ITS Paper 29736 6108030052 Presentation
ITS Paper 29736 6108030052 Presentation
Ananto Sudarmadi
NRP. 6108030052
Dosen Pembimbing :
Tri Tiyasmihadi, ST., MT.
ABSTRAK
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Unit Perkapalan Surabaya
memiliki 3 fasilitas overhead crane. Dalam perkembangannya overhead
crane khususnya pada graving dock I tidak dapat bekerja secara optimal
sesuai dengan kapasitasnya dalam memenuhi kebutuhan akan mengangkat
benda-benda yang memiliki berat yang besar, serta menjangkau tempat-
tempat yang seharusnya dapat dijangkau. Dan juga dalam
pengoperasiannya sangat membahayakan bagi operator, pekerja sekitar,
benda disekitar serta benda yang diangkat.
Dalam field project ini penelitian kelayakan akan lebih dititikberatkan
pada struktur girder serta cross travel girder dari overhead crane dengan
melakukan perhitungan pada struktur girder serta gaya-gaya yang terjadi
pada cross travel girder
Dengan mengetahui kapasitas serta kemampuan dari overhead crane,
maka kinerja dari overhead crane dapat dioptimalkan sesuai dengan batas-
batas yang telah ditentukan berdasarkan perhitungan. Sehingga nantinya
overhead crane dapat bekerja secara aman dan optimal.
Kata Kunci :Graving dock, overhead crane, girder, cross travel girder
LATAR BELAKANG
PT Pelabuhan Indonesia III ( Persero ) Unit Perkapalan
Surabaya memiliki fasilitas graving dock yang sering digunakan
untuk proses reparasi kapal. Tetapi dalam pengoperasiannya
overhead crane ini mempunyai beberapa kendala diantaranya:
overhead crane hanya mampu mengankat beban sebesar 2,5 Ton dan
maksimal beban yang dapat diangkat hanya 3 Ton Untuk beban yang
melebihi itu, crane sudah tidak mampu untuk beroperasi, daya
jangkau overhead crane terbatas, dalam pengoperasiannya juga
overhead crane tersebut sangat mambahayakan benda-benda serta
pekerja yang ada disekitarnya dan juga dalam pengoperasiannya
crane belum mampu untuk bekerja secara cepat, tepat dan safety;
kondisi dari overhead crane sudah sangat memprihatinkan, banyak
karat dimana-mana, keadaan sling sudah banyak yang rusak
Kendala yang lain seperti motor sudah tua dan perlu adanya
pergantian motor untuk jalan maju dan mundur agar lebih lancar lagi
serta motor penarik beban perlu diganti juga agar dalam proses
operasinya dapat menjadi lebih lancar lagi, kemudian rel lintasan
juga sudah banyak yang kropos, tempat untuk operator juga sangat
memprihatinkan dan perlu adanya perbaikan atau rekondisi,
Dan dalam overhead crane semua peralatan/komponen-
komponen tersebut bertumpu pada girder/ cross travel girder.
Dalam hal ini secara langsung girder memegang peranan penting
sebagai tempat bertumpunya komponen-komponen diatas seperti :
Hoist, tempat operator dan lainnya. Dan tidak dapat dipungkiri juga
bawasannya girder disini memdapatkan peranan yang penting dalam
pengoperasian overhead crane.
Maka daripada itu sebaiknya pertama-tama proses analisa
kelayakan akan lebih dititikberatkan pada kelayakan dari
girder/cross travel girder.
RUMUSAN MASALAH
Dalam overhead crane semua peralatan/komponen-
komponen bertumpu pada girder/ cross travel girder dan
dalam field project ini penelitian kelayakan akan lebih
dititikberatkan pada struktur girder serta cross travel girder
dari overhead crane, dengan rincian sebagai berikut :
Keterangan :
1. Hoist,
2. Cross travel girder / Girder
3. End carriage
Cara Kerja Overhead Crane
1. HOIST, MELIPUTI:
- ROPE
- PULLEY
- Load handling mechanism
- Breaking device
- Drive atau motor
- Transmissions
- Control device
2. GIRDER
3. END CARRIAGE
Metodologi
Sampel Observasi
Data Teknis :
1. Daya angkat maksimal : 5 ton
2. Span : 12 m
3. Ketinggian angkat :5m
4. Panjang lintasan : 30 m
Keterangan: Data diatas diambil dari pengamatan serta pengukuran
langsung di lapangan,hal ini dilakukan karena manual book dari
overhead crane sudah tidak ada
PERHITUNGAN STRUKTUR GIRDER
Perhitungan gaya-gaya pada cross travel
girder
• Perhitungan gaya-gaya pada girder dilakukan mencakup 3 titik
kitis pada girder yaitu pada titik angkat maksimum sebelah
kiri,kanan dan tengah girder
Kesimpulan
• Tegangan maksimal girder saat operasi pengangkatan pada beban
maksimum tidak melebihi kekuatan/tegangan ijin dari bahan girder.
Dimana tegangan yang diizinkan dari bahan girder yaitu ST 37 = 370 MPa
= 370 x, tegangan maksimal girder saat operasi pengangkatan beban
maksimal 46,1 x . Sehingga 46,1 x ≤ 370 x dan hal ini dapat dikatakan
struktur girder masih layak dalam operasi pengangkatan dengan beban
maksimal 5 Ton.
• Defleksi total yang terjadi pada girder saat operasi pengangkatan tidak
melebihi batas aman yang telah ditentukan.
Perhitungan gaya-gaya yang terjadi pada girder dilakukan mencakup 3 titik
kitis pada girder yaitu pada titik angkat maksimum sebelah kiri, kanan dan
tengah girder berdasarkan perhitungan teoritis didapat :
• Saat titik angkat maksimum sebelah kanan