Anda di halaman 1dari 3

BAB X

PEMERIKSAAN SURAT BERHARGA

SIFAT DAN CONTOH SURAT BERHARGA


Investasi dalam surat berharga dapat merupakan aktiva lancar (current assets)
atau non current assets tergantung maksud/tujuan dari pembelian surat berharga
tersebut.
Kalau surat berharga dibeli dengan tujuan untuk memanfaatkan kelebihan dana
yang tersedia, biasanya surat berharga tersebut harus mudah diuangkan dalam
waktu singkat dan surat berharga tersebut diklasifikasikan sebagai temporary
investment atau marketable securities yang merupakan current assets. Misalnya
dalam bentuk deposito berjangka (lebih dari tiga bulan) dan surat-surat saham
atau obligasi yang marketable.
Surat berharga yang digolongkan sebagai long term investment biasanya dibeli
dengan tujuan sebagai berikut :
- Untuk menguasai manajemen dari perusahaan yang sahamnya dibeli (lebih
besar atau sama dengan 50% dari saham yang beredar).
- Untuk memperoleh pendapatan yang continue (misal dalam bentuk bunga
dari pembelian obligasi.
- Sebagai sumber penampungan dari penjualan hasil produksi atau sumber
pembelian bahan baku.
Menurut PSAK No. 1, hal.1.10 (IAI:2002):
Surat berharga diklasifikasikan sebagai aktiva lancar apabila surat berharga
tersebut diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari
tanggal neraca dan jika lebih dari dua belas bulan diklasifikasikan sebagai aktiva
tidak lancar.
Akuntansi Untuk Investasi menurut PSAK No. 13, hal.13.1 s/d 13.2 dan 13.4 s/d
13.6 (IAI:2002):
Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan
kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti
bunga,royalti, devidend, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau
untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang
diperoleh melalui hubungan perdagangan.
Investasi Lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan
untuk dimiliki selama setahun atau kurang.
Investasi Jangka Panjang adalah investasi selain investasi lancar. Nilai wajar (fair
value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar
pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham
(knowledgeable) dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s
length transaction).
Nilai pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi
dalam pasar yang aktif.
Dapat dipasarkan berarti terdapat suatu pasar yang aktif darimana suatu nilai
pasar (atau beberapa indikator yang memungkinkan nilai pasar dihitung)
tersedia.
Untuk investasi yang memiliki pasar yang aktif, nilai pasar digunakan sebagai
indikator penetapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki
pasar yang aktif, cara lain digunakan untuk menentukan nilai wajar.
Investasi lancar termasuk dalam aktiva lancar, kenyataan bahwa investasi yang
dapat dipasarkan telah dimiliki lebih dari satu tahun tidak membatasi
penyajiannya sebagai aktiva lancar.
Biaya perolehan suatu investasi mencakup perolehan lain disamping harga beli,
seperti komisi broker, jasa bank, dan pungutan oleh bursa efek.
Jika suatu atau sebagian investasi diperoleh dengan penerbitan saham atau
surat berharga lain, maka biaya perolehannya adalah nilai wajar dari surat
berharga yang diterbitkan dan bukan nilai nominal atau par value.
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) SURAT BERHARGA
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik
atas temporary dan long term investment.
2. Untuk memeriksa apakah surat berharga yang tercantum dineraca, betul
betul ada, dimiliki oleh dan atas nama perusahaan (client) pertanggal neraca.
3. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan dan penerimaan yang berasal
dari surat berharga tersebut telah dibukukan dan uangnya diterima oleh
perusahaan.
4. Untuk memeriksa apakah penilaian (valuation) dari surat berharga tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian di dalam Laporan Keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
PROSEDUR PEMERIKSAAN SURAT BERHARGAYANG DISARANKAN
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas temporary & long term
Investment.
a. Contoh Internal Control Questionnaires untuk Surat Berharga bisa
2. Minta rincian surat berharga yang memperlihatkan saldo awal,
penambahan dan pengurangan serta saldo akhirnya.
3. Periksa phisik dari surat-surat berharga tersebut dan juga pemilikannya
(apakah atas nama peusahaan).
a. Biasanya periksaan phisik dilakukan bersamaan dengan kas
opname. Seandainya surat-surat berharga tersebut disimpan oleh
pihak ketiga, harus dikirimkan konfirmasi. 4. Cocokkan data-data dalam rincian
dengan berita acara pemeriksaan
phisik surat berharga tersebut.
5. Periksa mathematical accuracy dari rincian surat berharga.
6. Cocokkan saldo akhir dai rincian tersebut dengan buku besar.
7. Lakukan Vouching atas pembelian dan penjualan surat berharga,
terutama perhatikan otorisasi dan kelengkapan bukti pendukungnya.
8. Periksa perhitungan bunga dan dividennya dan perhatikan segi
perpajakannya. Periksa apakah bunga/dividen yang diterima telah
dibukukan semuanya.
9. Periksa harga pasar dari surat berharga pada tanggal neraca.
Untuk temporary investment, valuationnya adalah mana yang lebih rendah
antara harga beli dan harga pasar. Untuk long term investment,
valuationnya adalah berdasarkan harga beli kecuali jika terdapat tendensi
menurunnya harga pasar surat berharga tersebut untuk masa yang cukup
panjang.
10. Adakan diskusi dengan manajemen untuk mengetahui apakah ada
perubahan tujuan dari pembelian surat berharga yang akan mempengaruhi
klasifikasi dari surat berharga tersebut.
11. Periksa subsequent events untuk mengetahui apakah ada transaksi sesudah
tanggal neraca yang akan mempengaruhi klasifikasi atau disclosure dari surat-
surat berharga tersebut. penjualan long term investment dalam subsequent period.
12. Periksa apakah penyajiannya sudah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
13. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo temporary & long term
investment yang diperiksa.
PENYAJIAN DI NERACA
Menurut PSAK No. 13 (IAI : 2002)
Investasi Lancar
Dicatat berdasarkan (a) mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
bersih yang direalisasi, (b) nilai pasar.
Investasi Jangka Panjang
Dicatat berdasarkan harga perolehan. Jika terdapat penurunan yang tidak
bersifat sementara dalam penilaian investasi jangka panjang tersebut, bisa
digunakan nilai pasar. Penurunan selain penurunan sementara dalam nilai
tercatat investasi jangka panjang dibebankan pada laporan laba rugi.
Pemindahan Investasi
 Untuk investasi jangka panjang yang direklasifikasikan sebagai invetasi
lancar, pemindahan harus dilakukan berdasarkan nilai tercatat.
 Investasi yang direklasifikasikan dari lancar ke jangka panjang masing
masing harus dipindahkan pada metode terendah antara biaya dan nilai
pasar, atau pada nilai pasar jika investasi tersebut sebelumnya dinyatakan
pada nilai tersebut.

Anda mungkin juga menyukai