Perbedaan Vo2max Cooper Vs Balke
Perbedaan Vo2max Cooper Vs Balke
SKRIPSI
Oleh :
Dea Zukhrufurrahmi
13601241043
Oleh:
Dea Zukhrufurrahmi
13601241043
ABSTRAK
VO2 Max merupakan hal yang penting bagi Siswa Brigadir Polri Sekolah
Polisi Negara Polda Jateng Purwokerto. Kegiatan yang padat dan disiplin
menuntut Siswa untuk selalu fokus dalam menjalankan setiap kegiatan.Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara hasil VO2 Max tes cooper dan
tes balke siswa brigadir polri sekolah polisi negara polda jateng purwokerto t.a
2016/2017
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes
lari. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Brigadir Polri Sekolah Polisi
Negara Polda Jateng Purwokerto yang berjumlah 749 siswa. Teknik sampling
menggunakan random sampling berjumlah 100 orang Siswa Brigadir Polri
Sekolah Polisi Negara Polda Jateng Purwokerto. Instrumen yang digunakan untuk
tes VO2 Max adalah tes lari 12 menit dan tes balke 15 menit.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara tes lari
12 menit dan tes balke 15 menit. Perbedaan hasil VO2 Max Antara tes 12 menit
dan tes balke disebabkan oleh faktor kelelahan yang di alami oleh siswa setelah
melaksanakan keigatan selama satu hari. Tingkat Kebugaran dapat diukur dari
volume dalam mengkonsumsi oksigen saat melakukan kegiatan atau saat latihan
pada volume dan kapasitas maksimum. Kelelahan yang dirasakan akan
menyebabkan turunnya konsentrasi sehingga tanpa konsentrasi yang prima akan
mengganggu kegiatan yang dilakukan.
Kata kunci: Tes Lari 12 Menit,Tes balke 15 menit, VO2 Max, Siswa Brigadir Polri
Sekolah Polisi Negara Polda Jateng Purwokerto.
ii
iii
PERSETUJUAN
Skripsi yang berjudul “Perbedaan antara hasil VO2 Max tes cooper dan tes balke
Siswa Brigadir Polri Sekolah Polisi Negara Polda Jateng Purwokerto T.A
2016/2017” yang disusun oleh Dea Zukhrufurrahmi, NIM. 13601241043 ini telah
disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan.
iv
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Perbedaan antara hasil
VO2 Max tes cooper dan tes balke Siswa Brigadir Polri Sekolah Polisi Negara
Polda Jateng Purwokerto T.A 2016/2017” benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli.
Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode
berikutnya.
Dea Zukhrufurrahmi
NIM. 13601241043
v
MOTTO
Jalan didepan kita tidak pernah mudah, namun bukankah hal yang berharga
datang dengan penuh perjuangan? Maka jangan pernah berhenti meski sulit,
tetaplah berjalan meski perlahan, tetaplah berjuang meski penuh darah. Pada
akhirnya kita akan sampai pada tujuan kita.
-Dea Zukhrufurrahmi-
“Jalan menuju tujuan Anda tidak akan selalu mulus. Halangan akan muncul dan
masalah akan berkembang, tapi Anda harus ingat apa yang Anda perjuangkan.
Jangan melupakan gambaran besarnya dan jangan biarkan kekeliruan atau
kegagalan kecil menghentikan Anda.”
-Derek Jeter-
“Orang-orang akan mengatakan kepada Anda bahwa peluang yang bagus sudah
diambil orang lain. Pada kenyataannya, dunia berubah setiap detik,
mengembuskan peluang-peluang baru ke segala arah, termasuk ke arah Anda.”
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Ridho, S.H. dan Ibu Fiqoh Hartati yang
tidak pernah lelah dalam mendoakanku dan keluarga. Bapak dan Ibu
karena tanpa doa dan dorongan moral dari mereka aku tidak akan sanggup
tetesan keringat yang Bapak dan Ibu keluarkan untukku dan adik-adikku,
2. Adik-adikku yang aku cintai Attariqa Madina dan Mohammad Fiqri Husen
3. Eyang Putri dan Alm. Eyang Kakungku tercinta, uti Sukanah dan Alm.
kakung Moch. Muchtas. Terimakasih atas kasih sayang yang selalu diberikan
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas
karunia dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir Skripsi dengan judul
“Perbedaan antara hasil Vo2 max tes cooper dan tes balke Siswa Brigadir Polri
bantuan, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kepada:
ini
viii
6. Bapak Kombespol Purwanto, S.I.K. selaku Kepala Sekolah Polisi Negara
7. Anggota dan staff Sekolah Polisi Negara Polda Jateng Purwokerto yang
8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis
perijinan.
10. Bapak Kompol Ridho, S.H dan Ibu Aiptu Fiqoh Hartati selaku kedua
11. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
12. Sahabat dan Rekan-rekan terbaikku Wandi Prasetyo, Vivin Okdwi Jayanti,
Rahmawati, Novi Ulandari, Ida Bagus Sukma Triadi, dan Amalia Uswatun
karya ini.
ix
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir skripsi ini masih belum sempurna
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, segala
bentuk masukan dan saran yang membangun sangat penulis harapakan unutk
x
DAFTAR ISI
Halaman
xi
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 42
A. Desain Penelitian ..................................................................................... 42
B. Subjek Penelitian...................................................................................... 42
C. Defnisi Operasional Variabel Penelitian ................................................ 43
D. Instrumen Penelitan dan Teknik Pengumpulan Data .............................. 43
E. Teknik AnalisisData ................................................................................ 46
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Grafik Vo2 max Siswa Brigadir Polri Berdasarkan Tes Lari 12
Menit (hasil dalam penelitian) ...................................................... 49
Gambar 2. Grafik Vo2 max Siswa Brigadir Polri Berdasarkan Tes Lari 12
Menit (hasil dalam penelitian) ...................................................... 50
Gambar 3. Grafik Vo2 max Siswa Brigadir Polri Berdasarkan Tes Lari
Balke 15 Menit (hasil dalam penelitian) ....................................... 51
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xv
BAB I
PENDAHULUAN
akan dididik untuk mempersiapkan diri dan ilmu menjadi seorang polisi yang
bagi para siswa di Sekolah Polisi Negara Polda Jateng kurang lebih selama 7
bulan.
