Anda di halaman 1dari 3

PENYULUHAN DEMAM BERDARAH KE SD

A. Latar Belakang

Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh


nyamuk Aedes Aegypti betina. Penyebaran populasi nyamuk Aedes
Aegypti berkaitan dengan perkembangan pemukiman penduduk.
Mengingat nyamuk Aedes Aegypti tersebar luas, maka untuk membrantas
penyakit ini perlu dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) oleh
seluruh lapisan masyarakat di rumah dan di tempat-tempat umum serta
lingkungannya masing-masing secara serentak dan terus-menerus. Oleh
karena itu untuk mencegah meluasnya penyakit demam berdarah dengue
perlu dilakukan pembinaan peran serta masyarakat yaitu dengan
penyuluhan kesehatan (Depkes RI, 1995).

Banyak sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai


PHBS melalui promosi kesehatan terintegrasi dg program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) Guru dan Masyarakat Sekolah menjadi mitra
pengembangan promosi kesehatan di sekolah Anak sekolah menjadi kader
kesehatan bagi keluarga dan masyarakat ,Ada peluang dan dukungan dlm
promosi kesehatan di sekolah (dana dan kebijakan)

Keadaan lingkungan di sekitar sekolah maupun di sekitar tempat


pelayanan kesehatan yang kurang bersih bisa mendukung perkembangan
nyamuk Aedes Aegypti. Itulah sebabnya, aspek pencegahan penyakit yang
berkelanjutan tersebut sangat mensyaratkan peranan pemerintah di tengah-
tengah masyarakat. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan banyak hal
dengan memperhitungkan faktor pendukung atau faktor yang
menghalanginya dengan memperhitungkan dan meperhatikan komponen
komunikasi. Umur penderita demam berdarah banyak terjadi pada usia
anak-anak daripada usia dewasa. Perlu penyuluhan kesehatan yang tepat
dan sesuai untuk meningkatkan sikap anak pada DBD. Departemen
Kesehatan selama ini telah melakukan berbagai upaya dalam
penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia.
Awalnya strategi pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue
adalah pemberantasan nyamuk dewasa melalui pengasapan (fogging),
kemudian dengan menggunakan larvasida (abate) yang ditaburkan
ketempat penampungan air. Namun demikian kedua metode tersebut
belum berhasil dengan memuaskan. Sehingga Depkes mengembangkan
metode pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue untuk mengubah
sikap dan perilaku masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) oleh keluarga atau masyarakat secara rutin, serentak dan
berkesinambungan. Metode ini dipandang sangat efektif dan relative lebih
murah dibandingkan dengan metode terdahulu (Depkes RI, 2002). Strategi
ini sebenarnya bisa diajarkan pada anak sejak dini terutama pada anak
yang duduk di sekolah dasar, untuk ikut berkontribusi secara aktif dalam
menanggulangi pencegahan penyakit demam berdarah. Berdasarkan teori
perkembangan kognitif dari piaget anak usia 6-12 tahun ini perkembangan
kognitifnya berada pada tahap konkret operasional.

Kemampuan mereka bertambah dalam hal mendeskripsikan


pengalaman dan mengutarakan apa yang mereka pikirkan dan mereka
rasakan. Anak mengalami perubahan kemampuan berpikir, dari yang
sebelumnya lebih berpusat pada diri sendiri menjadi mampu berpikir juga
tentang hal lain di luar dirinya. Anak juga mulai mampu memahami
hubungan sebab akibat. Anak dapat diberikan stimulus yang akan
meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap permasalahan kesehatan di
sekitarnya . Anak di ajak untuk lebih peka terhadap masalah kesehatan
yang ada di sekitar mereka khusus nya penyakit demam berdarah. Agar
anak lebih peduli terhadap masalah penyakit ini sebelumnya anak di
berikan penyuluhan dan pendidikan mengenai penyakit ini serta bagai
mana cara pencegahan dan penaggulangannya tentunya dengan
ditambahkan dengan media promosi yang menarik. Berdasarkan latar
belakang tersebut diatas, bahawa kasus penyakit demam berdarah lebih
beresiko terjangkit pada anak dari pada orang dewasa.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui kepedulian anak sekolah dasar di kabupaten


Kebumen terhadap masalah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di
lingkungan sekitar mereka baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan
tempat tinggal mereka

2. Untuk mengetahui seberapa besarkah keefektifan pengaruh pemberian


penyuluhan maupun penggunaan media promosi kesehatan kepada siswa
sekolah dasar di kabupaten kebumen terhadap pencegahan kasus Demam
Berdarah Dengue (DBD) .
C. Manfaat

1. Bagi Penulis Sebagai wahana untuk melatih dan mengembangkan


kemampuan dalam bidang penelitian, serta menlatih dalam melakukan
penyuluhan dan pembuatan media yang efektif dan menarik .

2. Bagi Dinas Kesehatan setempat Sebagai bahan masukan untuk


mempertimbangkan perlu atau tidaknya kegiatan penyuluhan terhadap
anak dalam upaya pencegahan terhadap kasus penyakit Demam Berdarah
Dengue .

3. Bagi Anak Meningkatkan pengetahuan anak mengenai penyakit Demam


Berdarah Dengue agar anak dapat melakukan pencegahan sendiri dan lebih
mandiri serta anak di ajak lebih peduli terhadap masalah kesehatan yang
ada di sekitar mereka.

4. Bagi Orang tua dan Guru Memberikan masukan agar selalu mendidik
anak dan mengawasi supaya anak menjaga kesehatannya dan untuk selalu
menjaga akan lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai