“Gerontik”
OLEH:
MISRIANI
NIM : 2041177
Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul
3. Autoimun
Pada proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Saat jaringan
tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh
menjadi lemah dan mati.
4. Teori stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan. Regenerasi jaringan
seperti karbohidrat dan protein . radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat
regenerasi.
b. Teori Sosial
1. Teori aktifitas
Lanjut usuia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan
sosial
2. Teori Pembebasan
Dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur angsur mulai melepaskan diri
dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia
menurun, baik secara kwalitas maupun kwantitas. Sehingga terjadi kehilangan ganda
yakni :
a. Kehilangan peran
b. Hambatan kontrol sosial
c. Berkurangnya komitmen
3. Teori Kesinambungan
a. Lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam proses
penuaan, akan tetapi didasarkan pada pengalamannya di masa lalu, dipilih peran
4. Teori Psikologi
a. Sel : jumlahnya lebih sedikit tetapi ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan
intra dan extra seluler
b. Persarafan : cepatnya menurun hubungan persarapan, lambat dalam respon
waktu untuk meraksi, mengecilnya saraf panca indra sistem pendengaran,
presbiakusis, atrofi membran timpani, terjadinya pengumpulan serum karena
meningkatnya keratin
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan
e. Lingkungan
c. Peranan Iman
Menurut proses fisik dan mental pada usia lanjut memungkinkan orang
yang sudah tua tidak begitu membenci dan merasa kuatir dalam memandang
akhir kehidupan dibanding orang yang lebih muda. Namun demikian, hampir
tidak dapat disangkal lagi bahwa iman yang teguh adalah senjata yang paling
ampuh untuk melawan rasa takut terhadap kematian. Usia lanjut memang
merupakan masa dimana kesadaran religius dibangkitkan dan diperkuat.
Keyakinan iman bahwa kematian bukanlah akhir tetapi merupakan permulaan
yang baru memungkinkan individu menyongsong akhir kehidupan dengan
tenang dan tentram.
4. Perubahan Spritual.
a. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupan (Maslow,1970)
b. Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya, hal ini terlihat dalam
berfikir dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan Zentner,1970).
c. Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Folwer (1978),
Universalizing, perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berpikir dan
bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai keadilan.
C. Masalah Nutrisi
1. Pengertian
Gizi kurang adalah kekurangan zat gizi baik mikro maupun makro
2. Penyebab
j. Penyakit keganasan
3. Patofisiologi
Diagnosa Keperawatan :
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
b. Resiko tinggi infeksi
c. Kerusakan mobilitas fisik
d. Nyeri
e. Resiko cedera
BAB II
A. Pengertian
3. Motivator
4. Advokasi Klien
5. Konselor
1. Model Asuhan
Model Asuhan yang sesuai masih dalam penelitian tetapi yang lebih dpt diterima
Model Manajerial yang sesuai juga masih dalam penelitian tetepi yang lebih
mengarah pada tindakan profesianal perlu dipertimbangkan dari segi ketenagaan,
visi, misi dan tujuan organisasi pelayannan keperawatan.
BAB III
1. Fisiologis/fisik
a. Stratus gizi
c. Kondisi kulit
makan, makanan yang disukai dan tidak disukai, rasa dan aroma
h. Kebiasaan waktu makan ( 2 –3 X sehari, snak dlll)
2. Psikososial/afektif
penyimpanan makanan)
c. sosiokultural yang berlaku yang mempengaruhi pola nutrisi dan eleminasi
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan nutrisi yang tidak adekuat akibat
anoreksia
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d asupan nutris kurang adekuat
akibat anoreksia.
c. Jelaskan c. Dengan
pentingnya nutrisi Pemahaman
yang adekuat yang benar
d. Ajarkan individu akan
menggunakan memotivasi
penyedap rasa klien untuk
(seperti bumbu) masukan
e. Beri dorongan nutrinya
individu untuk d. Aroma yang
makan bersama enak akan
orang lain membangkitkan
f. Pertahankan selera makan
kebersihan mulut e. Dengan makan
yang baik (sikat bersama sama
gigi) sebelum secara
dan sesudah psikologis
mengunyah meningkatakan
makanan selera makan
g. Anjurkan makan f. Dengan situasi
dengan porsi mulut yang
yang kecil tapi bersih
sering meningkatkan
h. Instruksikan kenyamanan
individu yang g. Mengurangi
mengalami perasaan tegang
penurunan nafsu pada lambung
makan untuk : h. Meningkatkan
Asupan makanan
-Makan-makan
kering saat
bangun tidur
-Hindari makanan
yang terlalu
manis, berminyak
-Minum sedikit-
sdikit melalui
sedotan
-Makan kapan
-Makan dalam
porsi kecil rendah
lemak dan makan
sering
lingkungan c.meningkatkan
INTERVENS
TUJUAN KRITERIA RASIONAL
I
Capernito Lynda juall (2008), Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6 , Alih
Bahasa Yasmin Asih EGC jakarta