Calon polisi atau siswa yang berada di Sekolah Polisi Negara telah
diseleksi sebelumnya melalui beberapa tahapan tes seperti tes fisik, tes
pengetahuan umum, tes kesehatan, dan tes psikologi. Semua tes dilakukan
1
Indonesia memiliki 27 Sekolah Polisi Negara, salah satu Sekoah Polisi
Polisi Negara Polda Jateng. Pada tahun 2016 Sekolah Polisi Negara Polda
bebrapa tes untuk menguji kesiapan jasmani, rohani, dan kognitif orang
psikologi, yaitu tes psikologi yang berupa pengerjaan soal-soal psikologi. Uji
kebugaran jasmani yang meliputi lari keliling selama 12 menit, pull up, sit up,
push up, dan shutle run. Ujian renang, calon Siswa Brigadir Polri dituntut
untuk bisa mahir dalam olahraga renang, tes renang merupakan salah satu
timbangan dan pita pengukur. Tes potensi akademik, yaitu tes uji tertulis
kedua, yaitutes kesehatan yang lebih mendalam dari tes kesahatan tahap 1.
pendidikan yang keras, tertib, dan disiplin. Kegiatan yang dilakukan berupa
2
Kegiatan pendidikan tersebut dilakukan secara rutin, tertib dan terus-menerus
selama beberapa bulan. Siswa Brigadir Polri dituntut untuk memiliki kondisi
tubuh fisik yang selalu sehat dan kebugaran jasmani yang baik demi
kelelahan yang berarti dan masih memiliki tenaga untuk melakukan kegiatan
dikesampingkan bagi Siswa Brigdir Polri. Seorang Siswa Brigadir Pori harus
3
Siswa Brigadir Polri melaksanakan kegiatan yang sangat padat dalam
satu hari dari mulai lari pagi, lari siang, lari malam, pelajaran diluar kelas,
Kegiatan yang padat tersebut juga diimbangi dengan asupan makanan yang
baik serta istirahat cukup yang sudah terjadwalkan secara baik. Dengan begitu
kebugaran jasmani Siswa Brigadir Polri Sekolah Polisi Negara Polda Jateng
Dengan kegiatan yang sangat padat dan rutin ini Siswa Brigadir Polri
dituntut untuk selalu siap dan sigap dalam menjalankan semua kegiatan tanpa
beraktivitas. Saat melaksanakan lari pagi, siang, dan malam juga terlihat
siswa mudah kelelahan sebelum kegiatan lari selesai, hal ini terlihat dari
makan atau salah makan, kondisi tubuh yang tidak fit, kemampuan VO2 Max
yang buruk, penyakit anemia, depresi, dehidrasi, dan beberapa penyakit lain
yang lambat, menurunnya gairah bekerja, dan penurunan kinerja jasmani dan
rohani.
4
Salah satu penyebab kelelahan adalah kemampuan Vo2max yang
mengenai tes pengukuran Hubungan antara tes lari 12 menit dan kemampuan
2016/2017.
B. Identifikasi Masalah
1. Siswa mudah kelelahan saat melakukan lari pagi, siang, dan malam.
2. Tidak ada latian khusus untuk meningkatkan Vo2 max Siswa Brigadir
5
C. Batasan Masalah
yang dimiliki peniliti, serta agar penelitian ini mempunyai arah dan tujuan
yang jelas, maka perlu adanya pembatasan masalah, dan permasalahan dalam
penelitian ini dibatasi pada: “Perbedaan antara hasil VO2 Max tes cooper dan
tes balke Siswa Brigadir Polri Sekolah Polisi Negara Polda Jateng
D. Rumusan Masalah
“Apakahada Perbedaan antara hasil VO2 Max tes cooper dan tes balke Siswa
2016/2017?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui Perbedaan antara hasil VO2 Max tes cooper dan tes balke Siswa
2016/2017.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis:
6
cooper dan tes balke Siswa Brigadir Polri Sekolah Polisi Negara
hasil VO2 Max tes cooper dan tes balke Siswa Brigadir Polri Sekolah
2. Secara Praktis:
kebugaran jasmani.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
tanpa rasa kelelahan yang berlebihan dan masih memiliki tenaga untuk
8
Kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang sangan penting bagi
b. Daya tahan (endurance), dalam hal ini dikenal dua macam daya
tahan, yakni:
9
menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan
beban tertentu.
bersifat eksplusif.
tinju, balap sepeda, panahan, dan lain-lain. Dalam hal ini ada
tubuh.
10
berada dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik,
benar.
lain.
11
3. Pengertian Kelelahan
Kelelahan adalah kondisi akut, yang dimulai dari rasa letih yang
batas-batas normal. Perasaan lelah ini lebih dari sekedar perasaan letih
4. Jenis Kelelahan
Peter G.J.M. Janssen (1996: 39), menyatakan ada tiga tipe kelelahan
yakni:
12
a. Kelelahan otot
otot juga berguna sebagai tanda bahaya, bahwa otot tidak dapat
juga memberi sinyal bagi tubuh kita agar beristirahat sejenak untuk
lama.
13
Telah diketahui bahwa kelelahan otot merupakan
1) Pengososan ATP-CP
14
menurunnya Ca2+ yang dikeluarkan dari retikulum
fosfo-fruktokinase.
Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan otot,
yaitu teori kimia dan teori syaraf pusat (Peter G.J.M. Janssen,
1996: 107).
a) Teori kimia
15
kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan gerakan atas
16
Kelelahan emosional (emotional fatigue), dihasilkan
kebosanan.
b. Kelelahan Pusat
kontraksi otot.
oleh aspek psikologis (Peter G.J.M. Janssen, 1999: 109). Selain itu
17
tinggi (Peter G.J.M. Janssen, 1996: 111). Demikian dengan ini,
kelelahan pusat.
c. Kelelahan Perifer
18
impuls di T tubule berperan dalam pelepasan ion Ca2+ dari sistem
otot. Pada keadaan otot yang istirahat, troponin I terikat erat pada
interaksi aktin dengan miosin. Bila ion Ca2+ yang dilepaskan oleh
55).
19
kelelahan. Kelelahan tersebut disebabkan gangguan pada faktor
d. Kerugian Laktat
Kadar laktat yang tinggi akibat dari beban kerja yang berat
20
5) Oksidasi lemak pada kadar laktat yang tinggi mengalami
stagnasi. Bila cadangan glikogen berkurang suplai energi
pada kadar laktat yang tinggi akan terganggu karena
oksidasi lemak melambat.
kegiatan seperti sepak bola, bola basket, lari jarak jauh, renang,
(jantung, pembuluh darah, dan darah) dan sistem respirasi (paru) untuk
21
menggunakan oksigen sebanyak – banyaknya dan merupakan indikator
per menit (l/min) atau banyaknya oksigen dalam mililiter per berat
untuk menghasilkan energi dan kerja yang berarti daya tahan anda
22
VO2 tinggi adalah orang yang mempunyai kesegaran jasmani,
kesegaran jasmani.
seseorang. VO2 max juga bisa dipakai sebagai alat ukur kekuatan
23
merupakan ukuran handal bagi kesegaran jasmani. Brooks dan Fahey
Misalnya, level VO2 max seorang pria yang tidak aktif berolahraga
yang mampu meningkatkan jumlah level VO2 max sampai dua kali
lipat, namun ada juga yang tidak meningkat sama sekali meski sudah
aktif berolahraga.
untuk kerja tiap sel yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah
24
sedikit pada beban yang sama maupun ketahanan terhadap keasaman
N. (1996: 2), VO2 max pada anak usia 8 - 16 tahun yang tidak dilatih
dan laki-laki. VO2 max anak laki-laki menjadi lebih tinggi mulai umur
10 tahun. Puncak nilai VO2 max dicapai kurang lebih pada usia 18 - 20
sekitar 20% lebih rendah dari pria pada usia yang sama. Hal ini
Wanita juga memiliki massa otot lebih kecil daripada pria. Mulai umur
10 tahun, VO2 max anak laki-laki menjadi lebih tinggi 12% dari anak
pada umur 16 tahun VO2 max anak laki-laki 37% lebih tinggi
25
7. Latihan untuk Meningkatkan Daya Tahan Aerobik
latihan yang lebih penting lagi adalah takaran atau dosis latihan yang
26
Kirby dan Fox (1987) dalam Sudarno (1992: 8) menyatakan
bahwa program latihan yang teratur dan disusun dengan tepat (yang
program latihan selama 6 bulan. Nilai VO2 maksimal yang tinggi dapat
dan mental.
