OLEH
200714901313
MALANG
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
. Asuhan keperawatan jiwa merupakan asuhan keperawatan spesialistik, namun
tetap dilakukan secara holistik. Berbagai terapi keperawatan telah dikembangkan dan
difokuskan kepada klien secara individu, kelompok, keluarga, maupun komunitas.
Masyarakat menjadi salah satu jawaban untuk mencegah timbulnya kejadian
gangguan jiwa. Masyarakat diharapkan mampu merawat anggota keluarga yang sudah
sakit (menderita gangguan jiwa), dan mampu mencegah terjadinya gangguan jiwa
baru dari masyarakat yang beresiko terjadi gangguan jiwa. Penanganan yang tepat
terhadap konsumen jiwa sehat dan masyarakat yang beresiko akan dapat menekan
terjadinya kejadian gangguan jiwa (CMHN, 2005).
B. Tujuan instruksional
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Stigma masyarakat selama 30 menit
diharapkan warga desa Bantur RT 40 mengerti tentang Stigma masyarakat.
2. Tujuan khusus
Setelah mendapat penyuluhan tentang Stigma masyarakat, diharapkan warga
desa Bantur 40 mampu :
C. Materi Penyuluhan
1. Menjelaskan pengertian Stigma Gangguan Jiwa
2. Menjelaskan Faktor Penyebab Stigma Gangguan Jiwa
3. Menjelaskan Dampak Stigma Gangguan Jiwa
4. Menjelaskan Manajemen Stigma Gangguan Jiwa
5. Menjelaskan Strategi untuk Mengubah Stigma
1. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah warga desa Bantur RT 40
2. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
3. Media
Media yang digunakan adalah leaflet
4. Kegiatan Penyuluhan
5. Evaluasi
1. Struktur :
Adanya koordinasi dengan kepala sekolah untuk menentukan waktu dan
tempat penyuluhan
Adanya persiapan yang baik terkait materi dan sarana yang akan
digunakan
Adanya informasi yang disampaikan pada murid-murid sebelum
pendidikan kesehatan
2. Proses :
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 10 peserta
b. Media yang digunakan adalah leaflet
c. Waktu penyuluhan adalah 30 menit
d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
e. Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan
berlangsung
g. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
3. Hasil :
Pelaksanaan pre dan post test dapat terlaksana dengan baik dikarenakan
dilakukan di tempat dalam ruangan yang kondusif, sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi saat menjawab pertanyaan yang diberikan.
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
CIRI PERILAKU
Stigma Publik
Self-stigma
Jika dilihat dari stigma yang dialami oleh penderita gangguan jiwa,
maka dampak yang muncul dapat dibedakan menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama penanganan pada klien dengan stigma bahwa orang yang
menderita gangguan jiwa karena kesurupan sedangkan stigma yang kedua
adalah bahwa penderita gangguan jiwa merupakan aib keluarga.
Buckles, dkk. (2008). Beyond Stigma and Discrimination : Challenges for Social Work
Practice in Psychiatric Rehabilitation and Recovery, Journal of Social Work in
Disability & Rehabilitation, vol. 7, no. 3, hal. 232-283
Dadang Hawari. 2001. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Gaya
Baru. Jakarta
Sibitz, dkk. (2009). Stigma Resistance in Patients with Schizophrenia. Schizophrenia
Bulletion, vol. 10, no. 1093, hal. 1-8
Lampiran 3