau
suatu pergerakan seperti pendidikan pekerjaan dan lain-lain. Sehingga volume lalu
lintas akan semakin padat tanpa ada pelebaran jalan yang sebanding dengan
banyaknya volume lalu lintas
Perencanaan geometrik jalan merupakan salah satu persyaratan dari
perencanaan jalan yang merupakan perencanaan rute dari suatu ruas jalan secara
lengkap, meliputi beberapa elemen yang disesuaikan dengan kelengkapan dan data
dasar yang ada atau tersedia dari hasil survei lapangan dan telah di analisis, serta
mangacu pada ketentuan yang berlaku (Shirley L. Hendarsin, 2000).
Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang
dititikberatkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar
dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan
sebagai akses ke rumah-rumah.
Dasar dari perencanaan geometrik jalan adalah sifat gerakan, ukuran
kendaraan, sifat pengemudi dalam mengendalikan gerak kendaraannya dan
karakteristik arus lalu lintas. Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan
perencana sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan serta ruang gerak kendaraan
yang memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan.

1
2

Geometrik jalan yang didesain dengan mempertimbangkan masalah


keselamatan dan mobilitas mempunyai kepentingan yang saling bertentangan, oleh
karena itu kedua pertimbangan tersebut harus diseimbangkan. Mobilitas yang
dipertimbangkan tidak saja menyangkut mobilitas kendaraan bermotor tetapi juga
mobilitas kendaraan tidak bermotor dan pejalan kaki.
Yang menjadi dasar perencanaan geometrik adalah sifat, gerakan, dan ukuran
kendaraan, sifat pengemudi dalam mengendalikan kendaraannya, dan karakteristik
arus lalu lintas. Hal – hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencana
sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan, serta gerak kendaraan yang memenuhi
tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan.
Dalam Perencanaan geometric jalan raya pada penulisan ini mengacu pada
Tata cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK) Tahun 1997 dan
peraturan perencanaan Geometrik Jalan Raya Tahun 1970 yang dikeluarkan oleh
Dinas Pekerjaan Umum Direktorat Jedral Bina Marga.
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan geometric jalan raya
adalah sebagai berikut:

1. Lalu Lintas
Masalah yang menyangkut lalu lintas meliputi :
 Vollume/ jumlah lalu lintas
 Sifat dan komposisi lalu lintas
 Kecepatan rencana lalu lintas

2. Keadaan Topografi
Topografi merupakan penting dalam menentukan lokasi jalan dan pada
umumnya mempengaruhi alinyemen sebagai standar perencanaan geometrik seperti
landai jalan, jarak pandang,penampang melintang dan laim-lain. Untuk memperkecil
biaya pembangunan jalan maka standar perencanaan geometrik perlu sekali
disesuaikan dengan topografi dan keadaan fisik serta penggunaan daerah yang
dilaluinya.
3

Parameter perencanaan geometri jalan adalah bagian dari perencanaan jalan


yang menentukan dimensi nyata dari sesuatu jalan beserta bagian-bagiannya yang
disesuaikan dengan tuntutan lalu lintas. Adapun bagian- bagian jalan adalah sebagai
berikut:
 Lebar jalan
 Pertemuan jalan
 Tikungan
 Kelandaian
 Dan lain-lain

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari perencanaan geometric jalan raya ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara atau tahapan dalam merencanakan jalan geometric jalan raya
dengan mengacu pada peraturan Direktorat Jendral Bina Marga!
2. Bagaimana cara merencankan atau menentukan tipe tikungan. Superelevasi,
lengkung peralihan, pelebaran jalan, alinyemen horizontal dan vertikal, landau
relative, jarak pandang lengkung maksimal!
3. Bagaimana cara merencankan alinyemen vertikal!

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh dalam perencanaan geometrik jalan raya ini
adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat merencanakan jalan geometric jalan raya dengan mengacu
pada peraturan Direktorat Jendral Bina Marga
2. Mahasiswa dapat merencankan atau menentukan tipe tikungan. Superelevasi,
lengkung peralihan, pelebaran jalan, alinyemen horizontal dan vertikal, landau
relative, jarak pandang lengkung maksimal
3. Mahasiswa dapat merencankan alinyemen vertical
4

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dalam perencanaan geometric jalan raya ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mahasiswa
Penyusunan tugas besar perencanaan geometrik jalan raya ini adalah sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh nilai dan kelulusan dalam pelaksanaan mata
kuliah perencanaan geometrik jalan raya.
2. Untuk Pendidikan
Penyusun berharap tugas besar ini dapat dijadiakn sebagai salah satu acuan
dalam melakukan sebuah penelitian, riset dan sebagainya sehingga dapt membawa
dampak positif dalam perkembangan dunia pendidikan.
3. Untuk Instansi
Penulis berharap tugas besar ini dapat dijadikan acuan dalam perencanaan jalan
kedepannya sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan
lingkungannya

Anda mungkin juga menyukai