(VO2 max) sangat penting bagi pelajar disekolah. Seseorang yang lebih
27
untuk menggunakan oksigen sebanyak banyaknya (Kapasitas Aerob
Daya tahan pada banyak kegiatan fisik seperti lari jarak jauh,
latihan, durasi suatu kegiatan, dan sejumlah otot – otot yang terlibat di
lari, berenang dan kegiatan daya tahan aerobik lainnya, otot yang
sampai dua puluh kalilebih cepat dari pada waktu istirahat. Tubuh
28
jantung untuk mengirimkan darah ke ototyang sedang bekerja dapat
aliran darah sekitar 5 mililiter darah per 100 gram otot per menit.jadi
kalu otot gastrocnemius dengan berat 500 gram, maka darah yang
dengan beratnya beban, sehingga beban kerja yang lebih berat selalu
tinggi pada orang yang lebih tua, yang biasanya juga memiliki tekanan
Menurut Sudarno (1992: 109) Salah satu alat ukur VO2 max
adalah metode Cooper Test, metode ini cukup sederhana, tanpa biaya
29
lari/jalan selama 12 menit pada lintasan lari sepanjang 400 meter.
Setelah waktu habis jarak yang dicapai oleh atlet tersebut dicatat.
Test dengan lari selama 12 menit, jarak dicapai (2600 meter – 504.9)
digunakan adalah:
jantung dan paru. Pelaksanaan tes lari 2,4 km dengan start berdiri,
berikut:
30
c. Tes lari Multi Stage
beri tanda pada kedua ujungnya dengan kerucut atau tanda lain
terlebih dahulu.
31
berlari selama waktu 15 menit tersebut (Sukadiyanto, 2010: 123).
(http://www.brianmac.demon.co.uk):
a. Lapangan atau lintasan lari yang jaraknya jelas atau tidak terlalu
pengetes.
32
11. Tes Cooper (12 menit)
data dari tes cooper ini adalah berupa jumlah jarak yang bisa ditempuh
(http://www.hiithighintensityintervaltraining.ga/2015/04/cooper-tes-
12-menit.html).
Pelaksanaannya tes lari tes lari 12 menit yaitu atlet berlari dengan
jarak maksimal selama 12 menit dalam satuan meter. Semakin jarak yang
menunjukkan daya tahan atlet kurang baik. Tes ini tergolong mudah
lain:
b. Lapangan atau lintasan lari yang jaraknya jelas atau tidak terlalu
pengetes.
33
2) Bersamaan dengan aba-aba peluit pertama Peserta tes mulai
darah merah harus normal. Begitu juga pengujian darah secara berkala
(rutin) dapat menentukan apakah sifat – sifat darah itu masih normal
34
adanya gangguan atau mengidap penyakit paru. Menurut Jeanne
max adalah :
Dalam usia 55 tahun, VO2 lebih kurang 27% lebih rendah dari usia
25 tahun. Dengan sendirinya hal ini berbeda dari satu orang dengan
besar, dapat mensuplai hemoglobin dan sel darah merah yang lebih
35
rendah. Bila tubuh berotot kuat, maka nilai Vo2 max akan lebih
tambahan latihan.
bahwa usia 65-74 tahun dapat meningkatkan Vo2 max sekitar 18%
36
kontinyu lambat memperbaiki daya aerobik dan ambang batas asam
lebih setelah mengikuti program latihan selama 6 bulan. Nilai Vo2 max
yang tinggi dapat meningkatkan unjuk kerja pada aktivitas daya tahan,
cepat.
terjadi keadaan stabil (plateu) atau sedikit menurun dalam hal denyut
waktu setelah mencapai Vo2 max, sumber energi aerobik akan habis
dan harus segera disuplai dari sumber energi anaerobik dengan daya
37
Atlet maupun seorang pelatih yang ingin meningkatkan daya
cukup lama dan dengan tempo sedang sampai cepat, tanpa mengalami
kerja secara terus menerus dalam suasana aerobik. Jadi dapat berlaku
bagi seluruh tubuh, suatu sistem dalam tubuh, daerah tertentu dan
endurance secara tetap menunjukkan nilai Vo2 max yang tinggi. Nilai
penggunaan energi yang relatif sangat besar dalam jangka waktu yang
lama.
38
1. Andhi Suwardhana (2007) dalam penelitian yang berjudul “ Tingkat
stage (multi tahap) yang diambil dari Gerakan Nasional Garuda Emas.
kategori cukup.
39
ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Sewon Tahun Ajaran 2009-
2010 yang berjumlah 364 siswa yang terdiri dari 25 siswa putra dan
339 siswa putri. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes multi
sedang putranya tidak ada, (33,00%) siswa putra dan (25,94%) siswa
C. Kerangka Berfikir
40
rutin. BanyaknyaSiswa Brigadir Polri Sekolah Polisi Negara Polda Jateng
Kemampuan VO2 Max dapat diketahui dengan metode tes balke. Tes
maka dapat menjadi indikasi tingkat daya tahan aerobik, dengan demikian
berjudul Perbedaan antara hasil VO2 Max tes cooper dan tes balke Siswa
2016/2017.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian yang berjudul “Perbedaan antara hasil VO2 Max tes cooper
dan tes balke Siswa Brigadir Polri Sekolah Polisi Negara Polda Jateng
Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian, metode deskriptif
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
survey dengan teknik tes dan pengukuran, intrumen yang digunakan adalah
yang diselidiki.
B. Subjek Penelitian
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
42
Sekolah Polisi Negara Polda Jateng Purwokerto T.A 2016/2017. Sampel
dalam peneltian ini adalah 100 orang Siswa Brigadir Polri Sekolah Polisi
ini yaitu: Perbedaan antara hasil VO2 Max tes cooper dan tes balke Siswa
Brigadir Polri Sekolah Polisi Negara Polda Jateng Purwokerto T.A 2016/2017
yang artinya satu kesatuan utuh dari komponen komponen kondisi fisik yang
1. Instrumen Penelitian
lari 12 menit dan tesbalke 15 menit . Tes lari 12 menit dan tes balke 15
menit dalah tes daya tahan aerobik dengan berlari selama waktu yang
menit satuan meter dan lari 15 menit satuan meter atau tes Balke.Alat
43
yang digunakan adalah stopwatch, peluit, rompi untuk peserta, lapangan,
Pelaksanaannya tes lari tes lari 12 menit yaitu atlet berlari dengan
jarak maksimal selama 12 menit dalam satuan meter. Semakin jarak yang
menunjukkan daya tahan atlet kurang baik. Tes ini tergolong mudah
lain:
e. Lapangan atau lintasan lari yang jaraknya jelas atau tidak terlalu
pengetes.
44
8) Pengetes mengukur jarak yang ditempuh peserta tes yang
Pelaksanaannya tes lari tes balke yaitu atlet berlari dengan jarak
menunjukkan daya tahan atlet kurang baik. Tes Balke adalah salah satu
tes untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani atau juga VO2 Max
a. Lapangan atau lintasan lari yang jaraknya jelas atau tidak terlalu
pengetes.
45
8) Pengetes mengukur jarak yang ditempuh peserta tes yang
Untuk data Tes lari 12 menit yang sudah ada akan dimasukkan kedalam
rumus :
Untuk tes balke setelah didapatkan data tes pengukuran, kemudian data
tes:
mengkalisifikasikan norma tes balke15 menit dan tes lari 12 menit dengan
berikut:
Kurang
Age Kurang Cukup Baik Baik sekali
sekali
13-19 < 35.0 35.0 – 38.3 38.4 – 45.1 45.2 – 50.9 >51.0
20-29 < 33.0 33.0 – 36.4 36.5 – 42.4 42.5 – 46.4 >46.5
30-39 < 31.5 31.5 – 35.4 35.5 – 40.9 41.0 – 44.9 >45.0
40-49 < 30.2 30.2 – 33.5 33.6 – 38.9 39.0 – 43.7 >43.8
46
50-59 < 26.1 26.1 – 30.9 31.0 – 35.7 35.8 – 40.9 >41.0
60+ < 20.5 20.5 – 26.0 26.1 – 32.2 32.3 – 36.4 >36.5
245-246)):
Untuk selanjutnya dapat dibuat kesimpulan dan saran sebagai hasil akhir
penelitian.
47
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Data tes lari 12 menit dan tes balke 15 menit yang sudah diperoleh
Kemudian didapatkan hasil rata-rata tes lari 12 menit dan tes balke 15
Tabel 2. Deskripsi Data Hasil Analisis Data VO2 Max Tes Lari 12 Menit
dan Tes Lari Balke (15 Menit)
bahwa VO2 Max Siswa Brigadir Polri Polda Jateng sebanyak 100 orang
dalam tes lari 12 menit diperoleh rata-rata sebesar 38,44 dan termasuk
sebesar 43,22 dan termasuk dalam kategori Baik. Hasil analisis data
ini.
48
Kemampuan VO2 Max
43,22
44
42
40 38,44 Kemampuan
VO2 Max
38
36
Tes Lari 12 Tes Balke
menit
Gambar 1. Grafik VO2 max Siswa Brigadir Polri Berdasarkan Tes Lari 12
Menit (hasil dalam penelitian)
Hasil VO2 Max tes lari 12 menit yang telah di olah dan
berikut:
Tabel 3. Deskripsi Prosentase (%) Hasil analisis data VO2 Max Siswa
Brigadir Polri Polda Jateng berdasarkan Tes Lari 12 Menit
dijelaskan bahwa Vo2 max dari hasil tes lari 12 menit pada 100 orang
49
kategori Cukup sebanyak 57 orang (57%), kategori Baik sebanyak 9 orang
(9%), dan kategori Baik Sekali sebanyak 5 orang (5%). Hasil analisis data
ini.
0%
Kurang Kurang Cukup Baik Baik
Sekali Sekali
Gambar 2. Grafik VO2 Max Siswa Brigadir Polri Berdasarkan Tes Lari 12
Menit (hasil dalam penelitian)
Hasil VO2 Max tes balke 15 menit yang telah di olah dan
berikut:
Tabel 4. Deskripsi Prosentase (%) Hasil analisis data VO2 Max Siswa
Brigadir Polri Polda Jateng berdasarkan Tes Balke 15 Menit
50
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel di atas, dapat
dijelaskan bahwa VO2 Max dari hasil tes lari balke 15 menit pada 100
60%
40%
21%
20%
0% 0% 0%
0%
Kurang Kurang Cukup Baik Baik
Sekali Sekali
Gambar 3. Grafik VO2 Max Siswa Brigadir Polri Berdasarkan Tes Lari
Balke 15 Menit (hasil dalam penelitian)
C. Pembahasan
tes lari 12 menit dan tes balke 15 menit. Kedua instrument tes sama-sama
Terdapat perbedaan hasil VO2 Max antara tes lari 12 menit dan tes
balke 15 menit. Hasil VO2 Max tes lari 12 menit diperoleh rata-rata
51
sebesar 38,44 dan termasuk dalam kategori Cukup sedangkan dalam tes
Baik. Faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan hasil VO2 Max adalah
aktivitas yang dilaksanakan oleh Siswa Brigadir Polri Sekolah Polisi Polda
Jateng selama satu hari. Hal ini menjadi suatu kelemahan penulis karena
VO2 Max menjadi lebih baik dari hasil VO2 Max tes lari 12 menit yang
Brigadir Polri Sekolah Polisi Negara Polda Jateng Purwokerto selama satu
hari penuh.
sedangkan untuk Tes Bakle Siswa Bigadir Polri dapat melaksanakan tes
dengan waktu yang lebih lama, dengan begitu jarak yang ditempuh oleh
peserta tes lebih jauh. Semakin jauh peserta tes mendapatkan jarak
semakin sediit jarak yang ditempuh semakin rendah kemampuan VO2 Max
keuntungan tes Balke adalah tes ini dapat dipakai untuk mengukur
52
VO2Max dalam jumlah peserta yang banyak sekaligus dengan hasil yang
cukup akurat, insturmen atau tata cara pelaksanaannya mudah dan tidak
penggunaan O2 dalam kerja maksimal atau dengan kata lain tes ini dapat
Tes lari 12 menit merupakan tes yang hampir sama dengan tes
balke hanya saja waktu yang diberikan kepada peserta lebih sedikit.
Kelebihan tes ini adalah pada saat berlari 10 menit peserta tes akan
melaksanakan tes karena hasil dari tes ini tergantung pada motivasi peserta
oksigen saat melakukan kegiatan atau saat latihan pada volume dan
53
(VO2 Max). Dan seperti kita tahu, oksigen merupakan bahan bakar tubuh
kita. Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam melakukan setiap aktivitas berat
tubuh menunjukkan semakin baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat
Semakin tinggi VO2 Max, seorang yang bersangkutan juga akan memiliki
lari rutin setiap 3 kali dalam sehari. Latihan ini sangat penting unutk
Siswa Brigadir Polri. Latihan yang rutin dan bertahap akan mempengaruhi
yang baik bisa didapatkan dengan latihan yang rutin dan berlanjut. Latihan
Max seseorang. Jadi seorang yang awalnya memiliki VO2 Max yang
kurang baik dengan latihan yang rutin dan bertahap akan dapat
kegiatan yang padat selama pendidikan. VO2 Max yang dimiliki Siswa
jasmani siswa itu sendiri. Dengan memiliki VO2 Max yang baik Siswa
54
Brigadir Polri akan memiliki kemampuan konsentrasi yang baik dan
orang yang memiliki ukuran tubuh lebih besar juga memiliki konsumsi
oksigen yang lebih besar dari pada orang yang bertubuh kecil, baik pada
waktu istirahat maupun pada watku latihan. Kemampuan VO2 Max sangat
memiliki VO2 Max yang baik dapat melakaukan aktivitas sehari-hari tanpa
Jika tubuh dapat menggunakan oksigen dengan baik pada saat olahraga,
jaringan otot yang aktif, sehingga tidak terjadi hutang oksigen dan akan
latihan yang lainnya, seperti: durasi latihan, interval latihan, latihan terus-
55
menerus, frekuensi latihan, dan intensitas latihan. Latihan yang bersifat
beban meningkat.
56
BAB V
A. Kesimpulan
cooper dan tes balke Siswa Brigadir Polri Sekolah Polisi Negara Polda
Siswa Brigadir Polri Sekolah Polisi Negara Polda Jateng Purwkerto T.A.
2016/2017 yang cukup jauh. Hal ini dapat dipengaruhi oleh aktivitas yang
dilakukan oleh siswa Brigadir Polri Sekolah Polisi Negara Polda Jateng
Siswa.
C. Keterbatasan penelitian
57
1. Peneliti tidak mengontrol kondsi fisik dan psikis peserta terlebih
dahulu, apakah seluruh peserta dalam kondisi fisik dan psikis yang
siswa.
pelaksanaan tes.
D. Saran
diantaranya:
siswa.
2. Bagi para penguji tes hendaknya diberi informasi yang jelas mengenai
58
4. Dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, unutk itu bagi peneliti
59
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. (1998) Psikologi Umum. Rineka Cipta. Jakarta : Diakses dari
http://adinnagrak.blogspot.com/2013/09/makalah-karakteristik-anak-sd-
kelas.html. Diakses tanggal 12 Febuari 2017.
Guyton AC, Hall JE. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 9. Alih bahasa:
Setiawan I, Tengadi KA, Santoso A. Jakarta: EGC.
60
Jonathan Kuntaraf (1992). Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung : Adven
Indonesia.
Peter G.J.M. Janssen. (1996). Latihan Laktat Denyut Nadi. Jakarta: Edit Peni K.S.
Mutalib.
Rushall dan pyke, Frank. (1993). Training For Sport And Fitness. Macmillan
Company of Australia Pty. Ltd
Soekarman (1987). Dasar Olahraga Untuk Pembina, Pelatih dan Atlet. Inti Idayu
Press.
Tarwaka. (2010). Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan
Aplikasi di Tempat Kerja. Solo: Harapan Press Solo.
Welsman JR, Armstrong N. (1996). The Measurement and Interpretation
ofAerobic Fitness in Children. Journal of the Royal Society of Medicine.
Wilmore, H.J., and Costill, DL., (1994). Physiology of Sport And Exercise, USA:
Human Kinetics, Champaign
61
LAMPIRAN
62
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
63
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
64
Lampiran 3. Data Penelitian
TB BB IMT
NO. N A M A UMUR NOSIS TON GOL
Hasil
(CM) (KG) Kategori
IMT
RIO IRFAN ADI
1 PRATAMA 17 054 IA3 I 172 54 18,25311 Kurus
2 HERRYAN WIJAYA 18 006 IA1 I 168 59 20,9042 Normal
3 SLAMET KASMUDI 18 021 IA1 I 168 69 24,44728 Normal
CHRISNA ARI
4 PRABOWO 18 028 IA2 I 174 67 22,12974 Normal
ANDHICHA
5 PERDANA K P 18 033 IA2 I 168 60 21,2585 Normal
REVIONA FADHIL
6 BAIHAQI 18 041 IA2 I 166 60 21,77384 Normal
NANANG EKI
7 SAPUTRA 18 052 IA3 I 177 61 19,47078 Normal
8 DONY ARI WIBOWO 18 060 IA3 I 178 60 18,937 Normal
9 KHONIMUN TORIK 18 078 IA4 I 174 59 19,48738 Normal
YUDHA ADHI
10 CANDRA 18 079 IA4 I 172 69 23,32342 Normal
11 IGUH SETYAWAN 18 081 IA4 I 170 72 24,91349 Normal
MUHAMMAD ALDI
12 ALFIRDAUS 18 084 IA4 I 177 74 23,62029 Normal
ANDREAS AGUSTA
13 FRANS N 18 086 IA4 I 175 75 24,4898 Normal
14 FAJAR TANSIDIK 18 087 IA4 I 174 73 24,11151 Normal
15 KHOLID SANTOSO 18 089 IA4 I 169 67 23,45856 Normal
WILDAN TRI
16 PURNOMO 18 091 IA4 I 167 59 21,15529 Normal
17 ARDIAN SANITARIA 18 094 IA4 I 174 71 23,45092 Normal
18 ANGGA SETIAWAN 18 096 IA4 I 171 69 23,597 Normal
19 ANWAR RIZALDI 18 102 IB1 I 176 65 20,98399 Normal
TAUFIQURROHMAN
IB1
20 BAGUS R 18 109 I 180 69 21,2963 Normal
MUHAMMAD HOZY
IB1
21 IQBAL 18 110 I 177 69 22,02432 Normal
22 BAGASALIF UTAMA 19 005 IA1 I 169 56,5 19,78222 Normal
23 PRATAMA ADITYA 19 011 IA1 I 174 66 21,79945 Normal
PONANG WAHYU
24 PRIYAMBODO 19 013 IA1 I 170 65 22,49135 Normal
25 ALDILA MAHARDIKA 19 017 IA1 I 174 70 23,12062 Normal
GALIH ADITYA AJI
26 NUGROHO 19 022 IA1 I 167 59,5 21,33458 Normal
27 NIXCO HUDA TIMUR 19 023 IA1 I 168 69,5 24,62443 Normal
65
DAVID TRIA PUTRA
28 PRADANA 19 032 IA2 I 170 74 25,60554 Gemuk
29 LUKMAN HAKIM 19 038 IA2 I 171 67 22,91303 Normal
ADI WAHYU
30 NUGROHO 19 043 IA2 I 174 60 19,81768 Normal
AKHMAD ANOM
31 MUBAROK 19 044 IA2 I 173 64 21,38394 Normal
32 FAJAR APRIANTO 19 050 IA2 I 166 60 21,77384 Normal
BAYU SETYAWAN
33 GUSTI 19 055 IA3 I 170 55 19,03114 Normal
HARI SETYAJI
34 PRIBADI 19 057 IA3 I 168 57 20,19558 Normal
NIKO
35 MURDIANTORO 19 061 IA3 I 177 61 19,47078 Normal
36 LUCKY REZA BAKRI 19 063 IA3 I 172 63 21,29529 Normal
SOPHIAN ARSY
37 FADLI 19 065 IA3 I 170 60 20,76125 Normal
38 YUMA ARIYANTO 19 066 IA3 I 166 57 20,68515 Normal
39 ROIKHAN KHAQIQI 19 073 IA3 I 168,5 68 24,09297 Normal
ACHMAD FAJAR
40 JUNIARWAN 19 074 IA3 I 169 68 23,80869 Normal
WAHYU ADI
41 WICAKSONO 19 076 IA4 I 182 80 24,15167 Normal
42 WENDI ASMORO 19 088 IA4 I 171 60 20,51913 Normal
43 TRI YULI ASMOKO 19 099 IA4 I 166 63 22,86253 Normal
44 RONI YULIANTO 19 103 IB1 I 175 68 22,20408 Normal
GERRY DIAZ
IB1
45 LANANG P 19 104 I 174 70 23,12062 Normal
SAID EKO
46 PURNOMO 20 002 IA1 I 174 76 25,10239 Gemuk
ENDRIK
47 SUPRIYANTO 20 003 IA1 I 172 67 22,64738 Normal
ACHMAD HAFIDH
48 ROZAQI 20 007 IA1 I 167 70 25,0995 Normal
ADHITYA
LISTIYANTO
49 TANOTO 20 008 IA1 I 166 58 21,04805 Normal
50 GALIH SATRIYO 20 009 IA1 I 166 70 25,40282 Gemuk
TEGAR BRIAN
51 ANGGORO 20 010 IA1 I 175 61 19,91837 Normal
ANANG
52 TRIYATMOKO 20 014 IA1 I 168 72 25,5102 Gemuk
53 HENRY APRILLIANO 20 015 IA1 I 167 67 24,02381 Normal
GALIH ANGGA
54 PRIBADI 20 020 IA1 I 170 60 20,76125 Normal
55 RIZKI DHARMAWAN 20 024 IA1 I 166 63 22,86253 Normal
56 NUR SAID 20 025 IA1 I 166 60 21,77384 Normal
FERY DANANG DWI
57 PRABOWO 20 026 IA2 I 180 81 25 Normal
MUCHAMMAD
58 MUSTAQIM 20 027 IA2 I 175 65 21,22449 Normal
RIZAL ARI
59 KURNIAWAN 20 037 IA2 I 172 67 22,64738 Normal
66
60 FAHAM ROHMANTO 20 039 IA2 I 171 71 24,28098 Normal
61 ARIF MAULANA 20 040 IA2 I 170 63 21,79931 Normal
DUWI
62 LATIFFANSYAH 20 042 IA2 I 177 67 21,38594 Normal
63 ZAINAL ARIFIN 20 045 IA2 I 171 71 24,28098 Normal
AGUNG ABDUL
64 MALIK P 20 046 IA2 I 171 54 18,46722 Kurus
MUHAMAD RYAN
65 RAMADHAN 20 048 IA2 I 169 60 21,00767 Normal
AGUS ARDI
66 SETIAWAN 20 049 IA2 I 166 58 21,04805 Normal
67 YUDHA SETYO ADI 20 051 IA3 I 180 73 22,53086 Normal
68 CHOIRUL HUDA 20 053 IA3 I 173 71 23,72281 Normal
PRADIPTA YUNAN
69 SAWIDI 20 056 IA3 I 170 56 19,37716 Normal
ANGGI CATUR
70 PRASETYO 20 058 IA3 I 168 60 21,2585 Normal
SETYA RIZKI
71 PRATAMA 20 059 IA3 I 167 62 22,23099 Normal
GALIH DWI
72 PRASETIYO 20 062 IA3 I 173 62 20,71569 Normal
73 SISWOTO 20 067 IA3 I 177 70 22,34352 Normal
KANYUT
74 HERMAWAN 20 068 IA3 I 177 68 21,70513 Normal
SURYA JATI
75 DEWANTA 20 069 IA3 I 172 69 23,32342 Normal
APRIZAL ABDUL
76 JALIL 20 070 IA3 I 172 71 23,99946 Normal
MUHAMMAD FAQIH
77 GHUFRON 20 071 IA3 I 170 58 20,0692 Normal
78 MA'RUF RAMADHAN 20 075 IA3 I 166 56 20,32225 Normal
WILDAN ANGGA
79 PERKASA 20 077 IA4 I 176 74 23,88946 Normal
FERDIAN ANDRE
80 SAPUTRO 20 080 IA4 I 171 61 20,86112 Normal
BAGUS AFFRIE
81 SUZANTIKO 20 082 IA4 I 169 69 24,15882 Normal
TAUFIQ DANY
82 SETYAWAN 20 083 IA4 I 167 67 24,02381 Normal
PRAMUDYA RIZKY
83 JP 20 090 IA4 I 169 62 21,70792 Normal
84 ADI PRASETIYO 20 092 IA4 I 178 71 22,40879 Normal
MOHAMAD ILHAM
85 SATRIO P 20 095 IA4 I 172 64 21,63332 Normal
86 PUGUH DWI CAHYO 20 098 IA4 I 168 66 23,38435 Normal
WIDYO SENO
87 JUMANTORO 20 100 IA4 I 166 62 22,49964 Normal
ALVIN EKAPUTRA
IB1
88 SUMANTO 20 101 I 186 89 25,72552 Gemuk
89 ANWARUL BAHTIAR 20 105 IB1 I 172 64 21,63332 Normal
PRAMADHEVANGGA
IB1
90 PS 20 107 I 166,9 59 21,41094 Normal
91 ERLANGGA 21 001 IA1 I 177 72 22,9819 Normal
67
PRAMADIKA H
ANANG RIZKY
92 OKTADIANTORO 21 004 IA1 I 171 62,5 21,3741 Normal
93 SIGIT SUDARSONO 21 012 IA1 I 173 70 23,38869 Normal
94 DIMAS KURNIAWAN 21 016 IA1 I 165 67 24,60973 Normal
AULYA PANDU
95 PRADANA 21 018 IA1 I 173 71 23,72281 Normal
BIMA JATI
96 GUNARYO 21 019 IA1 I 172 60 20,28123 Normal
97 ALI SOFIYANTO 21 064 IA3 I 171 62 21,20311 Normal
FENDY WAHYU
98 RAMADHAN 21 085 IA4 I 175 63 20,57143 Normal
ARIF LAZUARDY
99 PUTRA 21 093 IA4 I 176 70 22,59814 Normal
100 FITRA EFENDI 21 097 IA4 I 169 62 21,70792 Normal
68
Lampiran 4. Data Hasil Vo2 max Lari 12 Menit
69
DAVID TRIA PUTRA
28 PRADANA 19 2395
42,25576 Cukup
29 LUKMAN HAKIM 19 2100 35,66063 Kurang
30 ADI WAHYU NUGROHO 19 2080 35,2135 Kurang
AKHMAD ANOM
31 MUBAROK 19 2220
38,34339 Cukup
32 FAJAR APRIANTO 19 2100 35,66063 Kurang
BAYU SETYAWAN
33 GUSTI 19 2445
43,37357 baik
34 HARI SETYAJI PRIBADI 19 2305 40,24368 Cukup
35 NIKO MURDIANTORO 19 2160 37,00201 Cukup
36 LUCKY REZA BAKRI 19 2100 35,66063 Kurang
37 SOPHIAN ARSY FADLI 19 2425 42,92645 baik
38 YUMA ARIYANTO 19 2385 42,03219 Cukup
39 ROIKHAN KHAQIQI 19 2200 37,89627 Cukup
ACHMAD FAJAR
40 JUNIARWAN 19 1980
32,97787 Kurang sekali
WAHYU ADI
37,44914
41 WICAKSONO 19 2180 Cukup
42 WENDI ASMORO 19 2200 37,89627 Cukup
43 TRI YULI ASMOKO 19 2130 36,33132 Kurang
44 RONI YULIANTO 19 2365 41,58507 Cukup
45 GERRY DIAZ LANANG P 19 1960 32,53074 Kurang sekali
46 SAID EKO PURNOMO 20 1960 32,53074 Kurang sekali
47 ENDRIK SUPRIYANTO 20 2080 35,2135 Kurang
ACHMAD HAFIDH
48 ROZAQI 20 2170
37,22558 Cukup
ADHITYA LISTIYANTO
49 TANOTO 20 2260
39,23765 Cukup
50 GALIH SATRIYO 20 2010 33,64856 Kurang
TEGAR BRIAN
38,79052
51 ANGGORO 20 2240 Cukup
52 ANANG TRIYATMOKO 20 2070 34,98994 Kurang
53 HENRY APRILLIANO 20 2070 34,98994 Kurang
54 GALIH ANGGA PRIBADI 20 2100 35,66063 Kurang
55 RIZKI DHARMAWAN 20 2670 48,40376 baik sekali
56 NUR SAID 20 2365 41,58507 Cukup
FERY DANANG DWI
57 PRABOWO 20 2130
36,33132 Kurang
MUCHAMMAD
58 MUSTAQIM 20 2240
38,79052 Cukup
59 RIZAL ARI KURNIAWAN 20 2395 42,25576 Cukup
60 FAHAM ROHMANTO 20 2120 36,10776 Kurang
61 ARIF MAULANA 20 2210 38,11983 Cukup
62 DUWI LATIFFANSYAH 20 2080 35,2135 Kurang
70
63 ZAINAL ARIFIN 20 2515 44,93852 baik
64 AGUNG ABDUL MALIK P 20 2345 41,13794 Cukup
MUHAMAD RYAN
65 RAMADHAN 20 2260
39,23765 Cukup
66 AGUS ARDI SETIAWAN 20 2335 40,91438 Cukup
67 YUDHA SETYO ADI 20 1510 22,47038 Kurang sekali
68 CHOIRUL HUDA 20 2305 40,24368 Cukup
PRADIPTA YUNAN
69 SAWIDI 20 2180
37,44914 Cukup
ANGGI CATUR
70 PRASETYO 20 2250
39,01408 Cukup
71 SETYA RIZKI PRATAMA 20 2385 42,03219 Cukup
72 GALIH DWI PRASETIYO 20 2120 36,10776 Kurang
73 SISWOTO 20 2260 39,23765 Cukup
74 KANYUT HERMAWAN 20 2445 43,37357 baik
75 SURYA JATI DEWANTA 20 2240 38,79052 Cukup
76 APRIZAL ABDUL JALIL 20 2120 36,10776 Kurang
MUHAMMAD FAQIH
40,24368
77 GHUFRON 20 2305 Cukup
78 MA'RUF RAMADHAN 20 2275 39,57299 Cukup
WILDAN ANGGA
35,2135
79 PERKASA 20 2080 Kurang
FERDIAN ANDRE
80 SAPUTRO 20 2140
36,55488 Cukup
BAGUS AFFRIE
81 SUZANTIKO 20 2385
42,03219 Cukup
TAUFIQ DANY
82 SETYAWAN 20 2150
36,77845 Cukup
83 PRAMUDYA RIZKY JP 20 2160 37,00201 Cukup
84 ADI PRASETIYO 20 2505 44,71496 baik
MOHAMAD ILHAM
85 SATRIO P 20 2395
42,25576 Cukup
86 PUGUH DWI CAHYO 20 2345 41,13794 Cukup
WIDYO SENO
87 JUMANTORO 20 2210
38,11983 Cukup
ALVIN EKAPUTRA
88 SUMANTO 20 2120
36,10776 Kurang
89 ANWARUL BAHTIAR 20 2600 46,83881 baik sekali
PRAMADHEVANGGA P
30,18332
90 S 20 1855 Kurang sekali
ERLANGGA
33,20143
91 PRAMADIKA H 21 1990 Kurang
ANANG RIZKY
92 OKTADIANTORO 21 2070
34,98994 Kurang
93 SIGIT SUDARSONO 21 2020 33,87212 Kurang
94 DIMAS KURNIAWAN 21 2355 41,3615 Cukup
AULYA PANDU
95 PRADANA 21 2100
35,66063 Kurang
71
96 BIMA JATI GUNARYO 21 2355 41,3615 Cukup
97 ALI SOFIYANTO 21 2100 35,66063 Kurang
FENDY WAHYU
98 RAMADHAN 21 2285
39,79656 Cukup
99 ARIF LAZUARDY PUTRA 21 2010 33,64856 Kurang
100 FITRA EFENDI 21 2160 37,00201 Cukup
72
Lampiran 5. Data Hasil Tes Balke 15 Menit
73
29 LUKMAN HAKIM 19 2880 42,43296 Cukup
30 ADI WAHYU NUGROHO 19 2880 42,43296 Cukup
AKHMAD ANOM
31 MUBAROK 19 2880
42,43296 Cukup
32 FAJAR APRIANTO 19 3200 43,66345 baik
BAYU SETYAWAN
33 GUSTI 19 3120
43,35583 baik
34 HARI SETYAJI PRIBADI 19 3280 43,97108 baik
35 NIKO MURDIANTORO 19 3130 43,39428 baik
36 LUCKY REZA BAKRI 19 3090 43,24047 baik
37 SOPHIAN ARSY FADLI 19 3240 43,81726 baik
38 YUMA ARIYANTO 19 2770 42,00998 Cukup
39 ROIKHAN KHAQIQI 19 3390 44,39406 baik
ACHMAD FAJAR
44,47096
40 JUNIARWAN 19 3410 baik
WAHYU ADI
44,54787
41 WICAKSONO 19 3430 baik
42 WENDI ASMORO 19 3230 43,77881 baik
43 TRI YULI ASMOKO 19 3200 43,66345 baik
44 RONI YULIANTO 19 3240 43,81726 baik
45 GERRY DIAZ LANANG P 19 2920 42,58677 baik
46 SAID EKO PURNOMO 20 3220 43,74036 baik
47 ENDRIK SUPRIYANTO 20 2920 42,58677 baik
ACHMAD HAFIDH
48 ROZAQI 20 2980
42,81749 baik
ADHITYA LISTIYANTO
49 TANOTO 20 2910
42,54832 baik
50 GALIH SATRIYO 20 2900 42,50986 baik
TEGAR BRIAN
51 ANGGORO 20 3270
43,93262 baik
52 ANANG TRIYATMOKO 20 3050 43,08666 baik
53 HENRY APRILLIANO 20 2630 41,47163 Cukup
54 GALIH ANGGA PRIBADI 20 2940 42,66368 baik
55 RIZKI DHARMAWAN 20 3210 43,7019 baik
56 NUR SAID 20 3280 43,97108 baik
FERY DANANG DWI
57 PRABOWO 20 2680
41,6639 Cukup
MUCHAMMAD
58 MUSTAQIM 20 2680
41,6639 Cukup
59 RIZAL ARI KURNIAWAN 20 3540 44,97085 baik
60 FAHAM ROHMANTO 20 2880 42,43296 Cukup
61 ARIF MAULANA 20 2880 42,43296 Cukup
62 DUWI LATIFFANSYAH 20 2560 43,14395 baik
63 ZAINAL ARIFIN 20 2880 42,43296 Cukup
74
64 AGUNG ABDUL MALIK P 20 2880 42,43296 Cukup
MUHAMAD RYAN
65 RAMADHAN 20 3230
43,77881 baik
66 AGUS ARDI SETIAWAN 20 3520 44,89395 baik
67 YUDHA SETYO ADI 20 2690 41,70235 Cukup
68 CHOIRUL HUDA 20 3300 44,04798 baik
PRADIPTA YUNAN
44,43251
69 SAWIDI 20 3400 baik
ANGGI CATUR
70 PRASETYO 20 3080
43,20202 baik
71 SETYA RIZKI PRATAMA 20 3300 44,04798 baik
72 GALIH DWI PRASETIYO 20 3050 43,08666 baik
73 SISWOTO 20 3270 43,93262 baik
74 KANYUT HERMAWAN 20 3600 45,20157 baik
75 SURYA JATI DEWANTA 20 2660 41,58699 Cukup
76 APRIZAL ABDUL JALIL 20 3090 43,24047 baik
MUHAMMAD FAQIH
77 GHUFRON 20 3210
43,7019 baik
78 MA'RUF RAMADHAN 20 3260 43,89417 baik
WILDAN ANGGA
79 PERKASA 20 3430
44,54787 baik
FERDIAN ANDRE
80 SAPUTRO 20 2880
42,43296 Cukup
BAGUS AFFRIE
81 SUZANTIKO 20 3210
43,7019 baik
TAUFIQ DANY
82 SETYAWAN 20 3050
43,08666 baik
83 PRAMUDYA RIZKY JP 20 2780 42,04843 Cukup
84 ADI PRASETIYO 20 2505 40,99097 Cukup
MOHAMAD ILHAM
85 SATRIO P 20 3200
43,66345 baik
86 PUGUH DWI CAHYO 20 3210 43,7019 baik
WIDYO SENO
87 JUMANTORO 20 3200
43,66345 baik
ALVIN EKAPUTRA
88 SUMANTO 20 3400
44,43251 baik
89 ANWARUL BAHTIAR 20 3390 44,39406 baik
PRAMADHEVANGGA P
90 S 20 3100
43,27892 baik
ERLANGGA PRAMADIKA
37,71467
91 H 21 2380 Cukup
ANANG RIZKY
43,89417
92 OKTADIANTORO 21 3260 baik
93 SIGIT SUDARSONO 21 3030 43,00975 baik
94 DIMAS KURNIAWAN 21 3260 43,89417 baik
AULYA PANDU
95 PRADANA 21 3340
44,20179 baik
96 BIMA JATI GUNARYO 21 2960 42,74058 baik
75
97 ALI SOFIYANTO 21 3090 43,24047 baik
FENDY WAHYU
98 RAMADHAN 21 3320
44,12489 baik
99 ARIF LAZUARDY PUTRA 21 3520 44,89395 baik
100 FITRA EFENDI 21 2160 39,66435 Cukup
76
Lampiran 6. Presensi Kehadiran Siswa
09-Feb- 10-Feb-
NO. N A M A UMUR NOSIS TON
17 17
77
37 SOPHIAN ARSY FADLI 19 065 IA3 √ √
38 YUMA ARIYANTO 19 066 IA3 √ √
39 ROIKHAN KHAQIQI 19 073 IA3 √ √
40 ACHMAD FAJAR JUNIARWAN 19 074 IA3 √ √
41 WAHYU ADI WICAKSONO 19 076 IA4 √ √
42 WENDI ASMORO 19 088 IA4 √ √
43 TRI YULI ASMOKO 19 099 IA4 √ √
44 RONI YULIANTO 19 103 IB1 √ √
45 GERRY DIAZ LANANG P 19 104 IB1 √ √
46 SAID EKO PURNOMO 20 002 IA1 √ √
47 ENDRIK SUPRIYANTO 20 003 IA1 √ √
48 ACHMAD HAFIDH ROZAQI 20 007 IA1 √ √
49 ADHITYA LISTIYANTO TANOTO 20 008 IA1 √ √
50 GALIH SATRIYO 20 009 IA1 √ √
51 TEGAR BRIAN ANGGORO 20 010 IA1 √ √
52 ANANG TRIYATMOKO 20 014 IA1 √ √
53 HENRY APRILLIANO 20 015 IA1 √ √
54 GALIH ANGGA PRIBADI 20 020 IA1 √ √
55 RIZKI DHARMAWAN 20 024 IA1 √ √
56 NUR SAID 20 025 IA1 √ √
57 FERY DANANG DWI PRABOWO 20 026 IA2 √ √
58 MUCHAMMAD MUSTAQIM 20 027 IA2 √ √
59 RIZAL ARI KURNIAWAN 20 037 IA2 √ √
60 FAHAM ROHMANTO 20 039 IA2 √ √
61 ARIF MAULANA 20 040 IA2 √ √
62 DUWI LATIFFANSYAH 20 042 IA2 √ √
63 ZAINAL ARIFIN 20 045 IA2 √ √
64 AGUNG ABDUL MALIK P 20 046 IA2 √ √
65 MUHAMAD RYAN RAMADHAN 20 048 IA2 √ √
66 AGUS ARDI SETIAWAN 20 049 IA2 √ √
67 YUDHA SETYO ADI 20 051 IA3 √ √
68 CHOIRUL HUDA 20 053 IA3 √ √
69 PRADIPTA YUNAN SAWIDI 20 056 IA3 √ √
70 ANGGI CATUR PRASETYO 20 058 IA3 √ √
71 SETYA RIZKI PRATAMA 20 059 IA3 √ √
72 GALIH DWI PRASETIYO 20 062 IA3 √ √
73 SISWOTO 20 067 IA3 √ √
74 KANYUT HERMAWAN 20 068 IA3 √ √
75 SURYA JATI DEWANTA 20 069 IA3 √ √
76 APRIZAL ABDUL JALIL 20 070 IA3 √ √
77 MUHAMMAD FAQIH GHUFRON 20 071 IA3 √ √
78 MA'RUF RAMADHAN 20 075 IA3 √ √
79 WILDAN ANGGA PERKASA 20 077 IA4 √ √
78
80 FERDIAN ANDRE SAPUTRO 20 080 IA4 √ √
81 BAGUS AFFRIE SUZANTIKO 20 082 IA4 √ √
82 TAUFIQ DANY SETYAWAN 20 083 IA4 √ √
83 PRAMUDYA RIZKY JP 20 090 IA4 √ √
84 ADI PRASETIYO 20 092 IA4 √ √
85 MOHAMAD ILHAM SATRIO P 20 095 IA4 √ √
86 PUGUH DWI CAHYO 20 098 IA4 √ √
87 WIDYO SENO JUMANTORO 20 100 IA4 √ √
88 ALVIN EKAPUTRA SUMANTO 20 101 IB1 √ √
89 ANWARUL BAHTIAR 20 105 IB1 √ √
90 PRAMADHEVANGGA P S 20 107 IB1 √ √
91 ERLANGGA PRAMADIKA H 21 001 IA1 √ √
92 ANANG RIZKY OKTADIANTORO 21 004 IA1 √ √
93 SIGIT SUDARSONO 21 012 IA1 √ √
94 DIMAS KURNIAWAN 21 016 IA1 √ √
95 AULYA PANDU PRADANA 21 018 IA1 √ √
96 BIMA JATI GUNARYO 21 019 IA1 √ √
97 ALI SOFIYANTO 21 064 IA3 √ √
98 FENDY WAHYU RAMADHAN 21 085 IA4 √ √
99 ARIF LAZUARDY PUTRA 21 093 IA4 √ √
100 FITRA EFENDI 21 097 IA4 √ √
79
Lampiran 7 Uji Normalitas
V1 V2
N 100 100
Normal Parametersa,b Mean 38.445115 43.225968
Std. Deviation 4.2035056 1.2155574
Most Extreme Differences Absolute .076 .137
Positive .054 .056
Negative -.076 -.137
Test Statistic .076 .137
Asymp. Sig. (2-tailed) .174c .000c
Ranks
Ties 0c
Total 100
a. V2 < V1
b. V2 > V1
c. V2 = V1
Test Statisticsa
V2 - V1
Z -7.795b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
80
Lampiran 9 Dokumentasi
81
Persiapan Tes Lari 12 Menit dan Tes Balke 15 Menit
82
Pencatat Hasil Lari
83
Siswa brigadir polri sedang melakukan pemanasan
84
Siswa brigadir polri sedang melakukan persiapan lari
85
Pelaksanaan Tes Lari 12 Menit Dan 15 Menit
86